Anda di halaman 1dari 13

ASESMEN

BIOPSIKOSOSIAL SPRI ODHA


Studi kasus 1
Suami isteri Nur (bekas pekerja seks) dan Syam dari
Makasar, sudah 7 kali berpindah rumah karena tidak
diterima oleh masyarakat sekitarnya. Mereka
mengalami ketakutan dalam hidupnya, karena tetangga
akan mengusir mereka jika mengetahui mereka adalah
ODHA. Isteri Syam positif HIV dan Syam sendiri negatif.
Mereka senantiasa mendapat cercaan dari orang tua,
keluarga dan tetangga di kampung Syam. Tradisi
mengunjungi keluarga dikampung setelah menikah
berakhir tragis karena pengantin baru ini justru diusir
karena dianggap membawa aib.
Studi kasus 2
Pasangan Wi dan Kun keduanya adalah ODHA. Wi
adalah pekerja seks,dan Kun adalah Satpam di lokalisasi
tempat Wi bekerja. Mereka menikah tahun 1997,
selanjutnya pindah dari Makasar ke Kolaka. Keduanya
bekerja di perkebunan cokelat. Baru empat bulan kerja,
kantor tempat mereka kerja mengetahui status
HIV/AIDS, dan langsung dipecat dan diusir dari
perkebunan. Tidak hanya itu saja, peralatan tempat
tinggal seperti kasur, dan peralatan rumah tangga
lainnya dibakar oleh orang-orang perkebunan.
• Proses asesmen merupakan hal mendasar dalam
praktek pekerjaan sosial
• Asesmen melibatkan usaha bersama antara
pekerja sosial dengan klien
• Proses asesmen terdiri dari 5 langkah (Meyer):
1. Exploration (menggali informasi)
2. Inferential thinking (Review data)
3. Evaluation (Evaluasi)
4. Problem Definition (Perumusan masalah)
5. Intervention Planning (Perencanaan intervensi)
ASESMEN BIOPSIKOSOSIAL SPRI
1. Permasalahan yang dihadapi seseorang pada umumnya
berkaitan dengan aspek-aspek Biopsikososial spiritual.
2. Apabila terdapat aspek yang tidak dapat berfungsi dalam diri
seseorang, maka akan terjadi masalah yang kemudian akan
menyebabkan yang bersangkutan tidak dapat melaksanakan
fungsi sosialnya dengan baik
3. Assessment biopsikososial spiritual dilakukan untuk
mengetahui permasalahan psikososial klien yaitu klien dalam
interaksinya dengan lingkungan sosialnya. Asesmen tersebut
berkaitan dengan aspek-aspek yaitu: fisik, mental, emosional,
sosial, dan spiritual.
ASPEK BIOLOGIK
1. Demografi (Usia, ras & sukubangsa, jenis kelamin)
2. Penilaian fisik:
a. Penampikan fisik: rapi, bersih, tidak rapi, terlihat tua, terlihat
muda, pantas dsb.
b. Aktivitas motorik; normal, lambat, hiperaktif, gelisah,
gemetar, dsb
c. Cara berjalan; normal, bungkuk, janggal, sempoyongan, dsb
d. Postur; normal, kaku, lemas/lemah, dsb
e. Cara berbicara; normal, gagap, spontan, tertekan, emosional,
membosankan, lambat, lembut, menggerutu, ragu-ragu,
keras, mengancam, cepat, mencerca, dsb
3. Sejarah medis/kejiwaan/syaraf
4. Pengobatan
5. Riwayat genetika keluarga
ASPEK PSIKOLOGIK
1. Sikap: kooperatif, pemalu, tidak kooperatif, marah, serius, lepas,
negatif, jujur, tenang, cepat marah, defensif, curiga, bermusuhan,
sopan, tunduk/patuh, tegang, sensitif, provokatif, acuh tak acuh,
……………dsb
2. Afeksi: marah, benci, rindu, senang, sedih, bahagia, Sangat
gembira, tertekan, khawatir …………..dsb
3. Kognitif: proses pemikiran tepat, kacau, ngoceh, blocking, penuh
ide, tidak acuh, membingungkan, obsesif, rasa bersalah, bunuh
diri, paranoid, delusi-delusi, sadar, linglung, gelap, apatis, orientasi
(normal atau kurang baik), memori (normal atau kurang baik),
Atensi/konsentrasi (normal atau terganggu), Pertimbangan (baik,
cukup, kurang) ………………….dsb
4. Persepsi: halusinasi, pendengaran, visual, tidak ada
ASPEK SOSIAL
A. Database Sosial:
1. Keluarga
2. Teman (significant others)
3. Isu-isu sosial yang dihadapi
4. Pendidikan
5. Pekerjaan
6. Pemenuhan kebutuhan dasar (sandang, pangan,
Perumahan)
7. Pendapatan
8. Akses kepala pelayanan sosial, kesehatan, pendidikan
9. Masalah hukum
Asesmen Kekuatan dan Kelemahan Klien
(Saleeby’s strengths and Barriers Model)

Kekuatan

Sangat disayang Nenek  Pandai gitar


Disenangi teman-teman sebaya  Mau belajar
Didukung secara material oleh Pak  Sangat sayang
De-nya keluarga
Tinggal di rumah besar  Cerdas
 Pandai bergaul

Lingkungan Personal

Sering dimanfaatin oleh teman  Malas


sekolah (dalam hal uang)  Suka bohong
Lingkungan rumah terlalu sepi, jauh  Merokok & boros
dari masyarakat  Tertutup
Masyarakat sekitar individualistis  Dendam pada ayah

Kekurangan
ASPEK SPIRITUAL
1. Identitas keagamaan (Islam, Kristen, Hindu,
Budha dll)
2. Identitas/nilai spiritual
( Taat beribadah, kuat iman, jujur, cinta kasih,
goyah, dll).
3. Faktor/elemen spiritual terkait dengan
masalah (takdir Tuhan, kutukan Tuhan,
penghapus dosa dll).
TUJUAN ASESMEN BIOPSIKOSOSIAL SPRI TERHADAP ODHA

1. Memudahkan identifikasi masalah,


identifikasi fakta secara tepat, dan
pemecahan masalah
2. Melihat sisi kekuatan ODHA (daya tahan,
tahan banting, percaya diri, harapan,
mobilisasi kemampuan)
3. Menentukan pelayanan kepada ODHA secara
tepat, positif dan bermanfaat
Aktivitas asesmen Biopsikososial Spri ODHA

1. Pemahaman ODHA berdasarkan fakta yang dimiliki ODHA


yang bersangkutan. Bagaimana menguatkan mental ODHA
dalam menghadapi pergumulan dengan diri sendiri,
keluarga dan masyarakat
2. Mempercayai ODHA, agar memiliki optimisme menjalani
hidup
3. Menemukan kebutuhan apa yang diinginkan ODHA. Misal:
kasih sayang, diperlakukan sebagai manusia.
4. Mengarahkan asesmen pada kekuatan pribadi dan
lingkungan ODHA. Meyakini seorang ODHA juga memiliki
daya tahan, kemampuan, iman, dapat membedakan mana
yang baik dan buruk, bahkan mempunyai cita-cita dimasa
depan.
IDENTIFIKASI ODHA BERDASARKAN ASPEK BIOPSIKOSOSIAL SPRI

No Biologik Psikologi Sosial Spiritual


1 Laki-laki Periang Keluarga Jujur
2 Perempuan Pendiam Sahabat Cinta kasih
3 Waria Peramah Organisasi Kuat iman
4 Tinggi Setia Masyarakat Taat ibadah
5 Pendek Seadanya Banyak kawan Kurang iman
6 Gemuk Pemurah Dikucilkan Tidak tahu agama
7 Sedang Pemarah Aktivis Bersyukur
8 Kurus Ambisius Solider dsb
9 Kuning Curiga Toleransi
10 Coklat Pekerja keras Malas
11 Hitam Bahagia Pandai bergaul
12 Usia, dsb Sedih, dsb Kurang gaul, dsb

Anda mungkin juga menyukai