Data Administrasi
Tanggal : 15 Desember 2021 diisi oleh Nama : Reski Nursyifah Husain NPM/NIP : 70700120039
Nama Tn.x
Alamat x
Agama Islam
Pendidikan
Pekerjaan Pelaut (Nahkoda)
Status perkawinan Menikah
Kedatangan yang ke x
Diagnosis sebelumnya : Tuli Sensorineural
Telah diobati sebelumnya Obat yang telah diminum :-
Alergi obat -
Sistem pembayaran -
Data Pelayanan
I. ANAMNESIS (subyektif)
-
C.Riwayat perjalanan penyakit sekarang:
Pasien datang dengan keluhan pendengarannya kurang jelas sejak ±5 tahun terakhir terutama pada
telinga kiri. Pendengaran dirasakan berkurang terutama apabila sedang berada ditempat yang ramai, atau sumber
suara datang dari tempat yang jauh, seperti saat dipanggil namanya dari kejauhan. Keluhan pendengaran
dirasakan makin memburuk seiring waktu. Riwayat terpapar bising selama 2 tahun di ruangan nahkoda saat
berlayar. Pernah menjadi koki, juru mudi, dan offiser.
Pasien mengatakan tidak pernah ada riwayat cedera pada kepala, tidak ada riwayat tuli sejak lahir, tuli
secara mendadak. Pasien mengatakan tidak pernah punya keluhan sakit kepala, nyeri telinga atau penyakit pada
telinga, keluar cairan, keluhan batuk pilek yang sering, ataupun alergi.
Pasien mengatakan tidak pernah memiliki keluhan pada telinga kiri maupun kanan, hidung maupun
tenggorokan sebelumnya..
Page 2 of 14
1. Tuliskan jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali, serta lama kerja di tiap pekerjaan tersebut
2. Uraian tugas/pekerjaan (yang sekarang atau yang dianggap dapat berhubungan dengan penyakit tersebut)
(tuliskan cara-cara melakukan perkerjaan, deskripsikan setiap kegiatan yang dilakukan secara mendetail, sejak mulai bekerja, misalnya
pada pagi hari hingga selesai bekerja di sore hari, termasuk bahan-bahan yang digunakan.Buatlah bagan alur dari tiap kegiatan yang
dilakukan pekerja) Buatlah bagan alur untuk tiap kegiatan tersebut.
ALUR PEKERJAAN
Menunggu kapal
Bekerja di ruangan Jam 08.00-12.00
nahkoda
Jam 13.00-24.00
3. Bahaya Potensial (potential hazard) dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada lingkungan kerja
Menunggu
- - SARS Cov-2 - - Covid-19
kapal
Role of
conflict
Overload
quantity
Stres Akibat Kerja
Overload
quality
Career
development
4. Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami (gejala / keluhan yang ada)
Keluhan memberat saat pasien berada didalam ruangan nahkoda
Keterangan :
Tanyakan kepada pekerja atau pekerja dapat mengisi
sendiri
//// Isilah : keluhan yang sering dirasakan oleh pekerja
dengan memberti tanda/mengarsir bagian- bagian
sesuai dengan gangguan muskulo skeletal yang
dirasakan
pekerja
Tanda pada gambar area yang dirasakan :
Kesemutan = x x xPegal-pegal = / / / / /
Baal= v v vNyeri=
B R I E F SURVEY Berikan tanda ‘v’ pada bagian kanan atau kiri sesuai dengan hasil
anamsesis / observasi
1. Tanda Vital
a. Nadi : 68 x / menit c. Tekanan Darah (duduk) : 130/110 mm Hg
b. Pernafasan : 17 x / menit d. Suhu Badan : 36,8 oC
2. Status Gizi
a. Tinggi Badan : 172 cm Berat Badan : 89 Kg c. IMT = x kg/m2
b. Lingkar perut : 90 cm d. Bentuk badan : Astenikus Piknikus Atletikus
7. Hidung
9. Tenggorokan
a. Pharynx Normal Hiperemis Granulasi
Kanan
f. Ginjal Normal Kiri Normal
; Tidak Normal : Tidak Normal
Kanan
h. Nyeri costo vertebrae Normal Kiri Normal
; Tidak Normal : Tidak Normal
14. Genitourinaria
a. Kandung Kemih Normal Tidak Normal
b. Anus/Rektum/Perianal Normal Tidak Normal ............
c Genitalia Eksternal Normal Tidak Normal
d. Prostat (khusus Pria) Normal Tidak Normal
Kanan Kiri
15b.Tulang / sendi Ekstremitas atas
- Gerakan Normal tidak normal Normal tidak normal
- Tulang Normal tidak normal Normal tidak normal
- Sensibilitas baik tidak baik baik tidak baik
- Oedema tidak ada ada tidak ada ada
- Varises tidak ada ada tidak ada ada
- Kekuatan otot //// ////
- vaskularisasi baik tidak baik baik tidak baik
- kelainan Kuku jari tidak ada ada tidak ada ada
Range Of Motion Sholder Range Of Motion Elbow Range Of Motion Wrist and Hand
i. Forward Flexion : 180o i. Flexion : 150o i. Wrist Flexion : 80o
ii. Extension : 45o ii. Extension : 0o ii. Wrist Extension : 70o
iii. Abduction : 150o iii. Pronation : 70o iii. Wrist Ulnar Deviation : 30o
iv. Ext. Rotation : 90o iv. Supination : 90o iv. Wrist Radial Deviation: 20o
v. Int. Rotation : 90o
vi. Horizontal Adduction : 130o Pemeriksaan khusus : Pemeriksaan khusus :
i. Valgus/Varus Stress Test: - i. Tinel’s Test: -
Pemeriksaan khusus : ii. Milking Maneuver Test: - ii. Phalen’s Test: -
i. Drop Arm Test: - iii. Carpal Tunnel Compression Test: -
ii. Empty Can Test: - iv. Prayer Test: -
iii. Speed’s Test : - v. Filkelstein’s Test: -
iv. Yergason’s Test: - vi. Watson Stress Test : -
v. Neer’s Test : - vii. Wrist Grind Test: -
vi. Hawkin’s Test: -
vii. Crossover Test : -
Kanan Kiri
15c.Tulang / Sendi Ekstremitas bawah
- Gerakan Normal tidak normal Normal tidak normal
- Tulang Normal tidak normal Normal tidak normal
- Sensibilitas baik tidak baik baik tidak baik
- Oedema tidak ada ada tidak ada ada
- Varises tidak ada ada tidak ada ada
- Kekuatan otot / / / / / / / /
- vaskularisasi baik tidak baik baik tidak baik
- kelainan Kuku jari tidak ada ada tidak ada ada
Range Of Motion Hip iv. Log Roll Test: - Range Of Motion Knee
i. Internal Rotation : 30o v. Faber Test: - i. Extention : 0o
ii. External Rotation : 60o vi. Obers’s Test: - ii. Flexion : 130o
iii. Flexion : 120o
iv. Hyperextension : 15o
Pemeriksaan khusus :
v. Abduction : 45o
i. Duck Walk Test: -
vi. Adduction : 30o
ii. Bounce Test: -
iii. Patella Apprehension Test: -
Pemeriksaan khusus : iv. Patella Grind Test: -
i. Trendelenburg Test: -
ii. Hop Test: -
iii. Leg Length Test: -
Range Of Motion Ankle iv. Eversion : 10o i. Anterior Drawer Test: -
i. Dorsoflexion : 20o ii. Talar Tilt Test: -
ii. Plantarflexion : 50o iii. Squeeze Test: -
iii. Invertion : 30o Pemeriksaan khusus : iv. Thompson Test: -
Pasien Laki-laki berusia 32 tahun datang dengan keluhan dengan keluhan pendengarannya kurang jelas sejak
±2 tahun terakhir. Keluhan pendengaran dirasakan makin memburuk seiring waktu. Riwayat terpapar bising selama 5
tahun di bekerja sebagai koki, offiser, dan juru mudi berlayar. Pasien mengatakan tidak pernah ada riwayat cedera
pada kepala, tidak ada riwayat tuli sejak lahir, tuli secara mendadak. Pasien mengatakan tidak pernah punya keluhan
sakit kepala, nyeri telinga atau penyakit pada telinga, keluar cairan, keluhan batuk pilek yang sering, ataupun alergi.
Riwayat merokok (-), konsumsi alkohol (-) . Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan keadaan umum compos mentis,
Nadi 68x/menit, Pernafasan 17x/menit, Suhu 36,6°C, Tekanan darah 140/110 mmHg, IMT x kg/m2. Pada pemeriksaan
telinga didapatkan tes bisik kurang dari 1 meter dan tes garpu tala Rinne positif dan swabach memendek dikedua
telinga.
LAB : normal
EKG : normal
RADIOLOGI : normal
OTOSKOPI : Normal
Page 10 of 14
PEMERIKSAAN AUDIOMETRI
V. DIAGNOSIS KERJA :
-
VII. DIAGNOSIS OKUPASI :
Langkah Diagnosis Pertama
1. Diagnosis Klinis Tuli Sensorineural Auricula Sinistra
Dasar diagnosis (anamnesis, Pasien Laki-laki berusia 32 tahun datang dengan keluhan dengan
pemeriksaan fisik, pemeriksaan keluhan pendengarannya kurang jelas sejak ±2 tahun terakhir. Keluhan
penunjang, body map, brief pendengaran dirasakan makin memburuk seiring waktu. Riwayat terpapar
survey) bising selama 5 tahun saat bekerja sebagai koki, offiser, dan juru mudi kapal.
Pasien mengatakan tidak pernah ada riwayat cedera pada kepala, tidak ada
riwayat tuli sejak lahir, tuli secara mendadak. Pasien mengatakan tidak pernah
punya keluhan sakit kepala, nyeri telinga atau penyakit pada telinga, keluar
cairan, keluhan batuk pilek yang sering, ataupun alergi. Riwayat merokok (-),
konsumsi alkohol (-)
Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan keadaan umum compos
mentis, Nadi 68x/menit, Pernafasan 17x/menit, Suhu 36,6°C, Tekanan darah 140/110
mmHg, IMT 30,1 kg/m2. Pada pemeriksaan telinga didapatkan tes bisik kurang dari 1
meter dan tes garpu tala Rinne positif dan swabach memendek dikedua telinga.
Pemeriksaan penunjang laboratorium, radiologi thorax, EKG, dan otoskopi dalam batas
normal. Pemeriksaan Body Discomfort Map menunjukkan tidak ada kelainan. Hasil
brief survei didapatkan Elbows: Right Fully Extended 1350 durasi ≥1 detik, frekuensi
≥2/min, Shoulders: Arm behind body, durasi ≥1 detik, frekuensi ≥2/min, Back: Fleksi
≥2 °, unsupported,durasi ≥1 detik, frekuensi ≥2/min, Legs : unsupported, durasi ≥1
detik, frekuensi ≥2/min.Pemeriksaan Audiometri Gangguan Pendengaran
Sensosineural Auricula Sinistra
Overload quantity
Overload quality
Career development
3 . Evidence Based (sebutkan Tuli sensorineural adalah gangguan pendengaran yang terjadi karena kerusakan
secara teoritis) pajanan di tempat
pada telinga bagian dalam, saraf yang menghubungkan telinga ke otak (saraf
kerja yang menyebabkan
diagnosis klinis di langkah 1. pendengaran), atau kerusakan pada otak itu sendiri. Hal ini juga dapat terjadi ketika sel-
Dasar teorinya apa?
sel rambut pada koklea hilang atau rusak.. Penderita kondisi ini sulit mendengarkan
suara pelan maupun keras. Penyebab tuli sensorineural ada dua, yaitu tuli bawaan dan
tuli akibat kondisi tertentu. Tuli sensorineural bawaan merupakan cacat bawaan yang
paling sering ditemui, Kondisi ini dialami oleh 1-3 dari 1000 bayi. Penyebab tuli
sensorineural bawaan meliputi faktor genetik serta faktor lingkungan.Di luar dari
masalah genetik, penyebab paling umum tuli sensorineural adalah paparan suara yang
keras. Terus-terusan mendengar suara amat keras (lebih dari 85 dB) akan merusak sel-
sel rambut di telinga bagian dalam yang disebut streocilia. Streocilia normalnya
berfungsi untuk mengubah getaran dari gelombang suara menjadi sinyal yang dibawa
oleh saraf pendengaran ke otak untuk diubah menjadi suara yang bisa didengar
Faktor psikososial Pasien merupakan pelaut bagian mesin selama 20 tahun, pasien
mengaku selama di kamar mesin jarang menggunakan earpluck.
4. Apakah pajanan cukup
Masa kerja 2 Tahun
Jumlah jam terpajan/ hari 24 jam
Pemakaian APD -
Konsentrasi pajanan Terdapat kebisingan pada kamar mesin dengan pajanan 24 jam per hari selama
seminggu full tanpa menggunakan APD (earpluck)
Page 12 of 14
Lainnnya...........
Kesimpulan jumlah pajanan dan
dasar perhitungannya Pajanan cukup menimbulkan terjadinya penyakit (Tuli Sensorineural)
5. Apa ada faktor individu yang - ketidakpatuhan dalam menggunakan APD (earpluck)
berpengaruh thd timbulnya
diagnosis klinis? Bila ada,
sebutkan.
6 . Apa terpajan bahaya Tidak Ada
potensial yang sama spt di
langkah 3 luar tempat kerja?
Bila ada, sebutkan
7 . Diagnosis Okupasi
Apa diagnosis klinis ini termsk DIAGNOSIS KLINIK : Tuli Sensorineural Auricula Sinistra
penyakit akibat kerja? DIAGNOSIS OKUPASI : PENYAKIT AKIBAT KERJA (Work Related Disease)
Bukan penyakit akibat kerja
(diperberat oleh pekerjaan/
bukan sama sekali PAK)/
Butuh pemeriksaan lbh lanjut)?
IX. PROGNOSIS
1. klinik : ad vitam dubia / bonam /
malam ad sanasionam dubia / bonam /
malam ad fungsionam dubia / bonam /
malam
2. Okupasi (bila ada d/ okupasi): dubia / bonam / malam
X . PERMASALAHAN PASIEN & RENCANA PENATALAKSANAAN
Jenis permasalahan Rencana Tindakan (materi & metoda); Tatalaksana
No Medis & non medis medikamentosa; non medika mentosa(nutrisi, olahraga, konseling Target Hasil yang
dll) dan OKUPASI) waktu diharapkan
1. Tuli Sensorineural i. Terapi Medikamentosa: segera Keluhan
- berkurang
- Spesific Protection
a. Menggunakan earpluck
- Disability Limitation
a. menggunakan alat bantu dengar
- Rehabilitation
a. Rehabilitasi Audiologi
- Subsitusi
Dengan cara : Mengganti radio kemudi
- Isolasi
dengan cara: memasang barrier pada radio dan mesin
tackboot
- Engineering Control
dengan cara: Memperbaiki radio nahkoda dan mesin
tackboot
- Administrative control
dengan cara: Membagi shift
- APD
Jenis: Menggunakan earpluck
Page 14 of 14
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing : dr. Abbas Zavey Nurdin, Sp.Ok, MKK
Tanda Tangan :
Nama Jelas :
Tanggal :