Anda di halaman 1dari 19

PENCARIAN DAN PENYELAMATAN KAPAL NIAGA

A. Tujuan

Merchant Ship Search atau rescute manual (MERSAR)


atau buku pedoman pencarian dan penyelamatan kapal
niaga bertujuan untuk :

1. Memberikan panduan utk mereka yg sedang


mengalami marabahaya / keadaan darurat di laut dan
memerlukan pertolongan org lain yg mampu.

2. Membantu Nakhoda yg mungkin dilibatkan dalam


operasi SAR di laut utk menolong org.
Kategori kejadian marabahaya umumnya dibagi
menjadi dua kategori yaitu :

1.Coastal / pantai
Sendiri atau secara bersama-sama mungkin
mampu menolong kapal, pesawat udara
dengan penolong berbasis di darat;

2. Ocean / samudera
Kapal dan pesawat udara jarak jauh mungkin
mampu menolong atau mungkin hanya kapal
yang mampu.
B. Kewajiban dan Tanggung jawab

Konvensi internasional mengatur tanggung jawab utk


pertolongan di laut.
Tanggung jawab Nakhoda adalah memberikan pertolongan
sebatas kemampuannya terhdp org2 yg mengalami
marabahaya / keadaan darurat di laut, tanggung jawab tsb
diatur dlm aturan V/10 konvensi internasional SOLAS 1974 pd
Annex 3 :
1. Nakhoda kapal di laut, ketika menerima isyarat dr sumber
manapun bhw sebuah kpl atau pesawat dlm sebuah keadaan
bahaya wajib datang dgn segenap kecepatannya utk
menolong org2 dlm bahaya dan membantu mereka jika
dimungkinkan, namun jika tdk mungkin datang menolong hrs
memberi alasan dan mencatat dlm Log Book.
2. Nakhoda kapal yg dlm keadaan bahaya stl berkonsultasi
sejauh mungkin dgn Nakhoda2 kapal yg lain yg
mendengarkan / menyambut panggilannya utk menolong,
mempunyai hak meminta satu atau bbrp kpl yg menurut
pendapatnya lebih/paling baik utk dpt memberikan
pertolongan dan akan merupakan kewajiban bagi Nakhod kpl
atau para Nakhoda kpl yg diminta utk memenuhi permintaan
dan meneruskan dgn segala kecepatannya utk datang
menolong org2 yg dlm bahaya.

3. Nakhoda kpl akan dibebaskan dr kewajiban yg dibebankan


paragraf 1 dr peraturan ini bilamana ia mengetahui bhw satu
atau bbrp kpl lain drpd kapalnya sendiri telah terpanggil dan
sedang memenuhi panggilan itu.
4. Nakhoda kpl akan dibebaskan dr kewajiban yg
dibebankan oleh paragraf 1 dr peraturan ini dan jika kplnya
tlh dipanggil dr kewajibannya yg dibebankan oleh paragraf
2 peraturan ini jika ia diberitahu oleh org2 yg dlm keadaan
bahaya atau oleh Nakhoda kpl lain yg tdk diperlukan lagi.

5. Ketentuan2 peraturan ini tdk bertentangan dgn konvensi


internasional utk penyatuan aturan2 tertentu sehubungan
dgn pertolongan dan penyelematan di laut yg di ttd di
Brussel Belgia pd tgl 23 Sept 1910 khususnya kewajiban
utk memberi pertolongan yg dibebankan oleh peraturan 11
konvensi tsb,
C. Definisi singkatan

1.Search and rescue region (SRR)


Adalah suatu daerah yg ditentukan wilayahnya dimana
pelayaran SAR dilaksanakan;

2. Rescue Co-ordination centre (RCC)


Adalah suatu unit yg bertanggung jawab mengusulkan
organisasi yg efisien utk mengkordinir pelaksanaan operasi
SAR di suatu daerah SRR;

3. Rescue sub-centre
Unit dibawah RCC yg dibentuk utk daerah di SRR;

4. Rescue Unit (RU)


Adalah suatu unit yg terdr dr personil yg terlatih & dilengkapi
dgn peralatan yg sesuai utk pelaksanaan ekspedisi operasi
SAR;
5. On Scene Commander (OSC)
Adalah suatu kapal, selain unit penolong yg dirancang utk
mengkordinir operasi SAR disuatu daerah khusus.

Singkatan2 yg sering digunakan dlm operasi pencarian dan


penyelamatan ad/ :
a.CES : Coast Earth Station
b.CRS : Coast Radio Station
c.CS : Call Sign
d.CSP : Commence Search Point
e.CSS : Co-ordinating Surfaceer Search
f.D/F : Direction Finding
g.ELT : Emergency Locator Transmitter
h.EPIRB : Emergency Position Indicating Radio Beacon
i.ETA : Estimate Time Arrival
j.HF : High Frequency
k.INTERCO : International Code of Signal
l. MERSAR : Merchant Ship Search & Rescue Manual
m. MF : Medium Frequency
n. OSC : On Scene Commander
o. RSC : Rescue Sub - Centre
p. RCC : Rescue Co-ordinating Centre
q. RU : Rescue Unit
r. SAR : Search And Rescue
s. SITREP : Situation Report
t. SRR : Search and Rescue Region
u. UTC : United Time Co-ordinatatied
v. VHF : Very High Frequency
w. MRCC : Maritime Rescue Co-ordinating Centre
x. MMSI : Maritime Mobile Service Identify.
Kordinasi Operasi Pencarian dan
Penyelamatan (SAR)

1.Keperluan Untuk Kordinasi


2.Kordinasi oleh Penguasa yg berbasis di
darat (pemerintah)
3.Partisipasi dr pihak lain (SAR Unit)
4.Kordinasi lapangan
5.Penentuan OSC dan Tanggung jawabnya
6.Penentuan CSS dan Tanggung jawabnya
7.Komunikasi RCC / RSC dgn OSC / CSS
1. Keperluan untuk Kordinasi

Pelaksanaan yg efektif dr operasi SAR memerlukan


kordinasi yg esensial antara organisasi & unit yg terlibat,
yg meliputi pesawat, kapal dan fasilitas penyelematan
yg berbasis di darat.

