Anda di halaman 1dari 10

INSTALASI

RAWAT JALAN
INSTALASI RAWAT JALAN

Instalasi rawat jalan adalah pelayanan


medis kepada seorang pasien untuk
tujuan pengamatan , diagnostik,
pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan
kesehatan lainnya tanpa mengharuskan
pasien tersebut di rawat inap.
LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2021 tentang Rumah
Sakit
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan no 340 tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : HK.02.02/MENKES/148/I/2010
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1796/MENKES/PER/VIII/2011
tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
7. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit.
8. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1997.
9. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
2005.
10.Keputusan Kepala Rumah Sakit tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit.
ALUR RAWAT JALAN
JUMLAH KUNJUNGAN
RUANG LINGKUP PELAYANAN
1.Ruang lingkup pelayanan klinik umum : Pelayanan
rawat jalan kepada pasien yang memerlukan
pemeriksaan medik dasar yang dilayani oleh dokter
umum.
2. Ruang lingkup pelayanan klinik spesialistik :
Pelayanan rawat jalan kepada pasien yang
memerlukan penanganan medik spesialis yang
dilayani oleh dr spesialis meliputi spesialis
Paru,Penyakit Dalam dan Anak.
3.Pelayanan klinik TB DOTS,TB RO,VCT,MCU
BATASAN OPERASIONAL
a. Pelayanan Poliklinik :
1.Klinik
Umum, mencakup pelayanan pemeriksaan dan penentuan diagnosa dan yang
memeriksa adalah dokter umum.

2. Klinik TB DOTS mencakup pelayanan dan pemeriksaan pasien yang sudah


terdiagnosa TB paru, yang memeriksa dokter umum,pengisian TB 01,TB 02,TB 03, dan
pelaporan aplikas SITB, yang dilakukan oleh perawat .

3. Klinik Spesialis Paru mencakup pelayanan pemeriksaan fisik,pembacaan hasil


rontgen dan penegakan diagnosa,pemeriksaan spirometri,pemeriksaan kadar
CO2,EKG, pemeriksaan dilakukan oleh dokter spesialis paru.

4. Klinik Spesialis Anak mencakup pelayanan pemeriksaan fisik, penentuan diagnosa


dan penatalaksanaan TB anak dilakukan oleh dokter spesialis anak.
5. Klinik Spesialis Penyakit Dalam, mencakup pelayanan pemeriksaan fisik,USG
Thorax dan lambung,EKG, Sprirometri serta danhasil rontgen
6. Klinik VCT, mencakup pelayanan konseling dan testing HIV/AIDS,rujukan
pasien,pelaporan aplikasi SIHA dilakukan oleh perawat, konselor dan dokter,
7. Klinik Tindakan , mencakup pelayanan yang membutuhkan tindakan khusus
atau yang perlu dilakukan tindakan medis.:tindakan Inhalasi,EKG, injeksi OAT dan
injeksi obat anti perdarahan, skin Test.
8. Klinik MCU, mencakup pelayanan pemeriksaan fisik, pemeriksaan Sehat
Badan , pemeriksaan Sehat Paru, Treadmill
dilakukan oleh dokter umum dan sebagai penanggung jawab Dokter Spesialis
Penyakit Dalam
9. Klinik TB MDR, dimana didalamnya mencakup pelayanan rujukan TCM
,pelaporan aplikasi SITB, pelayanan pasien yang
sudah terdiagnosa TB MDR dilakukan oleh perawat dan dokter spesialis paru.
b. Pelayanan Administrasi ( Nurse Station )

1. Menerima Rekam Medis pasien dari bagian admisi untuk


didata dan membagi pendistribusian ke Klinik pelayanan yang
di tuju.
2. Pemeriksaan fisik : pengukuran Saturasi O2, Tekanan Darah,
Berat Badan, Tinggi badan penghitungan pernapasan dan
Denyut Nadi.
3. Mendata jumlah pasien untuk tiap-tiap dokter.
4 Mencatat jumlah kunjungan pasien di Klinik Instansi rawat
Jalan
5. Mengembalikan Rekam Medis ke bagian pendaftaran setelah
pelayanan selesai.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai