Anda di halaman 1dari 16

PENANGANAN

KEGAWATDARURATAN
OBSTETRI
DAN NEONATAL
KELOMPOK 3
OKTAVIA WINDIYANTI LUKITA
ARIANTI A. KUNTUAMAS
FARCE
UFIK
MARIA FRANSISKA
INDAH RESTU METUNGKU
Standar 16 : PENANGANAN
PERDARAHAN DALAM
KEHAMILAN PADA
TRIMESTER III
Tujuan :
Mengenali dan melakukan tindakan secara cepat dan
tepat perdarahan dalam trimester III kehamilan.

Pernyataan Standar :
Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala
perdarahan pada kehamilan, serta melakukan pertolongan
pertama dan merujuknya.
STANDAR 17 : PENANGANAN
KEGAWATDARURATAN PADA
EKLAMSIA.

Tujuan : Pernyataan Standar :


Mengenali secara dini Bidan mengenali secara
tanda-tanda dan gejala- tepat dan dini tanda
gejala preeklamsia dan gejala preeklamsia
berat dan memberikan ringan, preeklamsia
perawatan yang tepat berat dan eklamsia.
dan memadai. Bidan akan mengambil
Mengambil tindakan tindakan yang tepat,
yang tepat dan segera memulai perawatan,
dalam penanganan merujuk ibu dan atau
kegawadaruratan bila melaksanakan
eklamsia terjadi. penanganan
kegawatdaruratan
yang tepat.
Hasil :
1) Penurunan kejadian eklamsia.
2) Ibu hamil yang mengalami
preeklamsia berat dan eklamsia
mendapatkan penanganan yang cepat
dan tepat.
3) Ibu dengan tanda – tanda
preeklamsia ringan akan mendapatkan
perawatan yang tepat waktu dan
memadai serta pemantauan.
4) Penurunan kesakitan dan kematian
akibat eklamsia.
STANDAR 18 :
PENANGANAN
KEGAWATDARURATAN
PADA PARTUS LAMA /
MACET
PERSYARAT
TUJUAN
AN HASIL
Mengetahui dengan STANDAR
segara dan Bidan mengenali secara
penanganan yang tepat dan dini tanda dan Mengenali secara dini gejala dan tanda partus lama serta
gejala preeklamsia ringan, tindakan yang tepat.
tepat keadaan darurat Penggunaan partograf secara tepat dan seksama untuk
preeklamsia berat dan
pada partus lama/ eklamsia. Bidan akan semua ibu dalam proses persalinan.
macet. mengambil tindakan yang Penurunan kematian / kesakitan ibu / bayi akibat partus
tepat, memulai perawatan, lama
merujuk ibu dan atau  Ibu mendapat perawatan kegawatdaruratan obstetri yang
melaksanakan penanganan cepat dan tepat
kegawatdaruratan yang
tepat.
STANDAR 19 : PERSALINAN
DENGAN MENGGUNAKAN Pernyataan
VAKUM EKSTRAKTOR Standar :
Bidan mengenali kapan diperlukan
ekstraksi vakum, melakukannya
secara benar dalam memberikan
Tujuan : pertolongan persalinan dengan
memastikan keamanannya bagi ibu
Untuk mempercepat dan janin / bayinya.
persalinan pada
keadaan tertentu
denganmenggunakan HASIL
vakum ekstraktor. • Penurunan kesakitan /
kematian ibu/ bayi akibat
persalinan lama. Ibu
mendapatkan penanganan
darurat obstetri yang cepat dan
tepat.

• Extraksi vakum dapat


dilakukan dengan aman.
STANDAR 20 :
PENANGANAN
KEGAWATDARURATAN
RETENSIO PLASENTA

Penyataan Standar:
Tujuan : HASIL
Bidan mampu
Mengenali dan • Penurunan kejadian
mengenali retensio
melakukan plasenta dan perdarahan hebat akibat
tindakan yang memberikan retensio plasenta.
pertolongan • Ibu dengan retensio
tepat ketika plasenta mendapatkan
terjadi retencio pertama, termasuk
plasenta manual penanganan yang cepat
plasenta total / dan tepat.
dan penanganan
parsial. perdarahan sesuai • Penyelamatan ibu
dengan kebutuhan. dengan retensio plasenta
meningkat.
STANDAR 21 :
PENANGANAN
PERDARAHAN POST
PARTUM PRIMER
Tujuan :
Mengenali dan mengambil tindakan pertolongan
kegawatdaruratan yang tepat pada ibu yang
mengalami perdarahan post partum
primer/atonia uteri.

Pernyataan standar :
Bidan mampu mengenali perdarahan yang
berlebihan dalam 24 jam pertama setelah
persalinan (perdarahan postpartum primer) dan
segera melakukan pertolongan pertama
kegawatdaruratan untuk mengendalikan
perdarahan.
HASIL

• Penurunan kematian dan kesakitan ibu akibat


perdarahan post partum primer.

• Meningkatkan pemanfaatan pelayanan bidan.

• Rujukan secara dini untuk ibu yang mengalami


perdarahan post partum primer ke tempat rujukan
yang memadai (rumah sakit atau puskesmas).
STANDAR 22 :
PENANGANAN
PERDARAHAN POST
PARTUM SEKUNDER
TUJUAN
Mengenali gejala dan tanda – tanda perdarahan postpartum sekunder
serta melakukan penanganan yang tepat untuk menyelamatkan jiwa
ibu.

PERNYATAAN
STANDAR

Bidan mampu mengenali secara tepat dan dini tanda serta gejala
perdarahan postpartum sekunder, dan melakukan pertolongan pertama
untuk penyelamatan jiwa ibu, dan / atau merujuknya.
HASIL

• Kematian dan kesakitan ibu


akibat perdarahan postpartum
sekunder menurun.
• Ibu yang mempunyai risiko
mengalami perdarahan
postpartum sekunder ditemukan
dini dan segera ditangani secara
memadai.
STANDAR 23 :
PENANGANAN SEPSIS
PUERPURALIS

TUJUAN PERNYATA HASIL


AN
Mengenali tanda – 1) Bidan dengan sepsis puerpuralis mendapat
STANDAR
tanda sepsis puerpularis Bidan mampu mengenali penanganan yang memadai dan tepat waktu.
dan mengambil secara tepat tanda dan gejala Penurunan kematian dan kesakitan akibat
tindakan yang tepat. sepsis puerpularis, sepsis puerpuralis.
melakukan perawatan
dengan segera dan 2)Meningkatnya pemanfaatan bidan dalam
merujuknya. pelayanan nifas.
STANDAR 24 :
PENANGANAN ASFIKSIA
NEONATORUM

TUJUAN
Mengenal dengan tepat bayi
baru lahir dengan asfiksia
neonatorum, mengambil
tindakan yang tepat dan
melakukan pertolongan
kegawatdaruratan bayi baru
lahir yang mengalami asfiksia
neonatorum.
PERNYATAAN STANDAR

Bidan mengenal dengan tepat bayi


baru lahir dengan afiksia, serta
melakukan tindakan secepatnya,
memulai resusitasi bayi baru lahir,
mengusahakan bantuan medis yang
diperlukan merujuk bayi baru lahir
dengan tepat, dan memberikan
perawatan lanjutan yang tepat.
HASIL

1) Penurunan kematian
bayi akibat asfiksia
neonatorum. Penurunan
kesakitan akibat asfiksia
neonatorum.

2)Meningkatnya
pemanfaatan bidan.
Thanks!
Do you have
any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai