Anda di halaman 1dari 21

Kasus Transfer

Pricing PT Adaro
Energy Tbk
AKUNTANSI A 2018

Start!
KELOMPOK 4

NURAENI GANTINA TIGUSTI DEWI AYU L


434334032018119 434334032018139 434334032018141

RIRI KARTIKA AMALIA ERFINA


434334032018171 434334032018174

Back Agenda Next


PT Adaro Energy Tbk
Adaro Energy Tbk didirikan dengan nama PT Padang Kurnia
tanggal 28 Juli 2004 dan mulai beroperasi secara komersial pada
bulan Juli 2005. Kantor Pusat terletak di Jakarta Selatan.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Adaro
Energy Tbk, yaitu : PT Adaro Strategic Investment (43,91%) dan
Garibaldi Thohir (presiden direktur (6,18%). PT Adaro Energy
Tbk bergerak dalam bidang usaha perdagangan, jasa,
pengangkatan batu bara, perbengkelan, pertambangan, dan
kontruksi. Entitas anak bergerak dalam bidang usaha
pertambangan batu bara, perdagangan batu bara, jasa kontraktor
pertambangan, infrastruktur, logistik batu bara dan pembangkitan
listrik.

Back Agenda Next


TRANSFER PRICING

Transfer pricing bisa didefinisikan sebagai suatu skema


perusahaan dalam menghindari kewajiban pajak. Artinya
negara telah dirugikan karena hilangnya pendapatan negara.

Back Agenda Next


ALASAN PT ADARO MENGGUNAKAN SISTEM
TRANSFER PRICING

Untuk memfasilitasi para pemegang saham untuk mendapatkan keuntungan


01 sebesar – besarnya.

Menurut ketua Presidium Masyarakat Pertambangan Indonesia


(Herman), pada tahun 2005-2006 tidak adanya standar harga pasar
02 batu bara pasar Indonesia

Penghindaran pajak dan royalty kepada Negara dibuktikan PT Adaro Indonesia


menjual batu baranya dibawah harga standar pasar Internasional kepada
perusahaan afiliasinya di Singapura, namun kemudian dijual kembali sesuai
03 dengan harga pasar, disamping dapat merugikan pemilik saham non
pengendali, ternyata transaksi hubungan istimewa anatar PT Adaro dengan
Coaltrade Service International Pte Ltd juga dapat merugikan otoritas pajak
Negara.

Back Agenda Next


Awal Mula Kasus Penggelapan
Pajak yang
Dilakukan PT Adaro

Back Agenda Next


Dikutip dari berita harian kompas.com pada hari Rabu tanggal 9 Juli 2008, PT Adaro dilaporkan
oleh Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) ke Mabes Polri dengan tuduhan telah melakukan penipuan
saat melakukan penawaran saham (IPO). Disamping itu, diduga juga telah melakukan upaya
penggelapan pajak.

Lalu pada tanggal 14 Juli 2008, mengutip dari harian kompas.com, Masyarakat Anti Korupsi
(MAKI) menuding PT Adaro telah melakukan manipulasi untuk menggelapkan pajak negara.
Jumlahnya diperkirakan mencapai Rp 2 Triliun. Disamping itu MAKI juga menuding PT Adaro
melakukan manipulaso saat proses penawaran saham (IPO). Modus manipulasi oenggelapan pajak
yang dilakukan PT Adaro, menurut Bonyamin, yakni menjual batu bara jauh di bawah harga
pasaran. Penjualan dilakukan kepada salah satu anak perusahaan Adaro sendiri yang ada di
Singapura. Baru kemudia anak perusahaan Adaro yang ada di Singapura ini menjualnya kembali ke
pasar internasional sesuai dengan harga pasaran.

Back Agenda Next


Menurut Bonyamin, dengan modus seperti itu, Adaro mendapat keuntungan berkali – kali lipat lewat
anak perusahaannya. Sesuai dengan ketentuan UU pertambangan, Adaro mempunyai kewajiban
membayar pajak pertambangan batu bara sebesar 40% dan dana kompensasi sebesar 13,5%.
Pemerintah hanya mewajibkan pajak itu sesuai dengan harga penjualan.

Setelah itu lalu kasus PT Adaro mencuat akibat pertarungan konglomerat Sukanto Tanoto dengan
Edwin Soeradjaya Cs. Dari situlah muncul dugaan PT Adaro Indonesia menjual batu bara dibawah
harga pasar kepada perusahaan afiliasinya di Singapura Coaltrade Service Internasiona Pte Ltd pada
tahun 2005 dan 2006. sedangkan oleh Coaltrade, batubara itu dijual lagi ke pasar sesuai harga
pasaran internasional. Hal ini dimaksudkan guna menghindari pembayaran royalti dan pajak yang
seharusnya dijual dibayarkan ke kas negara.

Back Agenda Next


Dalam dokumen laporan keuangan Coaltrade 2002-2005, terlihat laba Coaltrade lebih tinggi dari
Adaro. Laporan keuangan tersebut menimbulkan kecurigaan , bagaimana mungkin Adaro yang
memiliki tambang kalah dengan trader. Ditambah lagi dengan soal informasi terkait permohonan
Mezzanine Facility PT Adaro Maret 2007 serta Bond Issuance Prospectus Adaro tahun 2005. selain
itu, kasus transfer pricing adaro muncul seiring meroketnya harga jual batu bara di pasar
internasional. Sejumlah perusahaan pertambangan nasional diduga menjual batu bara lebih murah
melalui perusahaan terafiliasi di Singapura untuk dijual kembali ke pasar Internasional.

Bonyamin menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan Adaro tidak akan bisa terjadi jika tidak ada
bantuan dari pihak luar, yaitu Bapepam dan BKPM. Untung menungkapkan kasus ini MAKI
meminta polisi melakukan penelusuran pengucuran kredit terhadap Adaro.

Back Agenda Next


KEMUNGKINAN KERUGIAN
NEGARA YANG DIDERITA AKIBAT
PENGGELAPAN PAJAK YANG
DILAKUKAN OLEH PT ADARO
INDONESIA

Back Agenda Next


Tujuh tahun silam, Adaro melakukan perjanjian dengan coaltrade service internasional Pte.Ltd ,
sebuah perusahaan kertas di Singapura. Perjanjian itu menyatakan bahwa Adaro menjual batubara
per ahun dengan harga tertentu, dibawah harga yang berlaku di pasar. Coaltrade lalu menjualnya
dengan harga internasional. Yang dijual bukan sembarang batu bara melainkan batubara bermutu
tinggi.

Akibat Transfer pricing yang terjadi pada tahun 2005-2006 lalu, diperkirakan ada Rp 9 Triliun dari
hasil penjualan yang disembunyikan. Sehingga kerugian negara terkait pajak dan royalti
diperkirakan mencapai Rp 4-5 Triliun. Royalti adalah nilai yang harus dibayar sesuai harga jual.
Adanya dugaan transfer pricing yang memperkecil nilai jual mengakibatkan royalti yang harus
dibayarkan otomatis juga turun

Back Agenda Next


Dikutip dari kompas.com, Bonyamin mengungkapkan pajak yang dibayar Adaro ke pemerintah itu
hanya 40% plus 13,5% dari 23 dolar per ton. Padahal seharusnya, jika tidak ada akal – akalan seperti
itu, Adaro berkewajiban membayar ke pemerintah 40% plus 13,5% dari 100 dolar per ton. Jadi
dugaan penggelapan pajak yang dilakukan oleh PT Adaro Indonesia adalah sebesar Rp 2 Triliun
namun itu hanya perkiraan kecil. Bisa jadi lebih dari itu. Hal ini terjadi karena PT Adaro Indonesia
menjual dengan harga murah kepada Coaltrade Service Interntional Pte.Ltd. Atas perbuatan tersebut
PT Adaro Indonesia diduga telah melakukan penggelapan pajak dengan cara transfer pricing kepada
perusahaan Coaltrade Service Interntional Pte.Ltd asal Singapura.

Back Agenda Next


KENDALA YANG
DIHADAPI DJP DALAM
KASUS TRANSFER PRICING
PT ADARO INDONESIA

Back Agenda Next


Penentuan besarnya transfer price yang wajar memang sangat susah untuk dilaksanakan.
Permasalahan utama yang dihadapi oleh DJP adalah ketersediaan data pembanding untuk
menentukan transfer price yang wajar.

Simpulan DJP bahwa PT Adaro Indonesia melakukan transfer pricing guna penghindaran pajak tidak
sepenuhnya di bantah oleh PT Adaro Indonesia karena memang benar PT Adaro Indonesia
melakukan transfer pricing, namun cara yang dilakukan PT Adaro Indonesia telah menyalahi aturan
yang telah ditetapkan sehingga muncul dugaan kasus penggelapan pajak. Dalam sidang di
Pengadilan Pajak, tranfer pricing yang dilakukan oleh PT Adaro Indonesia telah menyimpang dari
ketentuan perpajakan yang berlaku.

Back Agenda Next


HASIL KEPUTUSAN
HUKUM YANG DITERIMA
OLEH PT ADARO
INDONESIA

Back Agenda Next


Sesuai dengan ketentuan, jika transfer pricing telah menyimpang dari ketentuan perpajakan, maka
hal tersebut akan dikenakan saksi pidana perpajakan sesuai dengan UU No 16 tahun 2009 tentang
ketentuan umum dan tata cara perpajakan (UU KUP), bahwa perbuatan kriminal pajak akan dikenai
sanksi pidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling tinggi 4x jumlah pajak terutang yang
tidak atau kurang bayar. Sebab masalah transfer pricing belum pernah di adili secara pidana, karena
tujuan pajak itu bukan untk menghukum orang tetapi agar uang atau hak negara tidak di manipulasi.

Back Agenda Next


KONDISI PT ADARO INDONESIA
SETELAH KASUS PENGGELAPAN
PAJAK

Back Agenda Next


PT Adaro Indonesia pada 2017 telah memberikan kontribusi kepada negara senilai total 774 juta
dolar AS. Angka tersebut terdiri atas 346 juta dolar AS dalam bentuk royalti dan 428 juta dolar AS
dalam bentuk pajak. Selain itu, Dirjen Pajak juga telah mengukuhkan Status Wajib Pajak (WP)
terhadap anak perusahaan, yakni PT Adaro Indonesia, sebagai WP dengan kriteria WP Patuh. Untuk
memenuhi syarat sebagai WP Patuh, serangkaian kriteria aturan yang ketat dalam pelaporan pajak
harus dipenuhi terlebih dahulu. Termasuk kepatuhan terhadap pembayaran pajak dan laporan
keuangan status wajar tanpa pengecualian selama tiga tahun terakhir.

Kasus Penggelapan pajak PT Adaro berhenti setelah kejaksaan agung tidak menemukan bukti yang
cukup untuk mengungkapkan kasus transfer pricing yang dilakukan oleh PT Adaro Indonesia.
Namun bukan berarti pemerintah dan pihak berwajib melepaskan kasus ini begitu saja.

Back Agenda Next


KESIMPULAN

Back Agenda Next


Dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa transfer pricing adalah transaksi yang terjadi antara
pihak – pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sehingga harga yang terjadi tidak bersifat arm’s
length. Dalam hal ini, PT Adaro Indonesia pun menerapkan transfer pricing dalam perencanaan
pajaknya. Tujuan PT Adaro Indonesia ini untuk memfasilitasi pada pemegang saham untuk
mendapatkan keuntungan sebesar – besarnya, penghindaran pajak dan royalti, dan tidak adanya
harga standar pasar batu bara pasar Indonesia. PT Adaro Indonesia juga diduga melakukan modus
manipulasi penggelapan pajak yaitu menjual batu bara jauh di bawah harga pasar, dan seharusnya
perusahaan mempunyai kewajiban membayar pajak pertambangan sebesar 40% dan kompensasi
sebesar 13,5% dari penjualan. PT Adaro Indonesia menjual batu bara kepada anak perusahaannya di
Singapura (Coaltrade Service International Pte.Ltd) dengan harga tidak wajar yaitu hanya menjual
23 dolar per ton yang dimana seharusnya dijual 100 dolar per ton.

Back Agenda Next


Akibat transfer pricing ini diperkirakan ada Rp 9 Triliun dari hasil penjualan yang disembunyikan.
Sehingga kerugian negara terkait pajak dan royalti diperkirakan mencapai Rp 4-5 Triliun. Dalam
proses sistem transfer pricing , PT Adaro menggunakan metode perbandingan harga, dengan
membandingkan harga antara harga yang diberikan kepada pihak independen.

Back Agenda Next

Anda mungkin juga menyukai