ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR

OLEH:
EVITA HENDRASARI
NIM G3A020202

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND

 PENGKAJIAN
• BIODATA PASIEN
NAMA : TN. A
• NO REGISTER : C66XXX
• TANGGAL LAHIR : 4 MEI 1986
KELUHAN UTAMA
PASEIN MENGATAKAN SULIT TIDUR, TIDUR HANYA 3-4 JAM PER 24 JAM KARENA BATUK,
DAHAK SUSAH KELUAR, DADA TERASA BERAT, SESAK UNTUK BERNAFASRIWAYAT
PENYAKIT SEKARANG
• RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
PADA TANGGAL 7 APRIL 2021 PASIEN MERASAKAN BADAN MERIANG, BATUK, PILEK,
NAFSU MAKAN MENURUN, SETIAP MELAKUKAN PEKERJAAN TERASA CEPAT LELAH.
BERAT BADAN TURUN 7 KG DALAM 3 BULAN TERAKHIR. PASIEN MEMERIKSAKAN
KESEHATANNYA DI RSUD SETEMPAT. PASIEN DIRAWAT DI RSUD SETEMPAT SELAMA 3
HARI. KARENA TIDAK ADA PERBAIKAN, PASIEN AKHIRNYA DIRUJUK KE RSUP. DR
KARIADI SEMARANG TANGGAL 10 APRIL 2021. PADA TANGGAL 10 APRIL 2021 PASIEN
DIRAWAT DI RUANG KUTILANG LANTAI 1 RSUP DR. KARIADI SEMARANG UNTUK
DILAKUKAN PEMERIKSAAN LANJUT YAITU BMP DAN BIOPSY PADA LEHER KARENA
ADA BENJOLAN. PADA TANGGAL 20 APRIL PASIEN PINDAH RAWAT INAP DI RUANG
KASUARI LT. 5 RENCANA AKAN DILAKUKAN TINDAKAN KEMOTERAPI. PERAWAT
PRIMER MEMPROGRAM UNTUK DILAKUKAN LATIHAN BATUK EFEKTIF,
PEMANTAUAN RESPIRASI PASIEN, DAN DUKUNGAN KEPADA PASIEN UNTUK
KEPATUHAN DALAM PENGOBATAN. PEMANTAUAN MINUM OBAT SUDAH
DILAKUKAN, PEMASANGAN O2 KANUL SUDAH DILAKUKAN.
DATA FOKUS

DS:

 PASIEN MENGATAKAN BATUK, DAHAK SUSAH KELUAR, DADA TERASA

BERAT, SESAK UNTUK BERNAFAS, DAN MUDAH LELAH

 KURANG TIDUR KARENA SESAK NAPAS, TIDUR HANYA 3-4 JAM PER
HARINYA.

DO:

 KONJUNGTIVA TAMPAK ANEMIS, WAJAH TAMPAK SAYU KARENA

KURANG TIDUR,KELOPAK TAMPAK MENGHITAM,SERING TERJAGA,
KAPILERI REFIL 4 DETIK ,PASIEN TAMPAK LEMAH,AKTIFITAS DIBANTU
KELUARGA, ADANYA RETRAKSI OTOT DADA, ADANYA RONKHI, PASIEN
BERKERINGAT ,GUSI PASIEN BERDARAH, TD 110/70 MMHG, NADI 90 X/
MENIT, SUHU 37 0C, RR 24 X/MENIT,.PASIEN TERPASANG INFUS 2 JALUR,
NACL 0,9% 20 TETES/MENIT, AMINOFUSIN HEPAR 500 MG/ 24 JAM
 Tgl /jam DATA PASIEN ETIOLOGI PROBLEM
20/04/2021 09.00 WIB DS : Pasien mengatakan batuk,dahak susah keluar Sekresi yang tertahan Bersihan jalan napas tidak
DS : efektif D.0001

 RR: 24x/m, N :90x/m

 Adanya ronkhi, dullness, retraksi intercosta
 Foto thorak : bronkopneumoni
 Terpasang O2
 PH : 7,32
 PCO2: 39,1
 PO2 :52,1
 
20/04/2021 09.10 WIB DS : Pasein mengatakan sulit tidur, tidur hanya 3-4 Kurang control tidur Gangguan pola tidur
jam per 24 jam karena batuk, dahak susah keluar, karena sesak nafas (D.0055)
dada terasa berat, sesak untuk bernafas
DO :
 Mata panda
 N : 90x/m TD : 110/70, RR: 24x/m

 Keadaan umum : pasien tampak lemah,

aktifitas dibantu keluarga
 
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC
T
E NO Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
dx
R 1 Bersihan jalan napas tidak Setelah dilakukan perawatan Observasi:
V efektif dalam 1 shif jaga, jalan napas - Monitor pola napas
E efektif.kriteria:
- Monitor jumlah sputum
1. RR: 22 x /menit
N Therapetik:
2. Ronkhi berkurang
SI 3. Pasien tampak napas
- Pertahankan kepatenan jalan
K dengan normal, tidak ada
napas

E penggunaan otot tambah - Posisikan semi fowler

napas - Lakukan fisioterapi dada
P - Berikan oksigen
E Edukasi:
R - Ajarkan teknik batuk efektif
A Kolaborasi:
W - Pemberian bronkodelator
A Ekspektoran,mukolitik
T
 LANJUTAN INTERVENSI
2 Gangguan pola tidur Setelah dilakukan Observasi:
perawatan dalam 1 shif
- Monitor satus oksigenasi
jaga, pasien dapat
istirahat,dengan kriteia - Identifikasi relaksasi
hasil: yang pernah digunakan
1. Pasien tampak Therapetik:
bertenaga - Tempatkan posisi
2. Mata panda hilang terapetik (semi fowler)
3. Aktivitas mandiri - Ciptakan lingkungan
yang tenang
Edukasi :
- Informasikan saat akan
dilakukan perubahan
posisi
- Jelaskan tujuan
,manfaat batasan dan
jenis relaksasi
Kolaborasi:
- Pemberian obat tidur
 IMPLEMENTASI DX 1
Memonitor pola napas dan kemampuan
batuk
 Memonitor pemberian O2 3l/m
 Memberikan posisi ½ duduk
 Mengkur tanda-tanda vital
 Memberikan terapi nebulizer
Mengajarkan batuk efektif
 S: pasien mengatakan sesak agak berkurang,
lega setelah di nebul dan batuk efektif.
O: RR: 20 x/m, ronkhi berkurang, dullness,
terdapat penggunaan otot bantu napas
tambahan
 A: masalah kebersihan jalan napas belum
tertasi
EVALUAS  P : lanjutkan intervensi

I • Monitor pola napas

• Monitor jumlah sputum
• Pertahankan kepatenan jalan napas
• Posisikan semi fowler
• Lakukan fisioterapi dada
• Berikan oksigen
• Ajarkan teknik batuk efektif
• Pemberian bronkodelator
• Ekspektoran,mukolitik
IMPLEMENTASI DX2

 MEMONITOR SATUS OKSIGENASI

 MENGIDENTIFIKASI RELAKSASI
YANG PERNAH DIGUNAKAN

 MENEMPATKAN POSISI TERAPETIK

(SEMI FOWLER)

 MENCIPTAKAN LINGKUNGAN
YANG TENANG

 MENGINFORMASIKAN SAAT AKAN

DILAKUKAN PERUBAHAN POSISI

 MENJELASKAN TUJUAN ,MANFAAT

BATASAN DAN JENIS RELAKSASI

• MENGKOLABORASIKAN DENGAN
DOKTER TENTANG PEMBERIAN OBAT
TIDUR
 EVALUASI
S: pasien mengatakan terasa lebih bertenaga karena sudah bisa
tidur dengan nyaman

O: pasien tampak tidur setelah diberikan posisi semifowler

Pasien tampak tidur pulas selama 3 jam dan tidak terbangun

Mata panda hilang

A: masalah gangguan pola tidur teratasi

P:

Monitor satus oksigenasi

Identifikasi relaksasi yang pernah digunakan

Tempatkan posisi terapetik (semi fowler)

Ciptakan lingkungan yang tenang

Informasikan saat akan dilakukan perubahan posisi

Jelaskan tujuan ,manfaat batasan dan jenis relaksasi

Pemberian obat tidur

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC