Gambaran klinis
Anemia ringan,splenomegali ringan,hemolisis akut,retardasi mental
prognosis
Mempunyai prognosis baik,jarang memerlukan tranfusi,dapat hidup
normal,dalam penatalaksanaan medis tidak memerlukan terapi khusus
Pengkajian keperawatan
Data biografi
Umur : dapat terjadi pada semua tingkat usia ( paling sering terjadi pada
bayi dan anak )
Jenis kelamin tidak berpengaruh dalan insiden kasus ini
Suku bangsa mediteranian termasuk indonesia
Keluhan utama
Tidak nafsu makan,pucat,pusing ikterus dan lemah
Riwayat keperawatan
Adanya gangguan tumbuh kembang,sering keluar masuk RS dan
tranfusi darah,heriditer.
Pola kebiasaan sehari – hari
Nutrisi : nafsu makan menurun,BB kurang,status gizi buruk
Eliminasi : cenderung obstipasi
Aktivitas : lemah
Pemeriksaan fisik
Wajah mongoloid,perut membesar,hepatomegali,splenomegali,nyeri
tekan abdomen,ikterus,kekuatan otot lemah,gangguan tumbuh
kembang (postur tubuh pendek,IQ rendah),deformitas tulang
panjang,pucat dll.
Data penunjang
• Hb rendah ( 2 – 6 gr% )
• darah tepi : hipokrom mikrositer,anisositosis,poilikisitosis
• MCV,MCH dan MCHC menurun
• Sumsum tulang :hiperaktif
• SGOT,SGPT dapat meningkat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
2. Gangguan aktivitas
3. Oksigenasi/hipoksia jaringan
4. Hemosiderosis
5. Kurang pengetahuan
6. Gangguan Konsep diri
Intervensi keperawatan
Kolaburasi dalam pemberian tranfusi
monitor kadar Hb,Ht dan BB secara
berkala
Tingkatkan suplai O2 dan batasi kebutuhan
O2 ( misal: bedrest,aktivitas
seperlunya,semi fowler dll)
Berikan bantuan O2
Jelaskan secara singkat tentang penyakit
dan perawatanya
Berikan diet dengan TKTP,kandungan
Fe,suplemen asam folat
Cek lama darah tranfusi disimpan (tidak
boleh lebih dari 7 hari )
Hitung kebutuhan SDM pasien ( sebaiknya
10 -20 cc/kg BB )
Hitung indek derajat penurunan kadar Hb
diantara dua tranfusi
Hb “pasca” – Hb “pra”
x 100
Hb “pasca” x hari (antar tranfusi)