Anda di halaman 1dari 18

Cmd Postpartum hemorage &

Cara membedakan penyebab perdarahan


postpartum dari CMD postpartum
hemorrage
Sgd 14
CMD POSTPARTUM
HEMORAGE
Anamnesis
Data pribadi pasien
• Menanyakan Riwayat
• Nama

• Usia Pernikahan:
• Alamat Lengkap • Usia saat menikah
• Pendidikan
• Lama pernikahan
• Agama

• Suku bangsa • Status pernikahan


• Pekerjaan
Anamnesis
• Keluhan utama
Pendaraha pasca melahirkan
• Menggali riwayat penyakit sekarang.
(GPA)
riwayat ANC sebelumnya
• Menggali riwayat penyakit terdahulu. Tanyakan, apakah pasien
pernah menderita penyakit berat seperti, asma bronkhial, penyakit
jantung, penyakit darah tinggi, diabetes mellitus, atau kejang-kejang
Anamnesis
• Menggali riwayat obstetri.
Tanyakan proses kelahiran sebelumnya ditolong oleh siapa
Tanyakan riwayat persalinan (kesulitan persalinan yang lalu) apakah
persalinannya berjalan normal, atau diselesaikan dengan ekstraksi vakum,
ekstraksi forcep atau operasi (seksio caesaria).
Tanyakan berat badan bayi saat lahir.
Tanyakan bagaimana keadaan anak yang dilahirkanapakah normal, cacat, atau
meninggal dunia.
Anamnesis
• Keluhan tambahan • Riwayat penyakit keluarga
Perdarahan setelah melahirka • Riwayat gizi
Lemah
Limbung
• Riwayat pemakaian kotrasepsi
Berkeringat dingin • Riwayat penggunaan obat
Menggigil
Pucat
Pemeriksaan fisik
• Vital sign • Pemeriksaan obstetrik:
nadi> 100x/menit, Perhatikan kontraksi
pernafasan hiperpnea Letak
tekanan darah sistolik < 90 mmhg konsistensi uterus
suhu • Lakukan pemeriksaan dalam
• Terdapat tanda-tanda syok: untuk menilai adanya:
pucat, perdarahan
akral dingin keutuhan plasenta
nadi cepat tekanan tali pusat
darah rendah robekan di daerah vagina.
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan darah rutin:
terutama untuk menilai kadar
Hb < 8 gr%. 2
• Pemeriksaan golongan darah.
• Pemeriksaan waktu perdarahan
dan waktu pembekuan darah
(untuk menyingkirkan penyebab
gangguan pembekuan darah).
Penegakan diagnosa
Diagnosis Klinis Perdarahan post partum bukanlah suatu diagnosis akan
tetapi suatu kejadian yang harus dicari penyebabnya:
1. PPP karena atonia uteri
2. PPP karena robekan jalan lahir
3. PPP karena sisa plasenta
4. PPP akibat retensio plasenta
5. PPP akibat ruptura uteri
6. PPP akibat inversio uteri
7. Gangguan pembekuan darah
Komplikasi
• Syok
• Kematian
Cara membedakan penyebab perdarahan
postpartum dari CMD postpartum
hemorrage
Beberapa hal yang menyebabkan perdarahan setelah
kelahiran,4T:
1. Tonus : atonia uteri, kandung kemih yg over distensi
2. Tissue : retensi plasenta (sisa plasenta) dan bekuan darah
3. Trauma : perlukaan pada vagina,serviks, atau uterus
4. Trombin : gangguan pembekuan darah (bawaan atau
didapat)
Perdarahan Postpartum Primer
• perdarahan berlangsung dalam 24 jam pertama dengan jumlah 500 cc atau lebih.

• Penyebab :
- Atonia uteri/kontraksi uterus yang kurang baik
- Retensio plasenta/Plasenta restan
- Robekan jalan lahir
- Gangguan pembekuan darah
Perdarahan Postpartum Sekunder
• Perdarahan postpartum setelah 24 jam pertama dengan jumlah 500 cc atau lebih.

• Penyebab:
- Tertinggalnya sebagian plasenta atau membrannya
- Perlukaan terbuka kembali dan menimbulkan perdarahan
- Infeksi pada tempat implantasi plasenta
Referensi
1. Cunningham FG, MacDonald PC, Gant NF. Obstetri Williams (Williams
Obstetrics). Edisi ke-24.Online version
2. Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi , 2010.. Ilmu Kebidanan. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
3. Dokter B, Fasilitas D, Kesehatan P. Panduan Praktik Klinis [Internet]. Available
from: http://idikabbekasi.org/wp-content/uploads/2015/06/PPK_cetak_edit-
13Feb15.pdf
•‌

Anda mungkin juga menyukai