Anda di halaman 1dari 25

A.

ATURAN 15 BAB V
KONVENSI SOLAS 1974 MENGENAI ORGANISASI SAR
1. Tiap negara anggota menjamin : Penataan utk pengawasan Pantai &
Penyelamatan orang yg dalam marabahaya disekitar pantai negara tsb.
dgn mempertimbangkan : - Kepadatan lalulintas laut
: - bahaya Navigasi
2. Menyediakan informasi mengenai fasilitas-2 yg dimiliki oleh negara-2
peserta konvensi & bila ada rencana-2 perobahan.

B. PASAL 12 (2) : KONVENSI TENTANG LAUT BEBAS


1. Setiap Negara Pantai selayaknya : Mengusahakan, Pendirian dan peme-
liharaan Dinas Pencarian & Penyelamatan yg memadai & berhasil guna.
2. Adanya Penataan Kerjasama Regional timbal balik antar negara

C. KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG Pencarian &


Penyelamatan (SAR) 1979. (Hamburg, Jerman 9-27 April 1979)
Organisasi konsultatif maritim antar Pemerintah.
- Mengesahkan konvensi tentang Pencarian & Penyelamatan
Maritim dihadiri : 50 negara termasuk Indonesia
Para Peserta anggota menyampaikan Informasi ke Sekjen mengenai :
 Organisasi Pencarian & Penyelamatan
 Dinas Pencarian & Penyelamatan Maritim nasional
 Lokasi kantor-2 koordinasi Rescue (RCC) yg didirikan, No.Telpon & Telex
 Satuan Penyelamatan yg disiapkan
D. RESOLUSI A.406 X Tgl.17 November 1979
Majelis IMCO/IMO menyidangkan suatu konferensi Internasional
tentang : Pencarian & Penyelamatan Maritim
RESOLUSI YG DISYAHKAN OLEH KONFERENSI
1. Penataan atas pendirian & koordinasi : Dinas Pencarian & Penyelamatan
(SAR)
2. Biaya kpd kapal-2 atas keikutsertaan dlm sistim pelaporan kapal.
3. Kebutuhan akan format & prosedur yg disepakati secara Internasional
utk sistem Pelayaran Kapal
4. Manual Pencarian dan Penyelamatan.
5. Frekwensi-2 utk Pencarian & Penyelamatan Maritim
6. Pengembangan sistim marabahaya & keselamatan Maritim global
7. Penyelarasan Dinas Pencarian & Penyelamatan dgn Dinas Meteorologi
Maritim.
8. Peningkatan kerjasama Internasional.
SATUAN PENYELAMAT DILENGKAPI DENGAN :

 Fasilitas & Perlengkapan yg sesuai dgn tugasnya.


 Memiliki alat komunikasi yg cepat & terpercaya dgn satuan-2/unsur-
unsur lain yg terlibat dalam operasi.
 Kemasan atau paket-2 yg berisikan perlengkapan penyelamat utk di
jatuhkan kepada para survivor tanda, warna dari isi kemasan/paket
sbb :
1. Merah : Persediaan Medis & Perlengkapan P3K
2. Biru : Air & makanan
3. Kuning : Selimut & Pakaian Pelindung
4. Hitam : Perlengkapan tambahan seperti : Kompor, Kapak,
Pedoman & alat-2 masak.
PERLUNYA SISTEM PELAPORAN MENGENAI INFORMASI YG MUTAKHIR
DLM HAL MARABAHAYA, UNTUK :

1. Mengurangi jangka waktu kehilangan hubungan dgn kapal-2 di mulainya :


Operasi pencarian & Penyelamatan apabila : SEMBOYAN MARABAHAYA
TIDAK DITERIMA
2. Memungkinkan penentuan dgn cepat, kapal-2 mana yg dpt diminta untuk :
memberikan bantuan.
3. Menentukan daerah pencarian yg kecil, jika posisi kapal dlm bahaya tidak
diketahui / pasti.
4. Memudahkan pemberian bantuan medis secara cepat atau nasehat kpd
kapal yg tidak membawa dokter.

PERSYARATAN “SISTEM PELAPORAN” HARUS MEMENUHI SYARAT-2


BERIKUT :
1. Penyediaan informasi meliputi : Rencana Pelayaran & laporan posisi/
perkiraan posisi seterusnya kapal-kapal yg ikut serta.
2. Plotting pelayaran secara terus menerus
3. Diterimanya laporan-2 dari kapal-2 yg ikut serta dlm jangka waktu yg sesuai
4. Sederhana dalam rancangan system & operasi
5. Menggunakan standard Internasional : Menyangkut format & Prosedur
standard
JENIS PELAPORAN KAPAL

1. Rencana Pelayaran :
- Nama kapal, call sign, Tanda Pengenal station kapal
- Tanggal waktu berangkat
- Perincian HHK keberangkatan kapal
- Pelabuhan singgah berikut
- Rencana haluan, kecepatan
- Perubahan-2 penting dilaporkan sesegera mungkin
2. Laporan Posisi :
- Nama kapal, call sign, Tanda pengenal station kapal
- Tanggal, waktu : Posisi, haluan & kecepatan
3. Laporan Akhir :
- Nama kapal, Call sign, Tanda pengenal station kapal
- Tgl waktu datang ditempat tujuan atau meninggalkan daerah
pertolongan
PENUNJUKKAN PEMIMPIN DILAPANGAN DITUNJUK SEDINI MUNGKIN
SEBELUM TIBA DIDLM DAERAH YG TELAH DITENTUKAN DAN JIKA
SATUAN PENYELAMAT YG LEBIH DULU TIBA DI TEMPAT KEJADIAN :
DGN SENDIRINYA MEMIKUL TUGAS & TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
DILAPANGAN

TUGAS & TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN DILAPANGAN :


1. Menentukan posisi kemungkinan sasaran pencarian & batas kemungkinan
kesalahan pd posisi & daerah pencarian.
2. Mengatur satuan-2 yg bertugas dlm pencarian
3. Menentukan pola pencarian sesuai utk satuan-2 yg ikut serta dlm pencarian.
4. Menentukan daerah-2 pencarian
5. Menunjuk satuan yg tepat utk melakukan penyelamatan bila sasaran
pencarian telah ditemukan.
6. Mengkoordinasikan komunikasi pencarian & penyelamatan dilapangan.
7. Membuat laporan berkala kepada RCC yg mengkoordinasikan operasi
pencarian & Penyelamatan.
8. Melaporkan : Jumlah & nama-2 para survivor kepada : RCC yg
mengkoordinasikan operasi SAR
9. Meminta bantuan tambahan bila diperlukan. (misal : evakuasi medis atas
survivor yg cedera berat)
PENUNJUKKAN KOORDINATOR PENCARIAN PERMUKAAN :
Jika satuan penyelamat (Team SAR, kapal perang, coast guard dll) Tidak sanggup
memikul tugas pemimpin dilapangan tetapi sejumlah kapal Niaga atau kapal-2 lain ikut
dlm operasi SAR, salah satu diantara kapal tsb ditunjuk sebagai koordinator pencarian
permukaan atas persetujuan bersama.

Catatan :
Penunjukan dilakukan : Sedini mungkin sebelum tiba didaerah yg ditentukan

Pemimpin lapangan / koordinator Pencarian Permukaan :


a. Boleh mengubah Daerah Pencarian yg telah ditentukan & memberitahukan
kpd : RCC tentang tindakan perubahan tsb & alasan melakukan demikian
b. Sama halnya dgn Pola pencarian
c. Memerintahkan satuan (unit, kapal niaga, kapal penolong lain) yg dilengkapi
dgn peralatan yg sesuai utk melaksanakan penyelamatan atau memberikan
bantuan lain yg diperlukan (misal : evakuasi medis)
d. Melaporkan kpd : RCC bahwa pencarian & pertolongan telah berhasil.
e. Boleh menghentikan Pencarian apabila : RCC yg bertanggung jawab tdk
berada dlm posisi mengkoordinasikan operasi pencarian & pertolongan dgn
alasan penghentian pencarian jika : ● Tidak ada lagi harapan yg beralasan
tentang para survivor
OPERASI PENCARIAN & PENYELAMATAN KAPAL YG POSISINYA
TDK DIKETAHUI :
a. RCC/RSC diberitahu tentang adanya : Tingkat darurat selayaknya
memulai tindakan yg tepat dan menginformasikan unit-2 yg berdekatan
utk ditunjuk memikul tanggung jawab selanjutnya.
b. Unit-2/kantor yg ditunjuk selayaknya, kantor yg bertanggung jawab atas
daerah dimana kapal berada menurut laporan terakhir.
c. Pada tingkat marabahaya, kantor yg mengkoordinasikan operasi
pencarian & penyelamatan : memberitahukan kantor-2 lain yg sesuai
tentang semua situasi keadaan darurat & semua perkembangan
selanjutnya.

OPERASI PENCARIAN & PENYELAMATAN : DIHENTIKAN ATAU DITUNDA


A. Tingkat meragukan & Tingkat mengkuatirkan : Kantor RCC/RSC diberitahu
bahwa darurat tdk ada lagi & RCC/RSC memberitahukan penguasa
(Authority), satuan (Unit SAR), yg telah digerakkan.
B. Tingkat Marabahaya :
Kantor RCC/RSC diberitahu oleh kapal yg dalam marabahaya atau : Sumber
lain yg dipercaya bahwa darurat tdk ada lagi. RCC/RSC selayaknya
mengambil langkah yg diperlukan utk menghentikan : operasi operasi
pencarian dan penyelamatan & memberitahukan setiap Penguasa &
penyelamatan serta memberitahukan setiap penguasa (Authority) yg telah
digerakkan atau diberitahukan.
RCC/RSC : Dalam tindakan pendahuluan harus memiliki informasi
terakhir mengenai operasi-2 pencarian & penyelamatan termasuk :

a. Satuan penyelamat & Satuan pengawas pantai


b. Bantuan yg diberikan dlm pelayanan/pengangkutan bahan bakar dlm
operasi pencarian & penyelamatan.
c. Peralatan komunikasi yg mungkin digunakan dlm operasi pencarian &
penyelamatan.
d. Nama, alamat kabel, Telex, nomor telepon, agen-2 pelayaran, Pejabat
konsuler, organisasi Internasional, yg mungkin mampu membantu dlm
memperoleh informasi penting tentang kapal-kapal.
e. Frekwensi semua stasiun radio yg ditugaskan dlm operasi pencarian &
Penyelamatan.
f. Frekwensi semua stasiun Radio yg menyebarluaskan ramalan-2
meteorologi & peringatan-2 utk wilayah pencarian & penyelematan.
g. Lokasi penyimpanan perbekalan perelngkapan penyelamat darurat yg dpt
dijatuhkan
h. Lokasi & jam jaga dinas-2 yg melakukan jaga radio & frekwensi- frekwensi
siaga
STANDARD FORMAT FOR SAR SITREPS (Situation Reports) :
SHORT FORM : NOTICE OF A CASUALTY
Transmission Priority : Distress, Urgrency
From : Originating RCC
To :.....
SAR Sitreps (number) : (To indicate nature of message, and
completeness of sequence of Sitreps Concerning the casuality).
Cronologi Kecelakaan
A. Identify of casualty : name, call sign, flag state.
B. Position : Latitude / Longitude
C. Situation :  Type of message : Distress, Urgens
 date / time : ………………..
 Nature of Distress, urgency : Fire
D. Number of Person at Risk : ………………..
E. Assistance Required : ………………..
F. Coordinating RCC : ………………..
Full Form : Updating Information during SAR operation
G. Description of casualty :
● physical description : ……………….
● Owner / Charterer : ………………..
● Cargo carried : ………………..
● Passage from / to : ……………….
● life Saving appliance carried : …………..

H. Weather on scane (Kondisi Cuaca):


● Winde direction : ……………….
● Sea / swell state : ………………..
● Air / sea temperatur : ………………..
● Visibilty : ……………….
● Cloud cover/ceiling : ……………….
● Barometric pressure : ………………..
Search And Rescue
(Pencarian) (Pertolongan)

ORANG-2 YANG MEMBUTUHKAN BANTUAN

Tergantung Pada :
1. Apakah dibutuhkan ? 3. Team SAR (Personil/Regu)
2. Besar /kerumitan operasi 4. Fasilitas yg tersedia

Agar Pelaksanaan operasi : Lancar & berhasil guna,


Perlu :  Diorganisasikan
 Dikoordinasikan

Maka dibentuklah : Organisasi S A R

Dilengkapi dengan : Bagan & Sarana Pelaksanaan tugas


BAGAN ATAU PETUNJUK OPERASI SAR :
meliputi

1. Cara pelaksanaan operasi pencarian & penyelamatan


2. Penggunaan fasilitas & system komunikasi yg ada
3. Tindakan yg diambil bersama : Kantor koordinasi Rescue atau : Sub
-koordinasi Rescue (CRS / SCRS)
4. Methode penyiagaan kapal-2 dilaut / Pesawat terbang
5. Tugas & kewenangan personil yg ditugaskan dlm operasi pencarian &
penyelamatan.
6. Penyiagaan perlengkapan termasuk cadangan.
7. Methode perolehan informasi penting, dlm operasi SAR (NTM/BPI, Ramalan
cuaca, kondisi laut).
8. Methode perolehan bantuan yg mungkin diperlukan, meliputi :
 Kapal,  Pesawat terbang,  Personil,  Peralatan
9. Methode membantu kapal penyelamat utk : bertemu yg dlm keadaan darurat :
kapal / pesawat terbang
YANG DISIAPKAN  CRS / SCRS :
 Peta skala besar guna : menggambarkan & memplot informasi mengenai
operasi-2 pencarian & penyelamatan
 Data-2 : Posisi, Haluan, kecepatan, call sign atau tanda pengenal
stasiun kapal-2 yg beradan didaerahnya. Dan data-2 tsb : Disimpan dgn baik
dan sewaktu-2 siap jika diperlukan.

1. Coordinator Surface Search (CSS)


Mengorganisasikan & mengkoordinasikan operasi SAR oleh
kapal-2 niaga.
2. SMC : SAR Mission Coordinator
 Mengarahkan & pengawasan operasi SAR
 SMC hanya bertugas : selama berlangsungnya operasi SAR
 Fasilitas SAR dibawah kendali : SMC
 Satuan Pengawas Pantai :
Suatu satuan darat tetap atau bergerak yg di peruntukkan guna melakukan
pengawasan atas keselamatan kapal-2 didaerah pantai
 PHASES OF EMERGENCY (Tingkat Marabahaya)
Suatu situasi dimana terdapat keyakinan yg beralasan bahwa sebuah kapal /
pesawat terancam bahaya yg besar & segera membutuhkan pertolongan
(Tergantung tingkat bahayanya)
 DITCHING (Pendaratan darurat)
Suatu pendaratan paksa sebuah pesawat terbang diair.
 ALERTING POST (Pos Penyiaga)
Setiap fasilitas selain stasiun radio pantai yg di bangun, guna sebagai
penghubung antara orang yg melaporkan suatu peristiwa atau darurat
lainnya dgn RCC/RSC.
 SAR UNIT (Satuan SAR)
Satuan satuan khusus utk keperluan pencarian & penyelamatan
 TARGET (Sasaran)
Sebuah kapal, pesawat terbang yg hilang atau dlm bahaya, atau Team
penolong (survivor) melakukan pencarian terhadapnya (Kapal, pesawat)
 PROBABILITY AREA (Daerah kemungkinan)
Suatu daerah didalam mana dipercayai bahwa suatu kejadian bahaya
potensial mungkin terjadi.
COSPAS : Space system for search of vessels in distress
(Rusia)

SARSAT : Search and Rescue Satellite Aided Tracking


(Amerika)
Frequencies : 121.5 MHZ
406 MHZ
1. Kapan Nakhoda boleh memerintahkan crew/penumpang utk
Abandon Ship (meninggalkan kapal) ?
a. Setelah dibukukan penanggulangan darurat & kapal tdk bisa lagi
diselamatkan.
b. Dgn perhitungan semua aspek & resiko, kapal tidak bisa
diselamatkan / tenggelam
c. Akan mengancam keselamatan jiwa
d. kondisi kapal sudah sangat parah

2. Prosedure tindakan yg diambil utk : “Abandon Ship”


a. Membunyikan suling : ● ● ● ● ● ● ●  selang waktu 2 menit
b. Atau dgn : General Alarm : Terus menerus
c. Crew/penumpang memakai life jacket ( Rompi penolong)
d. Menuju : Musster Stasion & memeriksa jumlah crew.
e. Setelah perintah Nakhoda Abandon ship maka seluruh crew
melaksanakan tugas sesuai : Sijil darurat sekoci & masing-2
melaporkan kesiapannya.
f. Terakhir menunggu perintah Nakhoda utk : menurunkan sekoci
g. Sekoci siap utk menjauhi kapal
1. Apa yg dimaksud dgn “ Emergency situation” / Situasi darurat di
kapal? Jelaskan :
Jwb : Suatu keadaan yang lain dari keadaan normal yg
mempunyai kecendrungan / polusi tingkat tinggi yg
membahayakan keselamatan jiwa manusia, harta benda &
lingkungan.

2. Bagaimana upaya utk melindungi situasi darurat?


a. Melaksanakan latihan sesering mungkin.
b. Mematuhi aturan-2/procedure yg berlaku dlm setiap
kegiatan, maupun dlm keadaan tidak ada kegiatan
(contoh kapal tanker memuat muatan berbahaya). Contoh
merokok dll.
c. Bertanggung jawab & disiplin dlm melaksanakan tugas.
d. Selalu tanggap dlm setiap keadaan & cepat bertindak jika
terjadi yg mungkin akan membahayakan
Untuk dapat dideteksi oleh kapal lain atau tim “SAR” maka : Kapal yg
mengalami Distress dpt menunjukkan posisinya dgn menggunakan berbagai
macam sarana, Tuliskan sarana-2 tersebut :
Jawab : hal 9 (lengkap)
a. Radio VHF ch : 16 (156.800 MHZ)
b. INMARSAT
c. EPIRB
d. SART
e. GMDSS, Ch : 70 DSC
f. Nyala api dalam drum
Frequency berapakah yg dapat digunakan untuk DISTRESS :
Jawab :
a. VHF Channel 16 : 156.800 MHZ
b. VHF Chanel 70 : DSC
c. SSB : Ch : 2182 KHZ
d. EPIRB dan
e. GMDSS
TINDAKAN-2 JIKA TERJADI KEADAAN DARURAT DI PELABUHAN :

a. Segera menghentikan segala kegiatan kapal


b. Bunyikan general kapal
c. Menggerakan organisasi keadaan kapal
d. Semua crew melaksanakan tugas & tanggung jawab sesuai sijil
darurat
e. Memperhitungkan kemungkinan bahaya yg timbul
f. Prinsip : Mengurangi resiko yg lebih besar dgn segera bertindak
jika menemukan situasi bahaya.
g. Maximumkan seluruh kekuatan peralatan
h. Melihat situasi & kondisi bila perlu : tutup pintu-2 kedap air (water
tight door) & pintu-2 kebakaran otomatis ditutup.
i. Jika malam / segera nyalakan lampu-2 penerangan dek
j. Perhatikan perintah/komando pimpinan (Master, CO)
k. Monitor radio & kirim berita bahaya jika situasi semakin parah
l. Selalu kordinasi dgn pelabuhan
m. Jika perlu : Persiapan mesin utk olah gerak utk shifting.
Apa keuntungan dilaksanakan latihan Pemadam
kebakaran (Fire Drill), jelaskan :
a. Crew dpt terbiasa jika terjadi keadaan yg sebenarnya.
b. Crew selalu ingat akan tugas & tanggung jawabnya sesuai sijil kebakaran
c. Siap selalu dlm menghadapi keadaan darurat, Phisik & mental
d. Supaya setiap saat selalu ingat Penggunaan atau prosedur alat-2 pemadam
e. Membiasakan kerjasama team (Team work) dlm memadamkan api.
f. Terbiasa utk melakukan Penanggulangan Pemadam Api.

Keuntungan dibuatnya oragnisasi Penanggulangan keadaan darurat di


kapal :
• Agar tugas & tanggung jawab crew tidak terlalu berat karena tugas masing-2
sudah dibagi.
• Tugas & tanggung jawab masing-2 jelas.
• Semua individu saling terkait.
• Pelaksanaan penanggulangan lebih efektif & efisien dgn adanya satu komando.
• Kegagalan bisa diperbaiki dgn cepat/dikoreksi.
• Mempertinggi percaya diri utk berhasil dgn adanya kerja team &
Professionalisme masing-2 crew
 ICAO : International Civil Reference System
 G E D R E F : geographical Reference System
 M A R E C : Maritime SAR Recognition Code
 ITU : International Telecommunication Union
 ELT : Emergency Locator Transmitter
 CSP : Commence Search Pattern
 OSC : On Scare Commander
 PLB : Personal Locator Beacon
 RCC : Rescue Coordination Centre
 RSC : Rescue Sub Centre
 WMO : World Meteorological Organization
 SMC : Search & Rescue Mission coordinator
 SRR : Search & Rescue Region
 SITREP : Situation Report  R V : Rescue Vessel
 R B : Rescue Boat
 RU : Rescue Unit
 RCC : Rescue Coordination Centre
Pusat Pengendali Pertolongan
 CES : Coast East Station (Station Bumi Pantai)
Bertugas sebagai Pengkordinasi dgn kapal dgn Komunikasi
Satelit & Radio.
 CRS : Coordinator Rescue Search

 EPIRB : Emergency Positioning Indicating Radio Beacon


Rambu Radio Penunjuk posisi darurat. Freq : 406 Mhz
dan 121.5 Khz. Dipancarkan kesatelit & diterima oleh :
RCC & LUT (local User terminal)
 RSC : Rescue Sub Centre

 IAMSAR : International Association Maritime Search and Rescue


Assosiasi maritim Internasional utk : SAR
(Pencarian dan Pertolongan)
 MERSAR MANUAL : Merchant Ship Search & Rescue Manual
COORDINATOR SURFACE SEARCH :
(Koordinator pencarian permukaan) :
Sebuah kapal selain satuan penyelamat yg ditunjuk utk mengkoordinasikan operasi-2 pencarian
permukaan didalam suatu daerah tertentu.
MERSAR MANUAL : (Merchant Ship search and Rescue)
Manual (Petunjuk) yg diterbitkan oleh organisasi IMO antar pemerintah guna memberikan
pedoman bagi orang yg dalam keadaan darurat dilaut, yg mungkin membutuhkan bantuan.
ON SCENE COMMANDER : (Pemimpin dilapangan)
Pemimpin atas suatu satuan penyelamat yg ditunjuk mengkoordinasikan operasi-2 pencarian
dan penyelamatan didalam suatu daerah tertentu.
SEARCH and RESCUE REGION : (Wilayah Pencarian & Penyelamatan)
Suatu daerah dgn batas-2 tertentu didalam mana disediakan dinas pencarian &
penyelamatan.

RCC : (Rescue Coordination Centre) Kantor Koordinasi Penyelamat


Suatu satuan yg bertanggung jawab atas peningkatan organisasi pencariab & penyelamatan yg
berdaya guna & mengkoordinasikan pelaksanaan operasi pencarian & penyelamatan didalam
wilayah pencarian & Penyelamatan
RSC (Rescue Sub Centre) : Sub koordinasi penyelamatan
Suatu satuan dibawah kantor koordinasi Rescue (RCC) yg ditetapkan utk melengkapi yg
belakangan di dalam wilayah pencarian & penyelamatan.
RESCUE UNIT : Satuan Penyelamat
Suatu satuan yg terdiri dari personil yg terlatih & dilengkapi dgn perlengkapan yg sesuai
utk pelaksanaan operasi pencarian & penyelamatan yg lancar.

Anda mungkin juga menyukai