Anda di halaman 1dari 53

Survei GPS dan Pemetaan

Hidrografi
Pertemuan 1 : Pengantar

FAHRUDIN HANAFI
KBBI
sur.vei
bentuk tidak baku: survai, survey
⇢ Tesaurus
1.n teknik riset dengan memberi batas yang jelas atas data;
penyelidikan; peninjauan: hasil -- tanah di daerah itu membuktikan
bahwa tanah itu mengandung bijih besi
2.n pengukuran (tanah)

hid.ro.gra.fi
 ⇢ Tesaurus
• n ilmu tentang pengukuran dan pemetaan perairan (sungai, laut,
pelabuhan, dan sebagainya) dan dasar laut
Pengantar
 Pengukuran dan pemetaan pada dasarnya dapat dibagi 2,
yaitu :
 Geodetic Surveying
pengukuran untuk menggambarkan permukaan bumi
pada bidang melengkung/ellipsoida/bola. Pemetaan
yang masih mempertimbangkan kelengkungan Bumi,
Skala Kecil-Menengah. Fraksi Pengukuran dalam menit /
meter.
 Plain Surveying
pengukuran tanpa mempertimbangkan kelengkungan
dan bentuk bumi, dianggap sebagai bidang datar
horisontal, biasanya untuk wilayah yang tidak terlalu luas
(<= 55 Km), untuk skala Besar dan detil. Fraksi pengukuran
pada cm atau mm.
Pengantar
Land
Measurement
Science

Point Point
Plotting Acqusition

StakeOut Control Detailling

Vertical Horizontal
Control Controll Polar Non Polar
(JKV) (JKH)

Geodetic
Plain Survey Offset Tachimetri
Survey
Topographic
Tide Control
Interpolation
Open Closed Static Static
Polygon Polygon Radial Network

Barometric GNSS
Elevation Orthometric
Datum
Datum
ELLIPSOID
Kutub Utara

b
Rotational Biaxial
Ellipsoid
a

ekuator

Parameter-parameter bentuk dan dimensi ellipsoid :

Sumbu pendek : b
Sumbu panjang : a
Pegepengan : f = (a-b)/a
Kosasih Prijatna, 2005
BENTUK dan UKURAN BUMI
PENAMPANG EKUATORIAL
dari bumi (geoid global).
Pada gambar ini, perbedaan
dengan ellipsoid diperbesar
sekitar 10000 kali;
a adalah sumbu panjang
ellipsoid referensi,
Sekitar 6378 km.

Ref. Vanicek & Krakiwsky, 1986

Hasanuddin Z. Abidin, 2001


BENTUK dan UKURAN BUMI
PENAMPANG MERIDIAN NOL
dari bumi (geoid global).
Pada gambar ini, perbedaan
dengan ellipsoid diperbesar
sekitar 10000 kali;
a adalah sumbu panjang
ellipsoid referensi,
Sekitar 6357 km.

Ref. Vanicek & Krakiwsky, 1986

Hasanuddin Z. Abidin, 2001


Koordinat Geodetik
Koordinat Geodetik
Beberapa Ellipsoid Referensi
Thn. Nama a (m) b (m) 1/f

1830 Airy 6377563 6356257 299.325


1830 Everest 6377276 6356075 300.802
1841 Bessel 6377397 6356079 299.153
1866 Clarke 6378206 6356584 294.978
1907 Helmert 6379200 6356818 298.300
1909 Hayford 6378388 6356912 297.000
1927 NAD-27 6378206.4 6356912 294.9786982
1948 Krassovsky 6378245 6356863 298.300
1960 WGS-60 6378165.0 6356783.3 298.3
1966 WGS-66 6378145 6356760 298.25
1967 GRS-67 6378160.0 6356774.5 298.247167427
1972 WGS-72 6378135.0 6356751 298.26
1980 GRS-80 6378137.0 6356752 298.257222101
1984 WGS-84 6378137.0 6356752 298.257223563

Kosasih Prijatna, 2005


WORLD GEODETIC SYSTEM (WGS) - 1984
WGS-84 adalah salah satu realisasi dari CTS
Pertama kali WGS-84 direalisasikan dengan memodifikasi
kerangka referensi yang digunakan oleh sistem satelit Doppler
WGS-84 didefinisikan dan dipelihara oleh Defence Mapping
Agency Amerika Serikat sebagai datum geodetik global
WGS-84 adalah sistem referensi untuk koordinat satelit GPS
(Broadcast Ephemeris)
WGS-84 Digunakan oleh GPS sejak tahun 1987. Sebelumnya
digunakan WGS-72
Parameter ellipsoid WGS-84 :

Hasanuddin Z. Abidin, 2001


SISTEM KOORDINAT TOPOSENTRIK
uQ
Z nQ
Kutub eQ
Zenit (u)
hQ Q P

uP

eP
nP
Y
ϕQ Timur (e)
λQ Q
X
Koordinat titik P relatif terhadap titik Q :

(nP , eP ,uP )

Kosasih Prijatna, 2005


SISTEM KOORDINAT WGS-84

Hasanuddin Z. Abidin, 2001


DATUM TOPOSENTRIK (LOKAL)
DATUM TOPOSENTRIK (LOKAL)

DATUM BESSEL
DATUM BESSEL GUNUNG SEGARA
BUKIT RIMPAH DATUM BESSEL
MONCONGLOWE

DATUM BESSEL DATUM HAYFORD


GENUK T21 SORONG

Ref. : Hafzal Hanief


(2002)
DATUM GEODETIK MODERN di
INDONESIA
Datum Indonesia – 74 (DI-74)
Datum geodetik yang toposentrik (bersifat lokal).
Lokasi titik datum di Padang, Sumatera Barat.
Ellipsoid referensi yang dipakai adalah GRS-67.

Datum Geodesi Nasional – 95 (DGN-95)


Datum geodetik yang geosentrik (bersifat global).
Menggunakan ellipsoid referensi yang sama
dengan WGS-84.
Secara praktis, masalah transformasi datum
antara DGN-95 dengan WGS-84 relatif tidak ada.
Kosasih Prijatna, 2005
GEOID INDONESIA dari EGM-96

Kosasih Prijatna, 2005


Geoid, Ellipsoid dan Tinggi Ortometrik

topografi
H
h
geoid (MSL)
N

ellipsoid

h = tinggi geodetik
H = tinggi ortometrik H=h-N
N = undulasi geoid

Kosasih Prijatna, 2005


Which One Shoul be Measure
http://tides.big.go.id/DEMNAS/#Info
Perbedaan antar Model Bumi

Deviasi maks. (m)

Topografi - geoid 10000

Geoid – ellipsoid (geosentrik) 100

Ellipsoid – bola (geosentrik) 10000

Hasanuddin Z. Abidin, 2001


Survei GNSS
Pengantar
Brainstorming
 GPS : (Navstar) sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki
dan dikelola oleh Amerika Serikat yang didesain untuk memberikan posisi
dan kecepatan tiga dimensi serta informasi mengenai waktu, secara
kontinu di seluruh dunia kepada banyak orang secara simultan tanpa
bergantung pada waktu dan cuaca
 GNSS : (Global Navigation Satellite System) sistem navigasi berbasis satelit
yang telah luas penggunaannya baik sipil maupun militer. Saat ini terdiri
dari GPS (Global Positioning System) milik Amerika, GLONASS Rusia,
GALILEO Eropa, Beidou China, Dan IRNSS oleh India.
Data Acquisition - Satellite Orbits

Satellites:
•Sun-synchronous (Landsat,
SPOT)
•Geostationary (TIROS)
Satellite Orbit Determines...
• …what part of the globe can be viewed.

• …the size of the field of view.

• …how often the satellite can revisit the


same place.

• …the length of time the satellite is on the


sunny side of the planet.
Satellite Observations
Types of Orbits
• Lower Earth Orbit (LEO)

- Orbit at 500 - 3,000 km above the Earth (definition varies)

- Used for reconnaissance, localized weather and imaging


of natural resources.

- Space shuttle can launch and retrieve satellites in this orbit

- Now coming into use for personal voice and data


communications
- Weather satellites
> Polar orbit - Note, as the satellite orbits, the Earth is turning
underneath. Current NOAA satellites orbit about 700 - 850 km
above Earth’s surface
> Orbital period about every 98 - 102 min
Satellite Observations
Types of Orbits
• Medium Earth Orbit (MEO)
- Orbit at 3,000 - 30,000 km (definition varies)
- Typically in polar or inclined orbit
- Used for navigation, remote sensing,
weather monitoring, and sometimes
communications

> GPS (Global Position System) satellites


‡ 24-27 GPS satellites (21+ active, 3+
spare) are in orbit at 20,000 km
(about 10,600 miles) above the Earth;
placed into six different orbital planes,
with four satellites in each plane

‡ One pass about every 12 h


Satellite Observations

Types of Orbits
• Highly Elliptical Orbits (HEO)

- Typically pass low (1,000 km) over


the southern regions, then loop high
over the northern regions

- One pass every 4 to 12 h

- Used in communications to provide


coverage of the higher latitudes and
the polar regions
Types of Orbits Satellite
• Geosynchronous
Observations
- Orbital period of 1 day, i.e., satellite stays over the same spot on the
Earth
- Orbital radius is 42,164 km or 35,786 km above the Earth’s surface
at the Equator where the Earth’s radius is 6.378 * 106 m
- Used for many communication satellites;
> Cover a country like Australia
> Don’t require complex tracking dishes to receive the signals;
Note: satellite stay stationary relative to Earth
Types of Orbits
• Geosynchronous (Con’t)
- Weather satellites Satellite Observations
> GOES (Geosynchronous Operational Environmental Satellites)
Satellite
Brainstorming
Vocabulary

 CIS (Conventional Inertial System) : sistem referensi koordinat kartesian tiga-


dimensi yang geosentrik dan terikat langit, dan dinamakan juga sistem ECSF
(Earth-Centered Space-Fixed).
 CTS (Conventional Terrestrial System) : sistem referensi koordinat kartesian tiga-
dimensi yang geosentrik dan terikat bumi, dan dinamakan juga sistem ECEF
(Earth-Centered Earth-Fixed).
 Datum : parameter yang digunakan untuk mendefinisikan bentuk dan ukuran
ellipsoid referensi yang digunakan untuk pendefinisian koordinat geodetik, serta
kedudukan dan orientasinya dalam ruang terhadap fisik bumi yang dalam hal
ini direpresentasikan oleh sistem CTS
 DOP (Dilution of Precision) : bilangan yang umum digunakan untuk
merefleksikan kekuatan geometri dari konstelasi satelit, dimana nilai DOP yang
kecil menunjukkan geometri satelit yang kuat (baik), dan nilai DOP yang besar
menunjukkan geometri satelit yang lemah (buruk)
Vocabulary

 GDOP = geometrical DOP (posisi-3D dan waktu);


PDOP = positional DOP (posisi-3D);
HDOP = horizontal DOP (posisi horizontal);
VDOP = vertical DOP (tinggi);
TDOP = time DOP (waktu).
 Multipath : Kondisi Sinyal satelit tiba di antena Pada dua atau lebih lintasan yang
berbeda, sehingga terbagi menjadi sinyal langsung sinyal tidak langsung yang
dipantulkan oleh benda-benda di sekitar antena
 Epoch : purposes of chronology and periodization. A continuous time system for all
satellites and observation systems
 RINEX : Receiver INdependent Exchange, Format standar yang kini diadopsi untuk
pertukaran data survei GPS dan navigasi. Data RINEX merupakan data mentah dari
sebuah pengukuran GPS secara statik. Rinex file terdiri dari Observation data file,
Navigation file (Ephemeris/ Orbit Information), Meteorological data file (opsional)
Where Am I?

 Ilmu Geografi adalah


ilmu yang berfilosofi
dasar pada letak spasial.
 Data geosfer hanya
berguna bila secara
spasial teridentifikasi
dengan benar, sehingga
interaksinya dengan
data dan letak lain bisa
pelajari satu sama lain.
 Terminologi Posisi Spasial
adalah relatifitas dan
(obyektif, subyektif, dan
metode) VS akurasi
Ketelitian

akurasi/aku·ra·si/ n kecermatan; ketelitian; ketepatan; Absolute; mendekati Benchmark


presisi/pre·si·si/ /présisi/ n ketepatan; ketelitian metode; degree of
variation
Jenis Receiver GPS
4

Berdasarkan fungsinya dikenal beberapa tipe receiver GPS :

Tipe Sipil
Tipe Navigasi
Tipe Militer
Penentuan Tipe Pemetaan
Posisi Tipe Satu-Frekuensi
Tipe Geodetik
RECEIVER Tipe Dua-Frekuensi
GPS
Penentuan
Timing Receiver
Waktu
Penentuan Posisi
Penentu Ketelitian
SNI 19-6724-2002

Absolute Position
GNSS BIAS DAN KESALAHAN

Struktur dan tingkat kecanggihan dari perangkat lunak pemroses data GPS akan dipengaruhi oleh
mekanisme yang digunakan dalam menangani kesalahan dan bias.
GNSS BIAS DAN KESALAHAN

The accuracy of standard GNSS pseudorange


Kesalahan dan Bias
MULTIPATH : fenomena apabila sinyal dari satelit tiba di antena GPS melalui dua atau
lebih lintasan yang
berbeda, dalam hal ini satu sinyal merupakan sinyal langsung dari satelit ke antena dan
yang
lainnya merupakan sinyal-sinyal tidak langsung yang dipantulkan oleh benda-benda di
sekitar antena sebelum tiba di antena
Peletakan Instrumen
 Pemilihan lokasi untuk titik-titik dari suatu jaringan GPS perlu diingat bahwa tidak
seperti halnya survei terestris, survei GPS tidak memerlukan saling keterlihatan
(intervisibility) antara titik-titik pengamat. Yang diperlukan adalah bahwa
pengamat dapat ‘melihat’ satelit (satellite visibility).
 punya ruang pandang langit yang bebas ke segala arah di atas elevasi 15⁰ ,
 jauh dari objek-objek refl ektif yang mudah memantulkan sinyal GPS, untuk
meminimalkan atau mencegah terjadinya multipath, jauh dari objek-objek yang
dapat menimbulkan interferensi elektris terhadap penerimaan sinyal GPS,
 kondisi dan struktur tanahnya stabil, mudah dicapai (lebih baik dengan kendaraan
bermotor), sebaiknya ditempatkan di tanah milik negara,
 ditempatkan pada lokasi dimana monumen/pilar tidak mudah terganggu atau
rusak, baik akibat gangguan’ manusia, binatang, ataupun alam,
 penempatan titik pada suatu lokasi juga harus memperhatikan rencana
penggunaan lokasi yang bersangkutan di masa depan, dan
 titik-titik harus dapat diikatkan minimal ke satu titik yang telah diketahui
koordinatnya, untuk keperluan perhitungan, pendefinisian datum, serta penjagaan
konsistensi dan
 homogenitas dari datum dan ketelitian titik-titik dalam jaringan.

Anda mungkin juga menyukai