Anda di halaman 1dari 47

By: Desmawati, SKp., MKep, Ns. Sp. Mat, Ph.

D
Tujuan Pembelajaran
 Mengidentifikasi dasar-dasar
Keperawatan Intra Partum
 Mengidentifikasi penyebab mulainya
persalinan
 Menguraikan faktor-faktor yang terlibat
dalam persalinan
 Memahami tanda-tanda dimulainya
persalinan
Definisi Persalinan
Proses pengeluaran hasil
konsepsi yang dapat hidup
dari dalam uterus melalui
vagina ke dunia luar (Sarwono,
2000 : 100).
Tujuan Perawatan pada Ibu di
Masa Persalinan & Melahirkan
Melindungi kehidupan ibu dan janin/bayi
baru lahir
Mendukung keberhasilan persalinan normal,
dan mendeteksi & mengatasi komplikasi
tepat pada waktunya
Mendukung dan merespon kebutuhan
perempuan, pasangan/suami dan keluarganya
selama persalinan dan melahirkan
Terminologi
 Abortus :
· Terhentinya dan dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup di luar
kandungan
· Umur hamil sebelum 28 minggu
· Berat janin < 1000 gr
 Persalinan prematuritas:
Persalinan sebelum umur hamil 28 minggu sampai 36 minggu
Berat janin < 2499 gram
 Persalinan aterm:
Persalinan antara umur hamil 37 minggu sampai 42 minggu.
Berat janin > 2500 gram
 Persalinan Serotinus:
Persalinan melampaui umur kehamilan 42 minggu.
Pada janin terdapat tanda-tanda post maturities.
 Persalinan presipitatus:
Persalinan berlangsung cepat < 3 jam
Jenis Persalinan
Persalinan Spontan
Persalinan berlangsung dengan kekuatan ibunya sendiri
dan melalui jalan lahir
Persalinan Buatan
Proses persalinan dg bantuan tenaga dari luar misalnya
ekstraksi dengan forceps/dilakukan operasi sectio caesarea
Persalinan Anjuran
Kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan
dari luar dengan jalan rangsangan misalnya pemberian
pitocin dan prostaglandin
Penyebab Timbulnya Persalinan
Belum diketahui secara pasti/jelas. Menurut beberapa
teori:
(1) Teori Pe↓ kadar progesteron :
Progesteron →Fungsi: relaksasi otot-otot rahim
Selama kehamilan: kadar Progesteron & Estrogen di
dalam darah seimbang, namun
Akhir kehamilan: kadar Progesteron me↓→timbul his
(2) Teori Rangsangan Estrogen
Estrogen → Sintesa Prostaglandin + Pe↑ konsentrasi
Actin, myosin & ATP → kontraksi otot rahim
Penyebab Timbulnya Persalinan
(3)      Teori Rangsangan Oksitosin :
Akhir kehamilan: kadar oksitosin bertambah
 kontraksi otot-otot rahim
(4)      Teori Keregangan otot-otot :
Otot memiliki kemampuan meregang sampai batas
tertentu, jika sudah terisi penuh →timbul kontraksi
u/ mengeluarkan isinya
(5)  Teori Pengontrolan Endokrin Janin :
Janin matur  kelj. Adrenal mengsekresi
kortikosteroid  stimulasi kerja prostaglandin 
kontraksi uterus
O.s.i. pada kehamilan anencephalus, persalinan
sering lebih lama dari biasa
Penyebab Timbulnya Persalinan
(6)   Teori Prostaglandin :
 Prostaglandin yang dihasilkan oleh decidua,
disangka menjadi salah satu sebab permulaan
persalinan.
 Hasil dari penelitian: Prostaglandin F2 dan E2
yang diberikan secara intra vena, intra dan
extraamnial menimbulkan kontraksi
myometrium pada setiap umur kehamilan.
 Kadar Prostaglandin tinggi dalam air ketuban
maupun darah perifer pada ibu-ibu hamil
sebelum melahirkan atau selama persalinan
Penyebab Timbulnya Persalinan
(7) Teori Placenta Sudah Tua
 Penuaan umur kehamilanvilli koriales berubah 
sirkulasi darah plasenta ↓  degenerasi trofoblast 
produksi esterogen & progesteron ↓ persalinan
mulai
(8) Teori Tekanan Cerviks
 Fetus yang berpresentasi baik merangsang ujung
syaraf  serviks menjadi lunak  dilatasi internum
 SAR (Segmen Atas Rahim) dan SBR (Segmen
Bawah Rahim) bekerja berlawanan  Terjadi
kontraksi dan retraksi.
5P
1. POWER
2. Kontraksi uterus : disebabkan krn otot-otot
polos rahim menguncup shg lbh tebal &
pendek cavum uteri mengecil mendorong
janin & kantung amnion ke arah SBR & serviks
Sifat-sifat kontraksi: simetris,fundus dominan &
diikuti relaksasi
 Tenaga Meneran
 Kontraksi Muskulus Levator Ani
KONTRAKSI RELAKSASI
2. POSISI IBU
3. PASSAGE WAY (JALAN LAHIR)
 Bentuk panggul
 Ukuran panggul
 Kemampuan peregangan SBR (Segmen Bawah
Rahim)
 Kemampuan pembukaan serviks
 Kemampuan meregang vagina dan introitus
Caldwell- Moloy 4 bentuk
panggul
1. Ginekoid
Panggul ideal, bulat 45%

2. Android
Panggul pria, segitiga 15%

3. Antropoid
Agak lonjong, seperti telur 35%

4. Platipoid
Picak menyerupai arah muka belakang 5%
PANGGUL
Ukuran PAP
Yg utama adalah conjugata
vera, yaitu: Conjugata
diagonalis -1,5 cm

Pada panggul normal


promontorium teraba bila
ukuran CV diatas 10 cm 
panggul dalam batas normal

 Konjugata diagonalis :pinggir bawah symphisis pubis ke


promontorium :12,5 cm
 Konjugata vera : pinggir atas symphisis pubis ke promontorium :
konjugata diagonalis - 1,5 cm = 11 cm
 Konjugata transversa : antar dua linea innominata : 12 cm
 Konjugata obliqua : 13 cm
4. PSIKIS

Persalinan menyebabkan:
Kecemasan  ↑ hormon stres (β endophrin,
Adenocortikotropin, cortisol, Epinephrin )  ↓
kontraksi otot-otot halus uterus  distosia

Ketakutan  Kegelisahan + respon endokrin 


Retensi Na, Ekskresi K, P↓ glukosa  ganggu sekresi
epinephrin  menghambat aktivitas myometrium
5. PENOLONG PERSALINAN
Memantau dg seksama & memberikan dukungan
serta kenyamanan pada ibu baik dari segi
emosi/perasaan maupun fisik
Tanda-tanda Dimulainya
Persalinan
1. Terjadi Lightening
 Pe↓ fu krn kepala bayi sudah masuk pintu pap yang
disebabkan : kontraksi Broxton Hiks, ketegangan
dinding perut, ketegangan ligamentum rotundum, gaya
berat janin
 Masuknya bayi ke pap menyebabkan ibu merasakan :
 Ringan dibagian atas, rasa sesaknya berkurang
 Sesak dibagian bawah
 Terjadinya kesulitan saat berjalan
 Sering kencing (follaksuria)
Tanda-tanda Dimulainya Persalinan

2. Terjadinya His Permulaan


 Makin tua kehamilan, pengeluaran estrogen &
progesteron makin ber<<  oksitosin dapat
menimbukan kontraksi yang lebih sering  his
palsu Sifat his palsu, antara lain :
 Rasa nyeri ringan dibagian bawah
 Datangnya tidak teratur
 Tidak ada perubahan pada serviks
 Durasinya pendek
 Tidak bertambah bila beraktivitas
Tanda-Tanda Timbulnya Persalinan
(Inpartu) --- TRUE LABOR
1. Terjadinya His Persalinan Reguler
 His: kontraksi rahim yang dapat diraba menimbulkan rasa nyeri
diperut serta dapat menimbulkan pembukaan serviks kontraksi
rahim & dimulai pada 2 pace maker didekat cornu uteri
 His efektif bersifat :
adanya dominan kontraksi uterus pada fundus uteri (fundal
dominance), kondisi berlangsung secara syncron dan harmonis,
adanya intensitas kontraksi yang maksimal diantara dua
kontraksi, irama teratur & frekuensi yang kian sering, lama his
berkisar 45 – 60 detik.

2. Keluarnya lendir bercampur darah


pervaginam (show)
 Lepasnya Lendir kanalis servikalis berasal dari pembukaan
Pengeluaran darah disebabkan robeknya pembuluh darah
waktu serviks membuka.
Tanda-Tanda Timbulnya Persalinan
(Inpartu)
3. Kadang-kadang ketuban pecah dengan
sendirinya
4. Dilatasi dan effacement
 Dilatasi adalah terbukanya kanalis servikalis secara berangsur-
angsur akibat pengaruh his
 Effacement adalah pendataran/pemendekan kanalis servikalis
yang semula panjang 1 – 2 cm menjadi hilang sama sekali &
hanya tinggal ostium yg tipis spt kertas
5. Rasa nyeri ( terutama dari perut menjalar ke
belakang punggung
6. Rasa nyeri tidak hilang dg pemberian sedasi
FALSE LABOR

Kontraksi uterus iregular


Tidak terdapat show
Tidak terjadi dilatasi dan pendataran servik
Rasa nyeri terutama di bagian bawah abdomen
Rasa nyeri hilang dengan pemberian sedasi
TAHAP-TAHAP PERSALINAN
Persalinan kala I
 Kala I fase laten : Dilatasi 1 – 3 cm  ±8 jam
 Kala I fase aktif : > 4 cm sampai lengkap
 Fase akselerasi: Ø 3 - 4 cm  2 jam
 Fase maksimal dilatasi: Ø 4 – 9 cm  2 jam
 Fase deselerasi: Ø 9 – 10 cm  2 jam

Primigravida biasanya berlangsung >12 jam


Multipara biasanya berlangsung sekitar 8 jam
Kecepatan dilatasi servik pada primipara biasanya 1.2 cm/jam
dan pada multipara 1.5 cm per jam
Perbedaan Mekanisme Dilatasi
Serviks Primi & Multigravida
Primigravida: ostium uteri internum membuka lebih
dahulu  serviks mendatar dan menipis  ostium
uteri eksternum membuka

Multigravida: ostium uteri internum sudah sedikit


terbuka  Pembukaan ostium uteri internum dan
eksternum serta penipisan dan pendataran serviks
terjadi dalam saat yang sama
Perawatan ibu bersalin pada kala I :
Berikan dukungan, semangat serta kenyamanan ibu
bersalin
Berikan informasi mengenai jalannya proses persalinan
Lengkapi partograf:
Periksa nadi, tekanan darah, suhu setiap 4 jam
Amati frekuensi, durasi dan intensitas kontraksi uterus
Amati DJJ setiap 15 menit pada kala I (setiap 5 menit pada
kala II ) DJJ normal=120-140x/menit
Bila sudah masuk fase aktif , lakukan pemeriksaan VT
setiap 4 jam
Bahas mengenai kebutuhan anaelgesia dengan ibu
bersalin
Tentukan posisi kepala janin dalam hubungannya
dengan panggul
KALA II (KALA BAYI LAHIR)
Persalinan kala II :
Pembukaan lengkap sampai lahirnya anak
= kala pengeluaran. Gejala utama:
His semakin kuat, interval 2-3 menit, durasi 50-100
dtk
Ketuban pecah pada pembukaan lengkap diikuti
keinginan mengejan, krn tertekannya fleksus
frankenhauser
Kekuatan his & mengejan  lebih mendorong kepala
bayi membuka pintu, subocciput bertindak sebagai
hipomoglion berturut-turut lahir ubun-ubun besar,
dahi, hidung dan muka serta kepala seluruhnya
Persalinan Kala II
Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi
luar, yaitu penyesuaian kepala pada punggung
Setelah putar paksi luar berlangsung, maka
persalinan bayi ditolong dengan jalan :
Kepala dipegang pada osocciput dan dibawah dagu,
ditarik cunam kebawah untuk melahirkan bahu
belakang
Setelah kedua bahu lahir, ketiak dikait untuk
melahirkan sisa badan bayi
Bayi lahir diikuti oleh air ketuban
Primigravida: ± 1,5 jam; multipara: ± 0,5 jam
TELAH LAHIR….
Persalinan kala III :
Kala pengeluaran plasenta
 Setelah kelahiran by, kontraksi uterus berhenti sekitar 5-10
menit  mulai pelepasan placentanya pada lapisan
Nitabusch, karena sifat retraksi otot rahim.
 Tanda-tanda lepasnya plasenta:
 Uterus menjadi budar
 Uterus terdorong keatas krn placenta dilepas ke SBR
 Tali pusat bertambah panjang
 Terjadi sedikit perdarahan
 Melahirkan placenta dilakukan dengan dorongan ringan pada
fundus uteri. Biasanya placenta lepas dalam 6-15 mnt setelah
bayi lahir
Melahirkn plasenta pd posisi dorsal:

• Tinggi & konsistensi fundus ditentukan


secara baik.
• Pindahkan klem talipusat mendekati
vulva
• Plasenta yg sudah terlepas dikeluarkan
dg menarik talipusat scr terkendali saat
ada kontraksi uterus & menahan bag
bawah uterus--maneuver Brandt Andrew
• Saat plasenta terlihat didepan vulva,
dg kedua telapak tangan lahirkan
plasenta dg gerakan memuntir agar
selaput amnion dapat lahir seluruhnya
• Lakukan masase uterus fundus
• Inspeksi vulva & jalan lahir u/ melihat
kemungkinan adanya robekan jalan lahir
• Periksa plasenta
Active Labor
Persalinan Kala IV
Tujuan: observasi karena pendarahan postpartum
paling sering terjadi pada 2 jam pertama.
Observasi yang dilakukan adalah :
Tingkat kesadaran penderita
Pemeriksaan tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi
dan pernafasan
Kontraksi uterus
Terjadi perdarahan
DAFTAR PUSTAKA
 Chandranita, Fajar, dkk. 2007. Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.

 Desmawati et al., 2019. Effect nursing intervention integrating Islamic praying on labor pain and
pain coping behaviour, IJNMR,

 Desmawati. 2020. Effect of CPNsIIIP program on duration of labor and neonatal outcome, WJST.

 Kementerian Kesehatan Indonesia. Buku saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan. 2015.
 Keppler, Simkin, dkk. Kehamilan, Melahirkan, dan Bayi. Jakarta: EGC

 Milton S.H. Normal Labor and Delivery. Medscape. 2019. Available from:
https://emedicine.medscape.com/article/260036-overview#showall

 Sumber: Kurniarum, Ari. (2016). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta:
Kemenkes PUSDIK SDM Kesehatan

 Thornton, J. M., Browne, B., & Ramphul, M. (2020). Mechanisms and management of normal labour.
Obstetrics, Gynaecology & Reproductive Medicine. doi:10.1016/j.ogrm.2019.12.002
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai