Oleh :
Julianti Puteri S. NIM 217411012
2019
BIODATA
JUMAT
32
Total
jam
Penyelia
BAB I
PENDAHULUAN
Fokus dari praktek ini adalah Mahasiswa dapat membuat modeling CAD
insert sesuai dengan ketentuan instruktur, membuat modeling CAD toolholder dengan
beberapa origin, serta toolpath t oolholder yang dibuat sesuai dengan insert, serta
menjalankan mesin CNC 5 axis beserta firut-fitur yang ada di mesin tersebut,
sehingga mahsiswa dituntut untuk menguasai fitur-fitur yang terdapat pada
aplikasidan mesin CNC tersebut untuk menghasilkan program toolpath yang benar
dan efisien serta benda kerja toolholder yang sesuai dengan ketentuan ukuran.
BAB II
PEMBAHASAN
The Part upper level (0) and the Part lower level (-100) are automatically determined on the
model. The Shift and Rotation parameters are defined automatically for the Position #2. The
Shift Z is -35; the Shift X and Shift Y are 0. The Rotation around X is -90; other Rotation
values are 0. Confirm the dialog box with the OK button
Pada indexial milling 4 axis prinsip kerjanya sama dengan proses milling 3 axis,
yang membedakan adalah adanya rotasi pada meja mesin sehingga benda kerja dapat
berotasi yang menyebabkan perubahan titik koorditat benda kerja. Perputaran inilah
yang disebut axis ke 4 pada proses milling ini. Axis ke 4 ini hanya berfungsi sebagai
positioning saja. Ketika benda kerja berputar tidak terjadi proses pemotongan.
Inti dari indexial ini adalah perubahan posisi pada koordinat benda kerja
terhadap kordinat mesin. Ada dua perubahan yang terjadi yaitu perputaran (Rotating)
dan pergeseran (shifting).
- Membuat profil
- Drilling
Latihan 2
Pada latihan 2 berisi tentang latihan membuat program CAM dengan produk
tool holder bubut. Pada latihan ini merupakan pengaplikasian dari latihan sebelumya,
dimana pada latihan ini digunakan perubahan coordinator benda kerja dan
pemograman proses pemesinan.
a. Gambar Kerja
d. Pembuatan program
- Setting tool
- Koordinat indexing
- Pembuatan tool path
2. Sistem koordinat
Center, corner, atau sistem koordinat lainnya. Pada praktikum kali ini
menggunakan beberapa sistem koordinat pada plane yang berbeda.
3. Stock
Bentuk material atau raw material, pada praktikum kali ini bentuk dari
materialnya adalah cylinder.
4. Target
Bentuk benda kerja.
Operasi yang dilakukan :
1. HSR (High Speed Roughing)
HSR adalah proses pemakanan kasar yang dilakukan pada awal proses untuk
mempercepat waktu pemakanan dan pengerjaan. HSR tergolong cepat karena
tidak menekankan detail hasil permukaan yang halus permukaan yang lebih
ditekankan adalah pemakaman sebanyak-banyaknya.
1. Technology
2. Geometry
3. Tools
4. Boundary
5. Passes
6. Link
7. Motion control
8. Miscelencous
Jenis pemakanan yang digunakan pada proses HSM pada program tool path
holder untuk insert :
BAB III
PENUTUP
A. Masalah yang dialami
a. Tidak tahu ukuran pasti tool holder dan insert
b. Tidak tahu benda kerja yang real seperti apa sesuai dengan tipe insert
c. Proses machining terkendala dengan mesin yang belum siap karena dipakai
oleh orang lain
d. Waktu yang kurang karena libur
e. Belum memahami 100% mengenai HSM dan HSR sehingga mengakibatkan
tool path yang tidak efektif dan efisien
f. Aplikasi SolidWorks dan SolidCam sering error
B. Solusi
a. Mecari di katalog katalog resmi seperti Mitsubishi d dan nama produknya
harus spesifik.
b. Mencari ke tool crib tool holder yang akan dibuat sehingga tahu kondisi fisik
dari benda kerja yang akan dibuat
c. Membuat janji dengan penanggungjawab mesin mengenai proses peminjaman
mesin dan ketika sudah ada gunakan seefektif mungkin, pengaturan
penggunaan mesin harus diatur sedemikian rupa agar proses bisa berjalan
dengan lancar dan tepat waktu
d. Lakukan response dan gunakan waktu yang ada sebaik dan seproduktif
mungkin
e. Materi mengenai CAD dan CAM harus dipahami pada proses pembelajaran
sebelumnya karena itu merupakan pra syarat untuk mempelajari program ini.
f. Gunakan aplikasi dengan baik dan benar jangan sampar overused
C. Kesimpulan
Pada program kali ini kami belajar mengenai indexing. Dimana indexing
sendiri merupakan suatu proses menggeser atau merotasi titik kordinat benda kerja
terhadap titik kordinat mesin untuk melakukan suatu proses pemotongan di bidang
yang berbeda. Proses ini dapat mengoptimalkan langkah kerja dan mempercepat
waktu pengerjaan. Dengan menggunakan metode ini proses pencekaman benda kerja
menjadi lebih ringkas.
Untuk membuat program yang baik tentu diperlukan pengetahuan yang
memadai pula agar dapat membuat program CAM yang efisien. Dan pengetahuan
tentang prinsip kerja mesin serta pemahaman terhadap proses pemesinan menjadi
syarat mutlak unuk membuat program yang baik.