Anda di halaman 1dari 33

KONSEP DASAR

TERAPI MANUAL
Hj. Hasbiah
ASPEK SINDESMOLOGI
• KLASIFIKASI PERSENDIAN
> sendi yang tidak bergerak
> sendi yang sedikit bergerak
> sendi yang bebas bergerak
• BENTUK PERMUKAAN SENDI
> konkaf
> konveks
• MACAM-MACAM GERAKAN DASAR
> osteokinematik
> arthrokinematik
Bentuk permukaan sendi
• tipe gerakan yang terjadi di dalam sendi dapat
dipengaruhi oleh bentuk permukaan sendi.

• Ovoid : salah satu permukaan konveks sedangkan


permukaan lainnya konkaf.

• Sellar (saddle) : salah satu permukaan konkaf dalam


salah satu arah dan konveks dalam arah
lainnya, dengan permukaan lainnya
adalah konveks dan konkaf secara
berurutan.
Tipe gerakan
• Swing : gerakan yang terjadi pada lever tulang atau
gerakan yang menunjukkang peningkatan atau
penurunan sudut antara dua tulang.

• Biasa disebut dengan gerak anguler

• Dapat diukur ROMnya

• Gerak osteokinematika
Tipe gerakan
• Gerakan yang terjadi pada permukaan tulang di dalam
sendi yaitu roll, slide, atau spin.

• Gerakan asesoris ini memberikan gerak angulasi tulang


saat terjadi gerak swing.

• Dibutuhkan laxity kapsul yang cukup atau JPM.

• Gerak arthrokinematik
Roll ?
• Suatu gerakan dimana perubahan jarak titik kontak pada
satu permukaan sendi sama besarnya dengan perubahan
jarak titik kontak permukaan sendi lawannya.

• Analogi sebuah ban mobil yang berjalan di permukaan


aspal ; titik kontak antara ban dan aspal selalu berubah
dengan jarak yang sama.
Karakteristik gerak roll
• Gerak roll menghasilkan gerak anguler pada tulang
(swing).
• Gerak roll selalu dalam arah yg sama dengan angulasi
tulang, apakah permukaan konkav atau konveks.
• Secara normal gerakan pada sendi menghasilkan
kombinasi gerak roll dan slide, bukan gerak roll murni
yang terjadi dengan sendirinya.
• Pada mobilisasi klasik (force pasive movement) selalu
menggunakan gerak angulasi tulang itu sendiri sehingga
dapat menyebabkan kompressi yang hebat pada bagian
permukaan sendi.
Slide ??
• Suatu gerakan dimana hanya ada satu titik pada satu
permukaan sendi yang selalu kontak dengan titik-titik
yang selalu berubah pada permukaan sendi lawannya.

• Analogi roda mobil yang slip di atas jalan yang licin ; roda
tidak berputar tetapi bergerak (relatif) di atas jalan.
Karakteristik gerak slide
• Slide yang murni tidak terjadi di dalam sendi karena permukaan
tulang tidak ada yang sebangun sempurna.
• Arah slide bergantung pada permukaan tulang yang bergerak
apakah konkav atau konveks.
• Jika hanya slide yang terjadi di dalam sendi, maka akan terjadi
impingement pada permukaan sendi yang dapat mencegah
gerakan penuh.
• Tehnik mobilisasi sendi yang menggunakan komponen slide
bertujuan untuk mengembalikan JPM (mengulur kapsul sendi
yang memendek).
• Tehnik mobilisasi sendi yang hanya menggunakan rolling (force
passive movement) tidak digunakan untuk mengulur kapsul sendi
yang memendek karena dapat menyebabkan kompressi sendi.
Hukum konkaf-konveks
• Gerak roll selalu terjadi dalam arah yang sama dengan
gerak swing tulang.
• Arah slide dapat ditentukan jika bentuk permukaan sendi
diketahui.

• Apabila permukaan sendi konveks bergerak pada


permukaan sendi konkaf, gerakan roll selalu berlawanan
arah dengan gerakan slide.
• Apabila permukaan sendi konkaf bergerak pada
permukaan sendi konveks, gerakan roll dan slide selalu
searah.
kompresi
• Penurunan space sendi diantara kedua permukaan tulang
• Kompressi secara normal terjadi pada extremitas dan
sendi-sendi spine saat menumpuh berat badan.
• Beberapa kompressi dapat terjadi saat otot berkontraksi
yang memberikan stabilitas pada sendi.
• Beban kompressi intermitten yg normal dapat membantu
menggerakkan cairan sinovial sehingga membantu
mempertahankan kesehatan kartilago.
• Beban kompressi yang tinggi (abnormal) dapat
menyebabkan perubahan cartilago sendi dan degenerasi.
Traksi/distraksi
• Traksi adalah suatu tarikan longitudinal, sedangkan distraksi
adalah suatu pemisahan atau tarikan yang menghasilkan
pemisahan.
• Pemisahan permukaan sendi (distraksi) tidak selalu terjadi
ketika gaya traksi diaplikasikan pada axis longitudinal tulang.
• Untuk tehnik mobilisasi sendi, distraksi digunakan untuk
mengontrol atau menurunkan nyeri ketika diaplikasikan
secara gentle.
• Ketika diaplikasikan dengan gaya stretch, distraksi
digunakan untuk menghasilkan strech pada kapsul.
• Gaya distraksi yang kecil juga dapat digunakan ketika
mengaplikasikan tehnik gliding.
Joint play movement
• Semua sendi sinovial mampu menghasilkan gerak aktif
dengan ROM yang luas yang dikenal dengan gerak
volunter.
• Selama gerak volunter terjadi gerakan kecil didalam sendi
yang hanya dapat diperiksa secara pasif. Gerakan ini
dikenal dengan Joint Play Movement (JPM).
• Untuk memeriksa JPM maka posisi sendi harus dalam
posisi resting yaitu posisi suatu sendi didalam ROMnya
sendi dalam keadaan melonggal atau beban/stress yang
minimal.
Posisi sendi
• Loose Packed Position (LPP)
• Close Packed Position (CPP)
• Maksimal Loose Packed Position (MLPP)
TERAPI MANUAL ???
• Berbagai tehnik terapi yang dilakukan secara manual
(tangan terapis) untuk tujuan diagnostik dan tujuan
terapeutik terhadap berbagai gangguan pada sistem
neuromusculosceletal, terutama pada sendi dan otot.
• Mobilisasi dan manipulasi
• Tehnik mobilisasi dapat diaplikasikan pada struktur sendi,
otot dan saraf.
• Tehnik manipulasi dapat diaplikasikan pada struktur sendi
dan otot.
Mobilisasi sendi ???
• Tehnik yang digunakan untuk mengobati dysfungsi sendi
seperti saat terjadi keterbatasan, hypomobile sendi yang
reversible, atau adanya nyeri.

• Gerakan pasif yang dilakukan oleh terapis dengan


kecepatan yang cukup lambat sehingga pasien dapat
menghentikan gerakan (kisner and colby).

• Gerakan pasif yang dilakukan dengan tehnik tertentu


yang berkaitan dengan kecepatan gerak dan dalam
kontrol pasien sehingga pasien dapat mencegah gerakan
yang terjadi (G.D. Maitland)
Mobilisasi sendi
• Penerapan mobilisasi sendi dalam pengobatan adalah
oscillasi, traksi, distraksi, slide/translasi, dan roll slide.
• Tehnik yang sering digunakan adalah roll-slide dan oscillasi.
• Tehnik roll-slide adalah aplikasi slide yang dikombinasikan
dengan gerak fisiologis tulang ke arah keterbatasan sendi.
• Tehnik oscillasi adalah aplikasi traksi/distraksi atau slide
yang dilakukan secara berulang-ulang dengan lembut dan
kontinyu.
• Tehnik mobilisasi sendi lebih aman diaplikasikan Pada
keterbatasan sendi pola kapsuler daripada forced passive
movement/passive streching.
Grade / dosis gerakan
• Grade / dosis oscillasi
> grade I : oscillasi berirama dgn amplitudo kecil
dilakukan pada awal ROM
> grade II : oscillasi berirama dgn amplitudo besar
dilakukan pada ROM yg ada namun tdk
mencapai batas keterbatasan.
> grade III : oscillasi berirama dgn amplitudo besar
dilakukan sampai mencapai batas gerakan
yg ada yg diberikan stress ke dalam
resisten jaringan.
> grade IV : oscillasi berirama dengan amplitudo kecil
dilakukan pada batas gerakan yg ada dan
diberikan stress kedlm resistance jaringan.
Grade / dosis gerakan
• Grade/dosis Sustained Translatory Joint- Play
> grade I : aplikasi distraksi amplitudo kecil tanpa
menghasilkan stress pada kapsul
> grade II : distraksi atau glide yg sedang diaplikasikan
pada jaringan yg tighten disekitar sendi
“ taking up the slack “
> grade III : distraksi atau glide diaplikasikan dengan
amplitudo cukup besar untuk menghasilkan
stretch pada kapsul sendi dan struktur
periartikular disekitarnya.
Efek mobilisasi sendi
• Dapat menghasilkan gerak intraartikular dan gerak
fisiologis.
• Gerak intraarikular/fisiologis dapat merangsang aktifitas
biologis dengan gerakan cairan sinovial yang membawa
nutrisi ke cartilago sendi yg avaskular dan fibrokartilago
intraartikular dari meniscus.
• Gerakan intraartikular/fisiologis dapat memelihara
ekstensibilitas dan kekuatan tensile sendi dan jaringan
periartikular.
• Adanya gerakan/posisi sendi dapat merangsang saraf
afferent dari reseptor sendi yg mengirim informasi
tersebut ke SSP.
Efek mobilisasi sendi
• Gerakan sendi dapat memberikan input sensorik yang
relatif pada :

> tipe I reseptor posisi statik dan rasa kecepatan gerakan


> tipe II reseptor perubahan kecepatan gerakan
> tipe I dan III reseptor rasa arah gerakan
> tipe I,II, III reseptor regulasi tonus otot
> tipe IV reseptor stimulasi nociceptive/nyeri
manipulasi ??
• Suatu gerakan pasif yang dilakukan dengan tiba-
tiba dengan amplitudo yang kecil dan dilakukan
dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga
pasien tidak mampu mencegahnya atau
menghentikan gerakan yang terjadi.

• Dapat pula dikatakan bahwa tehnik mobilisasi


yang pasif juga dapat dianggap sebagai
manipulasi apabila tehnik tersebut bisa
menghilangkan adhesi persendian.
PROSES MANUAL TERAPI
• ASSESMENT ------ DIAGNOSIS

• PERENCANAAN INTERVENSI

• PELAKSANAAN INTERVENSI

• REEVALUASI
Diagnosis :
• Struktur jaringan spesifik

• Patologi

• Derajat aktualitas patologinya


Perencanaan intervensi
• Target dan tujuan pengelolaan

• Menetapkan program intervensi


Pelaksanaan prosedur intervensi
• Pemilihan metode dan tehnik yang tepat

• Menetapkan dosis intervensi yang tepat

• Penerapan metode dan tehnik intervensi


reevaluasi
• Menilai hasil intervensi

• Menilai pengelolaan dengan orientasi input, proses dan


output.
dokumentasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai