Anda di halaman 1dari 41

Pengantar Geodesi Geomatika

Pertemuan ke-1
Sawitri Subiyanto T. Geodesi Undip
Pengertian Geodesi (1)
“Tujuan utama geodesi adalah
penentuan W fungsi potensial
(x,y,z)”
“Geodesi adalah ilmu untuk mengukur dan memetakan permukaan bumi”
Pengertian Geodesi (2)
“Geodesi adalah apa yang dilakukan oleh geodesiawan untuk
kehidupannya”

Helmut Moritz (1933-..)

“Geodesi adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan pengukuran dan


penyajian bumi termasuk medan gravitasinya dalam bidang tiga
dimensi ruang ”

Vanicek dan Krakiwsky (1982-..)


GEODESI GEOMETRIK
PENGANTAR GEODESI GEOMETRIK
Definisi Klasik :
Cabang ilmu matematematika terapan yang bermaksud :
melakukan pengukuran-pengukuran
menentukan bentuk ukuran bumi
menentukan posisi titik-titik
menentukan panjang dan arah-arah garis di permukaan bumi
mempelajari medan gravitasi bumi
Ilmu Geodesi dibagi 2, yaitu :
1. Geodesi Geometrik
2. Geodesi Fisik
GEODESI GEOMETRIK
•Mempelajari hal-hal yang terkait dengan :
Bentuk ukuran bumi
Penentuan posisi titik
Panjang dan arah garis

GEODESI FISIK
Mempelajari hal-hal yang terkait dengan medan
gravitasi bumi yang berguna untuk penentuan bentuk
bumi
Pilar-Pilar Geodesi

GEOMETRI GEODESI

ORIENTASI
GRAVITASI
GEOMETRI

GRAVITASI
Pilar-Pilar Geomatika

ORIENTASI
GEOMATIKA

TEKNOLOGI
NFORMASI
SEJARAH PENENTUAN BENTUK BUMI
1. Phithagoras (495 SM)
orang yang pertama kali mengatakan bahwa bumi adalah bulat

2. Aristoteles (340 SM) & Archimedes (250 SM)


juga mengatakan bahwa bentuk bumi adalah bulat, didasarkan
pada fakta-fakta :
• Pada waktu gerhana bulan, bayangan bumi di bulan berbentuk
lingkaran
• Kapal berlayar menuju pantai, oleh pengamat mula-mula
nampak cerobong asapnya kemudian nampak seluruh badannya
SEJARAH PENENTUAN BENTUK BUMI
3. Erastosthenes (250 SM)
juga mengatakan bahwa bentuk bumi adalah bulat, didasarkan
pada percobaan :
• Membuat sumur dan mendirikan tongkat masing-masing di
SYENE dan ALEXANDRIA (jarak Syene – Alexandria : 5000 stadia,
1 stadia = 185 meter)
S = jarak dari Syene – Alexandria = 5.000 stadia

bayangan tongkat A R = jari-jari bumi  R = S/A


R A = sudut pusat = 7,2o
S tongkat
A

Keliling Bumi = 2R = 2.S/A = 250.000 stadia


≈ 46.250 km
SEJARAH PENENTUAN BENTUK BUMI
S = jarak dari Syene – Alexandria = 5.000 stadia

bayangan tongkat A R = jari-jari bumi  R = S/A


R A = sudut pusat = 7,2o
S tongkat
A

Keliling Bumi = 2R = 2.S/A = 250.000 stadia


≈ 46.250 km

Ukuran bumi 40.009 km


• hasil ukuran Erastosthenes 16 % lebih besar dari ukuran bumi saat
ini
SEJARAH PENENTUAN BENTUK BUMI
4. Poseidonius (90 SM), keliling bumi 44.400 km
5. Abdullah Al Mamun (th. 827), keliling bumi 41.436 km
6. Jean Fernel (th. 1525), keliling bumi 40.044 km

Perkembangan berikutnya :
• Sebelum abad 17, CASSINI berpendapat bahwa bentuk bumi
seperti jeruk asam (lemon)
• HUYGENS & NEWTON (ahli fisika), berpendapat bahwa bentuk
bumi seperti jeruk manis (orange)
• Pendapat terakhir, dilakukan oleh “Lembaga Ilmu Pengetahuan
Perancis” (French Academy of Sciences) : bumi berbentuk
seperti ellips putar dengan sumbu pendek sebagai sumbu
putarnya.
SEJARAH PENENTUAN BENTUK BUMI
Teknik pengukuran ukuran bumi yang dilakukan oleh “Lembaga
Ilmu Pengetahuan Perancis menggunakan teknik Astro-Geodesi
atau Geodesi Geometrik (kombinasi pengukuran astronomi dan
geodesi / teknik triangulasi).
utara
Q Teknik triangulasi pertama kali diperkenalkan oleh SCHNELLIUS (th.
1615). Schnellius melakukan pengukuran triangulasi di negeri
5
Belanda pada daerah yang terletak pada lintang rata-rata 52o utara.
4
Dari selisih jarak PQ (S) dan selisih lintang PQ (), maka dapat
dihitung harga 1o busur meridiannya.
3

Dari hasil pengukuran diperoleh harga 1o busur meridian di daerah


1
tersebut 107,7 km
o do
2

selatan
SEJARAH PENENTUAN BENTUK BUMI
Teknik pengukuran ukuran bumi yang dilakukan oleh “Lembaga
Ilmu Pengetahuan Perancis menggunakan teknik Astro-Geodesi
atau Geodesi Geometrik (kombinasi pengukuran astronomi dan
geodesi / teknik triangulasi).
utara
Q • SCHNELLIUS (th. 1615), triangulasi daerah Belanda pada lintang
rata- rata 52o utara  harga 1o busur meridian 107,7 km
5 • PICARD (th. 1669), triangulasi daerah Perancis pada lintang rata-
4 rata 48o utara  harga 1o busur meridian 111,211 km
• BOUGER & GODIN LACONDAMINA (th. 1735), triangulasi daerah
3
Peru pada lintang rata- rata 10o utara  harga 1o busur
1 meridian 110,6 km
o do • MAUPERTIUS, CLAIURUT, dan CELCIUS (th. 1736), triangulasi
2
daerah Lapland pada lintang rata- rata 66o utara  harga 1o
P busur meridian 111,949 km
selatan
SEJARAH PENENTUAN BENTUK BUMI

utara
Koordinat titik P (Xp, Yp) dan Q (Xq, Yq) :
Q • jarak SPQ dapat dihitung

5
Lintang P (P) dan lintang Q (Q) :
4
• Selisih lintang  = Ao .
S
3
S
1 Jari  jari bumi R 
o do
A
2
S
Keliling bumi  2.
P R
selatan
APAKAH GEOMETRI BUMI DATAR
ATAU ELLIPSOIDAL (SPHERE)?
GLOBE DI ABAD PERTENGAHAN
FILOSOFI BUMI ITU BULAT
Model Matematik Bumi
Pengertian bentuk dan ukuran bumi adalah GEOID, geoid adalah bidang
nivo (level surface) yang diwakili oleh permukaan laut rata-rata dalam
keadaan stabil (undistrub).

Menurut para ahli permukaan bumi fisik


berada ± 9 km di atas dan ± 11 km di bawah
GEOID
geoid
Model Matematik Bumi
Bentuk GEOID mendekati bentuk suatu ellips putar / ellipsoida
geoid
ellipsoida

b
jari-jari sb. panjang a

jari-jari sb. pendek


Model Bumi sebagai Referensi ( Acuan)
 Model Bumi

Bumi

Geoid

Ellipsoid

Datar
Maps
Model Matematik Bumi
Bentuk GEOID mendekati bentuk suatu ellips putar / ellipsoida
Ellipsoida adalah model matematik bumi
Daftar para ahli yang tercatat dalam penentuan bentuk bumi
Nama Ahli tahun a 1/f Metode
Everest 1830 6.378.276 300,80 Astro Geodesi
Bessel 1841 6.378.397 299,15 Astro Geodesi
Clarke 1866 6.378.206 294,99 Astro Geodesi
Clarke 1878 6.378.199 293,15 Astro Geodesi
Hayford 1909 6.378.388 297,00 Astro Geodesi
Krassovsky 1948 6.378.206 298,30 Astro Geodesi
Hough 1956 6.378.270 297,00 Astro Geodesi
Fisher 1960 6.378.155 298,30 Astro Geodesi
Kaula 1961 6.378.165 298,30 Astro Geodesi
Fisher 1968 6.378.150 298,30 Astro Geodesi
Helmert 1915 296,70 Pengukuran Gravitasi
Heiskanen 1938 297,00 Pengukuran Gravitasi
Jeffreys 1948 297,10 Pengukuran Gravitasi
U.S. Army Map Service 1956 6.378.260 297,00 Astro Geodesi
Ellipsoida Referensi
Ellipsoida dijadikan sebagai bidang pengganti geoid. Ellipsoida yang
dijadikan sebagai bidang untuk keperluan perhitungan-perhitungan
geodesi dinamakan sebagai Ellipsoida Referensi (E.R)

E.R yang digunakan oleh beberapa Negara


Nama Negara Ellipsoida Referensi
India & Malaysia Everest
Eropa Tengah Bessel b
Australia Clarke
jari-jari sb. panjang a
Rusia Krasovky

jari-jari sb. pendek


Amerika Hayford
Perancis Clarke
Inggris Airy
Belanda Bessel
Ellipsoida Referensi
ER yang digunakan di Indonesia
Tahun Ellipsoida Referensi a (meter) 1/f

Sebelum 1971 Bessel 1841 6.377.397 299,15

Tahun 1971 GRS-67 (S.N.I) 6.378.160 298,25

Sekarang GRS-80 6.378.137 298,25722101


Geometrik Ellipsoida
Z
A’
Parameter Ellips K1
OA’ = a = A’B. sin  A
AB = (b/a). A’B
= (b/a). a sin  a
a 
= b sin 
O B = a cos 
b

F1 F2
Koordinat titik A di ellips : X
O B
A (AB, OB)
AB = Z = b sin 
OB = X = a cos  
atau :
(Z/b) = sin 
(X/a) = cos  K2
ab b
f  1
Parameter Ellips a a
Z
A’
(Z/b)2 = sin2  K1
(X/a)2 = cos2  + A
(Z/b)2 + (X/a)2 =1
a a

b

F1 F2
Persamaan Ellips X
O B
Bentuk & ukuran suatu
ellips ditentukan oleh
besaran : 
pegepengan (f), dan
setengah sumbu panjang
(a)
K2

Besarnya a & f untuk ellips bumi sekitar 6370 km & 1/300


Parameter Ellips
Parameter utama Ellips (the principle parameters of ellips) :
a, b, f, e, dan e’
2
2 a2  b2 b 2
e  2
 1     2f  f
a a
2
2 a2  b2  b 
e'  2
   1
b a
Posisi Titik pada Ellips
Letak titik pada suatu ellips dinyatakan oleh absis (X) dan ordinat (Z)
garis normal
Z a cos L
A’ X
K1
1 - e 2 sin 2 L
A
X a(1  e 2 ) sin L
Z
b
Z 1 - e 2 sin 2 L
N  L
90-L 90+L

a
X
O B

K2
L = Lintang geodetik
 = Lintang geosentrik
Lintang  = Lintang reduksi

garis normal
a
Z tg L  tg 
A’ b
K1
A
tg   1  e 2 .tg L
X
tg   (1 - e 2 ) tg L
b
Z
N  L
90-L 90+L

a
X
O B

K2
M = jari-jari lengkung meridian
N = jari-jaring lengkung normal
r = jari-jari geosentrik
Jari-jari R = jari-jari lengkung rata-rata GAUSZ

garis normal
Z
a(1  e 2 )
M
X
A 3
1 - e 2 sin 2 L
b a
r Z
 L N
N 1 - e 2 sin 2 L
a
O B
X
N cos L
r
cos 
R  N.M
K2
Untuk beberapa keperluan, kadang-
kadang ellipsoida diganti dengan
Bola Pengganti sebuah bola dengan jari-jari tertentu

1. Bola dengan jari-jari Rt aab


Rt 
2. Bola reduksi dengan jari-jari Rr 3
3. Bola dengan jari-jari yang Rr  a
ditentukan berdasarkan luas bola 2 2 2 3 4 4 6
= luas ellipsoida, disebut bola R e  b (1  e  e  e  ...)
ekuivalent
3 5 7
R  N.M
4. Bola GAUSZ
R V  a2b
5. Bola dengan jari-jari yang
ditentukan berdasarkan isi bola =
isi ellipsoida
• Bola reduksi digunakan oleh Bessel umntuk memecahkan Soal Pokok Geodesi (SPG)
• Bola ekuivalen digunakan untuk menurunkan proyeksi peta ekuivalen
• Bola GAUSZ digunakan untuk menurunkan proyeksi peta konform

Bila bumi dianggap sebagai bola, ambil R = 6.370,3 km


Geodesy and Map Projections
 Geodesy - the shape of the earth and
definition of earth datums
 Map Projection - the transformation of a
curved earth to a flat map
 Coordinate systems - (x,y) coordinate
systems for map data
Coordinate Systems
 Universal Transverse Mercator (UTM) - a
global system developed by the US Military
Services
 State Plane Coordinate System - civilian
system for defining legal boundaries
 California State Mapping System - a
statewide coordinate system for California
Earth to Globe to Map

Map Projection:

Map Scale:
Representative Fraction Scale Factor
Globe distance Map distance
= Earth distance = Globe distance

(e.g. 1:24,000) (e.g. 0.9996)


Geographic and Projected Coordinates

(φ , λ
) (x, y)
Map Projection
Types of Projections
 Conic (Albers Equal Area, Lambert
Conformal Conic) - good for East-West
land areas
 Cylindrical (Transverse Mercator) - good for
North-South land areas
 Azimuthal (Lambert Azimuthal Equal Area)
- good for global views
Conic Projections
(Albers, Lambert)
Cylindrical Projections
(Mercator)

Oblique

Transverse
Azimuthal
(Lambert)
Sistem Referensi Koordinat

Sistem Referensi
Koordinat – WGS84, Z Axis
DGN95, SRGI 2013, dll Earth’s
Rotation
Sistem Referensi – Axis
P
CTS ITRS, WGS84,
dll
ZP
Ellipsoid & Datum
(0,0,0)
Geodetik –WGS84,
YP Y Axis
Bessel 1841, dll

Kerangka Referensi
– ITRF 2000, 2008,
WGS84, dll

Andreas 2014

Anda mungkin juga menyukai