Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 7

1. Winda Triana
2. Putri Indah Sari
3. Meli Oktaviyani
4. Ayu Junita Lestari
5. Devi Puspitasari
Penyakit Infeksi Pada
Kehamilan
INFEKSI VIRUS
Efek infeksi virus terhadap kehamilan tergantung
pada apakah virus dapat melewati barier
plasenta. Di antara virus yang dijumpai dalam
tubuh janin ada 3 yang menyebabkan pengaruh
teratogenik:

1) Rubella, Di luar kehamilan rubella tidak


berbahaya, namun dalam kehamilan penyakit ini
menyebabkan kelainan bawaan janin.
2) Infeksi sitomegalovirus, menyebabkan
kelainan kongenital janin: hidrosefalus,
mikrosefalus, miroftalmia, ensefalitis,
hepatosplenomegali, kelainan darah, dan
kebutaan. Pengobatan yang manjur tidak ada.

3) Infeksi herpesvirus hominis, pengaruhnya


pada janin adalah kematian janin dalam
rahim. Pada bayi dijumpai gelembung-
gelembung pada kulit dan badan atau pada
konjuntiva dan selaput lendir mulut.
4) Cacar (variola atau small pox), Organisasi kesehatan
sedunia (WHO) beberapa tahun lalu mengumumkan
bahwa seluruh dunia termasuk Indonesia telah bebas
cacar.

5) Hepatitis infeksiosa, Telah dibicarakan pada penyakit


hati dan kehamilan.

6) Infeksi virus Coxsakie, Bila di derita ibu dalam


kehamilan dapat menyebabkan kematian janin. Hal ini
disebabkan kelainan/infekis jantung (miokarditis) atau
infeksi otak (esenfalomielitis).
7) Rubeola, Morbilli atau campak biasanya menyerang
anak-anak. Rubeola bila di derita pada masa dewasa
biasanya jalan penyakit lebih berat. Wanita hamil dan
menderita campak akan berakibat buruk terhadap
janin: abortus dan kematian janin dan bisa pula cacad
bawaan.

8) Parotitis epidemika, Jarang dijumpai pada orang


dewasa. Bila wanita menderita parotitis pada triwulan l
dapat membahayakan baik ibu maupun janin.
Terhadap hasil konsepsi dapat terjadi abortus, partus
prematurus dan cacad bawaan.
PENYAKIT KELAMIN DAN
KEHAMILAN
1) Sifilis (lues), Infeksi pada janin terjadi
setelah minggu ke 16 kehamilan, di
mana treponema telah dapat
menembus barier plasenta. Akibatnya:
kelahiran mati, partus prematurus.

2) Gonorrhoea, Sering dijumpai


kemandulan anak satu (one child
sterility) pada penderita atau bekas
penderita gonorrhoea, Konjungtivitis
gonorea neonatroum (blenorea
neonati).
INFEKSI BAKTERI DALAM KEHAMILAN
1) Tifus abdonunalis, Wanita yang menderita tifus dalam
kehamilan apalagi dalam nifas, angka kematian ibu lebih
tinggi, dapat mencapai 15% atau lebih. 60-80% basil
konsepsi akan keluar (aboitus, paxtus imaturus dan
prematurus atau lahir mati); angka kematian janin kira-
kira 75%.

2) Kholera, Gejala utama adalah muntah-mencret, demain


dan kekurangan cairan dan elekirolit. Ibu hamil
menderita kholera atau penyakit muntah mencret angka
kematian ibu tinggi (57%) dan angka kematian janin
tinggi. Dalain 54% kehamilan berakhir dengan abortus
dan partus prematurus.
3) Tetanus, Dalam kehamilan sering kita jumpai tetanus
terutama pada: abortus provakatus kriminalis, dalam
nifas, dalam kehamilan masa inkubasi lebih pendek
dibandingkan di luar kehamilan. Pengaruh terhadap ibu
dan basil konsepsi: Angka kematian ibu tinggi, kejang otot
pernafasan, pengaruh terhadap basil konsepsi bila sedang
hamil juga buruk.

4) Erisipelas, penyebabnya: streptokokus hemolitikus.


Pengaruh kehamilan terhadap infeksi adalah kuman
menjadi lebih patogen menyebabkan sepsis, dan dapat
terjadi infeksi nifas yang mengancam jiwa ibu.
5) Skarlatina, Jarang pada orang dewasa atau pada wanita
hamil. Penyebab streptokokus hemolitikus. Pada hamil
muda wanita menderita skarlatina dapat menyebabkan
abortus. Penobatan seperti erisipelas.

6) Difteri, Inipun jarang dijumpai pada orang dewasa dan


ibu hamil. Bila diderita juga waktu hamil dapat
menyebabkan aboris dan prematunis sekitar 30%. Harus
segera diobati dengan antibiotika.

7) Morbus Hansen (lepra), Penyebabnya adalah


mikobakterium leprae. Dalam penanganan yang penting
adalah pemisahan bayi dan ibunya supaya tidak terjadi
penularan. Apabila tidak dipisah kira-kira 25% anak
ketularan lepra.
INFEKSI PROTOZOA
1) Malaria, Pengaruh kehamilan terhadap malaria: Dalam
kehamilan kekebalan ibu akan berkurang, maka akan terjadi
serangan-serangan demam malaria ada yang berat ada pula
yang ringan, Di daerah non-endemik wanita hamil lebih
sering diserang malaria jenis serebral (otak); dengan angka
kematian yang tinggi.
2) Toxoplasmosis, Penyebab: toksoplasma gondii. Penyakit
dapat menular kepada janin dengan akibat: abortus, partus
prematurus dan kematian janin dalam rahim serta
meninggikan kematian nonatal dapat terjadi cacad bawaan:
hidrosefalus, mikrosefalus, anensefalus, meningo-ensefalitis
dan kelainan pada mata. Bahkan bisa menyebabkan hidrops.
3) Trikhomoniasis, Disebabkan
oleh trikhomonas vaginalis yang
dapat menyebabkan keluhan
keputihan dan perlukan pada
serviks dan vagina. Hal ini telah
dibicarakan pada peradangan
alat kandungan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai