POLINDES TRIKARYA
TUJUAN Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA di wilayah kerja melalui
pemantauan cakupan pelyanan KIA disetiap desa. Menetukan urutan
daerah prioritas yang akan ditangani secara isentif.
KEBIJAKAN
PERSIAPAN ALAT Kohort ibu hamil, data ibu hamil dari K1 sampai Dengan K4, data
persalinan, ibu nifas dan bayi
PROSEDUR (ALUR a) Peningkatan pelayanan antenatal bagi seluruh ibu hamil disemua
PELAKSANAAN KEGIATAN wilayah pelayanan kesehatan dengan mutu sesuai standar serta
menjangkau seluruh sasaran .
b) Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
diarahkan kefasilitas kesehatan setempat.
c) Peningkatan pelayanan kesehatan bayi dan anak balita disemua
pelayanan kesehatan yang bermutu dan sesuai standar serta
menjangkau seluruh sasaran.
d) Peningkatan dekteksi dini resiko/komplikasi kebidanan dan bayi
baru lahir oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat
e) Peningkatan penangan komplikasi kebidanan dan bayi baru lahir
secara adekuat dan pengamatan terus menerus oleh tenaga
kesehatan
f) Peningkatan pelayanan ibu nifas , bayi baru lahir bayi dan anak
balita sesuai standar dan menjangkau seluruh sasaran.
g) Peningkatan pelayan KB berkualitas
h) Peningkatan dekteksi dini tanda bahaya dari penangannya sesuai
standar pada bayi baru lahir , bayi dan anak balita.
i) Peningkatan penangan bayi baru lahir dengan komplikasi sesuai
standar
JUDUL : ANC
Pesiapan persalinan
14. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm
letakan handuk bersih diatas perut ibu untuk mengeringkan bayi
15. Letakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu
16. Buka tutup partus set dan perhatikan kelengkapan alat dan bahan
17. Pakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
18. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm, lindungi
perenium dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan kering,
sementara tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan
posisi disfleksi dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk
kembali bernafas cepat dan dangkal
19. Periksa lilitan tali pusat
20. Tunggu hingga kepala bayi lahir
22. Setelah kedua bahu lahir , geser tangan yang berada di bawah
kearah perenium ibu untuk mennyanga kepala , lengan dan siku
sebelah bawah, gerakan tangan yang berada diatas untuk
menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas
23. Setelah tubuh dan lengan bayi lahir lanjutakan penelusuran tangan
dan siku sebelah atas ke punggung, bokong, tungkai dan kaki bayi
, pegangan kedua mata kaki bayi ( masukan telunjuk diantara kaki
dan pegang masing masing mata kaki dengan ibu jari dan jari jari
lainnya ) .
24. Nilai keadaan bayi selintas untuk menilai apakah ada akfeksia
pada bayi
25. Bila tidak ada tanda tanda afeksia , lanjutkan manajemen bayi baru
lahir normal. Keringkan dan posisikan tubuh bayi diatas perut ibu ,
keringkan bayi mulai dari muka kepala dan tubuh bayi lainnya
kecuali bagian tangan, ganti handuk yang basah dengan handuk
yang kering, pastikan bayi dalam kondisi mantap diatas dada atau
perut ibu.
26. Periksa lagi perut ibu untuk memastikan apakah ada bayi lain
dalam uterus ( kehamilan Tunggal )
27. Beri tahu ibu bahwa penolong akan menyuntikan oksitosin untuk
membantu kontraksi uterus
28. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir berikan suntikan oksi 10
unit IM di sepertiga paha atas bagian distal lateral .
29. Dengan menggunakan kleam 2 menit setelah bayi lahir jepit tali
pusat pada sekitar 3 cm dari pusat bayi , dari sisi luar kleam
penjepit dorong isi tali pusat kearah distaal ( ibu) dan lakukan
penjepitan kedua pada 2cm distal dari kleam pertama.
30. Potong dan ikat tali pusat
31. Tempatkan bayi untuk melakuakn kontak kulit ibu ke bayi, letakan
bayi dengan posisi tengkurap di dada bayi menempel dengan baik
dada dan perut ibu usahakan kepala bayi berada diantara payudara
ibu dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu.
32. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan kering dan pasang
topi pada kepala bayi
33. Pindahkan kleam pada tali pusat hingga berjarak 5 – 10cm dari
vulva
34. Letakan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu tepat ditepi
atas simpisis dan tegangkan tali pusat dan kleam dengan tangan
yang lain
35. Setelah uterus berkontraksi tegangkan tali pusat kearah bawah
sambil tangan yang lain mendorong uterus kearah darso kranial
secara hati hati seperti gambar berikut untuk mencegah terjadinya
inversio uteri , jika uterus tidak berkontraksi minta ibu,suami atau
keluarga untuk menstimulasi puting susu, jika plasenta tidak lahir
30 – 40 detik hentikan penaganggan hinggal timbul kontraksi.
36. Lakukan penegangan dan dorongan darso-kranial hingga plasenta
lepas, lalu suruh ibu untuk meneran sambil menari tali pusat
dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas mengikuti
poros jalan lahir dengan tetap melakukan penekanan darso-kranial,
sampai plasenta lahir.
37. Segera setelah plasenta lahir lakukan massase uterus dengan
dengan meletakan telapak tangan pada fundus uteri dengan
melakukan masase dengan cara melingkar secara lembut hingga
uterus berkontraksi dengan baik.
TUJUAN Memelihara dan meningkatkan kesehatan bayi, balita, ibu dan pasangan
usia subur
KEBIJAKAN
PERSIAPAN ALAT Menyiapkan alat dan bahan, yaitu : alat penimbangan bayi, KMS, alat
pengukur LILA, alat peraga dll
PROSEDUR (ALUR Meja 1: Pendaftaran bayi, balita, bumil, menyusui dan PUS.
PELAKSANAAN KEGIATAN Meja 2: Penimbangan balita dan mencatat hasil penimbangan
Meja 3: Mengisi buku KIA / KMS
Meja 4:
8 penyuluhan kesehatan.
JUDUL : Suntik KB
PROSEDUR (ALUR Cucikan tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir,
PELAKSANAAN KEGIATAN keringkan dengan handuk
Buka dan buang tutup kaleng pada vial yang menutupi karet,
hapus karet yang ada dibagian atas vial dengan kapas yang telah
dibasahi dengan alkohol 60 – 90 % biarkan kering
Bila menggunakan jarum sekali pakai segera buka plastiknya bila
menggunakan jarum yang telah disterilkan dengan DTT, pakai
korentang yang telah di DTT untuk menggambilnya
Pasang jarum pada semprit suntik dengan memasukan jarum
semprit penghubung
Balikan vial dengan mulut vial kebawah, masukan cairan suntik
dalam semprit gunakan jarum yang sama untuk kontrasepsi suntik
yang menyuntikan klien
Teknik penyuntikan
Kocok botol dengan baik , hindarikan terjadinya
gelembung – gelembung udara , keluarkan isinya
Suntikan secara intra muskuler dalam daerah gluteal
apabila kontrasepsi suntikan diberikan terlalu dangkal
penyerapan kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak
akan bekaerja dengan segera dan efektif.
JUDUL : PROMKES
( PROMOSI KESEHATAN )
4) Pemantauan.
(internal)
4) Pelatihan PHBS
5) Lokakarya PHBS
6) Pertemuan koordinasi dengan memanfaatkan forum yang