Anda di halaman 1dari 18

DESINFEKSI

Efitra
Desinfeksi adalah suatu tindakan yang
dilakukan untuk membunuh kuman
patogen dan apatogen tetapi tidak dengan
membunuh spora

Pengertian
Desinfeksi adalah proses pengaplikasian
bahan kimia (desinfektans) terhadap per-
alatan, lantai, dinding atau lainnya untuk
membunuh sel vegetatif mikrobial.
Desinfeksi diaplikasikan pada benda dan
hanya berguna untuk membunuh sel
vegetatif saja, tidak mampu membunuh
spora.

Lanjutan ..........
Desinfektan dapat diartikan sebagai
bahan kimia yang digunakan untuk
mencegah terjadinya infeksi atau
pencemaran jasad renik seperti bakteri
dan virus, juga untuk membunuh atau
menurunkan jumlah mikroorganisme atau
kuman penyakit lainnya.

Desinfektan
 Desinfektan dapat digunakan untuk
proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan,
peralatan dan pakaian.
Disinfektan yang tidak berbahaya bagi
permukaan tubuh dapat digunakan dan
bahan ini dinamakan antiseptik.

Lanjutan...........
 Antiseptik diartikan sebagai bahan kimia
yang dapat menghambat atau membunuh
pertumbuhan jasad renik seperti bakteri,
jamur dan lain-lain pada jaringan hidup.

Antiseptik
Merupakan aplikasi senyawa kimia yang
bersifat antiseptis terhadap tubuh untuk
melawan infeksi mencegah pertumbuhan
mikroorganisme dengan cara
menghancurkan atau menghambat
aktivitas mikroba.

Lanjutan ..........
Aseptik tidak adanya patogen penyebab
sakit.
Teknik aseptik adalah usaha
mempertahankan klien sedapat mungkin
bebas dari mikroorganisme.

ASEPTIK/ASEPSIS
Asepsis medis
Tehnik bersih, termasuk prosedur yang digunakan
untuk mencegah penyebaran mikroorganisme.
ex: mencuci tangan,mengganti linen tempat
tidur, dan menggunakan cangkir untuk
obat.     
 Asepsis bedah
Teknik steril, termasuk prosedur yang digunakan
untuk
membunuh mikroorganisme dari suatu daerah.   

ASEPSIS.......
Semua benda yang menyentuh kulit yang merekah atau
diamsukkan ke dalam kulit untuk menyuntikkan sesuatu ke
dalam tubuh, atau yang dimasukkan ke dalam rongga badan
yang dianggap steril, haruslah steril.  
Jangan sekali-kali menjauhi atau membelakangi tempat yang
steril.
Peganglah objek-objek yang steril, setinggi atas pinggang
dengan demikian objek-objek itu selalu akan terlihat jelas
dan ini mencegah terjadinya kontaminasi diluar pengawasan.
Hindari berbicara, batuk, bersin atau menjangkau suatu
objek yang steril

Prinsip-Prinsip Tindakan
Asepsis Yang Umum
Jangan sampai menumpahkan larutan apapun pada
kain atau kertas yang sudah steril.
Bukalah bungkusan yang steril sedemikian rupa,
sehingga ujung pembungkusnya tidak mengarah
pada si petugas.
Objek yang steril menjadi tercemar, jika
bersentuhan dengan objek yang tidak steril.
Cairan mengalir menurut arah daya tarik bumi, jika
forcep dipegang sehingga cairan desinfektan
menyentuh bagian yang steril, maka forcep itu
sudah tercemar.
Bekerja dengan cepat untuk
menginaktivasi mikroorganisme pada
suhukamar
Aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan
organik, pH, temperatur dan kelembaban
Tidak toksik pada hewan dan manusia
Tidak bersifat korosif

Kriteria Desinfektan yang Ideal


Tidak berwarna dan meninggalkan noda
Tidak berbau/ baunya disenangi
Bersifat biodegradable/ mudah diurai
Larutan stabil
Mudah digunakan dan ekonomis.
Alkohol
Aldehid
Biguanid
Fenol
Klorsilenol
Sabun dan Detergen
Sulfonamida

Macam-Macam .........
Senyawa Amonium Kuaterner
Betapropiolakton
Hidogen Peroksida
Etilen Oksida
Formaldehida

Lanjutan ......
Hasil proses desinfeksi dipengaruhi oleh
beberapa faktor:
Beban organik (beban biologis) yang dijumpai
pada benda.
Tipe dan tingkat kontaminasi mikroba.
Pembersihan/dekontaminasi benda
sbelumnya.
Konsentrasi desinfektan dan waktu pajanan
Struktur fisik benda
Suhu dan PH dari proses desinfeksi.

Hasil Desinfeksi
Membuang semua material yang tampak (debu,kotoran)pada
benda,lingkungan,permukaan kulit dengan menggunakan sabun, air dan
gesekan.        
Terdapat 3 tingkat desinfeksi:
²  Desinfeksi tingkat tinggi
          Membunuh semua organisme dengan perkecualian spora bakteri.
²  Desinfeksi tingkat sedang
          Membunuh bakteri kebanyakan jamur kecuali spora bakteri.
²  Desinfeksi tingkat rendah
Membunuh kebanyakan bakteri beberapa virus dan beberapa jamur
tetapi tidak dapat membunuh mikroorganisme yang resisten seperti basil
tuberkel dan spora bakteri.
STERILISASI
²  Defenisi

Dekontaminasi
Untuk mencegah penyebaran infeksi melalui
peralatan pasien atau permukaan lingkungan.
Untuk membuang kotoran yang tampak.
Untuk membuang kotoran yang tidak terlihat
(Mikroorganisme).
Untuk menyiapkan semua permukaan untuk
kontak langsung dengan alat pensteril atau
desinfektan.
Untuk melindungi personal dan pasien.

Tujuan

Anda mungkin juga menyukai