Ruptur Ginjal
Muh. Zulfikar
70700120016
Supervisor Pembimbing
dr. Abdul Aziz, Sp.U(K)
1. Nama : Tn.x
2. Usia : 59 Tahun
3. Alamat : Nusa Dua, Bali
4. Pekerjaan :-
5. Pendidikan :-
6. Status :-
Anamnesis
Keluhan utama: Nyeri pinggang dan punggung kiri setelah terjatuh
Keluhan penyerta:
Pasien terpeleset dan terjatuh saat lari sore, area perut dan pinggang kiri
membentur trotoar sekitar satu jam sebelum ke rumah sakit. Survei awal
trauma tidak menemukan masalah pada saluran napas (Airway), tulang
leher dan pernapasan (Breathing), serta tanda-tanda vital stabil
(Circulation). Pasien menyangkal riwayat hilang kesadaran. Pasien sadar
saat pemeriksaan (well oriented/no disability). Ditemukan jejas minimal
di pinggang kiri tanpa defans abdomen dan beberapa luka lecet di
ekstremitas tanpa tanda fraktur.
Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit dahulu yang signifikan, riwayat
kelainan anatomi disangkal, pasien tidak sedang menggunakan obat-
obatan, konsumsi alkohol disangkal. Riwayat alergi disangkal. Pasien
mengeluh warna urin kemerahan saat miksi sekitar setengah jam pasca-
terjatuh, warna kemerahan terjadi di seluruh fase miksi, dikonfi rmasi
dengan urinalisis yang menunjukkan gross hematuria.
Pemeriksaan Laboratorium
• Hemoglobin (15 mg/dL),
• Hematokrit (44,2%),
• Kreatinin serum (0,87 mg/dL) dalam batas normal.
• CT Scan dengan kontras IV dengan delayed excretory image
menemukan adanya laserasi sekitar 2,2 cm dengan ekstensi menuju
pelvis renalis di bagian medial korteks ginjal disertai hematom
perikapsular dan ekstravasasi kontras sekitar pelvis renalis.
Diagnosis
Tanda lain seperti abrasi area pinggang, fraktur tulang iga, dan distensi
dapat meningkatkan kecurigaan pada trauma organ ginjal, namun tidak
ditemukan pada pasien ini.
Pembahasan
• Hematuria baik mikroskopik maupun gross/ makroskopik sering
ditemukan pada kondisi trauma ginjal
• Pemeriksaan hematokrit serial disertai pemeriksaan hb -> mengetahui
tanda perdarahan aktif yang dicurigai apabila terjadi penurunan
kadarnya
• Pemeriksaan serum kreatinin berperan untuk evaluasi kerusakan ginjal
• Indikasi evaluasi radiologis adanya gross hematuria, hematuria
mikroskopik, dan tanda syok, atau adanya kecurigaan trauma mayor
organ lain
Pembahasan
• Beberapa modalitas pencitraan yang dapat digunakan antara lain
Ultrasonography (USG)
• Intravenous Pyelography (IVP). One Shot Intra Operative IVP
(bolus intravena 2 mL/kgBB kontras diikuti foto polos abdomen
dalam 10 menit)
• CT scan -> Gold Standar
• Pada pasien ini dilakukan CT Scan dengan kontras intravena
dan ditemukan laserasi sekitar 2,2 cm dengan ekstensi menuju
pelvis renalis pada bagian medial korteks ginjal disertai
hematom perikapsular
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
Berdasarkan Advance Trauma Life Support (ATLS).
• Penentuan derajat cedera ginjal pada pasien berdasarkan hasil
CT Scan. Pada pasien ditemukan laserasi kortek 2,2 cm (>1 cm)
dengan ekstensi menuju pelvis renalis (disertai ekstravasasi di
sekitar pelvis renalis), sehingga disimpulkan pasien mengalami
trauma ginjal kiri derajat IV.
• Pasien trauma ginjal derajat IV dan V lebih sering memerlukan
eksplorasi bedah, tetapi beberapa sumber menyebutkan bahwa
tatalaksana konservatif dapat menjadi pilihan dalam situasi
hemodinamik stabil
Pembahasan
Kesimpulan
• Telah dilaporkan satu kasus seorang pria berusia 59 tahun yang
menderita trauma ginjal kiri berat (derajat 4) terisolasi akibat
trauma tumpul saat terjatuh.
• Penegakan diagnosis melalui CT Scan dengan kontras intravena
disertai delayed image.
• Dengan kondisi hemodinamik awal yang stabil, pasien
kemudian ditatalaksana konservatif, non-operatif dengan tirah
baring total selama 3 hari, disertai observasi ketat dan terapi
suportif.
• Penegakan derajat diagnosis yang tepat disertai stabilitas
hemodinamik pasien merupakan penentu keputusan tatalaksana
trauma ginjal berat
Integrasi Keislaman
Doa Naik Kendaraan
ِبسْ ِم هّٰللا ِ َمجْ ٰ۪رى َها َومُرْ ٰسى َها ۗ ِانَّ َربِّيْ َل َغفُ ْو ٌر رَّ ِح ْي ٌم