Anda di halaman 1dari 14

BIDAN AYU WULANDARI

Kp. Kobak rante rt 001/004


PELAYANAN ANTENATAL
desa sukalaksana kec
sukakarya, kab bekasi
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Nomer dokumen Hal 1
OPERASIONAL 28 september 2022
PENGERTIAN Pelayanan antenatal merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada
seorang Wanita hamil sejak awal kehamilan sampai pada saat
persalinan.
TUJUAN Pemeriksaaan antenatal dilakukan untuk membawa ibu dan janin
selamat melalui masa kehamilan dan persalinan
REFERENSI Buku pedoman pelayanan ANC
PROSEDUR I. Persiapan Pasien
1. Petugas memperkenalkan diri
2. Identifikasi klien
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
II. Persiapan alat
1. Timbangan badan
2. Tensimeter
3. Stetoskop
4. Stetoskop leanec / Fetoskope/fetal dopler
5. Reflex Hammer
6. Jangka panggul
7. Metline
8. Pengukur tinggi badan
9. Pengukur waktu
10. Buku catatan
III. Pelaksanaan
1. Bidan melakukan anamnesa lengkap pada pasien baru dan
lanjutan pada pasien lama
2. Pemeriksaan umum ( Menimbang BB, Mengukur TB,
Mengukur LILA, Mengukur Tekanan Darah, Nadi, RR)
3. Pemeriksaan inspeksi ( Head To To)
4. Pemeriksaan palpasi (leher,mammae,ketiak,leopold)
5. Pemeriksaan auskultasi (Denyut Jantung Janin) dengan
fetal dopler
6. Pemeriksaan panggul luar
7. Pemeriksaan perkusi (reflex patella)
8. Petugas melakukan pendeteksian pada pasien untuk
kehamilan
normal atau kehamilan beresiko
9. Bidan mencatat dan memberitahu hasil pemeriksan pada
pasien
dan memberikan konseling seputar kehamilan dan
memberitahu
tanggal kunjungan berikutnya
10. Membuat diagnose
11. ada indikasi kehamilan beresiko berikan pasien rujukan ke
Rumah sakit.
12. Menganjurkan pemeriksaan laboratorium rutin pada
trimester ke 2 dan bila perlu lakukan pemeriksaan ulang
saat menjelang persalinan
13. Petugas mencatat dalam dokumen
UNIT TERKAIT 1. KIA
2. Dokter spesialis obstetric dan ginekologi
BIDAN AYU WULANDARI
Kp. Kobak rante rt 001/004
PELAYANAN PERSALINAN
desa sukalaksana kec
sukakarya, kab bekasi
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Nomer dokumen Hal 1/4
OPERASIONAL 28 september 2022

Asuhan kebidanan
PENGERTIAN

pada persalinan
normal yang
mengacu kepada
asuhan yang bersih
dan aman selama
persalinan dan
setelah bayi
lahir serta upaya
pencegahan
komplikasi.
Persalinan dan
kelahiran
normal adalah
proses pengeluaran
janin yang terjadi
pada
kehamilan cukup
bulan (37-42
minggu), lahir
spontan dengan
presentasi
belakang kepala
yang berlangsung
dalam 18 jam,
tanpa
komplikasi baik
pada ibu maupun
pada jani
Asuhan kebidanan
pada persalinan
normal yang
mengacu kepada
asuhan yang bersih
dan aman selama
persalinan dan
setelah bayi
lahir serta upaya
pencegahan
komplikasi.
Persalinan dan
kelahiran
normal adalah
proses pengeluaran
janin yang terjadi
pada
kehamilan cukup
bulan (37-42
minggu), lahir
spontan dengan
presentasi
belakang kepala
yang berlangsung
dalam 18 jam,
tanpa
komplikasi baik
pada ibu maupun
pada jani
Asuhan kebidanan
pada persalinan
normal yang
mengacu kepada
asuhan yang bersih
dan aman selama
persalinan dan
setelah bayi
lahir serta upaya
pencegahan
komplikasi.
Persalinan dan
kelahiran
normal adalah
proses pengeluaran
janin yang terjadi
pada
kehamilan cukup
bulan (37-42
minggu), lahir
spontan dengan
presentasi
belakang kepala
yang berlangsung
dalam 18 jam,
tanpa
komplikasi baik
pada ibu maupun
pada jani
asuhan persalinan normal adalah asuhan yang bersih dan aman
selama pengeluaran hasil konsepsi setelah pembuahan berumur
lebih dari 37 minggu dan setelah bayi lahir serta upaya
pencegahan komplikasi.
TUJUAN Membantu persalinan supaya bersih dan aman, serta mencegah
terjadinya komplikasi dalam persalinan
REFERENSI Dilakukan oleh bidan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan
PERSIAPAN ALAT  Bak instrumen berisi partus (klem 2, gunting tali pusat 1,
setengah koher 1, kateter 1 )
 Sarung tangan steril
 Kom berisi kapas kapas dan air DTT
 Penghisap lendir atau delee
 Oksitosin
 Spuit 3 cc
 Umbilikal klem
 Kasa steril
 Kain untuk ibu dan bayi
 Bengkok
 Tempat placenta
 Baskom berisi air dtt dan waslap
 Baskom berisi cairan klorin 0,5 %
 Tempat sampah basah dan kering
PROSEDUR MENGENAL GEJALA TANDA KALA DUA
1. Mendengar dan melihat adanya tanda dan gejala kala dua

Pastikan
kelengkapan
peralatan, bahan
dan obat-obatan
esensial
untuk menolong
persalian dan
menatalaksanakan
komplikasi
bayi baru lahi
2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan
esensialuntuk menolong persalian dan
menatalaksanakan komplikasibayi baru lahir
3. Pakai celemek plastic
4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang
dipakai, cucitangan dengan sabun dan air bersih
mengalir kemudiankeringkan tangan dengan tissue atau
handukpribadi yang bersihdan kering.
5. Pakai sarung tangan DTT untuk melakukan periksa
dalam.
6. Masukkan oksitosin kedalam tabung suntik
(gunakan tanganyang memakai sarungtangan DTT
dan steril) pastikan tidakterjadi kontaminasi pada alat
suntik.
7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan
hati-hati dari depan kebelakang dengan mengggunakan
kapas ataukasa yang dibahasi air DTT
8. Lakukan periksa dalam untuk memastikan
pembungkaan lengkap
9. Dokumentasikan sarung tangan dengan cara
mencelupkantangan yang masih memakai
sarungtangan kedalam larutanklorin 0,5 % kemudian
lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik dalam
larutan klorin 0,5 %, selama 10 menit. Cuci
kedua tangan setelah sarung tangan lepaskan.
10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi
atau saatrelaksasi untuk memastikan bahwa DJJ dalam
batas normal (DJJ120-160 x/menit).
11. Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan
keadaanjanin baik dan bantu ibu dalam menemukan
posisi yang nyamandan sesuai dengan keinginannya.
12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran
( bilaada rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang
kuat, bantuibu ke posisi setengah duduk atau
posisi yang lain yangdiinginkan dan pastikan ibu
merasa nyaman).
13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa
ada dorongan kuat untuk meneran.
14. Saat kepala janin terlihat di vulva dengan diameter 5-6
cm, memasang handuk bersih untuk mengeringkan janin
pada perut ibu.
15. Letakan kain yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong
ibu.
16. Buka tutup partuset dan kembali perhatikan
kelengkapan alatdan bahan.
17. Pakai sarung tangan DDTT pada kedua tangan.
18. Saat sub- occiput tampak dibawah simfisis, maka
lindungi perineum dengan satu tangan yang
dilindungi dengan kain bersih dan kering. Tangan
yang lain untuk menahan kepala bayi untuk menahan
posisi depleksi dan membantu lahirnya kepala, anjurkan
ibu untuk meneran perlahan sambil bernafas cepat dan
dangkal.
19. Menggunakan kasa/kain bersih untuk bersihkan muka
bayi dari lendir dan darah
20. Periksa kemingkinan adanya lilitan talipusat dan ambil
Tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan
segera lanjutkan proses kelahiran.
21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar
secara spontan.
22. Setelah melakukan putaran paksi luar, pegang secra
biparietal.Anjurkan ibu untuk meneran pada saat
kontraksi. Dengan lembut gerakan kepala kearah
bawah dan distal hingga bahu depan muncul ibawah
arkus pubis, dan kemudian gerakan arahatas dan distal
untuk melahirkan bahu belakang.
23. Setelah bahu lahir geser tangan bawah kearah
perineum ibuuntuk menyanggah kepala, lengan siku
sebelah bawah. Gunakantangan atas untuk menelusuri
dan memegang lengan dan sikusebelah atas.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penulusuran lengan atas
berlanjut kepunggung, bokong, tungkai, dan kaki.
Pegang kedua mata kaki (masukan telunjuk diantara
kai dan pegang masing-masingmata kaki dengan ibi jari
dan jari-jari lainnya.
25. Lakukan penilaian (selintas).
26. Keringkan dan posisikan tubuh bayi diatas perut ibu
27. Menjepit tali pusat menggunakan klem, kira-kira 3 cm
dari umbilicus bayi, melakukan urutan tali pusat kearah
ibu dan memasang klem diantara kedua 2 cm dari klem
pertama.
28. Memegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan
tangan kiri, dengan perlindungan jari jari tangan kiri,
memotong tali pusat diantara kedua klem.bila bayi tidak
bernafas spontan lihat penangan khusus bayi baru lahir.
29. Mengganti pembungkus bayi dengan kain kering dan
bersih, membungkus bayi hingga kepala.
30. Memberikan bayi pada ibu untuk disusui bila ibu
menghendaki
31. Memeriksa fundus uteri memastikan kehamilan tunggal.
32. Beritahukan kepada ibu bahwa penolong akan
menyuntikanoksitosin 10 unit (intramuskuler) di 1/3 paha
bagian atas bagiandistal lateral (lakukan aspirasi sebelum
menyuntikan oksitosin)
33. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, berikan
suntikanoksitosin 10 unit di sepertiga paha atas
bagian distal lateral(lakukan aspirasi sebelum
menyuntikan oksitosin)
34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-
10cm dari vulva
35. Meletakan tangan kiri diatas simfisis menahan bagian
bawah uterus, sementara tangan kanan memegang tali
pusat menggunakan klem dengan jarak 5-10cm dari
vulva.
36. Saat kontraksi memegang tali pusat dengan tangan kanan
semetara tangan kiri menekan uterus kea rah dorso
kranial, bila uterus tidak segera berkontraksi minta ibu
atau keluar untuk melakukan stimulasi putting susu.
37. Jika dengan PTT tali pusat bertambah Panjang dan terasa
adanya pelapasan placenta, minta ibu untuk meneran
sedikit sementara tangan kanan menarik tali pusat kearah
bawah kemudian keatas sesuai dengan kurva jalan lahir
hingga placenta tampak pada vulva
38. Setelah placenta tampak divulva teruskan melahirkan
plecnta dengan hati-hati. Bila perlu oegang placenta
dengan kedua tangan dan lakukan putaran searah jarum
jam, untuk membantu pengeluaran placenta
danmemcegah robeknya selaput ketuban
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir,
lakuka nmasase uterus, letakan telapak tangan
difundus dan lakukanmasase dengan gerakan
melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi
(fundus teraba keras)
40. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu dan bayi dan
pastikanselaput ketuban utuh. Masukan plasenta kedalam
kantong plasticatau tempat khusus.
41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan
perineum.Laserasi mengakibatkan perdarahan. Lakukan
penjahitan.
42. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan
tidak terjadi perdarahan pervaginam.
43. Membersihkan sarung tangan dari lendir darah didalam
larutan klorin 0,5%, kemudian bilas tangan yg masih
pakai sarung tangan dengan air yg sudah didesinfeksi
tingat tinggi dan mengerinkannya
44. Mengikat tali pusat kurang lebih 1cm dari umbilicus
dengan sampul mati
45. Mengikat balik tali pusat dengan simpul mati ntuk kedua
kalinya
46. Melepaskan klem pada tali pusat dan memasukannya
kedalam wadah berisi larutan klorin 0,5%
47. membungkus kembali bayi
48. memberikan bayi pada ibu untuk disusui
49. lanjutkan pemantauan kontraksi uterus, perdarahan dan
tanda vital
50. mengajarkan ibu atau keluarga untuk memeriksa uterus
yg memiliki kontraksi baik dan mengajarkan masase
apabila kontrksi uterus tidak baik
51. mengevaluasi jumlah perdarahan
52. memeriksa nadi ibu
53. merendam semua peralatab bekas kelarutan klorin 0,5%
54. membuang barang-barang yg terkontaminasi ketempat
sampah yg disediakan
55. membersihkan ibu dari sisa air ketuban lendir, darah dan
menggantikan pakaiannya dengan pakaian bersih atau
kering
56. memastikan ibu merasa nyaman dan memberitahu
keluarga untuk membantu apabila ibu ingin makan atau
minum
57. dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin
0.5%
58. membersihkan sarung tangan didalam larutan klorin
0,5%, melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik
dan merendamnya kedalam larutan klorin 0,5%
59. mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
60. melengkapi partograph dan memeriksa tekanan darah.
UNIT TERKAIT Kamar bersalin dan IGD maternal
BIDAN AYU WULANDARI
Kp. Kobak rante rt 001/004
PELAYANAN IBU NIFAS
desa sukalaksana kec
sukakarya, kab bekasi
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Nomer dokumen Hal 1
OPERASIONAL 28 september 2022
PENGERTIAN Pelayanan Kesehatan standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42
hari pasca bersalin
TUJUAN 1. pemantauan perubahan fisiologis masa nifas
2. mencegah terjadinya infeksi
REFERENSI Sesuai standar pelayan nifas
PROSEDUR 1. Kunjungan masa nifas pertama 6 jam – 3 hari setelah
persalinan
a. Cuci tangan dengan air bersih
b. Lakukan pemeriksaan TTV
c. Lakukan pemeriksaan TFU
d. Lakukan pemeriksaan lokhea dan pengeluaran
pervaginam
e. Lakukan penilaian fungsi berkemih, cerna,
penyembuhan luka, sakit kepala, rasa Lelah dan
nyeri punggung
f. Tanyakan kepada ibu mengenai suasana
emosinya, dukunan yang didapatkannya dari
keluarga untuk perawatan bayinya.
g. lakukan tatalaksana atau rujuk ibu bila ditemukan
masalah
h. anjurkan ibu untuk menghubungi tenaga medis
bila ibu menemukan tanda berikut:
 perdarahan berlebihan
 secret vagina berbau
 demam
 nyeri perut berat
 kelelahan atau sesak
 bengkak ditangan,wajah,tungkai,atau
sakit kepala, dan pandangan kabur
 nyeri payudara, pembengkakan
payudara, luka atau perdarahan putting
i. berikan informasi kepada ibu perlunya untuk
menjaga kebersihan diri:
 membersihkan daerah vulva dari depan
kebelakang
 mengganti pembalut 2 kali sehari dan
membersihkan degan air bersih ,
menghindari menyentuh daerah luka
episiotomy atau laserasi
j. lakukan pemeriksaan payudara dan anjurkan
untuk pemberian ASI eklusif (6 bulan)
k. berikan kapsul vit A 200.000 IU yang kedua
l. anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
m. anjurkan ibu untuk mobilisasi
n. anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
bergizi
o. cuci tangan setelah melakukan Tindakan
p. lakukan pencatatan dan pelaporan dokumentasi
2. kunjungan nifas ke dua dalam waktu hari ke 4 sampai
hari ke 28 stelah persalinan
a. cuci tangan dengan sabun di air mengalir
b. lakukakan pemeriksaan ttv
c. lakukan pemeriksaan tfu
d. lakukan pemeriksaan lochia dan pengeluaran
pervaginam
e. lakukan penilaian fungsi
berkemih,cerna,penyembuhan luka,sakit
kepala,rasa Lelah dan nyeri punggung
f. ajarkan ibu cara memandikan bayi dengan benar
g. lakukan pemeriksaan payudara dan anjurkan
pemberian ASI eklusif (6 bulan)
h. anjurkan ibu cara menyusui dengan benar dan
sesering mungkin
i. lakukan tatalaksana atau rujuk bila ditemukan
masalah
j. anjukan ibu untuk menghubungi tenaga medis
bila ditemukan tanda berikut:
 perdarahan belebihan
 secret vagina berbau
 demam
 nyeri perut berat
 kelelahan atau sesak
 bengkak ditangan, wajah, tungkai, atau
sakit kepala atau pandangan kabur
 nyeri payudara, pembengkakan
payudara, luka, atau pedarahan putting
k. berikan informasi kepada ibu perluna kebersihan
diri:
 membersihkan daerah vulva dari depan
ke belakang
 mengganti pembalut 2 kali sehari
 menghindari menyentuh daerah luka
episiotomy atau laserasi
 berikan kapsul vitamin A 200.000 IU
yang kedua
 anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
 anjurkan ibu untuk tetap mobilisasi
 cuci tangan dengan air bersih dan
mengalir setelah melakukan Tindakan
 lakukan pencatatan dan
pelaporandokumentasi
3. kunjungan nifas ke tiga dalam waktu hari ke 29 sampai
hari ke 42 setelah persalinan
a. cuci tangan dengan sabun di air mengalir
b. melakukakan pemeriksaan ttv
c. lakukan pemeriksaan tfu
d. lakukan pemeriksaan lochia dan pengeluaran
pervaginam
e. lakukan penilaian fungsi
berkemih,cerna,penyembuhan luka,sakit kepala,rasa
Lelah dan nyeri punggung
f. ajarkan ibu cara memandikan bayi dengan benar
g. lakukan pemeriksaan payudara dan anjurkan
pemberian ASI eklusif (6 bulan)
h. anjurkan ibu cara menyusui dengan benar dan
sesering mungkin
i. lakukan tatalaksana atau rujuk bila ditemukan
masalah
j. anjukan ibu untuk menghubungi tenaga medis bila
ditemukan tanda berikut:
 perdarahan belebihan
 secret vagina berbau
 demam
 nyeri perut berat
 kelelahan atau sesak
 bengkak ditangan, wajah, tungkai, atau
sakit kepala atau pandangan kabur
 nyeri payudara, pembengkakan
payudara, luka, atau pedarahan putting
i. berikan informasi kepada ibu perluna kebersihan diri
(membersihkan daerah vulva dari depan ke belakang
mengganti pembalut 2 kali sehari, menghindari
menyentuh daerah luka episiotomy atau laserasi
j. berikan informasi kepada ibu senggama dilakukan
setelah darah tidak keluar lagi dan ibu tidak merasa
nyeri Ketika memasukkan jari ke dalam vagina
 anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
 anjurkan ibu untuk tetap mobilisasi
 cuci tangan dengan air bersih dan
mengalir setelah melakukan Tindakan
 lakukan pencatatan dan
pelaporandokumentasi

UNIT TERKAIT Tpmb

Anda mungkin juga menyukai