Anda di halaman 1dari 14

Berkas Okupasi

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : xxxxxx


No Berkas 1
No Rekam Medis xxxxxx

Data Administrasi
Tanggal : 15 Desember 2021 diisi oleh Nama : Reski Nursyifah Husain NPM/NIP : 70700120039

Nama Tn.x
Alamat x

Umur 32 thn Tempat/tanggal lahir : x


Kedudukan dalam keluarga x
Jenis kelamin Laki-laki

Agama Islam
Pendidikan
Pekerjaan Pelaut (Nahkoda)
Status perkawinan Menikah

Kedatangan yang ke x
Diagnosis sebelumnya : Tuli Sensorineural
Telah diobati sebelumnya Obat yang telah diminum :-
Alergi obat -
Sistem pembayaran -

Data Pelayanan

I. ANAMNESIS (subyektif)

A. Alasan kedatangan/keluhan utama


Pendengaran kurang jelas pada telinga kiri.

B. Keluhan lain /tambahan

-
C.Riwayat perjalanan penyakit sekarang:
Pasien datang dengan keluhan pendengarannya kurang jelas sejak ±5 tahun terakhir terutama pada
telinga kiri. Pendengaran dirasakan berkurang terutama apabila sedang berada ditempat yang ramai, atau sumber
suara datang dari tempat yang jauh, seperti saat dipanggil namanya dari kejauhan. Keluhan pendengaran
dirasakan makin memburuk seiring waktu. Riwayat terpapar bising selama 2 tahun di ruangan nahkoda saat
berlayar. Pernah menjadi koki, juru mudi, dan offiser.

Pasien mengatakan tidak pernah ada riwayat cedera pada kepala, tidak ada riwayat tuli sejak lahir, tuli
secara mendadak. Pasien mengatakan tidak pernah punya keluhan sakit kepala, nyeri telinga atau penyakit pada
telinga, keluar cairan, keluhan batuk pilek yang sering, ataupun alergi.

D. Riwayat penyakit keluarsga:


Tidak ada riwayat keluhan yang sama dalam keluarga

E. Riwayat penyakit dahulu:

Pasien mengatakan tidak pernah memiliki keluhan pada telinga kiri maupun kanan, hidung maupun
tenggorokan sebelumnya..
Page 2 of 14

F. Riwayat Sosioekonomi dan kebiasaan


Pasien merupakan pelaut bagian nahkoda selama 2 tahun, pasien mengaku selama bekerja di ruangan nahkoda tidak pernah memakai
APD apapun

Anamnesis Okupasi (khusus untuk pasien yang bekerja)

1. Tuliskan jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali, serta lama kerja di tiap pekerjaan tersebut

Jenis pekerjaan bahan/material yang tempat kerja (perusahaan) Masa kerja


digunakan (dalam bulan / tahun)

Pelaut (Nahkoda) Ruangan Nahkoda Perusahaan Mitra Pelayaran 24 bulan


Tackboot Nusantara

Koki Dapur Koki - 3 bulan

2. Uraian tugas/pekerjaan (yang sekarang atau yang dianggap dapat berhubungan dengan penyakit tersebut)
(tuliskan cara-cara melakukan perkerjaan, deskripsikan setiap kegiatan yang dilakukan secara mendetail, sejak mulai bekerja, misalnya
pada pagi hari hingga selesai bekerja di sore hari, termasuk bahan-bahan yang digunakan.Buatlah bagan alur dari tiap kegiatan yang
dilakukan pekerja) Buatlah bagan alur untuk tiap kegiatan tersebut.

Pekerjaan Pasien : Pelaut


Bekerja : 7 hari/Minggu
Lama Kerja : 24
Jam/Hari (Jelaskan)

Uraian Tugas Rutin


Jam 05.00 Sholat subuh
Jam 06.30 Bangun siap-siap
Jam 07.00 Sarapan
Jam 08.00 – 12.00 Standby dan menunggu kapal
Jam 12.00-13.00 Istirahat
Jam 13.00-24.00 Bekerja di ruangan nahkoda
Jam 24.00-05.00 Bekerja dan Istirahat

ALUR PEKERJAAN

sholat subuh Bangun siap-siap Sarapan


Jam 05.00 Jam 06.00 Jam 07.00

Menunggu kapal
Bekerja di ruangan Jam 08.00-12.00
nahkoda
Jam 13.00-24.00
3. Bahaya Potensial (potential hazard) dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada lingkungan kerja

Urutan qw Gangguan Risiko


kegiatan kesehatan kecelakaan
yang kerja
mungkin
Fisik Kimia Biologi Ergonomi Psiko
Bangun dan
- - - - - - -
sholat

Menunggu
- - SARS Cov-2 - - Covid-19
kapal

Bekerja di Kebisingan - SARS Cov-2 Elbows


ruangan Right Fully
nahkoda Extended 1350
≥10 sec, ≥2/min
(H) Score brief :
3
Shoulders
Tuli Sensorineural
Arm behind body,
≥10 sec, ≥2/min Tersetrum
Covid-19
(H) Score brief : Listrik, Tangan
3 Tejepit dimesin,
LBP
Back fraktur
Flexed ≥20°,
unsupported, ≥10
sec, ≥2/min (H)
Score brief : 3
Legs
unsupported, ≥10
sec, ≥2/min (H)
Score brief : 3

Role of
conflict

Overload
quantity
Stres Akibat Kerja
Overload
quality

Career
development

4. Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami (gejala / keluhan yang ada)
Keluhan memberat saat pasien berada didalam ruangan nahkoda

5. Body Discomfort Map:

Keterangan :
Tanyakan kepada pekerja atau pekerja dapat mengisi
sendiri
//// Isilah : keluhan yang sering dirasakan oleh pekerja
dengan memberti tanda/mengarsir bagian- bagian
sesuai dengan gangguan muskulo skeletal yang
dirasakan
pekerja
Tanda pada gambar area yang dirasakan :
Kesemutan = x x xPegal-pegal = / / / / /
Baal= v v vNyeri=

TIDAK ADA KELUHAN


Page 4 of 14

B R I E F  SURVEY Berikan tanda ‘v’ pada bagian kanan atau kiri sesuai dengan hasil
anamsesis / observasi

II. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda Vital
a. Nadi : 68 x / menit c. Tekanan Darah (duduk) : 130/110 mm Hg
b. Pernafasan : 17 x / menit d. Suhu Badan : 36,8 oC

2. Status Gizi
a. Tinggi Badan : 172 cm Berat Badan : 89 Kg c. IMT = x kg/m2
b. Lingkar perut : 90 cm d. Bentuk badan : Astenikus Piknikus Atletikus

3. Tingkat Kesadaran dan keadaan umum Keterangan


a. Kesadaran : Compos Mentis Kesadaran
menurun b.Tampak kesakitan : Ya Tidak
c. Gangguan saat berjalan : Tidak Ya
4. Kelenjar Getah Bening jumlah, Ukuran, Perlekatan, Konsistensi
a. Leher : Normal Tidak Normal
b. Submandibula : Normal Tidak Normal
c. Ketiak : Normal Tidak Normal
d. Inguinal : Normal Tidak Normal
e. Kelenjar lain :

5. Mata Mata Kanan Ket Mata-Kiri Ket


a. Persepsi Warna Normal Buta Warna Parsial Normal Buta Warna Parsial
Buta Warna Total Buta Warna Total
b. Kelopak Mata Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
c. Konjungtiva Normal Hiperemis Sekret Normal Hiperemis Sekret
Pucat Pterigium Pucat Pterigium
d. Kesegarisan / gerak bola Normal Strabismus Normal Strabismus
mata
f. Sklera Normal Ikterik Normal Ikterik
g. Lensa mata tidak keruh Keruh tidak keruh Keruh
h. Bulu Mata Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

i. Penglihatan 3 dimensi Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal


i. Test Konfrontasi
j. Visus mata : tanpa koreksi :
Dengan koreksi:
Visus dekat

6. Telinga Telinga kanan Telinga kiri


a. Daun Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
b. Liang Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
- Serumen tidak ada Ada serumen tidak ada Ada serumen
Menyumbat (prop) Menyumbat (prop)
c. Membrana Timpani Intak Tidak intak Intak Tidak intak
lainnya lainnya
d. Test berbisik Tdk Normal Normal Tdk Normal
e. Test Garpu tala Rinne R+ | R+
f. Weber W←
g. Swabach SW↓ | SW↓
h. Bing ←BING | BING

7. Hidung

a. Meatus Nasi Normal Tidak Normal


b. Septum Nasi Normal Deviasi ke ........
c. Konka Nasal Normal Udem warna ........ lubang hidung ........
d. Nyeri Ketok Sinus maksilar Normal Nyeri tekan positif di ……..
e. Penciuman : normal

8. Gigi dan Gusi


Catatan: Impaksi

9. Tenggorokan
a. Pharynx Normal Hiperemis Granulasi

b. Tonsil Kanan : To T1 T2 T3 T4 Kiri : To T1 T2 T3 T4


: Normal Hiperemis Normal Hiperemi
Ukuran

c. Palatum Normal Tidak Normal


d. Lain- lain

10. Leher Keterangan


a. Gerakan leher Normal Terbatas
b. Kelenjar Thyroid Normal Tidak Normal
c. Pulsasi Carotis Normal Bruit
d. Tekanan Vena Jugularis Normal Tidak Normal
e. Trachea Normal Deviasi
f. Special Test
g. Spurling test:

Range Of Motion Neck


i. Flexion : 50o (45-50o)
ii. Extension : 50o (45-75o)
iii. Lateral Flexion : 45o (45-60o)
iv. Rotation : 65o (60-80o)

11. Dada Keterangan


a. Bentuk Simetris Asimetris
b. Mammae Normal Tidak Normal Tumor : Ukuran
Letak
Konsistensi
c. Lain – lain

12. Paru- Paru dan Jantung Keterangan


a. Palpasi Normal Tidak Normal
Kanan Kiri

b. Perkusi Sonor Redup Hipersonor Sonor Redup Hipersonor

Iktus Kordis Normal Tidak Normal , sebutkan .............


Normal Tidak Normal , sebutkan ………
: Batas Jantung :

c. Auskultasi : - bunyi napas Vesikular Bronchovesikular Vesikular Bronchovesikular


- Bunyi Napas tambahan tak ada Ronkhi Wheezing tak ada Ronkhi Wheezing
Page 6 of 14

- Bunyi Jantung Normal Tidak Normal Sebutkan ....

13. Abdomen Keterangan


a. Inspeksi Normal Tidak Normal
b. Perkusi Timpani Redup
c. Auskultasi: Bising Usus Normal Tidak Normal
d. Hati Normal Teraba…….jbpx ……jbac
e. Limpa Normal Teraba shoeffne …..

Kanan
f. Ginjal Normal Kiri Normal
; Tidak Normal : Tidak Normal

Kanan Normal Kiri Normal


g. Ballotement ; Tidak Normal : Tidak Normal

Kanan
h. Nyeri costo vertebrae Normal Kiri Normal
; Tidak Normal : Tidak Normal

14. Genitourinaria
a. Kandung Kemih Normal Tidak Normal
b. Anus/Rektum/Perianal Normal Tidak Normal ............
c Genitalia Eksternal Normal Tidak Normal
d. Prostat (khusus Pria) Normal Tidak Normal

15a. Tulang Belakang


Range Of Motion Back Special Test:
i. Forward Flexion : 90o (80-90o) i. Straight Leg Raise :-
ii. Extension : 30o (20-30o) ii. Stork Test :-
iii. Lateral Bending : 25o (20-30o) iii. Patrick’s/Faber Test : -
iv. Twisting : 30 o (30-40o) iv. Contra Patrick’s Test : -

Kanan Kiri
15b.Tulang / sendi Ekstremitas atas
- Gerakan Normal tidak normal Normal tidak normal
- Tulang Normal tidak normal Normal tidak normal
- Sensibilitas baik tidak baik baik tidak baik
- Oedema tidak ada ada tidak ada ada
- Varises tidak ada ada tidak ada ada
- Kekuatan otot //// ////
- vaskularisasi baik tidak baik baik tidak baik
- kelainan Kuku jari tidak ada ada tidak ada ada
Range Of Motion Sholder Range Of Motion Elbow Range Of Motion Wrist and Hand
i. Forward Flexion : 180o i. Flexion : 150o i. Wrist Flexion : 80o
ii. Extension : 45o ii. Extension : 0o ii. Wrist Extension : 70o
iii. Abduction : 150o iii. Pronation : 70o iii. Wrist Ulnar Deviation : 30o
iv. Ext. Rotation : 90o iv. Supination : 90o iv. Wrist Radial Deviation: 20o
v. Int. Rotation : 90o
vi. Horizontal Adduction : 130o Pemeriksaan khusus : Pemeriksaan khusus :
i. Valgus/Varus Stress Test: - i. Tinel’s Test: -
Pemeriksaan khusus : ii. Milking Maneuver Test: - ii. Phalen’s Test: -
i. Drop Arm Test: - iii. Carpal Tunnel Compression Test: -
ii. Empty Can Test: - iv. Prayer Test: -
iii. Speed’s Test : - v. Filkelstein’s Test: -
iv. Yergason’s Test: - vi. Watson Stress Test : -
v. Neer’s Test : - vii. Wrist Grind Test: -
vi. Hawkin’s Test: -
vii. Crossover Test : -

Kanan Kiri
15c.Tulang / Sendi Ekstremitas bawah
- Gerakan Normal tidak normal Normal tidak normal
- Tulang Normal tidak normal Normal tidak normal
- Sensibilitas baik tidak baik baik tidak baik
- Oedema tidak ada ada tidak ada ada
- Varises tidak ada ada tidak ada ada
- Kekuatan otot / / / / / / / /
- vaskularisasi baik tidak baik baik tidak baik
- kelainan Kuku jari tidak ada ada tidak ada ada
Range Of Motion Hip iv. Log Roll Test: - Range Of Motion Knee
i. Internal Rotation : 30o v. Faber Test: - i. Extention : 0o
ii. External Rotation : 60o vi. Obers’s Test: - ii. Flexion : 130o
iii. Flexion : 120o
iv. Hyperextension : 15o
Pemeriksaan khusus :
v. Abduction : 45o
i. Duck Walk Test: -
vi. Adduction : 30o
ii. Bounce Test: -
iii. Patella Apprehension Test: -
Pemeriksaan khusus : iv. Patella Grind Test: -
i. Trendelenburg Test: -
ii. Hop Test: -
iii. Leg Length Test: -
Range Of Motion Ankle iv. Eversion : 10o i. Anterior Drawer Test: -
i. Dorsoflexion : 20o ii. Talar Tilt Test: -
ii. Plantarflexion : 50o iii. Squeeze Test: -
iii. Invertion : 30o Pemeriksaan khusus : iv. Thompson Test: -

15d. Otot motorik


1. Trofi Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
2. Tonus Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
Gerakan abnormal :
tidak ada
tic ataxia lainya ..

16. Refleks kanan kiri


a. Refleks Fisiologis Bisep Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
Trisep Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
Brachioradialis Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
Patella Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
Achilles Normal Tidak Normal
Abdominalis
b Refleks Patologis: Hoffman negatif Positif negatif Positif
Tromner negatif Positif negatif Positif
Babinsky negatif Positif negatif Positif
Gordon negatif Positif negatif Positif
Oppenheim negatif Positif negatif Positif
Schaefer negatif Positif negatif Positif
Chaddock
17. Kulit Efloresensi dan Lokasi nya
a. Kulit Normal Tidak Normal
b. Selaput Lendir Normal Tidak Normal
c. Kuku Normal Tidak Normal
d. Lain – lain ………
e. Test sensibilitas

17. Kelainan Dermatom:


Page 8 of 14

17. Status Lokalis Kelainan Kulit:

III. RESUME KELAINAN YANG DIDAPAT:

Pasien Laki-laki berusia 32 tahun datang dengan keluhan dengan keluhan pendengarannya kurang jelas sejak
±2 tahun terakhir. Keluhan pendengaran dirasakan makin memburuk seiring waktu. Riwayat terpapar bising selama 5
tahun di bekerja sebagai koki, offiser, dan juru mudi berlayar. Pasien mengatakan tidak pernah ada riwayat cedera
pada kepala, tidak ada riwayat tuli sejak lahir, tuli secara mendadak. Pasien mengatakan tidak pernah punya keluhan
sakit kepala, nyeri telinga atau penyakit pada telinga, keluar cairan, keluhan batuk pilek yang sering, ataupun alergi.
Riwayat merokok (-), konsumsi alkohol (-) . Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan keadaan umum compos mentis,
Nadi 68x/menit, Pernafasan 17x/menit, Suhu 36,6°C, Tekanan darah 140/110 mmHg, IMT x kg/m2. Pada pemeriksaan
telinga didapatkan tes bisik kurang dari 1 meter dan tes garpu tala Rinne positif dan swabach memendek dikedua
telinga.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

LAB : normal

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


Hematologi
Hemoglobin 11,8 g/dL 13,2 – 17,3
Leukosit 7,6 103/µL 3,80 – 10,6
Hematokrit 34 % 40 – 52%
Trombosit 350 103/µL 150 – 440
Eritrosit 4,09 106/µL 4,40 – 5,90
MCV 82 fL 80 – 100
MCH 29 Pg 26 – 34
MCHC 35 g/dL 32 – 36
Kimia Darah
GDS 61 mg/dL 140
Ureum 24 mg/dL 10 – 50
Kreatinin 0,71 mg/dL L (<1,3); P (<1,1)
SGOT 23 U/L < 38
SGPT 12 U/L < 41
Natrium 141 136 – 145 136 – 145
Kalium 4,0 3,5 – 5,1 3,5 – 5,1
Klorida 98 97 - 100 97 - 100
Urin Rutin
Warna Kuning Kuning
pH 6,5 4,5 – 8,0
BJ 1,015 1,005 – 1,035
Protein Negatif mg/dL Negatif
Glukosa Negatif mg/dL Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Urobilinogen Normal mg/dL Negatif
Keton Negatif mg/dL Negatif
Nitrit Negatif mg/dL Negatif
Blood Negatif Sel/µL Negatif
Leukosit Negatif Sel/µL Negatif
Vit. C Negatif Negatif

EKG : normal

Irama jantung : Irama sinus


Frekuensi denyut jantung : 88 x/mnt
Aksis jantung
Gelombang P : normal
Interval P-R : 0,14 detik
Segmen P-R : 0,4 detik
Kompleks QRS : Normal
Gelombang Q : Tidak ada
Segmen ST : Isoelektrik (normal)
Gelombang T : Normal
Gelombang U : Tidak ada
Interval QT : 0,38 detik
Transitional zone : Lead V3 (normal)
Kesimpulan interpretasi : Irama sinus normal

RADIOLOGI : normal

• Corakan bronchovascular paru dalam batas normal


• Cor : bentuk, letak dan ukuran dalam batas normal
• Kedua sinus costophrenicus dan diafragma baik
• Tulang-tulang intak

OTOSKOPI : Normal
Page 10 of 14

PEMERIKSAAN AUDIOMETRI

Hasil Body Map :


i. Nyeri :-
ii. Pegal :-
iii. Kesemutan :-
iv. Baal :-

Hasil Brief Survey ;


i. Tangang dan Pergelangan : 0 (low risk)
ii. Siku : 3 (high risk)
iii. Bahu : 3 (high risk)
iv. Leher : 0 (low risk)
v. Punggung : 3 (high risk)
vi. Kaki : 3 (high risk)

V. DIAGNOSIS KERJA :

Tuli Sensosineural Auricula Sinistra

VI. DIAGNOSIS DIFERENSIAL :

-
VII. DIAGNOSIS OKUPASI :
Langkah Diagnosis Pertama
1. Diagnosis Klinis Tuli Sensorineural Auricula Sinistra
Dasar diagnosis (anamnesis, Pasien Laki-laki berusia 32 tahun datang dengan keluhan dengan
pemeriksaan fisik, pemeriksaan keluhan pendengarannya kurang jelas sejak ±2 tahun terakhir. Keluhan
penunjang, body map, brief pendengaran dirasakan makin memburuk seiring waktu. Riwayat terpapar
survey) bising selama 5 tahun saat bekerja sebagai koki, offiser, dan juru mudi kapal.
Pasien mengatakan tidak pernah ada riwayat cedera pada kepala, tidak ada
riwayat tuli sejak lahir, tuli secara mendadak. Pasien mengatakan tidak pernah
punya keluhan sakit kepala, nyeri telinga atau penyakit pada telinga, keluar
cairan, keluhan batuk pilek yang sering, ataupun alergi. Riwayat merokok (-),
konsumsi alkohol (-)
Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan keadaan umum compos
mentis, Nadi 68x/menit, Pernafasan 17x/menit, Suhu 36,6°C, Tekanan darah 140/110
mmHg, IMT 30,1 kg/m2. Pada pemeriksaan telinga didapatkan tes bisik kurang dari 1
meter dan tes garpu tala Rinne positif dan swabach memendek dikedua telinga.
Pemeriksaan penunjang laboratorium, radiologi thorax, EKG, dan otoskopi dalam batas
normal. Pemeriksaan Body Discomfort Map menunjukkan tidak ada kelainan. Hasil
brief survei didapatkan Elbows: Right Fully Extended 1350 durasi ≥1 detik, frekuensi
≥2/min, Shoulders: Arm behind body, durasi ≥1 detik, frekuensi ≥2/min, Back: Fleksi
≥2 °, unsupported,durasi ≥1 detik, frekuensi ≥2/min, Legs : unsupported, durasi ≥1
detik, frekuensi ≥2/min.Pemeriksaan Audiometri Gangguan Pendengaran
Sensosineural Auricula Sinistra

2. Pajanan di tempat kerja


Fisik Kebisingan
Kimia -
Biologi SARSCov-2
Ergonomi (Posture, Force, Elbows
Durasi, Frekuensi), dll Right Fully Extended 1350 ≥10 sec, ≥2/min (H) Score brief : 3
Shoulders
Arm behind body, ≥10 sec, ≥2/min (H) Score brief : 3
Back
Flexed ≥20°, unsupported, ≥10 sec, ≥2/min (H) Score brief : 3
Legs
unsupported, ≥10 sec, ≥2/min (H) Score brief : 3
Psikososial Role of conflict

Overload quantity

Overload quality

Career development
3 . Evidence Based (sebutkan Tuli sensorineural adalah gangguan pendengaran yang terjadi karena kerusakan
secara teoritis) pajanan di tempat
pada telinga bagian dalam, saraf yang menghubungkan telinga ke otak (saraf
kerja yang menyebabkan
diagnosis klinis di langkah 1. pendengaran), atau kerusakan pada otak itu sendiri. Hal ini juga dapat terjadi ketika sel-
Dasar teorinya apa?
sel rambut pada koklea hilang atau rusak.. Penderita kondisi ini sulit mendengarkan
suara pelan maupun keras. Penyebab tuli sensorineural ada dua, yaitu tuli bawaan dan
tuli akibat kondisi tertentu. Tuli sensorineural bawaan merupakan cacat bawaan yang
paling sering ditemui, Kondisi ini dialami oleh 1-3 dari 1000 bayi. Penyebab tuli
sensorineural bawaan meliputi faktor genetik serta faktor lingkungan.Di luar dari
masalah genetik, penyebab paling umum tuli sensorineural adalah paparan suara yang
keras. Terus-terusan mendengar suara amat keras (lebih dari 85 dB) akan merusak sel-
sel rambut di telinga bagian dalam yang disebut streocilia. Streocilia normalnya
berfungsi untuk mengubah getaran dari gelombang suara menjadi sinyal yang dibawa
oleh saraf pendengaran ke otak untuk diubah menjadi suara yang bisa didengar
Faktor psikososial Pasien merupakan pelaut bagian mesin selama 20 tahun, pasien
mengaku selama di kamar mesin jarang menggunakan earpluck.
4. Apakah pajanan cukup
Masa kerja 2 Tahun
Jumlah jam terpajan/ hari 24 jam
Pemakaian APD -
Konsentrasi pajanan Terdapat kebisingan pada kamar mesin dengan pajanan 24 jam per hari selama
seminggu full tanpa menggunakan APD (earpluck)
Page 12 of 14

Lainnnya...........
Kesimpulan jumlah pajanan dan
dasar perhitungannya Pajanan cukup menimbulkan terjadinya penyakit (Tuli Sensorineural)

5. Apa ada faktor individu yang - ketidakpatuhan dalam menggunakan APD (earpluck)
berpengaruh thd timbulnya
diagnosis klinis? Bila ada,
sebutkan.
6 . Apa terpajan bahaya Tidak Ada
potensial yang sama spt di
langkah 3 luar tempat kerja?
Bila ada, sebutkan

7 . Diagnosis Okupasi
Apa diagnosis klinis ini termsk DIAGNOSIS KLINIK : Tuli Sensorineural Auricula Sinistra
penyakit akibat kerja? DIAGNOSIS OKUPASI : PENYAKIT AKIBAT KERJA (Work Related Disease)
Bukan penyakit akibat kerja
(diperberat oleh pekerjaan/
bukan sama sekali PAK)/
Butuh pemeriksaan lbh lanjut)?

VIII. KATEGORI KESEHATAN (pilih salah satu)


a. Kesehatan baik (sehat untuk bekerja = physical fitness),
b. Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkan (sehat untuk bekerja dengan catatan)
c. Kemampuan fisik terbatas
d. Tidak fit untuk sementara

IX. PROGNOSIS
1. klinik : ad vitam dubia / bonam /
malam ad sanasionam dubia / bonam /
malam ad fungsionam dubia / bonam /
malam
2. Okupasi (bila ada d/ okupasi): dubia / bonam / malam
X . PERMASALAHAN PASIEN & RENCANA PENATALAKSANAAN
Jenis permasalahan Rencana Tindakan (materi & metoda); Tatalaksana
No Medis & non medis medikamentosa; non medika mentosa(nutrisi, olahraga, konseling Target Hasil yang
dll) dan OKUPASI) waktu diharapkan
1. Tuli Sensorineural i. Terapi Medikamentosa: segera Keluhan
- berkurang

ii. Terapi nonmedikamentosa

Menggunakan Alat Bantu Dengar / Hearing Aid

a) Pendekatan 5 Level of Prevention


- Health Promotion
a. edukasi pemahaman pentingnya
menggunakan earpluck
b. edukasi perbaikan asupan gizi dan pola makan

- Spesific Protection
a. Menggunakan earpluck

- Early Diagnosis and prompt treatment


a. Pemeriksaan garpu tala dan tes bisik
b. Pemeriksaan Audiometri

- Disability Limitation
a. menggunakan alat bantu dengar

- Rehabilitation
a. Rehabilitasi Audiologi

b) Pendekatan Hirarchy of Control


- Eliminasi
dengan cara: Sulit dilakukan

- Subsitusi
Dengan cara : Mengganti radio kemudi

- Isolasi
dengan cara: memasang barrier pada radio dan mesin
tackboot
- Engineering Control
dengan cara: Memperbaiki radio nahkoda dan mesin
tackboot

- Administrative control
dengan cara: Membagi shift

- APD
Jenis: Menggunakan earpluck
Page 14 of 14

Persetujuan Pembimbing
Pembimbing : dr. Abbas Zavey Nurdin, Sp.Ok, MKK
Tanda Tangan :

Nama Jelas :
Tanggal :

Anda mungkin juga menyukai