Anda di halaman 1dari 12

KELOM PO

Pe nge m bangan
3

Tanggung
Jawab
Disusun Oleh:
3A
1. NindiTilawa (19034)
2. NurHamidahO. (19035)
3. NurLaila (19036)
4. NuriNilamC. (19037)
5. Nurkholifah (19038)
6. OneitaTrieni (19039)
7. RatihTriA. (19040)
8. RiaApriliaA. (19041)
9. Rinto (19042)
10.RismayantiDiasP. (19043)
11. RundyaniS. (19044)
12.SeptianiKomalaD. (19045)
13.SitiNurhalizah (19046)
14.SyariefNoerR. (19047)
15.TyanaR. (19048)
16.VinkaNurF. (19049)
Perkembangan Praktek
Kewirausahaan dan
Tanggung Jawab S o s i a l d i
Indonesia

Perekonomian Indonesia yang tumbuh pasti di tengah badai


krisis ekonomi yang melanda belahan negara Eropa, Amerika
dan sebagian China, menjadi perhatian penting oleh
ekonomekonom dunia. Majalah The Economist (2012) misalnya
menyebut eko nomi Indonesia sebagai ekonomi Komodo. Hal
ini dimaksudkan untuk menggam barkan perekonomian yang
lincah, ulet, mengambang dan (ternyata) tangkas.
Kewirausahaan sosial adalah “menciptakan nilai
sosial daripada menciptakan kekayaan pribadi maupun
pemegang saham,yang karakteristiknya diwarnai
oleh faktorinovasi yang mampu mengatasi beragam masalah
sosial yang dihadapi oleh masyarakat”
(Zadek dan Thake, 1997).
Kewirausahaan komersial bertujuan menciptakan
keuntungan sebagai hasil operasionalisasi usaha
Swasta.
Tindakan kewirausahaan dalam enam (
6) hal yaitu :
1. Komitmen dan determinasi
2. Kepemimpinan
3. Obsesi pada peluang
4. Toleransi pada risiko, ambiguitas, d
an ketidakpastian
5. Kreativitas, keandalan, dan daya be
radaptasi
6. Motivasi untuk unggul
Kegagalan pasar akan menciptakan kesempatan wirausaha yang
berbeda untuk kewirausahaan sosial dan kewirausahaan
komersial. Misi T u j u a n fundamental dari kewirausahaan
sosial adalah m e n c i p t a k a n nilai sosial untuk barang publik.
Kewirausahaan komersial bertujuan menciptakan keuntungan
sebagai hasil operasionalisasi usaha swasta. Kewirausahaan
sosial tidak menguntungkan bagi masyarakat dalam bentuk jasa
dan barang yang baru, bahkan pekerjaaan, tetapi dapat
mentransformasi ke dalam dampak sosial seperti mendorong
motivasi wirausahawan komersial untuk menghasilkan
keuntungan yang lebih besar.
Pengukuran Kinerja tantangan pengukuran terbesar
dalam kewirausahaan sosial adalah mengukur
perubahan sosial, perubahan sosial sulit diukur karena
tidak dapat dikuantifikasi, multikausawalitas ,
berdimensi temporal, dan perbedaan perspektif dari
setiap dampak sosial yang ditimbulkannya.
Ekonom misalnya melihat kewirausahaan sebagai dampak dan
hasil dari proses kunci kemajuan perekonomian. Sementara
dari perspektif sosiologis dan psikologis kewirausahaan lebih
ditujukan kepada individu pengusaha; dan dari sisi manajerial,
kewirausahaan menjadi faktor pendorong yang penting dalam
menciptakan inovasi baru (Austin
et al., 2006).
Secara umum konsep kewirausahaan yang
diacu dalam kewirausahaan sosial maupun
komersial dapat digambarkan sesuai dengan yang
menempatkan peluang /
kesempatan lebih tinggi daripada sumber daya
(Stevenson, 1983).
Penekanan ditempatkan
pada bagaimana peluang dapat diakui, proses
melakukan untuk kesempatan, mendapatkan
kontrol atas sumber daya, mengelola jaringan
sumber daya yang mungkin atau tidak mungkin
dalam hirarki tunggal, dan cara di mana manusia/
pekerja dihargai.
Selain ketiga sumber inti
tersebut, perlu diperhatikan faktor kontekstual
yang mampu mempengaruhi keberhasilan
maupun kegagalan organisasi. Faktor
kontekstual
termasuk struktur makroekonomi, pajak dan
peraturan pemerintah, dan lingkungan sosial
politik. Ekonomi lingkungan, kebijakan pajak,
tingkat ketenagakerjaan, kemajuan.
Kesimpulan
Kewirausahaan sosial adalah “menciptakan nilai
sosial daripada menciptakan kekayaan pribadi maupun
pemegang saham,yang karakteristiknya diwarnai oleh faktor
inovasi yang mampu mengatasi beragam masalah
sosial yang dihadapi oleh masyarakat”
(Zadek dan Thake, 1997).
Kewirausahaan komersial bertujuan menciptakan
keuntungan sebagai hasil operasionalisasi usaha
Swasta.

Tindakan kewirausahaan dalam enam (6) hal yaitu :
1. Komitmen dan determinasi
2. Kepemimpinan
3. Obsesi pada peluang
4. Toleransi pada risiko, ambiguitas, dan ketidakpastian
5. Kreativitas, keandalan, dan daya beradaptasi
6. Motivasi untuk unggul.
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai