Inisiasi 8 - Modul 9 BLK
Inisiasi 8 - Modul 9 BLK
MoDuL 9
Lembaga Keuangan Internasional
KEgiAtAn BELAJAR 1
• Latar belakang dibentuknya ADB adalah bermula dari kebutuhan pendanaan bagi
negara-negara Asia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi guna mengejar
ketertinggalan dari negara-negara maju. Awalnya, banyak bantuan dan dukungan
politik bagi negara-negara Asia, terutama dari negara-negara Barat. Seiring dengan
perkembangan situasi, muncul rasa nasionalisme dari negara-negara Asia. Hal inilah
yang mendorong negara- negara Asia untuk melakukan kerja sama guna saling
memberikan bantuan politik dan ekonomi di antara negara-negara Asia sendiri. Salah
satu bentuk kerja sama ini adalah dibentuknya ADB, yaitu bank pembangunan di
kawasan Asia Pasifik.
• Ide mengenai bank pembangunan bagi kawasan Asia dan Pasifik pertama kali
dicetuskan oleh Perdana Menteri Sri Lanka yang bernama Solomon Bandaranaike
pada tahun 1959. Ide tersebut kemudian diperbincangkan secara formal dalam
pertemuan Economic Commission for Asia and the Far East (ECAFE) First
Ministerial Conference for Asian Economic Cooperation yang diselenggarakan di
Manila pada Desember 1963. Dalam pertemuan tersebut dibentuk Ad-hoc Working
Group of Experts untuk secara lebih lanjut mempelajari ide mengenai pembentukan
bank regional. Perjanjian pembentukan Asian Development Bank (ADB)
ditandatangani pada tanggal 22 Agustus 1966 oleh 16 negara
• Visi didirikannya ADB adalah Kawasan Asia Pasifik bebas dari kemiskinan.
Sementara misinya adalah membantu negara-negara anggotanya yang sedang
berkembang untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup
rakyatnya. Atas dasar cita-cita ini, fungsi utama dari ADB adalah.
1. Menyediakan pinjaman dan investasi ekuitas bagi pengembangan ekonomi dan
sosial di negara-negara anggota yang sedang berkembang.
2. Menyediakan bantuan teknis bagi persiapan dan eksekusi proyek-proyek dan
program-program pembangunan serta jasa penasihat.
3. Mendorong investasi modal publik maupun swasta untuk kepentingan
pembangunan.
4. Memenuhi permintaan negara-negara anggota yang sedang berkembang untuk
membantu mereka dalam mengkoordinasikan kebijakan-kebijakan dan rencana
pembangunan mereka, dengan tujuan untuk lebih memanfaatkan sumber-
sumber daya yang dimiliki, menyehatkan perekonomian, dan meningkatkan
ekspansi perdagangan luar negeri, terutama di antara negara-negara Asia
sendiri
B. KEANGGOTAAN ADB
• Keanggotaan ADB terbuka bagi anggota dan anggota asosiasi United Nations
Economic and Social Commission for Asia and The Pacific (UNESCAP) atau
dahulu dikenal sebagai ECAFE, juga negara-negara di wilayah Asia dan negara-
negara berkembang di luar wilayah Asia yang telah menjadi anggota PBB atau
anggota dari badan-badan PBB. Keanggotaan ADB telah berkembang dari 31
anggota di tahun 1966 menjadi 67 anggota yang terdiri atas 48 anggota dari
wilayah Asia Pasifik dan 19 anggota dari luar wilayah Asia Pasifik.
C. KELEMBAGAAN ASIAN DEVELOPMENT BANK
• Presiden ADB adalah ketua dari Dewan Direksi. Presiden ADB menjalankan
kegiatan bisnis ADB dengan arahan dari Dewan Direksi. Presiden ADB
bertanggung jawab pada pengaturan, penunjukan, dan pemberhentian pejabat dan
staf ADB sesuai dengan peraturan yang disahkan oleh Dewan Gubernur. Presiden
dipilih oleh Dewan Gubernur untuk jangka waktu tugas selama 5 tahun dan dapat
dipilih kembali. Presiden juga merupakan utusan (perwakilan) yang sah dari
ADB. Presiden membawahi tim manajemen yang terdiri atas 5 wakil presiden
dan managing director general yang mengawasi kinerja departemen operasional,
administratif, dan ilmu pengetahuan ADB. Wakil presiden dipilih oleh Dewan
Direksi atas rekomendasi presiden. Wakil presiden merupakan tangan kanan
presiden dalam mengelola aktivitas-aktivitas ADB. Dalam hal presiden
berhalangan hadir atau pun ada suatu tugas yang di luar kapasitasnya maka wakil
presiden memperoleh kewenangan dan bertindak sebagai pengganti presiden.
D. KEGIATAN, SUMBER-SUMBER FINANSIAL,
DAN AKTIVITAS ADB
• ADB membiayai program dan proyek pinjaman bagi anggota-anggotanya yang
merupakan negara berkembang (Development Member Countries/DMC). ADB
juga menyediakan bantuan teknis, hibah, penjaminan, dan investasi dalam
bentuk ekuitas. Lebih lanjut, ADB memfasilitasi dialog- dialog kebijakan, jasa
konsultasi, dan memobilisasi sumber-sumber keuangan melalui operasi
pendanaan bersama yang melibatkan pemerintah, kalangan bisnis, dan sumber-
sumber kredit ekspor. Bantuan-bantuan tersebut dapat memaksimalkan
pembangunan di DMC.
• Operasi atau kegiatan ADB tersebut dibiayai oleh Ordinary Capital Resources
(OCR) dan Special Funds. Sumber dana OCR meliputi modal disetor (paid-in
capital), laba ditahan (retained earnings), dan hasil (yield) dari penerbitan surat
utang. ADB menerbitkan surat-surat berharga dalam bentuk obligasi di pasar
modal domestik dan internasional.
Atas dasar tujuan, fungsi, dan kegiatan tersebut, memiliki beberapa aktivitas yang
dilakukan ADB meliputi:
1. Memberikan fasilitas pinjaman
Aktivitas penyaluran dana ADB terbagi dalam 2 kategori utama:
1. pemberian fasilitas pinjaman yang biasa dilaksanakan, dan
2. pemberian fasilitas pinjaman khusus.
Sumber dana dari kegiatan pemberian pinjaman yang umum dilaksanakan,
berasal dari sumber dana pinjaman yang diperoleh dari pihak luar atau modal
sendiri yang ditujukan untuk menutupi kebutuhan negara-negara anggota dalam
melaksanakan proyek-proyek tertentu, sesuai dengan jenis mata uang yang
diperlukan.
Atas dasar tujuan, fungsi, dan kegiatan tersebut, memiliki beberapa aktivitas yang
dilakukan ADB meliputi:
2. Macam-macam pembiayaan yang diberikan
Dalam hal memberikan pinjaman, baik sebagai pemberi pinjaman satu- satunya
maupun bersama-sama dengan pemilik dana lainnya, dilaksanakan oleh ADB
dengan cara-cara berikut ini:
1. Dengan memberikan pinjaman sebagian dalam mata uang lokal dan sebagian
lagi dalam mata uang asing agar kebutuhan biaya-biaya proyek dalam mata
uang yang bersangkutan bisa dipenuhi; atau
2. Dengan memberikan fasilitas untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran
lokal suatu proyek yang dapat dilakukan dengan menyediakan mata uang
lokal tanpa harus menjual cadangan emas atau devisa negara yang
bersangkutan
D. ARAH PENGEMBANGAN ADB
• IDB memiliki lima entitas pendukung yang menjalankan berbagai aktivitas untuk
mencapai tujuan, misi, dan visi IDB. Kelima entitas itu meliputi.
4. Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD)
ICD ini didirikan pada bulan November 1999 (Rajab 1420H) sebagai
lembaga entitas independen di dalam IDB Group. Misi dari ICD adalah untuk
mengembangkan IDB melalui pengembangan dan promosi dari sektor swasta,
sebagai wahana bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di negara-
negara anggota.
5. International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC)
ITFC dibentuk pada bulan Juni 2005 (Jumad Awwal 1426H). Tujuannya
adalah untuk mempromosikan perdagangan di negara-negara anggota IDB
dengan memberikan pembiayaan perdagangan dan terlibat dalam kegiatan-
kegiatan yang memfasilitasi perdagangan intra dan perdagangan internasional
D. KERJA SAMA IDB DENGAN
INDONESIA
• Peran IDB di Indonesia mencakup bidang keuangan syariah, kemitraan,
dan pembangunan kapasitas. IDB merupakan mitra penting dalam
pembangunan Indonesia. Hal itu tercermin dalam berbagai program kerja
sama yang telah dilakukan.
• Indonesia sendiri telah bergabung dengan IDB sebagai salah satu pendiri
pada tahun 1975. Indonesia juga tergabung dengan IDB Group dan
merupakan anggota International Islamic Trade Finance Corporation
(ITFC), Islamic Corporation for the Development of the Private Sector
(ICD) dan Islamic Corporation for Insurance of Investments and Export
Credits (ICIEC). Kerja sama dengan anggota IDB lainnya merupakan
langkah penting dalam meningkatkan perekonomian global secara umum
dan negara-negara muslim lainnya
KEgiAtAn BELAJAR 3