PEMANTAUAN
PERSALINAN
KALA I
3.Kemajuan
persalinan
3
1
KALA I FASE LATEN
Kala I Persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan
pembukaan serviks hingga mencapai pembukaan lengkap (10
cm). Persalinan kala 1 dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten dan
fase aktif.
FASE LATEN
Fase laten , pembukaan serviks
berlangsung lambat dimulai sejak
awal kontraksi , yang menyebabkan
penipisan
5
FASE
AKTIF
6
*Fase Akselerasi *
Pembukaan berlangsung lambat dari pembukaan 3-4 cm.
Periode ini berlangsung 2 jam
*Fase dilatasi Maksimal*
Pembukaan berlangsung cepat dari pembukaan 4 cm – 9 cm
Periode ini berlangsung 2 jam
*Fase Deselerasi*
Berlangsung sangat lambat dari pembukaan 9 cm menjadi
lengkap 10 cm
Periode ini berlangsung 2 jam
7
Fase di atas dijumpai pada primigravida. Pada
multigravida tahapannya sama namun waktunya
lebih cepat untuk setiap fasenya.
Kala I selesai apabila pembukaan serviks telah
lengkap.
Pada primigravida berlangsung kira-kira 13 jam,
sedangkan pada multigravida kira-kira 7 jam.
8
Menilai
kemajuan
Persalinan 1. PEMERIKSAAN TUJUAN
DALAM Mengetahui kemajuan
PENGERTIAN persalinan
Tindakan memasukkan Mengetahui keadaan
tangan ke dalam jalan lahir jalan lahir Untuk
ibu bersalin untuk menentukan diagnosa
memantau perkembangan
proses persalinan
9
TUJUAN
10
INDIKASI Bila ketuban pecah sebelum waktunya Untuk mengevaluasi
pembukaan cervik uteri Untuk menyelesaikan persalinan atau melakukan
rujukan. Petunjuk partograf WHO setiap 4 jam
2. YANG DICARI SAAT VT Perabaan Serviks Lunak atau kaku Pendataran (effecement)
Tebal tipisnya Pembukaan Kemana arah cerviks
3. Ketuban Apakah ketuban sudah pecah atau belum, dilihat saat tidak dalam his Bila
pembukaan lengkap/hampir lengkap dan bagian bawah anak sudah didasar panggul,
→ bisa dipecahkan. Bagian terendah anak dan posisinya Raba bagian apa yang
terendah dari janin yang turun Bila kepala : teraba keras, bulat dan teraba sutura
serta ubun-ubun kecil/besar Penurunan sesuai dengan bidang Hodge Apakah ada
bagian-bagian anak yang turun disamping kepala : misal tangan/lengan menumbung,
atau tali pusat Bila bokong teraba lunak dan sskrum sebagai denominatornya 11
PEMANTAUAN Pemantauan DJJ adalah proses pengawasan kondisi
DJJ bayi saat persalinan dan kelahiran dengan mengukur
denyut jantung janin dengan peralatan khusus.
Mengapa perlu pemantauan DJJ karena dapat
mengenali perubahan pola Denyut Jantung Janin dalam
persalinan. Apabila terjadi perubahan maka dapat
segera dilakukan tindakan. Denyut Jantung Janin yang
normal dapat memberikan rasa aman bagi petugas
kesehatan untuk meneruskan proses persalinan
12
Kesejahteraan janin merupakan kondisi dimana janin dalam
keadaan sejahtera yang diukur berdasarkan denyut jantung dan
gerakan janin. Kondisi kesejahteraan janin dapat dilihat dari
variasi perubahan denyut jantung serta gerakan pada janin.
Tindakan pemantauan terhadap kesejahteraan janin dilakukan
agar dampak negatif yang kemungkinan terjadi dapat diantisipasi
lebih awal.
13
ada berapa tipe monitoring DJJ Ada
dua cara Monitoring DJJ :
1.Auskultasi, secara periodik
diukur DJJ
2.Electronik Foetal Monitoring
Denyut Jantung Janin dan Kontraksi
rahim diukur alam suatu periode Pemeriksaan DJJ normalnya 120-160
tertentu Penggunaan peralatan ini kali per menit
tergantung pada kebijakan Dr/RS,
Frekuensi minimal pemeriksaan DJJ pada
faktor risiko persalian, dan perjalanan
persalinan normal
persalinan.
Fase laten = setiap 1 jam
Apabila tidak terdapat komplikasi atau
Fase aktif = 30 menit
risiko kedua cara pemeriksaan dapat
dilakukan
14
Bidang Hodge 4. Bidang Hodge IV Sejajar H I melalui/setinggi
ujung os koksigis
Bidang Hodge
1. Bidang Hodge I
sama dengan PAP (Jarak antara promotorium
dan pinggir atas simfisis)
2. Bidang Hodge II
sejajar engan PAP, Melewati pinggir bawah
simfisis
3. Bidang Hodge III
Sejajar dengan H I melalui/setinggi spina
iskiadika 15
PERSIAPAN PERSALINAN 4. Sumber air bersih yang mengalir untuk cuci
tangan, air DTT. Kecukupan air bersih,
klorin, deterjen, kain pembersih, kain pel dan
Persiapan persalinan sangat beragam sarung tangan karet untuk membersihkan
ruangan, dan dekontaminasi alat.
pastikan keberadaan bahan, alat, 5. Kamar mandi yang bersih untuk keperluan
sarana dan prasarana sesuai dengan pribadi ibu dan penolong persalinan
6.Pastikan ibu mendapat privasi yang di
standar. Pencegahan infeksi harus inginkan
7. Tempat tidur yang bersih dan nyaman untuk
diperhatikan ibu
8. Tempat yang bersih untuk memberikan
asuhan BBL, Meja untul tindakan resusitasi
PERSIAPAN RUANG PERSALINAN
16
Persiapan Penolong
Persiapan Alat
Memastikan penerapan prinsip pencegahan
Pastikan semua peralatan dan bahan-bahan infeksi yang sesuai standar, termasuk cuci
tersedia dan berfungsi dengan baik, tangan dan penggunaan alat perlindungan
diri
termasuk Perlindungan diri merupakan penghalang
Peralatan pertolongan persalinan atau barier antara penolong bahan bahan
Peralatan penjahitan lasearasi yang berpotensi menularkan penyakit
(penggunaan APD Lengkap)
Peralatan resusitasi BBL Dipakai saat melakukan persalinan sampai
Semua peralatan tsb harus dalam keadaan melakukan penjahitan laserasi.
desinfeksi tingkat tinggi atau steril Sarung tangan dipakai selama melakukan
PD, Pertolongan persalinan sampai
penjahitan dan Asuhan BBL. Sarung tangan
harus diganti apabila terkontaminasi, robek
atau bocor
17
Persiapan Ibu dan Janin Penolong harus selalu memberikan
dukungan dan semangat kpd ibu dan klg
dengan menjelaskan tahapan dan
Prinsip asuhan yang diberikan kemajuan persalinan proses persalinan
Bantu ibu dalam posisi yang nyaman saat
selama persalinan adalah persalinan
asuhan sayang ibu, dampingi Perhatikan Kebutuhan Nutrisi dan hidrasi
selama dalam proses persalinan
oleh keluarga terdekatnya,
suami.
Anjurkan keluarga untuk
terlibat langsung dalam asuhan
shg ibu merasa mendapat
dukungan positif dlm
menghadapi proses persalinan
18
POST TEST
SEBUTKAN
TANDA BAHAYA
KALA I
TERIMAKASIH
BY. MUDY OKTININGRUM, S.SiT., M.Keb