Anda di halaman 1dari 5

Tatalaksa OMSK

Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan OMSK adalah untuk menyembuhkan gejala dan meminimalkan risiko
komplikasi penyakit. Pembedahan adalah satu-satunya pengobatan yang efektif pada kolesteatoma.
Granulasi dan inflamasi mukosa sementara dapat diatasi dengan obat topikal dan aural toilet untuk
mengurangi otorea sambil menunggu operasi (Wright & Valentine, 2008).
Pasien dengan otore dari perforasi sentral dapat diobati dulu dengan medikamentosa untuk
mengontrol infeksi dan menghentikan otore sebagai tujuan jangka pendek sedangkan tujuan jangka
panjangnya adalah usaha menutup perforasi membran timpani dan memperbaiki pendengaran
secara operatif (Helmi,2005).
1. Aural toilet dapat digunakan untuk membersihkan sekret dan debris dari telinga, dapat
menggunakan suctiondibawah mikroskop, dan telinga harus dikeringkan kembali setelah
diirigasi (Dhingra,2010).
2. Tetes telinga dapat diberikan yang mengandung neomycin, polymyxin, cloromycetin atau
gentamycin, dapat juga dikombinasikan dengan steroid yang mana memilikiefek anti inflamasi
lokal, diberikan tiga sampai empat kali sehari. Antibiotika sistemik juga dapat digunakan untuk
OMSK yang mengalami ekserbasi akut (Dhingra,2010).
3. Operasi rekonstruksi dapat dilakukan segera setelah telinga kering, miringoplasti dengan atau
tanpa rekonstruksi tulang-tulang pendengaran yang mana dapat memperbaiki pendengaran.
Penutupan dari perforasi dapat mencegah terjadinya infeksi yang berasal dari telinga luar
(Dhingra,2010).Secara umum, infeksi yang mengenai daerahatik dan antrum biasanya terlalu
dalam di telinga untuk dapat dicapai oleh antibiotika. Kolesteatoma berpotensi mendestruksi
tulang dan memungkinkan penyebaran infeksi sehingga diperlukan tindakan operasi
(Helmi,2005)
Terdapat berbagai macam teknik operasi untuk menangani kolesteatoma, yang secara umum dapat
dibagi atas open cavity (canal wall down) danclosed cavity (intact canal
wall)mastoidectomy(Browning,2008).
1. Canal wall down procedures
Prosedur ini membersihkan dan mengangkat semua kolesteatoma, termasuk dinding posterior liang
telinga, sehingga meninggalkan kavum mastoid berhubungan langsung dengan liang telinga luar
(Helmi,2005;Dhingra,2010;Merchant, Rosowski & Shelton,2009).
2. Intact Canal Wall Procedures
Keuntungan intact canal wall mastoidectomyadalah anatomi normal dinding posterior liang telinga
dapat dipertahankan tanpa perlu membuang dan merekonstruksi skutum.
Prosedur ini sering dilakukan pada kasus primary acquired cholesteatoma bila kolesteatoma
terdapat di atik dan antrum. Dilakukan complete cortical mastoidectomydan antrum mastoid dapat
dimasuki. Diseksi matriks kolesteatoma harus dilakukan dengan hati-hati. Rekurensi dapat terjadi
bila fragmen kecil dari epitel berkeratinisasi tertinggal. Seringdiperlukan “second look operation”
setelah 6-12 bulan kemudian disebabkan rekurensi kolesteatoma (Browning,2008;Chole &
Nason,2009).
REFERENSI
Dhingra PL, 2010, Cholesteatoma and Chronic Suppurative Otitis Media,in Disease of Ear Nose and
Throat, sixth Edition, Elsevier, p.66-73.
Wright T, Valentine P, 2008, The Anatomy and Embriology of the External and Middle Ear, in Scott-
Brown’s Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery, Volume 3, p.3105-25.
Helmi. 2005, `Otitis media supuratif kronis`, dalam Otitis Media Supuratif Kronis: Pengetahuan
Dasar, Terapi Medik, Mastoidektomi, Timpanoplasti. Balai Penerbit FK-UI, Jakarta.
Browning G, Merchant S, Kelly, G, Swan I, Canter, R, McKerrow W, 2008.`Chronic Otitis Media`, in:
Scott-Brown`s Otorhinolaryngology, Head and Neck Surgery, Edward Arnold Ltd, London, p.3395-
442
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/57619/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai