Anda di halaman 1dari 12

Manajemen

Sumber Daya
Manusia
KELOMPOK 7 :
• LUSIA PISCARINI MORENA
• NICKY MUTIARA CHINTYA
• DESTI RAHAYU
Manajemen Sumber Daya Manusia

“mengembangkan pegawai dalam rangka mencapai


tujuan-tujuan tersebut, manajemen sumber daya manusia
harus melaksanakan beberapa kelompok aktivitas yang
semuanya saling berhubungan dan terkait seperti yang
terjadi dalam konteks organisasi meliputi perencanaan
sumber daya manusia, penerapan disiplin kerja,
kompensasi, dan tunjangan kesehatan, keselamatan dan
keamanann, hubungan karyawan dan buruh.”
Lingkungan Kerja Dewasa Ini

“Dewasa ini dunia kerja lebih bersifat unpredictable (sulit diprediksi)


dan unstable (tidak stabil) dibandingkan sebelumnya.Kondisi saat
ini sering dijumpai banyaknya penggabungan perusahaan,
kompetisi internasional, tuntutan konsumen dan ekonomi global
menciptakan sebuah situasi dimana perubahan berlangsung
secara konstan dan kecepatan bisnis berlangsung secara frenetic
atau hingar-bingar dan kadang liar.Dalam dunia industri,
pemecahan masalah sosial sebelumnya dipandang sebagai
bagian dari usaha-usaa individu secara personal, yakni sebagai
kewajiban pegawai dan bukan tanggung jawab
perusahaan.Namun saat ini persoalan tersebut merupakan bagian
dari dunia industri, domain perusahaan dan tempat kerja.”
Permasalahan yang Dihadapi
Pegawai
“Para pegawai disektor industri saat ini sering dituntut untuk
mampu mengatasi sejumlah kesulitan dalam kehidupan
pribadi dan keluarganya agar tetap produktif di
pekerjaannya. Para pegawai memiliki peran yang
beranekaragam dalam predikat kemanusiaannya seperti
orangtua, pasangan, saudara kandung, sukarelawan
masyarakat, pemimpin sipil, anggota organisasi keamanan
dan seterusnya.Terganggunya salah satu peranan tersebut
dapat membawa dampak terhadap kemampuan
seorang pegawai dalam menjalankan fungsinya pada
peranan lainnya.”
Kesadaran Gender dan
Multikultural di Dunia Kerja
 Gender
 Multikultural
Industrialisasi yang semakin tinggi telah
meningkatkan ekspansi sektor jasa yang menyediakan Organisasi-organisasi harus lebih
kesempatan lebih luas pada wanita untuk bekerja. sensitif lagi terhadap faktor-faktor kultural
Sehingga saat ini jumlah pekerja wanita lebih banyak yang unik dan beragam karena :
dari masa sebelumnya dan sebaliknya jumlah wanita
• Keragaman orang dari dunia kerja ini
yang tinggal di rumah dengan anak-anaknya
menimbulkan perubahan pada
menurun.Dengan adanya fenomena ini,
tujuan, misi dan perilaku banyak
konsekuensinya yaitu banyak perusahaan dan serikat-
organisasi.
serikat kerja perlu mengembangkan program.
organisasi harus menguji kembali kualifikasi-kualifikasi • Banyaknya kaum minoritas baik
dan deskripsi-deskripsi mengenai pekerjaan tertentu. warna kulit atau ras yang memasuki
dunia kerja. Karena seringkali kasus
Fenomena perubahan ini seringkali membuat strees
diskriminasi terjadi pada kaum
terhadap pria dan wanita, karena mereka harus
minoritas.
beradaptasi dengan kondisi baru. Fenomena
perubahan ini seringkali membuat strees terhadap
pria dan wanita, karena mereka harus beradaptasi
dengan kondisi baru.
Kontribusi Pekerja Sosial
Menurut Zastrow (dalam Edi Suharto :2009) menyebutkan
bahwa tujuan pekerjaan sosial adalah :
 Meningkatkan kemampuan orang dalam menghadapi
masalah yang dialaminya.
 Menghubungkan orang dengan sistem dan jaringan sosial
yang memungkinkan mereka menjangkau atau Beberapa keahlian
memperoleh berbagai sumber, pelayanan dan pekerjaan sosial yang
kesempatan. dapat disumbangkan
dalam dunia kerja
 Meningkatkan kinerja sistem sehingga mampu memberikan
seperti konseling,
pelayanan yang efektif, berkualitas dan terapi individu, terapi
berperikemanusiaan. keluarga dan
 Merumuskan dan mengembangkan perangkat hukum dan kelompok,
perencanaan dan
peraturan yang mampu menciptakan situasi yang kondusif
pengembangan
bagi tercapainya kemerataan ekonomi dan keadilan program serta analisi
sosial. kebijakan sosial.
Pekerjaan Sosial dan Manajemen
Sumber Daya Manusia

