Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

BANK PEMBANGUNAN ASIA

DISUSUSN OLEH KELOMPOK 4

UKAS

ASNUN HIDAYAT

NASSARUDIN

ALEX ARIS SUSANTO

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIIK

KELAS: B

POLLITEKNIK BOMBANA

TAHUN PEMBELAJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT, karna atas berkat dan limbahan rahmat-
NYA-lah maka kami bissa menyelesaikan makalah dengan tepat waktu.

Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul/tema “BANK PEMBANGUNAN
ASIA”, yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembaca.

Melalui kata pengantar ini penulis atau pengetik mememinta maaf terlebih dahulu sebesar - besarnya
dan memaklumi bila mana isi makalah ada kekurangan dan ada tulisan yang kurang tepat.

Dengan kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terimakasih dan semoga ALLAH
SWT.memberkahi makalah ini sehingga memberikan manfaat.

BOMBANA, 24 MARET 2023

PENYUSUN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

BAB 2

1. DEFINISI BANK PEMBANGUNAN ASIA


2. TUJUAN DAN FUNGSI BANK ASIA
3. KEGIAN ADB INDONESIA
4. KEANGGOTAN ADB
5. SUMBER PEMBIAYAAN

BAB 3

a. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia didirikan pada tahun 1966,
dimana pada saat itu negara-negara Asia sangat membutuhkan bantuan ekonomi untuk
membiayai pertumbuhan dan pembangunannya. ADB memiliki tugas yaitu untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta bekerja sama dengan semua pihak yang
berkepentingan di Asia. ADB merupakan lembaga pengembangan keuangan internasional yang
melaksanakan penyaluran dana, menyokong investasi, dan memberikan kerjasama teknis
(technical assistance) kepada negara-negara berkembang yang menjadi anggotanya. ADB
merupakan lembaga negara yang memiliki jumlah anggota hingga saat ini sebanyak 67 negara
yang anggotanya merupakan pemerintah-pemerintah dari berbagai negara. ADB juga
merupakan organisasi internasional khususnya di wilayah Asia. Selain itu ADB juga
beranggotakan negara-negara non-Asia, yang sangat banyak membantu permodalan ADB
(Suyatno, 2007:104).
Dalam melaksanakan tugasnya, ADB memiliki aktivitas-aktivitas utama dalam memberikan
bantuan untuk negara anggotanya yaitu dengan cara memberikan fasilitas pinjaman. Aktivitas
penyaluran dana ADB ini terbagi menjadi dua kategori utama yaitu pemberian fasilitas pinjaman yang
biasa dilaksanakan, dan memberikan fasilitas pinjaman khusus. Sumber dana dari kegiatan pemberian
pinjaman yang umum dilaksanakan, berasal dari sumber dana pinjaman yang diperoleh dari pihak luar
atau modal sendiri, yang ditujukan untuk menutupi kebutuhan negara-negara anggota dalam
melaksanakan proyek-proyek tertentu, sesuai dengan jenis mata uang yang diperlukan. Selain
memberikan fasilitas pinjaman, aktivitas lainnya adalah adanya macam-macam pembiayaan yang
diberikan. Dalam hal ini memberikan pinjaman, baik sebagai pinjaman satu-satunya

maupun bersama-sama dengan pemilik dana lainnya, dilaksanakan oleh ADB dengan cara-cara seperti:
memberikan pinjaman sebagian dari mata uang lokal dan sebagian lagi dari mata uang asing agar
kebutuhan biaya-biaya proyek dalam mata uang yang bersagkutan dapat dipenuhi, atau dengan
memberikan fasilitas untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran lokal suatu proyek dengan mata uang
mengapa haruslokal tanpa harus menjual cadangan emas atau devisa negara yang bersangkutan
(Suyatno, 2007:109).

B. RUMUSAN MASALAH

1.Apa yang di maksud bank asia

2. kapan dan ttahun berapa di ciptakan bank asia

3. mengapa harus ada bank asia

C.TUJUAN

1. mengetahui tujun bank asia

2.mengetahui kegiatan dan fasil;itas bank asia

3. mengetahui pengertian banj asia.


BAB 2

PEMBAHASAN

1. DEFINISI BANK PEMBANGUNAN ASIA

Bank pembangunan yang didirikan pada 1966 atas rekomendasi ECAFE dengan tujuan mendorong
pertumbuhan dan kerja sama ekonomi di negara yang sedang berkembang di Asia dan Timur Jauh
dengan cara memberikan pinjaman atau bantuan teknik, baik kepada pemerintah maupun swasta
(Asian Development Bank/ADB).
Otoritas Jasa Keuangan

Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) adalah lembaga


keuangan internasional yang berfokus membantu pembangunan di negara-negara
berkembang (Developing Member Countries/DMCs).  Pemberian bantuan ADB tersebut
dilatarbelakangi oleh pertimbangan adanya himbauan dan permintaan dari badan-badan
internasional kepada negara maju untuk ikut serta dalam membantu negara yang sedang
berkembang.

Untuk mewujudkan visi mereka, yaitu menjadikan Asia dan Pasifik yang bebas dari kemiskinan, Bank
Pembangunan Asia memiliki misi untuk membantu mengurangi kemiskinan dan menigkatkan
kondisi serta kualitas kehidupan negara anggota ADB yang berasal dari kalangan negara sedang
berkembang.

2. TUJUAN DAN FUNGSI BANK ASIA

Bank Pembangunan Asia didirikan bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kerja
sama di kawasan Asia dan Pasifik serta ikut membantu memperlancar proses pembangunan
ekonomi di negara berkembang yang menjadi anggotanya.

Untuk mencapai tujuannya, Bank Pembangunan Asia memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Memberikan pinjaman dan melakukan investasi modal (equity investment) untuk


mempercepat pembangunan ekonomi dan sosial negara berkembang;
2. Memberikan bantuan teknis dalam rangka persiapan dan pelaksanaan proyek
pembangunan;
3. Mempromosikan investasi untuk sektor publik dan swasta demi tujuan pembangunan;
4. Membuat tanggapan terhadap permintaan tenaga teknik dari negara anggota dalam rangka
koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan.

3. KEGIATAN ADB INDONESA

Indonesia merupakan salah satu negara pendiri Asian Development Bank (ADB) pada 1966
dan pemegang saham terbesar keenam di ADB, serta salah satu peminjam terbesar di ADB.
Indonesia telah mengalami kemajuan pembangunan yang sangat baik di abad 21,
termasuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan penurunan angka kemiskinan
yang signifikan. Indonesia menjadi anggota G20 pada 2008 dan memegang tampuk
presidensi G20 pada 2022.
4. KEANGOTAAN ADB
Keanggotaan ADB terbuka bagi negara-negara anggota Economic and Social Commission
for Asia and the Pacific (ESCAP), negara-negara regional lainnya, dan juga negara-negara
maju di luar wilayah Asia yang menjadi anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan
lembaga khusus dari PBB (Special Agencies).
Sampai dengan 31 Desember 1999, anggota ADB berjumlah 58 negara yang terdiri atas
42 negara regional (Asia) dan 16 negara nonregional (di luar Asia). Dari seluruh negara
anggota tersebut, 40 negara di antaranya tergolong negara berkembang dan 18 negara
merupakan negara maju.[1]
Sampai dengan 31 Desember 2011, ADB mempunyai 67 negara anggota, 48 di antaranya
berasal dari wilayah Asia Pasifik dan 23 di antaranya juga merupakan anggota OECD. [2]
Indonesia menjadi anggota ADB sejak tahun 1968 dengan jumlah kekuatan suara sebesar
104.887 suara atau 5,2% dari keseluruhan jumlah suara. Sedangkan voting power
Indonesia per Desember 1999 adalah sebesar 207.638 suara yang merupakan 4,793%
dari Regional Votes, jumlah kekuatan suara negara anggota di wilayah Asia yang
berjumlah 42 negara.
5.SUMBER PEMBIAYAAN
Pembiayaan ADB bersumber dari OCR (Ordinary Capital Resources) dan ADF (Asian
Development Fund). OCR adalah subscribed capital negara-negara anggota, cadangan
dan dana yang dihimpun melalui pinjaman dari pasar internasional. Syarat pinjaman dari
sumber ini antara lain lending rate 6,46%, commitment fee 0,.75%, maturity period rata-
rata 23 tahun, dan grace period rata-rata 5 tahun.
ADF adalah bantuan lunak dari sumbangan sukarela negara-negara anggota dan
penghasilan bersih operasi ADB. Syarat pinjaman dari sumber ini antara lain: grace
period rata-rata 8 tahun,maturity period untuk proyek rata-rata 32 tahun, maturity
period untuk program rata-rata 24 tahun, Administrative charge selama grace
period 1%, administrative charge selama amortization 1,5%. Tidak ada commitment
fee dan equal amortization.[1]

ADB menawarkan beberapa jenis instrumen keuangan untuk sektor publik yang
mencakup pinjaman, hibah, bantuan teknis, penjaminan, penyertaan modal dan
produk manajemen utang. Khusus untuk instumen pinjaman diberikan dalam skema
Ordinary Capital Resources (OCR) dan Asian Development Fund (ADF). Sebagian
besar pinjaman dari ADB berupa skema OCR, yakni pool of funds dengan terms
yang mendekati pasar (komersil) yang ditawarkan untuk negara berpendapatan
menengah seperti Indonesia. Sementara pinjaman ADF merupakan skema
pinjaman dengan bunga sangat rendah disertai hibah guna membantu mengurangi
kemiskinan di negara-negara miskin anggota ADB.[2]
.BAB 3
PENUTUP

a. Kesimpulan

Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) adalah sebuah


bank internasional yang berkantor pusat di Filipina yang membantu pertumbuhan sosial
dan pertumbuhan ekonomi di Asia dengan cara memberikan pinjaman kepada negara-
negara miskin. ADB didirikan pada tanggal 19 Desember 1966 di Manila. Piagam
pendiriannya ditandatangani oleh perwakilan dari 31 negara. [1]
Sebagai salah satu lembaga keuangan internasional, ADB menunjukkan perhatian
yang cukup besar dalam membantu pembangunan di negara-negara berkembang
(Developing Member Countries/DMCs). Pemberian bantuan ADB tersebut
dilatarbelakangi oleh pertimbangan adanya himbauan dan permintaan dari badan-
badan internasional kepada negara-negara maju untuk ikut serta di dalam membantu
negara-negara yang sedang berkembang.[1]
ADB memiliki visi “wilayah Asia dan Pasifik yang bebas dari kemiskinan.” Adapun
misi ADB adalah membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kondisi
serta kualitas kehidupan negara anggota ADB yang berasal dari kalangan negara
sedang berkembang. Sama seperti World Bank, ADB memiliki rating triple-A dari
Standard and Poors, Moody’s, dan Fitch
DAFTAR PUSTAKA

ADB. (2013a). Asian Development Bank & Timor-Leste FACT SHEET. Retrieved April 18, 2021,
from https://thinkasia.org/bitstream/handle/11540/394/TIM.pdf?sequence=1 ADB. (2013b).
Road Network Upgrading Project (RRP TIM 45094-003). Timor Leste. ADB. (2014). ADB Financial

Profile 2014. Manila. ADB. (2015). LOAN AGREEMENT (Ordinary Operations) (Road Network
Upgrading Project – Additional Financing) between DEMOCRATIC REPUBLIC OF TIMOR-LESTE
and ASIAN DEVELOPMENT BANK (Vol. 2015). Timor Leste. ADB. (2018a). Timor-Leste : Road
Network Development Sector Project. ADB. (2018b). TRANSPORT TIMOR-LESTE TRANSPORT.
Manila: Asian Development Bank. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22617/TCS179142-2

Anda mungkin juga menyukai