THEORIES Cognitive – behavioural muncul dari dua aliran teori besar, yaitu “Social Learning Theory” dan “Behaviour Theory”
Teori Social Learning : Menyatakan bahwa
sebagian besar perilaku belajar diperoleh melalui persepsi dan pemikiran orang terhadap apa yang dialaminya.
Orang belajar dengan cara meniru perilaku
orang lain di sekitarnya. “Modelling” sebagai kata kunci Teori cognitive meyakini bahwa Perilaku dipengaruhi oleh persepsi atau interpretasi orang tentang lingkungannya selama proses belajar.
Dengan demikian, suatu perilaku bermasalah
sebenarnya disebabkan oleh adanya mispersepsi atau misinterpretasi.
Terapi, dengan demikian juga diarahkan pada
upaya untuk mengubah kesalahan interpretasi ini, yang akhirnya perilaku orang juga akan berreaksi terhadap lingkungan secara benar. Albert Ellis menyebut kesalahan interpretasi ini dengan istilah “Irrational Believes about the world”.
Terfokus pada perilaku spesifik yang
mengkhawatirkan klien.
Jika perilaku tersebut ingin dirubah, maka
berarti harus mengubah perhatian terhadap perilaku yang mengancam tersebut. Memusatkan diri pada prinsip perilaku dan teori belajar. Deskripsi dan analisis masalah didasarkan pada observasi langsung terhadap situasi masalah. Faktor yang mempegaruhi perilaku ditentukan dengan cara mengubah faktor tersebut. Pengamatan dilakukan atas hasil pengubahan faktor tersebut. Asset kemampuan klien harus ditemukan terlebih dahulu, baru dapat digunakan. Orang-orang penting dlm lingkungan klien harus dilibatkan. Dilandasi bukti2 penelitian efektivitas. Kemajuan dimonitor dengan “Before & After Research. Ditujukan untuk mencapai hasil sesuai nilai2 klien. Memanfaatkan contoh2 keberhasilan klien pada berbagai situasi yg dihadapi. Radical Behaviour menganggap bahwa pikiran dan perasaan juga merupakan bentuk perilaku, dng demikian disebabkan dan dapat dirubah seperti perilaku lainnya. Metode cognitive behavioural mrpkn prosedur terapi yang terfokus pada pengubahan pikiran dan perasaan. Social Learning Theory, merupakan salah satu bentuk dari Cognitive-behavioural yang memfokuskan diri pada bagaimana seseorang belajar dari situasi sosialnya dengan cara mempelajari bagaimana orang lain melakukan perilaku yang sama secara berhasil. Beberapa tipe terapi behaviour : Respondent Conditioning. Operant Conditioning. Social learning Cognitive Therapi • Respondent Conditioning mengatakan bahwa perilaku merupakan respon terhadap stimulus, yg kemudian dipelajari melalui pembiasaan (Ian Pavlov). • Terapi dengan menggunakan teknik Systematic desensitization, relaxasi & social support yg diharapkan dapat meredam ketegangan akibat ancaman tertentu yang sengaja diberikan. Terapi ini termasuk dalam counter conditioning Operant conditioning lebih menekankan pada dampak atau konsekuensi dari perilaku yang merupakan reaksi dari stimulus. Sesuatu terjadi (stimulus-A, seseorang merespon dengan perilaku ttt-B, akibatnya muncul perilaku lain sebagai konsekuensi.) Misalnya reinforcement & Punishment. Selalu memandang bahwa perilaku selalu disebabkan oleh sesuatu yang nampak, jelas, terukur, dan dapat diubah. Tujuan utama dari pekerjaan sosial Behavioural adalah memperkuat perilaku yang diharapkan dan menghilangkan perilaku yang tdk diharapkan, dengan demikian seseorang akan mampu memberikan respon terhadap peristiwa tertentu secara tepat. Pekerjaan sosial behavioural adalah pekerja sosial yang memiliki pengetahuan serta ketrampilan dalam menerapkan terapi2 behavioural, tetapi mungkin tidak menganut filosofinya secara ketat. Pekerjaan sosial behavioral dan cognitive telah mengubah dan memperbaiki pandangannya tentang pikiran seseorang secara lebih humanistik. Humanistik berarti memasukkan unsur keakuratan pandangan tentang lingkungan. Tidak memandang bahwa pikiran manusia itu menyimpang akan tetapi selalu ada alasan rasional atas perilaku seseorang. Beberapa kesulitan / penolakan Behavioral dalam pekerjaan sosial : Masalah prosedural yang dipandang sebagai “Non Human”. Masalah etikal, Bahwa yang terpenting adalah perilaku, bukan klien sebagai seseorang manusia yang utuh. Seringkali punishment yg diarahkan untuk mengubah perilaku dianggap tidak manusiawi. Menindas dan menyalahgunakan. Pendekatan behavioral dapat juga diterapkan pada tekik-teknik kelompok maupun komunitas. Kelompok dan masyarakat dapat dipandang sebagai “Suporter dan Reinforcer” Juga dalam sistem panti, dimana pendekatan behavioral ini dapat diterapkan secara masal untuk sekelompok klien, bukan klien secara individual. Biasanya hal ini disebut dengan Token Econonies, yaitu memanage total programme of residential, not individually. Shg bersifat lebih economis. Komentar : Pendekatan behavioral dan kognitif ini cukup dapat dipertanggung jawabkan dan dapat diterapkan dalam berbagai bentuk intervensi pekerjaan sosial, walaupun efektivitasnya masih belum dapat ditentukan secara pasti. Sangat membutuhkan ketrampilan yang baik, dengan demikian membutuhkan supervisi secara ketat agar reinforcement yg dilakukan tidak menyalahi etika secara mendasar. Social learning dan social skills training banyak digunakan dalam pekerjaan sosial.