Anda di halaman 1dari 25

Koordinat, geoid dan Ellipsoid

Dr. Eko Yuli Handoko


Lab. Geodesy & Surveying
Teknik Geomatika – FTSLK
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Pendahuluan
• Posisi suatu titik dapat dinyatakan dalam koordinat: 1D, 2D,
3D dan 4D
• Koordinat tidak hanya memberikan deskripsi tentang posisi,
tetapi juga pergerakan suatu titik.

Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018


Sistem Koordinat (cont...)

• Sistem referensi merupakan definisi secara konseptual


secara lengkap bagaimana sistem koordinat
ditentukan. Terkait dalam pendefinisian origin (titik
pusat) dan orientasi dari sumbu-sumbu sistem
koordinat. Termasuk yang mendasari model
matematika dan model fisik.
• Kerangka referensi merupakan realisasi praktis dari
sistem referensi melalui pengukuran dan pengamatan.

Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018


Sistem Koordinat (cont...)
Terdapat beberapa parameter dalam pendefinisian
sistem koordinat, antara lain :
– Lokasi titik nol dari sistem koordinat
– Orientasi dari sumbu-sumbu koordinat, dan
– Besaran (kartesian, curvilinier) yang digunakan untuk
mendefinisikan posisi suatu titik dalam koordinat tersebut

Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018


Sistem Koordinat (cont...)

• Dalam bidang Geodesi Satelit, terdapat 3 referensi


koordinat yang banyak digunakan, yaitu:
– CIS (conventional inertial system)
– CTS (conventional terrestrial system)
– Ellipsoid

Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018


Sistem Koordinat CIS

Karakteristik dari sistem koordinat CIS sebagai berikut:


– Origin / titik pusat / titik nol terletak pada pusat massa
bumi
– Sumbu X mengarah ke titik semi (vernal equinox) pada
epoch J2000.0 dan terletak pada bidang ekuator bumi
– Sumbu Z mengarah ke Conventional Ephemeris Pole
(CEP) pada epoch J2000.0
– Sumbu Y tegak lurus sumbu-sumbu X dan Z, dan
membentuk sistem koordinat tangan kanan (right-handed
system)

Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018


Sistem Koordinat CIS (cont...)

Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018


Sistem Koordinat CTS

• Sistem koordinat CTS merupakan sistem koordinat terikat bumi,


artinya sistem ini ikut berotasi dengan bumi dan berevolusi
bersama bumi mengelilingi matahari.
• Karakteristik dari sistem koordinat CTS sebagai berikut:
– Titik origin / titik pusat berapda di pusat massa bumi
– Sumbu X mengarah ke perpotongan bidang meridian Greenwich dan
bidang ekuator. Meridian nol Greenwich disebut juga Greenwich
Meridian Observatory (GMO) yang didefinisikan oleh BIH (Bureau
International de I’Heure)
– Sumbu Z mengarah ke Conventional Terrestrial Pole (CTP)
– Sumbu Y tegak lurus sumbu X dan Z dan membentuk sistem koordinat
tangan kanan (right handed system)

Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018


Sistem Koordinat CTS (cont...)

Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018


Hubungan CIS dan CTS
• Hubungan transformasi dari sistem terikat langit (CIS) dan sistem
terikat bumi (CTS) dapat dilakukan dengan menghitung secara
berurutan dari rotasi :
– presesi
– nutasi
– rotasi bumi termasuk gerakan kutub
• dari hal tersebut di atas, dengan operasi matrik, dapat dituliskan
persamaannya sebagai berikut :
rCTS = S.N.P. rCIS
dengan :
– P = presesi
– N= nutasi
– S = rotasi bumi dan gerakan kutub

Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018


Presesi & Nutasi

komponen sekular (presesi)


komponen periodik
(nutasi)

Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018


Gerakan Kutub

• Untuk memindahkan sistem terikat langit (CIS) ke


sistem terikat bumi (CTS) diperlukan lagi 3
parameter, yaitu Earth Rotation Parameter (ERP)
yang terdiri dari parameter GAST (Greenwich
apparent sidereal time), xp dan yp yang merupakan
koordinat kutub. GAST ditunjukan dengan persamaan
UT1 - UTC.

Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018


Gerakan Kutub (cont...)

Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018


Sistem Koordinat Ellipsoida
• Ellipsoida referensi merupakan suatu model matematik yang
mendekati bentuk bumi. Besaran yang membentuk ellipsoida
referensi adalah parameter setengah sumbu panjang (a) dan
penggepengan (flattening = f ).
• Jika a merupakan setengah sumbu panjang dari ellipsoid dan b
merupakan setengan sumbu pendek ellipsoid, maka :
• flattening = ab
f 
a
a2  b2
• daneksentrisitas= e  2
atau e2  2 f  f 2
a2

Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018


Sistem Koordinat Ellipsoida (cont...)

Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018


Sistem Koordinat Ellipsoida (cont...)
• Koordinat ellipsoida dapat ditunjukkan ke dalam sistem
koordinat geografis
• Koordinat geografis ellipsoida :
–  lintang (latitude)
–  bujur (longitude)
– h tinggi ellipsoida
• X, Y, Z merupakan koordinat kartesian :
– origin pada titik pusat ellipsoida
– sumbu Z mengarah ke kutub utara ellipsoida
– sumbu X mengarah ke meridian nol ellipsoida
– sumbu Y tegak lurus dari sumbu X dan Z (mengikuti kaidah tangan
kanan)
Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018
Sistem Koordinat Ellipsoida (cont...)

Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018


Sistem Koordinat Ellipsoida (cont...)

• Maka hubungan koordinat geografis dan koordinat


kartesian dalam sistem ellipsoida referensi sebagai
berikut :
 X   ( R N  h) cos  . cos  
   
 Y    ( R N  h) cos  . sin  
 Z   ((1  e 2 ) R  h). sin  
   N 

• dengan RN adalah jari-jari lengkungan vertical


a a
RNN  
1  e 2 sin 2  1  f (2  f ) sin 2 

Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018


Sistem Koordinat Ellipsoida (cont...)
• Untuk persamaan invers atau kebalikan (Heiskanen-Moritz, 1967)

1
Y Z  RN 
  arctan   arctan 1  e

2


X X 2 Y 2  R N  h 

X 2 Y 2
h  RN
cos 

• persamaan tersebut dihitung dengan hitungan iterasi


Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018
Ellipsoida, Geoid dan
Datum Geodetik
• Bentuk fisik dari bumi sebenarnya didekati dengan
sebuah model permukaan matematik dari ellipsoida
putar. Sehingga hitungan pada permukaan ellipsoid
dapat dilakukan dalam model matematik.
• Disisi lain, permukaan ellipsoid tidak cocok
digunakan dalam referensi tinggi, maka referensi
tinggi digunakan berdasarkan geoid.
• Geoid ini didefinisikan sebagai bidang permukaan
gayaberat yang berhimpit dengan permukaan laut
rata-rata.
Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018
Ellipsoida, Geoid dan
Datum Geodetik (cont...)

Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018


Ellipsoida, Geoid dan
Datum Geodetik (cont...)
“ a geodetic datum is a set of constrain specifying the
coordinate system used for geodetic control, i.e. for
calculating coordinates of points on the earth.”

Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018


Ellipsoida, Geoid dan
Datum Geodetik (cont...)
• Perbedaan vertikal antara geoid dengan ellipsoid disebut
dengan undulasi geoid (N). Hubungan geometrik antara
undulasi geoid (N), tinggi ellipsoid (h) dan tinggi orthometrik
(H), adalah :
h=N+H
• Hal ini jelas bahwa undulasi geoid N harus diketahui jika
pengamatan dari satelit geodesi (berdasarkan tinggi ellipsoid)
dan dari pengukuran geodesi secara terrestrial (berdasarkan
tinggi yang didefinisikan dalam medan gaya berat) yang akan
digunakan bersama dalam kombinasi hitungan (adjustment).

Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018


Ellipsoida, Geoid dan
Datum Geodetik (cont...)

• Perbedaan sudut arah dari arah normal ellipsoid dan arah garis
gayaberat pada suatu titik P disebut defleksi vertikal ().
Defleksi vertikal () dibagi dalam dua komponen
 =  -  dan = ( - ) cos 
•  dan  merupakan pengamatan astronomi sedangkan  dan 
merupakan pengamatan geodetik. Defleksi vertikal juga dapat
disebut astrogeodetic deflections. Dalam penggunaan suatu
model ellipsoid lokal diusahakan untuk memperkecil defleksi
vertikal, hal ini disebut best fitting ellipsoids.

Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018


Penutup

Tetap Semangat – Fokus Belajar

Teknik Geomatika FTSLK - ITS Eko Yuli Handoko - 2018

Anda mungkin juga menyukai