Anda di halaman 1dari 20

MANAGEMEN

INDUSTRI
PERENCANAAN PRODUKSI
KELOMPOK 10

1. YOGI SAHRO

2. TEGUH KURNIAWAN

3. UJANG SYAIFUL HIDAYATULLAH


• Dengan semakin banyaknya barang dan jasa yang diperjual belikan dan dikonsumsi oleh konsumen. Hal ini akan
membuat kegiatan pabrik untuk menambah atau menciptakan kegunaan suatu barang dan jasa tersebut. Kegiatan ini
dilaksanakan melalui system produksi, dengan mengumbah factor-factor produksi yang tersedia sehingga menjadi barang
dan jasa. Disini manajemen berperan untuk mengkombinasikan factor-factor produksi sedemikian rupa sehingga dapat
dihasilkan produk dan jasa lebih berdaya guna dan berhasil guna, melalui proses manajemen.
• Karena sasaran yang ingin dicapai adalah keuntungan yang maksimal dan memberikan kepuasan kepada konsumen.
Maka diperlukan suatu perencanaan produksi sebelum kegiatan produksi dilaksanakan atau dimulai. Sebab tanpa adanya
perencanan produksi yang baik kemungkinan akan membuat terjadinya penyimpangan dalam kegiatan produksi dan
berakibat kepada kecewanya konsumen yangmenggunakan produk tersebut.

• Perencanaan produksi berguna untuk membandingkan antara rencana dengan kenyataan, sehingga apabila terjadi
penyimpangan, maka akan segera dapat dilakukan tindakan koreksi sebelum produk/jasa yang dikeluarkan dari pabrik.
• Pengertian

• Produksi : Semua kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa.

• Proses Produksi yaitu cara, metode atau teknik untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa
dengan menggunakan faktor-faktor peroduksi.

• Manajemen Peroduksi adalah suatu kegiatan untuk mengatur dan mengkordinasikan kegunaan sumber-sumber daya
berupa sumber daya manusia, sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien, guna menciptakan dan menambah
kegunaan (utility) suatu barang dan jasa.
• Penambahan Dalam Perancanaan atau desain sistem produksi meliputi :

• - Seleksi dan desain hasil produksi (produk)

• - Seleksi dan prancangan proses pralatan

• - Pemilihan lokasi prusahaan serta unit produksi

• - Rancangan tata letak (lay-out) dan arus kerja atau proses

• - Rancangan tugas

• - Setrategi produksi dan oprasi serta pemilihan kapasitas


• Beberapa proses penciptaan dan penambahan kegunaan / faedah :

• Faedah bentuk (form utility) : suatu benda akan bertambah manfaat atau kegunaannya apabila adaya perubahan bentuk.

• Faedah waktu (Time utility) : suatu benda akan bertambah manfaatya atau kegunaanya apabila disesuaikan dengan
tempat atau digunakan pada waktu yang tepat.

• Faedah Tempat (place utility): suatu benda akan bertambah manfaatya atau kegunaanya secara ekonomis apabilah
berpindah tempat, dari satu tempat ketempat yang lain.

• Faedah milik (possesion) : suatu benda akan bertambah manfaatnya atau kegunaanya apabila sudah berpindah tangan
atau pemilik.
Dalam kegiatan proses produksi untuk mengubah atau mengelolah suatu produk dapat dibedakan dari beberapa sifat
proses produksi yaitu :

• Proses Ekstraktif : suatu proses produksi yang sifatnya mengubah bahan - bahan mentah yang bersumber dari alam.

• Proses Pabrikasi : suatu proses produksi yang sifatya mengubah bahan mentah menjadi bahan/barang jadi.

• Proses Antalitik : suatu proses produksi yang sifatya memisahkan bahan mentah menjadi beberapa macam barang
jadi.(gas bumi menjadi minyak bensin, solar dan miyak tanah).
• Proses Sintetik : suatu proses yang sifatnya mengkombinasikan bahan mentah menjadi suatu barang jadi atau produk
(Pil, Obat-obatan)

• Proses Perakitan : suatu proses produksi yang sifatnya menggambungakan komponen – komponen menjadi barang jadi /
produk (TV, Radio, Dll)

• Penciptaan jasa-jasa : suatu kegiatan administrasi, menyediakan data atau informasi bagi yang membutuhkan.
• Jenis Proses produksi.

• Dalam melaksanakan kegiatan produksi ada 2 jenis proses produksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam
menghasilkan suatu barang ataau jasa.

• Proses produksi yang terus-menerus (continuous production) yaitu sustu proses produksi yang dilakukan oleh suatu
perusahaan secara tetap atau terus-menerus dari waktu kewaktu.

• Proses produksi yang terputus-putus ( intermitten production ) yaitu suatu proses produksi yang dilakukan oleh suatu
perusahaan tidak secara terus menerus dari waktu kewaktu atau dipengaruhi oleh pesanan ( berdasarkan pesanan )
Pola Produksi

Yaitu penentuan jumlah produksi yang akan dilakukan dan suatu perusahaan guna melayani penjualan.

Dalam pola produksi mempunyai 3 pilihan dalam melayani penjualan yaitu :

• Stabilitas produksi yaitu suatu pola yang dilakukan oleh perusahaan secara tetap atau stabil dari waktu kewaktu dalam
kegiatan produksi.

• Stabilitas persediaan akhir yaitu suatu pola yang dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan produksi yang disesuaikan
dengan persediaan akhir dan ditentukan sama dari waktu kewaktu.

• Produksi dan persediaan akhir tidak stabil, yaitu suatu pola yang dilakukan oleh perusahaan dengan mengikuti
fluktuasi penjualan, baik dalam produksi maupun persediaan akhir.
Perencanaan Pabrik.

Dalam kegiatan perencanaan pabrik ada beberapa factor yang mempengaruhinya yaitu :

1. Faktor primer yang mencakup :

• Bahan mentah

• Letak pasar

• Pengangkutan

• Suplay tenaga kerja

2. Faktor sekunder mencakupi :

• Rencana masa depan

• Kemungkinan perluasaan

• Fasilitas service

• Sikap masyarakat setempat

• Fasilitas pembelanjaan

• Keadaan tanah

• Iklim

• Pajak dan peraturan daerah


Perencanaan Pabrik.

Dalam kegiatan perencanaan pabrik ada beberapa factor yang mempengaruhinya yaitu :

1. Faktor primer yang mencakupi :

• Bahan mentah

• Letak pasar

• Pengamgkutan

• Suplay tenaga kerja

2. Faktor sekunder mencakup :

• Rencana masa depan

• Kemungkinan perluasan

• Fasilitas service

• Sikap masyarakat setempat

• Fasilitas pembelanjaan

• Keadaan tanah

• Iklim

• Pajak dan peraturan daerah


Pengendalian Produksi.

• Pengendalian produksi digunakan untuk mengendalikan produksi agar apa yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat
dicapai.

Adapun tahap-tahap dalam pengendalian produksi :

• Planing, yaitu merencanakan jumlah waktu produksi dan sebagainya

• Routing, yaitu penentuan urutan dari suatu kegiatan dalam kegiatan produksi

• Scheduling, yaitu pembuatan jadwal untuk pelaksanaan dalam proses produksi

• Dispatching, yaitu suatu perintah yang di buat untuk mulai melakukan pekerjaan atau kegiatan proses produksi.

• Follow Up, yaitu tindak lanjuti dari planning, routing, scheduling, dan dispatching agar sesuai dengan rencana.
Sistem Produksi dan Operasi

• Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan antara unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan
menyeluruh dalam pentranformasian masukan menjadi suatu keluaran.

Konsep Biaya

• Biaya dapat dikelompokan atas dasar hubungan sebagai berikut :

1. Biaya dalam hubungannya dengan produk :

• Biaya pabrikasi (faktori cost) yaitu biaya yang diperlukan untuk peroses bahan baku (bahan pembantu) menjadi barang.

Biaya ini terdiri :

- Bahan baku langsung (direct materials)

- Tenaga kerja langsung (direct labour)


Overhead pabrik (factory overhead), semua biaya produksi kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, yang
terdiri dari :

• Biaya bahan baku tidak langsung (minyak pelumas,kain lap dll)

• Biaya tenaga kerja tidak langsung (gaji mandor, gaji penyelia, gaji pemeriksa pabrik)

• Biaya tidak landsung lainnya, biaya selain bahan baku langsung dan tenaga kerja tidak langsung (sewa pabrik,
asuransi kecelakaan, pajak bumi, dan bangunan, biaya pemasaran dll).
1. Dua unsur utama biaya produksi dapat digabungkan dalam terminologi biaya, yaitu :

• Biaya utama (prime cost) yaitu gabungan biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.

• Biaya konversi (conversion cost) yaitu gabungan biaya antaraa biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga overhead.

Biaya non pabrikasi

• Biaya ini dapat dibedakan menjadi :

• Biaya pemasaran (marketing cost)

• Biaya administrasi dan umum (admistration and public cost)

• Biaya keuangan (financial cost)


2. Biaya dalam hubunganya dengan volume produksi.

• Biaya variable (variable cost) yaitu biaya yang berubah total menurut perbandingan searah dengan perubahan tingkat aktivitas

• Biaya Tetap (Fixed cost) yaitu biaya secara total tidak berubah (konstan) tanpa memandang erubahan tingkat aktivitas dan biaya
satuan akan berbanding terbalik dengan perubahan volume keluaran.

3. Biaya dalam hubungannya dengan departemen pabrikasi :

• Depertemen peroduksi (production departement)

• Departemen jasa (service department)

4. Biaya dapat dikendalikan atau tidak dapat dikendalikan

• Biaya terkendalikan (controllable cost) yaitu biaya yang dapat langsung dipengaruhi oleh pinpinan dalam jangka waktu tertentu

• Biaya tidak terkendali (unctrolable cost) yaitu biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh pinpinan berdasarkan wewenang yang
dimiliki.
5. Biaya dalam hubungannya dengan pengembalian keputusan.

• Biaya relevan (relevant cost) yaitu biaya yang dikeluarkan di masa yang akan datang dan terdiri dari beberapa alternatif.

• Biaya tidak relevan (irrelevant cost) yaitu biaya dengan keputusan apapun tidak akan berubah.

6. Berdasarkan priode penentuan biaya

• Biaya masa lalu (historical cost) yaitu biaya yang sudah terjadi atau sudah dikeluarkan

• Biaya masa depan (future cost) yaitu biaya yang diperlukan pada periode yang akan datang

7. Biaya yang digolongkan atas dasar objek atau pisat biaya

• Biaya langsung (direct cost) yaitu biaya terjadi atau manfaatnya dapat didentifikasikan pada objek atau pusat biaya.

• Biaya tidak langsung (indirect cost) yaitu biaya terjadi atau manfaatnya tidak dapat didentifikasi pada objek atau pusat
biaya tertentu.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai