0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan18 halaman
Dokumen tersebut menjelaskan tentang klasifikasi status fisik pasien menurut American Society of Anesthesiologists (ASA) yang digunakan untuk menilai risiko pasien sebelum operasi, terdiri dari ASA I untuk pasien sehat, ASA II untuk penyakit ringan, ASA III untuk penyakit berat tapi tidak mengancam jiwa, ASA IV untuk penyakit berat yang mengancam jiwa, dan ASA V untuk pasien yang tidak akan bertahan hid
Dokumen tersebut menjelaskan tentang klasifikasi status fisik pasien menurut American Society of Anesthesiologists (ASA) yang digunakan untuk menilai risiko pasien sebelum operasi, terdiri dari ASA I untuk pasien sehat, ASA II untuk penyakit ringan, ASA III untuk penyakit berat tapi tidak mengancam jiwa, ASA IV untuk penyakit berat yang mengancam jiwa, dan ASA V untuk pasien yang tidak akan bertahan hid
Dokumen tersebut menjelaskan tentang klasifikasi status fisik pasien menurut American Society of Anesthesiologists (ASA) yang digunakan untuk menilai risiko pasien sebelum operasi, terdiri dari ASA I untuk pasien sehat, ASA II untuk penyakit ringan, ASA III untuk penyakit berat tapi tidak mengancam jiwa, ASA IV untuk penyakit berat yang mengancam jiwa, dan ASA V untuk pasien yang tidak akan bertahan hid
Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Disusun Oleh: Yehuda Lutfi Wibowo, S.Ked I4061171003
Dokter Pembimbing : dr. Daris Hidayat, Sp.An Penilaian Status Fisik ASA
Klasifikasi Status Fisik (ASA)
digunakan sebagai indikator resiko perioperatif Konsep ASA Pertama kali tahun 1941 oleh Penambahan “E” pada kasus Emergensi E Kasus-kasus emergensi diberi tambahan huruf “E” ke angka ASA I
Pasien Normal yang Sehat
Contoh : FIT/Bugar Non-Obese (BMI < 30) Tidak Merokok dengan toleransi latihan fisik yang baik ASA II
Pasien dengan penyakit sistemik
ringan hingga sedang Contoh : Pasien dengan penyakit yang terkontrol dengan baik Hipertensi Terkontrol ; DM Terkontrol ; Obes dengan BMI < 35 ; frequent social drinker atau Merokok ASA III
Pasien dengan penyakit sistemik
berat tetapi belum mengancam jiwa Contoh : HT/DM tidak terkontrol ; CKD ; eksersebasi intermiten ; Angina Pektoris Stabil ASA IV
Pasien dengan penyakit sistemik
berat dan merupakan ancaman konstan terhadap Kehidupan Contoh : Life-Threatening Disease UAP ; COPD tidak terkontrol ; Simptomatik CHF ; <3 bulan yang lalu mengalami Infark Miokard atau Stroke ASA V
Pasien dalam kondisi sangat buruk
yang tidak dapat bertahan tanpa operasi Pasien tidak dapat bertahan >24 jam tanpa operasi Contoh : Aneurisma Aorta, massive trauma , extensive intracranial hemorrhage ASA VI
Pasien yang telah dinyatakan mati
batang otak, tetapi akan diangkat organnya untuk diberikan sebagai organ donor bagi yang membutuhkan Penambahan “E”
Untuk Operasi Darurat/Emergensi,
dibelakang angka diberi huruf E Contoh : Operasi Apendiks diberi kode : ASA 1.E Contoh Klasifikasi ASA ASA Class 1
Pasien 20 Tahun seorang athlete
direncanakan tindakan elektif ACL (Anterior Cruciate Ligament) Repair. Pasien tidak merokok,tidak konsumsi alkohol,BMI 23 ASA Class 2E
Pasien 19 tahun seorang mahasiswa
akan dilakukan tindakan operasi ortopedi emergensi, dikarenakan terjatuh dari atap rumah setelah mengadakan party. Pasien aktif mengkonsumsi alkohol, BMI 29 ASA Class 3
Pasien 30 Tahun direncakan operasi
elektif dengan kista ovarium dengan komorbid Anemia dengan Menoragia, BMI 42 ASA Class 4E
Pasien wanita 70 tahun direncanakan
Operasi Laparotomi Cito atas Indikasi App Perforasi dengan komorbid COPD dengan stasus perokok berat, DM Tipe II tidak pengobatan, Sesak apabila berjalan lebih dari 5 meter, BMI 46 ASA Class 5E
Pasien laki-laki 55 tahun direncakan
operasi repair cito atas indikasi ruptur aorta abdominal. Pasien di bawa ke Ruang Operasi dengan CPR on Progress karena Asistol. Pasien sudah di intubasi di IGD. Pasien tidak akan bertahan hidup lebih dari 24 jam baik dengan operasi atau tanpa dilakukannya operasi TERIMA KASIH