Cara kordinasi ada bermacam2 tergantung dr detail


organisasi di tiap2 area.

Hal ini menggambarkan pertimbangan utama dan


menekankan peran utama dr kapal2 niaga.
2. Kordinasi oleh Penguasa yg berbasis di darat

Pemerintah yg bersangkutan memberi tanggung jawab


dlm menentukan penguasa yg berbasis di darat melatih
kordinasi umum dan mengamati dgn seksama
pelaksanaan operasi SAR.

Tugas ini biasanya dilaksanakan oleh unit yg dibentuk utk


kordinasi SAR di area yg ditentukan.

Unit ini biasanya berhubungan dgn RCC atau RSC dan


SRR.
3. Partisipasi dr pihak lain (SAR Unit)

Dibbrp wilayah penguasa, demikian memiliki kapal &


pesawat terbang khusus (SAR Unit) yg
memungkinkan berpartisipasi dlm tugas2 ini.

Pesawat dan kapal yg lain, militer dan AL atau yg lain


yg memiliki kemampuan SAR juga diawaki
secukupnya ketika kejadian terjadi.

Dlm hal ini peran stasiun radio pantai (CSR) adalah


khusus sebab mereka berhubungan dekat dgn
penguasa yg berbasis di darat.
4. Kordinasi lapangan

a. Berkaitan dgn kpl niaga tanggung jawab dilibatkan


dlm operasi SAR baik bekerja sama dgn unit SAR
khusus maupun individual, kpl niaga mungkin
menerima informasi tambahan dr penguasa SAR di
darat. Bgmn juga dlm pandangan praktek pd
umumnya dr kerjasama oleh yg diterima dr
penguasa yg dpt menentukan tanggungjawab atau
hak setiap Nakhoda seperti yg dijabarkan dlm
aturan V/10 SOLAS 1974.
b. Kordinasi di lapangan antara unit2 yg terkait akan
dilihat peran dr kpl2 niaga dlm hal ini akan
ditentukan dr pertimbangan berikut :
1) Jika kpl special SAR (termsk kpl perang) tdk mampu
ditugaskan sbg On – Scene Commander (OSC)
walaupun sejumlah kpl niaga berpartisipasi dlm
operasi CSS (Coordinator Surface Search);
2) Jika kpl special SAR (termsk kpl perang) dan atau
pesawat terbang SAR berada di lapangan scr terus-
menerus bersama kpl2 niaga biasanya dpt
diharapkan bhw salah satu unit special ditetapkan
bertugas sbg OSC yg bertugas sbg operasi SAR di
lapangan;
3) Komunikasi langsung antara unit2 pd frequensi
2.182 khz atau menggunakan VHF Channel 16 dlm
rangka memudahkan kordinasi yg lebih efektif
melalui CSR dan penguasa SAR di darat.
5. Penentuan OSC dan Tanggung

a. Bila unit2 pertolongan yg terlibat dlm operasi SAR


salah satu hrs ditetapkan sbg OSC sedini mungkin
sblm tiba diarea yg ditentukan;
b. RCC atau RSC yg memadai hrs ditetapkan sbg
OSC. jika hal ini tdk mungkin, unit2 yg terlibat hrs
menetapkan OSC berdasarkan kesepakatan;
c. Sampai dgn waktu penetapan OSC, unit penolong
yg datang pertama di lapangan scr otomatis hrs
bertindak dan bertanggung jawab sbg OSC;
d. OSC hrs bertanggung jawab :
1) Menentukan posisi duga dr obyek yg dicari, batas
tepi dan wilayahnya;

2) Membuat pengaturan batas utk keperluan


keselamatan bagi unit penolong;

3) Menentukan pola pencarian bagi unit yg


berpartisipasi dlm pencarian dan menetapkan
wilayah tiap2 kelompok;

4) Menentukan unit yg layak utk menolong jika


obyek yg dicari telah ditemukan;

5) Mengkordinasikan komunikasi SAR di lapangan.


6. Penentuan CSS dan Tanggung jawabnya

a. Jika unit penolong termasuk kapal perang tdk mampu


ditetapkan sbg OSC tetapi sejlh kpl niaga atau kpl lain
berpartisipasi dlm operasi SAR satu diantara mereka
hrs ditetapkan sbg OSC dgn kordinasi RCC / RSC.
Jika hal itu tdk dpt dilaksanakan maka unit2 yg terlibat
hrs menetapkan CSS berdasarkan kesempatan dan
melaporkan kpd RCC;

b. CSS hrs ditetapkan sedini & sebaik mungkin sebelum


tiba di lapangan;

c. CSS hrs bertanggung jawab atas tugas yg terdft pd


no.4 yg dpt dilaksanakan oleh kpl.
7. Komunikasi RCC / RSC dgn OSC / CSS

Sebagai tambahan dari komunikasi yg diatur dlm


Bab 7 RCC / RSC boleh menginformasikan langsung
ke OSC / CSS menggunakan format SITREP yg
diberikan dlm Annex 1

Anda mungkin juga menyukai