UTS Lean
UTS Lean
MANUFACTURING
P E N G U R A N G A N P E M B O R O S A N WA K T U T U N G G U PA D A
P E M B U ATA N D I N I N G C H A I R D E N G A N M E N G G U N A K A N
P E N D E K ATA N L E A N M A N U FA C T U R I N G
( S T U D I K A S U S : C V. R A K A B U F U R N I T U R E , PA B E L A N )
PENDAHULUAN
Perumusan Masalah
Bagaimana mengurangi pemborosan pada proses pembuatan dining chair
CV. Rakabu Furniture adalah salah satu perusahaan industri
dengan menggunakan pendekatan lean manufacturing.
yang bergerak di bidang mebel. Produk yang dihasilkan oleh
andalan adalah dining chair. dudukan, palang kaki, siku-siku, 1. Menghasilkan VSM keadaan sekarang dan setelah perbaikan.
list dudukan, dan dudukan 2. Menghasilkan jadwal produksi yang meminimumkan waktu penyelesaian
produksi dengan memperhatikan alternatif perakitan.
ini.
METODOLOGI
PENELITIAN
Tempat Penelitian
PENGUMPULAN DATA
Gambar Komponen kaki panjang Gambar Ruji sandaran Komponen palang dudukan Gambar Komponen kaki pendek
Gambar Komponen siku-siku Gambar Komponen dudukan Gambar Komponen list dudukan Gambar Produk dining chair
yang sudah dirakit
Data Jumlah Operator dan Jumlah Mesin di
tiap Stasiun Kerja Waktu Proses dan Urutan Proses
Penggambaran value stream sistem produksi dining chair di Rakabu Furniture dimulai dari proses pemesanan bahan baku ke supplier, proses
perencanaan produksi, proses produksi, sampai dengan produk siap dikirim ke konsumen.
Tabel Proses pembuatan dining chair
Berikut ini penjelasan gambar VSM pada proses pembuatan
dining chair di Rakabu Furniture, adalah sebagai berikut :
1. Buyer memesan dining chair kepada Rakabu Furniture melalui
bagian pemasaran. Ketika mendapatkan order kemudian bagian
pemasaran memberikan informasi kepada manajer produksi. Setelah
mendapatkan informasi order, kemudian manajer produksi
memberikan informasi kepada bagian pengadaan dan supervisor
lantai produksi.
2. Bagian pengadaan melakukan pemesanan bahan baku ke supplier
yang biasanya di kirim dari Boyolali, Karanganyar, Klaten, Sragen
dan Purwodadi.
3. Ketika bahan baku yang dikirim oleh supplier datang supervisor
lantai produksi memeriksa kualitas dan jumlah bahan baku tersebut.
Setelah selesai diperiksa kemudian bahan baku di oven pada stasiun
pengovenan selama 14 hari untuk menurunkan kadar air dalam
kayu.
4. Kemudian supervisor lantai produksi mengkoordinasi semua
operator stasiun kerja untuk melakukan proses produksi sesuai
dengan pesanan. Adapun proses produksi dining chair dapat dilihat Dari Gambar diatas dapat diketahui bahwa lead time proses pembuatan
pada tabel diamping dining chair di CV. Rakabu Furniture sebesar 1.223.301 detik.
2. Penentuan Aktifitas yang Memberikan Nilai Tambah dan Aktifitas yang Tidak Memberikan Nilai Tambah
8 Unloading 8 Tidak 39
Palang duduk
Palang duduk menunggu di spindel 5 Tidak
9 Moving Kaki panjang 10 Tidak 40 Spindel 20 Ya
10 Mourtise 40 Ya 41 Inspeksi 10 Tidak
11 Inspeksi 10 Tidak 42 Unloading 15 Tidak
12 Unloading 8 Tidak 43 Moving Palang duduk ke tenoner 8 Tidak
13 Moving Kaki panjang ke spindel 10 Tidak 44 Mesin tenon idle 10 Tidak
14 Spindel 60 Ya 45 Tenoner 40 Ya
15 Unloading 8 Tidak 46 Inspeksi 15 Tidak
16 Moving Kaki panjang ke perakitan 25 Tidak 47 Unloading 15 Tidak
Palang Kaki
27 Unloading 18 Tidak 54 Pemotongan 15 Ya
28 Inspeksi 15 Tidak 55 Unloading 9 Tidak
29 Moving Ruji Sandaran ke perakitan 15 Tidak 56 Moving Palang kaki ke tenoner 15 Tidak
Dudukan
71 Mesin spindel idle 20 Tidak
110 Unloading 4 Tidak
72 Spindel 30 Ya
111 Moving Dudukan ke Perakitan 15 Tidak
Kaki pendek
73 Inspeksi 15 Tidak
74 Unloading 6 Tidak
75 Moving Kaki Pendek ke perakitan 20 Tidak
87 Unloading 5 Tidak
76
88 Unloading
Moving List Dudukan ke circle 305 Tidak
Tidak
77
89 Moving
Circle Siku-Siku ke circle 30
15 Tidak
Ya
78
90 Circle
Unloading 515 Ya
Tidak
79
91 Unloading
Moving List Dudukan ke pemotongan 106 Tidak
Tidak
Siku-siku
80
92 Moving Siku-Siku
List dudukan ke pemotongan
Menunggu di potong 10
15 Tidak
Tidak
81
93 Pemotongan
Pemotongan 30
15 Ya
Ya
82
94 Unloading
Unloading 58 Tidak
Tidak
83
95 Moving Siku-Siku
Moving List ke ke
Dudukan pengeboran
pengeboran 88 Tidak
Tidak
84
96 Pengeboran
List dudukan menunggu di bor 40
25 Ya
Tidak
85 Unloading 12 Tidak Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa pada proses pembuatan dining chair
List dudukan
97 Pengeboran 20 Ya
86
98 Moving Siku-Siku ke Perakitan
Unloading 525 Tidak
Tidak
terdapat 1.221.545 detik aktifitas yang memberikan nilai tambah dan 1.756 detik
Keterangan :
P1 = komponen kaki panjang P5 = komponen palang kaki
P2 = komponen ruji sandaran P6 = komponen siku-siku
P3 = komponen palang dudukan P7 = komponen list dudukan
P4 = komponen kaki pendek P8 = komponen dudukan
NO KOMPONEN ROUTING Langkah 1 Buat simple digraph Gs dari S(Gc), dengan menghapus
1 Kaki Panjang 1-2-3-4 akar node V0 dan node V1, V2, V3 sehingga diperoleh simple digraph
2 Ruji Sandaran 1-2-5
g11 dan g21 (Gambar dibawah).
3 Palang Dudukan 1-2-4-5
4 Kaki Pendek 1-2-4
5 Palang Kaki 1-2-5
6 Siku-siku 1-2-6
7 List Dudukan 1-2-6
8 Dudukan 1-7-8
Keterangan :
1. Mesin Circle 5. Mesin Tenoner
2. Mesin Potong 6. Mesin Bor
3. Mesin Mourtise 7. Mesin Planer
4. Mesin Spindel 8. Mesin Router
Langkah 3 Untuk masing-masing subdigraph, proses idle time dan terminal time adalah:
I11 = 70 , T11 = 75 , I21 = 30 , T21 = 35
Gambar Gantt chart penjadwalan dengan minimum makespan untuk produk dining chair
Berdasarkan penjadwalan produksi perbaikan alternatif 1 didapat waktu completion time sebesar 545 detik, waktu idle sebesar 375 detik dan waktu tunggu sebesar 595 detik
Pada penyusunan alternatif 2 ini dilakukan perubahan pada proses perakitan dining chair yaitu komponen kaki panjang dirakit dengan komponen ruji sandaran, kemudian dirakit
dengan komponen palang dudukan, kaki pendek, palang kaki, siku- siku, list dudukan dan dudukan.
Langkah 3 Untuk simple digraph Gambar 4.18, memiliki proses idle time dan terminal time sebesar:
I= 60 , T = 185
Langkah 4 penjadwalan dengan minimum makespan untuk produk dining chair adalah:
S(g) = {(P1, P2, A1), (P3, A2), (P4, A3, P5, A4, P6, A5, P7, A6, P8, A7)}
Gantt chart penjadwalan dengan minimum makespan untuk produk dining chair ditunjukan pada Gambar diatas
Berdasarkan penjadwalan produksi perbaikan alternatif 2 didapat waktu completion time sebesar 400 detik, waktu idle sebesar 230 detik dan waktu tunggu sebesar 340 detik.
e) Value Stream Mapping Perbaikan pada Proses Pembuatan Dining Chair
B. Analisis Penjadwalan Produksi Dining Chair Perbaikan aktifitas yang tidak memberikan nilai tambah pada proses pembuatan dining chair meliputi transportasi,
waktu menganggur (idle time) dan waktu tunggu.
Proses penjadwalan produksi dining chair perbaikan dilakukan dengan
Pemborosan idle time pada proses pembuatan dining chair terjadi pada mesin potong, mesin tenoner
menggunakan heuristic algorithm. Heuristic algorithm digunakan untuk
menyusun perbaikan proses penjadwalan produksi alternatif. Tahap awal pada dan mesin spindel. Sedangkan pemborosan waktu tunggu terjadi pada komponen palang duduk, palang
pembuatan heuristic algorithm adalah dengan membuat digraph, kemudian
kaki, list dudukan, kaki panjang, kaki pendek, siku-siku, dudukan, assembly 1 dan assembly 2.
menjadwalkan proses produksi. Setelah dilakukan penjadwalan awal, didapat
waktu penyelesaian produksi dining chair awal sebesar 415 detik, idle time
sebesar 250 detik, dan waktu tunggu sebesar 390 detik.
Berdasarkan penjadwalan produksi perbaikan alternatif 1 didapat waktu
completion time sebesar 545 detik, idle time sebesar 375 detik dan waktu C. Analisis Value Stream Mapping (VSM) Perbaikan Proses Pembuatan Dining Chair
tunggu sebesar 595 detik. Penjadwalan produksi perbaikan alternatif 2 didapat
waktu completion time sebesar 400 detik, idle time sebesar 230 detik dan VSM perbaikan ini digunakan untuk menggambarkan aliran nilai sistem produksi
waktu tunggu sebesar 340 detik. Penjadwalan produksi perbaikan alternatif 2 dining chair setelah dilakukan perbaikan. Proses pembuatan VSM perbaikan didasarkan
mampu mengurangi pemborosan idle time sebesar 20 detik dan waktu tunggu
sebesar 50 detik. Sedangkan untuk penjadwalan perbaikan alternatif 1, pada proses penjadwalan produksi perbaikan alternatif terbaik. Berdasarkan VSM
menambah idle time sebesar 125 detik dan waktu tunggu sebesar 205 detik. perbaikan, dapat diketahui bahwa perusahaan mampu mengurangi lead time proses
Sehingga berdasarkan proses penjadwalan produksi terbaik, maka dipilih
proses penjadwalan perbaikan alternatif 2 karena memiliki waktu pembuatan satu unit dining chair sebesar 85 detik, idle time sebesar 20 detik dan waktu
penyelesaian proses produksi yang lebih singkat dan mampu mengurangi tunggu sebesar 50 detik apabila melakukan pengurangan pemborosan.
pemborosan dalam bentuk idle time dan waktu tunggu
KESIMPULAN
1. VSM menggambarkan seluruh aliran nilai dalam proses produksi 2. Berdasarkan penjadwalan produksi perbaikan dengan mengubah urutan perakitan,
yang meliputi aliran fisik dan material. Berdasarkan didapatkan waktu penyelesaian produksi sebesar 400 detik. Penjadwalan produksi tersebut
penggambaran VSM awal terdapat pemborosan berupa idle time juga mampu mengurangi pemborosan idle time sebesar 20 detik dan waktu tunggu sebesar
dan waktu tunggu. Sehingga menghasilkan lead time pada proses 50 detik. Sehingga, waktu penyelesaian produksi dining chair menjadi lebih cepat.
pembuatan dining chair sebesar 339,8058 jam. Setelah dilakukan
perbaikan dengan menggunakan penjadwalan produksi dan
menggambarkan VSM perbaikan berdasarkan alternatif terbaik,
lead time proses pembuatan dining chair berkurang menjadi
339,7822 jam.
TERIMAKASIH