Anggota:
Suci alfita sari (21-029)
Nury alfi syahri (21-031)
Nadira shafa kamila (21-057)
Muhammad arif ilham(21-077)
Fitri darmayanti (21-141)
Shafira lharissa (21-147)
Trigger 1
Persalinan Fani
Fani seorang wanita berumur 25 tahun hamil pertama, cukup bulan, datang ke IGD rumah sakit
pada pukul 08.00 dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari disertai keluar lendir
bercampur darah sejak 10 jam yang lalu,keluar air-air sejak 12 jam yang lalu, dokter segera
melakukan anamnesa dan pemeriksaan pada Fani, dari vital sign didapatkan keadaan umum
sedang, kesadaran compos mentis, tekanan darah 160/100 mmHg, nadi 90x/menit, nafas
22x/menit, suhu afebris, pemeriksaan obstetri didapatkan janin letak kepala, punggung di kiri,
DJJ 130-140x/ menit, TBJ sekitar 3000gr, his 3-4x dalam 10 menit lamanya 30 detik, pembukaan
sudah 5-6cm, ketuban sisa jernih dan kepala bayi sudah di Hodge 2-3, dokter segera
memindahkan Yani ke kamar bersalin dan memantau kemajuan persalinan dengan partograf, 4
jam kemudian Yani mengeluh ingin mengedan, saat diperiksa Yani sudah masuk kala 2
persalinan, DJJ 140-150x/ menit, his 3-4x dalam 10 menit lamanya 40 detik, kepala bayi sudah di
Hodge 3-4, dokter segera melakukan Asuhan persalinan normal pada Yani. Untunglah bayi Yani
lahir dengan selamat, langsung menangis dengan berat 3100 gr. Beberapa menit kemudian
lahirlah plasenta dengan lengkap. Selama 2 jam setelah melahirkan Yani tetap dipantau di
kamar bersalin sebelum dipindahkan ke ruang rawatan.
Learning objective
Step 1
1. Compos mentis = kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat
menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya
2. afebris = tidak demam
3. TBJ = salah satu cara menafsir berat janin ketika masih di dalam uterus.
4. His = kekuatan fisiologis yang utama selama kala II.
5. Ketuban = Ketuban adalah suatu membran yang membungkus fetus,
termasuk golongan membran ekstra-embrional, strukturnya tipis, namun
cukup kuat untuk melapisi korion dan berisi embrio yang kelak akan
tumbuh menjadi fetus, dengan cairan amnion di sekitarnya
6.Hodge = bidang yang diperlukan untuk menentukan sampai di mana
bagian terendah janin turun dalam panggul pada persalinan.
7.Partograf = alat bantu untuk memantau kemajuan kala I persalinan dan
informasi untuk membuat keputusan klinik
Step 1
Step 4
LEARNING OBJECTIVE
Kala I
Klinis dapat dikatakan partus dimulai bila timbul his dan wanita tersebut
mengeluarkan lendir yang bersemu darah (bloody show). Lendir yang bersemu darah
ini berasal dari lendir kanalis servikaliskarena serviks mulai membuka atau mendatar.
Sedangkan darahnya berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berada di sekitar
kanalis servikalis itu pecah karena pergeseran-pergeseran ketika serviks membuka.
Proses membukanya serviks sebagai akibat his dibagi dalam 2 fase :
a) Fase laten Berlangsung selama 8 jam.
Step 7 Pembukaan sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm.
b) Fase aktif Dibagi dalam 3 fase , yakni fase akselerasi, yaitu waktu 2 jam
pembukaan 3 cm menjadi 4 cm. Fase dilatasi maksimal, yaitu waktu 2 jam
pembukaan berlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm. Fase deselerasi,
pembukaan menjadi lambat kembali.
Pada kala ii menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit sekali. Karena
biasanya dalam hal ini kepala janin sudah masuk diruang panggul, maka pada his dirasakan
tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan.
Wanita merasa pula tekanan kepada rektum dan hendak buang air besar. Kemudian perineum
mulai menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka. Labia mulai membuka dan tidak
lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada waktu his.
Bila dasar panggul sudah berelaksasi, kepala janin tidak masuk lagi di luar his, dan
dengan his dan kekuatan Mengedan maksimal kepala janin dilahirkan dengan
suboksiput di bawah simfisis dan dahi, muka, dan dagu melewati perineum.
Setelah istirahat sebentar, his mulai lagi untuk mengeluarkan badan dan anggota
bayi. Pada primigravida kala ii berlangsung rata-rata 1,5 jam pada multipara rata-rata
Step 7 0,5 jam Walaupun sebagian besar proses persalinan terfokus pada ibu, tetapi karena
proses tersebut merupakan pengeluaran hasil kehamilan (bayi), maka
penatalaksanaan persalinan baru dikatakan berhasil apabila selain ibunya, bayi yang
dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal.
Kala III
Persalinan kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya
plasenta dan selaput ketuban. Pada kala III persalinan, otot uterus (miometrium)
berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya bayi
Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlekatan
plasenta.
Karena tempat perlekatan menjadi lebih kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak
berubah maka plasenta akan terlipat, menebal dan kemudian terlepas dari dinding
uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau ke dalam
vagina (Masjid, 2008).
Step 7
Biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit setelah bayi lahirdan keluar
spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri. Pengeluaran plasenta disertai
dengan pengeluaran darah (Wiknjosastro, 2008).
Tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa atau semua hal- hal di bawah
ini:
a) Perubahan bentuk dan tinggi fundus
b) b) Tali pusat memanjang
c) c) Semburan darah mendadak dan singkat
Tujuan manajemen aktif kala III adalah untuk menghasilkan kontraksi uterus yang
lebih efektif sehingga dapat mempersingkat waktu, mencegah perdarahan dan
mengurangi kehilangan darah kala tiga persalinan jika dibandingkan dengan
penatalaksanaan fisiologis. Sebagian besar kasus kesakitan dan kematian ibu di
Indonesia disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan dimana sebagian besar
disebabkan oleh atonia uteri dan retensio plasenta yang sebenarnya dapat dicegah
dengan melakukan manajemenaktif kala tiga.
1.Data subjektif : Biodata (nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, suku/ ras, alamat –
pasien dan suaminya)
2.Riwayat pasien
a.Keluhan utama : utk mengetahui alasan pasien dtg ke fasilitas pelayanan kesehatan. Misal :
ibu postpartum normal ingin memeriksakan kesehatan stlh persalinan, ibu postpartum
patologis dgn keluhan demam, keluar darah segar & banyak, nyeri & infeksi luka jahitan,dll
b.Riwayat kebidanan (PENTING diketahui – sbg data acuan jika pasien mengalami kesulitan
Step 7 postpartum)
1) Menstruasi : data ini mmg tdk scr lgsg berhub dgn masa nifas – dari data yg diperoleh –
bidan akan mpy gambaran ttg keadaan dasar dari organ reproduksinya Bbrp data yg hrs
bidan peroleh : menarche (12-16 th), siklus (jarak antara menstruasi), volume (brp kali
ganti pembalut dlm sehari), keluhan
Anamnesa dan pemeriksaan fisik inpartu dan tidak inpartu:
2)Gangguan kesehatan alat reproduksi : perlu digali bidan krn dpt memberikan
petunjuk ttg organ reproduksi pasien. Ada bbrp penyakit organ reproduksi yg
berkaitan erat dgn personal hygiene atau kebiasaan lain yg tdk mendukung kespro.
Jk didptkan adanya riw ggg kespro – waspada adanya kemungkinan gangguan
kespro pd masa nifas Data yg perlu digali oleh bidan : Pasien pnh mengalami
gangguan spt keputihan, infeksi, gatal krn jamur, tumor
3)Riwayat kehamilan, persalinan, Nifas, & KB yll
Step 7 Riw kehamilan : penyulit; riw persalinan : penolong, tempat persalinan, BB bayi,
penyulit; riw nifas : penyulit, vit A, tab Fe; riw KB : alkon yg dgnk, lama penggunaan.
4)Riwayat persalinan skrg
Meliputi : penolong; tempat persalinan; lama Kala I, II, III; perdarahan Kala IV; BB
bayi; jenis kelamin; Apgar score.
Anamnesa dan pemeriksaan fisik inpartu dan tidak inpartu:
c. Riwayat Kesehatan : Data ini dpt dgnk bidan sbg peringatan akan adanya
penyulit masa nifas : penyakit jantung, diabetes melitus, ginjal, hipertensi, hepatitis
d.Status perkawinan : perlu dikaji utk mendptkan gambaran mengenai suasana
rumah tangga pasangan (usia nikah pertama kali, status pernikahan (sah/ tidak),
Step 7 lama pernikahan, suami yg ke-)
e.Pola makan : penting utk diketahui bidan -- bidan mendptkan gambaran bgmn
pasien mencukupi asupan gizinya selama nifas.
Pemeriksaan fisik persalinan:
Definisi
Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan dan
informasi untuk membuat keputusan klinik
Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama persalinan
Partograf atau partogram adalah metode grafik untuk merekam kejadian-kejadian
pada perjalanan persalinan
a. Poin-poin Partograf
Step 7 - Informasi ibu yang meliputi;
a. Nama
b. Informasi kehamilan (GPA)
c. Rekam medis
d. Tanggal dan waktu rawat
e. Waktu pecahnya ketuban
Cara mengisi partograph:
Step 7
Asuhan persalinan normal:
Step 7
Asuhan persalinan normal:
Step 7
Asuhan persalinan normal:
Step 7
Diagnosa pasien:
• Kala I
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan servix hingga
mencapai pembukaan lengkap (10 cm). Persalinan kala I berlangsung 18 –24 jam dan terbagi
menjadi dua fase yaitu fase laten dan fase aktif.
a.Fase laten persalinan
Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan
servix secara bertahap
Pembukaan servix kurang dari 4 cm
Biasanya berlangsung di bawah hingga 8 jam
Step 7 b.Fase aktif persalinan
Fase ini terbagi menjadi 3 fase yaitu akselerasi, dilatasi maximal, dan deselerasi
Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat (kontraksi
dianggap adekuat/memadai jika terjadi 3 kali atau lebih dalam
waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detikatau lebih
Servix membuka dari 4 ke 10 cm biasanya dengan kecepatan 1 cm atau
lebih perjam hingga permbukaan lengkap (10 cm)
Terjadi penurunan bagian terendah janin
Diagnosa pasien:
• Kala II
Persalinan kalaII dimulai dengan pembukaan lengkap dari serviks dan berakhir dengan
lahirnya bayi. Proses ini berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi
• Kala III
Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan
selaput ketuban
Berlangsung tidak lebih dari 30 menit
Disebut dengan kala uri atau kala pengeluaran plasenta
Step 7 Peregangan Tali pusat Terkendali (PTT) dilanjutkan pemberian oksitosin untuk kontraksi
uterus dan mengurangi perdarahan
Tanda-tanda pelepasan plasenta :
Perubahan ukuran dan bentuk uterus
Uterus menjadi bundar dan uterus terdorong ke atas karena plasenta sudah terlepas
dari Segmen Bawah Rahim
Tali pusat memanjang
Semburan darah tiba tiba
Diagnosa pasien:
• Kala IV
Dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah itu
Paling kritis karena proses perdarahan yang berlangsung
Masa 1 jam setelah plasenta lahir
Pemantauan 15 menit pada jampertama setelah kelahiran plasenta, 30 menit pada jam
kedua setelah persalinan, jika kondisi ibu tidak stabil, perludipantau lebih sering
Step 7 Observasi intensif karena perdarahan yang terjadi pada masa ini
Observasi yang dilakukan :
1.Tingkat kesadaran penderita.
2.Pemeriksaan tanda vital.
3.Kontraksi uterus.
4.Perdarahan, dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400-500cc
Daftar pustaka
Daftar
pustaka