Membuka
kesempatan bagi
Dirubah menjadi peksos untuk
Lahir kebijakan Sumber Daya masuk dalam
Kepegawaian
baru Manusia (Berry, dunia industri
1989). (manajemen
sumber daya
manusia)
Bidang Praktik Pekerjaan Sosial
dalan Sumber Daya Manusia
Administrasi
Relasi Perlindungan
Kepegawaian Sosial

EAPs
(AS)

Pelatihan dan
Perluasan
Pengembangan
Kesempatan Kerja
Organisasi
atau Aksi Afirmatif
Mengoptimalkan Kontribusi Pekerja
Sosial
Para praktisi hendaknya mampu
memilih dan menentukan tugas- Menguasai apa yang disebut
tugas apa saja yang paling sesuai sebagai “pengetahuan industri”
dengan minat, keterampilan dan (industry knowledge).
kemampuannya.

Memahami dan mampu


mengatasi konflik nilai.
Studi Kasus Manajemen Sumber
Daya Manusia
 Kasus Karyawan Terlambat ke Kantor 90  Kasus Video Tidak Senonoh dari Seorang
Menit Karyawati dengan Lawan Jenis
Seorang karyawan yang terlambat 90 Seorang manager HRD dibuat pusing
menit datang ke kantor dengan tidak lantaran di kantornya, ia menemukan video
sengaja karena ada halangan ban bocor, tidak senonoh dari seorang karyawati dengan
hal ini perlu dimaklumi oleh seorang lawan jenis. Si karyawati berdalih bahwa hal
manajer. Namun apabila keterlambatan 90 ini dia (pelaku) lakukan di luar kantor dan
menit oleh karyawan dilakukan sengaja diluar jam kerja serta dilakukan atas dasar
setiap hari, maka perlu ada tindakan tegas suka sama suka, sehingga dia keberatan kalo
dari bagian personalia (HRD). Karena dijatuhi sanksi karena menurut pelaku hal ini
perusahaan menganut sistem penggajian tidak ada hubungan dengan pekerjaan.
“all-in”, dimana hanya ada gaji pokok, Kalupun sampai ketahuan menurut pelaku hal
maka gajinya tidak kurang dari besaran ini dianggap sebagai resikonya sendiri.
UMP. Perilaku ini yang dikhawatirkan
bagian HRD akan menular kepada para
rekannya, yang juga berakibat
menggangu produktivitas perusahaan.
Kesimpulan dari studi kasus mengenai keterlambatan 90
menit dan ditemukannya video tidak senonoh dari
seorang karyawati dengan lawan jenis dikarenakan tipe
masalah karyawan di kantor. Tipe masalah di kantor dapat
dibagi tiga yakni; terlalu santai, tidak menyadari
kesalahannya, dan yang menyadari kesalahannya lalu
memperbaikinya. Perusahaan perlu memperhatikan
masalah ini dengan serius dengan menegakkan
kedisiplinan. Disiplin dibagi dua yaitu disiplin preventif dan
preventif korektif. Dapat juga perusahaan memilih disiplin
progresif untuk menindak karyawan yang telah melakukan
pelanggaran berulang-ulang.
Masalah seperti diatas dapat ditangani dengan
cara :

 Posisikan diri pada sudut pandang orang bermasalah.


 Berikan solusi, bukan sekadar kritik.
 Berikan perhatian dan pengertian
 Berikan apresiasi dan dukungan.
 Orang bermasalah tipe high self esteem, mesti pula diajak bicara
dari hati ke hati.

Anda mungkin juga menyukai