Anda di halaman 1dari 22

AKUNTANSI

PERUSAHAAN
DAGANG
Pengantar akuntansi – ekma4115

2/15/22 BARBARAKSI SUPPORT CENTRE


MENU 1. PERUSAHAAN
DAGANG ?
5. AKUN KHUSUS 9. PEMBELIAN

2. PERBEDAAN
PERUSAHAAN JASA 6. SHIPPING METODE 10. PENJUALAN
& DAGANG

3. JENIS
7. PERSEDIAAN 11. TERMIN
PERUSAHAAN
BARANG DAGANG
DAGANG

8. MANAJEMEN
PENCATATAN 12. SIKLUS
4. HPP PERSEDIAAN AKUNTANSI PD
BARANG DAGANG

BARBARAKSI SUPPORT CENTRE


Perusahaan dagang adalah :
• Bergerak di bidang Jual-Beli
APA ITU • Pendapatan utama dari Penjualan
PERUSAHAAN • Ada Harga Pokok Penjualan / HPP
DAGANG ? • Adanya Persediaan Barang
Dagang (pembelian barang
dagang dalam bentuk bahan jadi)
• Ada aturan atau penerapan
diskon dan cara pembayaran.
BARBARAKSI SUPPORT CENTRE 2/15/22
PERBEDAAN JASA DAGANG MANUFAKTURE
DALAM

Tidak ada
(meskipun ada Ada dalam bentuk  Bahan mentah/bahan
PERBEDAAN
PERUSAHAAN
baku
hanya dalam skala bahan jadi (barang  Persediaan dlm proses
PERSEDIAAN kecil dan biasa dagang) dibeli dari produksi
digunakan untuk supplier untuk dijual  Persediaan bahan
pembantu

JASA,
kebutuhan Kembali Persediaan barang jadi

pelayanan)

PEMBELIAN
Langsung
dimasukkan pada
peralatan dan Ada Ada
DAGANG,
& MANUFAKTUR !
perlengkapan

Tidak ada harga Ada HARGA POKOK Ada HARGA POKOK


HARGA pokok penjualan PENJUALAN PENJUALAN

AKUNTANSI Ada akuntansi biaya 


BIAYA  TIDAK ADA TIDAK ADA ( biaya operasional
Produksi )

BARBARAKSI SUPPORT CENTRE

2/15/22
Jenis Perusahaan Dagang

Berdasarkan Jumlah Konsumen/ Volume


Berdasarkan barang
Penjualan
dagang.
1. Perusahaan Dagang Besar (wholesaler)
1. Perusahaan Dagang Barang Produksi Perusahaan yg membeli barang dagang langsung dr
Perusahaan yg menjual bahan baku (raw pabrik dlm jumlah besar dan dijual dalam volume yg
material) besar juga. Contoh Pedagang Grosir.

2. Perusahaan Dagang Perantara (middleman)


2. Perusahaan Dagang Barang Jadi Perusahaan yg membeli dlm partai besar untk dijual
Perusahaan yg menjual produk akhir dr barang Kembali kpd pengecer dan dijual dlm volume sedang.
yg siap digunakan atau dikonsumsi Contoh : Agen
3. Perusahaan Dagang Pengecer (Retailer)
BARBARAKSI SUPPORT CENTRE Perusahaan yg langsung berhubungan dengan
2/15/22 konsumen, konsumen bisa membeli dlm bentuk
eceran. Contoh warung, toko dll.
NEXT

UNSUR-UNSUR DALAM PERUSAHAAN DAGANG


A. Harga Pokok Penjualan (Cost of Good Sold)

Mari mengenal APA ITU HPP?

 seluruh biaya yg dikeluarkan untuk menghasilkan barang yg akan diperjual belikan.


 CONTOH yang termasuk kedalam HPP adalah biaya tenaga kerja, bahan, dan overhead ( In Manufacture ).
 TUJUAN HPP
Harga Pokok penjualan juga membantu merealisasi biaya Produksi untuk perusahaan Manufaktur.

RUMUS HPP

HPP = PERSEDIAAN AWAL + PEMBELIAN BERSIH – PERSEDIAAN AKHIR

2/15/22

BARBARAKSI SUPPORT CENTRE


NEXT
Unsur – Unsur HPP : BACK

 Persediaan awal barang dagang : persediaan brng dagang yg ada pada awal periode tahun
berjalan. Saldo awal dilihat dari neraca saldo akhir tahun sebelumnya. (+)
 Persediaan akhir barang dagang : persediaan brng dagang yg ada di akhir periode berjalan.
Saldo dpt diketahui pd data penyesuaian perusahaan akhir periode (-)
 Pembelian bersih : seluruh pembelian brng dagang, baik tunai maupun kredit “ditambah” biaya
angkut lalu dikurangi pot. Pembelian dan retur pembelian (+)
Pembelian Bersih = (Pembelian + Biaya angkut) – (Potongan Pembelian + Retur Pembelian)
 Biaya angkut pembelian : Seluruh biaya yg dikeluarkan sampai barang dagang sampai di Gudang
persediaan. (+)
 Retur pembelian & pengurangan harga pembelian (-)
 Potongan pembelian. (-)

BARBARAKSI SUPPORT CENTRE 2/15/22


NEXT

CONTOH SOAL BACK


PT. Makmur Jaya sedang menyelesaikan laporan keuangannya di akhir tahun 2019 dan
ingin menghitung jumlah persediaan yang dimiliknya. Berikut data yang dimiliki PT.
Makmur Jaya
Persediaan awal tahun 2019 = Rp 250.000.000,
pembeliaan baru di tahun 2019 = Rp 300.000.000
Persediaan akhir tahun 2019 = Rp 150.000.000
Pengerjaan:
RUMUS HPP

HPP= =
HPP PERSEDIAAN
PEMBELIAN AWAL
BERSIH + PEMBELIAN
+ PERSEDIAAN BERSIH
AWAL – PERSEDIAAN
– PERSEDIAAN AKHIR
AKHIR

HPP = Rp 250.000.000 + Rp 300.000.000 – 150.000.000


HPP = Rp 450.000.000

BARBARAKSI SUPPORT CENTRE 2/15/22


Pembelian Bersih (Unsur HPP) BACK

Rumus :
Pembelian Bersih = (Pembelian + Ongkir) – (Retur Pembelian + Potongan Pembelian)

Contoh Soal :

Perusahaan Abdi Jemawa Jakarta pada tanggal 1 Januari 2020 memiliki persediaan awal barang dagang sebesar Rp 10.000.000, pembelian
sebesar Rp 50.000.000, beban angkut pembelian sebesar Rp 1.000.000, retur pembelian sebesar Rp 2.000.000, potongan pembelian Rp
1.500.000 dan persediaan akhir sebesar Rp 5.000.000.

Penyelesaian :

Pembelian Bersih = (Pembelian + Biaya Angkut Pembelian) – (Retur Pembelian + Potongan Pembelian)
Pembelian Bersih = (Rp 50.000.000 + Rp 1.000.000) – (Rp 2.000.000 + Rp 1.500.000)
Pembelian Bersih = Rp 47.500.000

Barang Tersedia Untuk Dijual = Persediaan Awal Barang Dagang + Pembelian Bersih
Barang Tersedia Untuk Dijual =Rp 10.000.000 + Rp 47.500.000
Barang Tersedia Untuk Dijual =Rp 57.500.000

HPP = Barang Tersedia Untuk Dijual – Persediaan Akhir


HPP = Rp 57.500.000 – Rp 5.000.000
HPP = Rp 52.500.000

Jadi HPP (Harga Pokok Penjualan) PT Abdi Jemawa Jakarta periode 1 Januari 2020 sebesar Rp 52.500.000.

BARBARAKSI SUPPORT CENTRE 2/15/22


• Penjualan : Untuk mencatat pendapatan dari penjualan barang dagang.
• Retur Penjualan : Untuk mencatat jumlah harga barang yang diterima Kembali dari
pelanggan krn alasan tertentu.
• Pot. Penjualan : Untuk mencatat jumlah potongan tunai (cash discount) yg diberikan kpd
pelanggan krn dia membayar dlm masa potongan yg dlm syarat pembayaran (termin
AKUN •
pembayaran) Misal 3/10 n/30
Biaya angkut : Untuk mencatat jumlah biaya pengankutan barang dagang yang ditanggung
KHUSUS perusahaan baik penjualan maupun pembelian. Misal pengangkutan PD Bangunan atas 20
sak semen sampai dengan Gudang pembeli.

DALAM •

Pembelian : Untuk mencatat pembelian barang dagang baik tunai maupun kredit .
Retur Pembelian : Untuk mencatat jumlah harga barang yg dikembalikan kpd penjual krna
AKUNTANSI alasan tertentu.
• Pot. Pembelian : Untuk mencatat diskon atau potongan harga atas barang yg dibeli
PERUSAHAAN perusahaan krn membayar dalam masa potongan atas syarat pembayaran yg tertera (termin
pembayaran).

DAGANG (PD) • Persediaan Barang Dagang : Untuk mencatat keluar masuknya persediaan barang dagang.
• Utang Dagang : untuk mencatat timbulnya Utang dan pelunasan atas pembelian barang
dagang secara kredit kepada supplier.
• Piutang Dagang : Untuk mencatat timbulnya piutang dagang dan penerimaan atas
penjualan barang dagang secara kredit.

BARBARAKSI SUPPORT CENTRE 2/15/22


NEXT
BIAYA ANGKUT
Penerapan FOB (Free On Board)

Persyaratan dalam Perdagangan jika biaya angkut mulai dari Gudang penjual hingga pembeli menjadi tanggung
jawab pembeli / Penjual.

 FOB SHIPPING POINT


Shipping point yaitu ongkos kirim dan segala resiko yang terjadi saat pengiriman barang, hingga barang
mencapai gudang, menjadi tanggungan pembeli.

 FOB DESTINATION
untuk ongkos kirim dan segala resiko yang terjadi saat pengiriman barang menjadi tanggungan penjual/
Tanggung jawab penjual.

BARBARAKSI SUPPORT CENTRE 2/15/22


BACK

CONTOH SOAL
FOB SHIPPING POINT

14 Desember 2020
PT MAKMUR JAYA membeli barang dagangan dari PT INDAH KUSUMA dengan syarat 2/10
n/45 sebesar Rp 35.000.000, FOB Shipping Point. Besarnya ongkos angkut Rp 1.000.000.

Cara pengerjaan:
Menggunakan Metode Periodic/fisik
Pembelian Rp 35.000.000
Beban Angkut Pembelian Rp 1.000.000
Utang dagang Rp 36.000.000

BARBARAKSI SUPPORT CENTRE 2/15/22


NEXT
TERMIN
A. Pengertian
Termin adalah sistem pembayaran yang memiliki jangka waktu pelunasan berbeda-beda tergantung
kesepakatan antar penjual dengan pembeli.

B. Fungsi

1. Sebagai bukti pembayaran yang sah.


2. Sebagai dokumen kerja sama yang sah.
3. Sebagai alat pemberitahuan jatuh tempo.
C. Jenis – Jenis Termin Pembayaran

1. Syarat EOM (End of Month)


2. Syarat N/30
3. Syarat N/10 EOM
4. Syarat 3/10 N/30
5. Syarat 2/10 EOM 2/15/22

BARBARAKSI SUPPORT CENTRE


NEXT

BACK

Syarat EOM (End of Month)


• Artinya, pembeli harus melunasi utangnya paling lambat akhir bulan
pada bulan berjalan.
• Contoh : Pembelian tanggal 15 September harus dilunasi paling
Penjelasan lambat tanggal 30 September.

Syarat N/30
Syarat • Artinya, jatuh tempo pembayaran utang 30 hari setelah transaksi
Termin berlangsung.
• Contoh : Pembelian tanggal 15 September harus dilunasi paling

Pembayaran lambat tanggal 15 Oktober.

Syarat N/10 EOM


• Artinya, jatuh tempo pembayaran utang 10 hari setelah akhir bulan
berjalan.
• Contoh : Pembelian tanggal 15 September harus dilunasi paling
lambat tanggal 10 Oktober.

BARBARAKSI SUPPORT CENTRE 2/15/22


NEXT
Syarat 3/10 N/30
BACK • Artinya, jatuh tempo pembayaran utang 30 hari setelah transaksi berlangsung. Namun jika
pembeli melunasi utangnya kurang dari atau 10 hari sejak transaksi berlangsung, maka
pembeli memperoleh potongan sebanyak 3%.
• Contoh :
• Pada tanggal 01 Oktober 2021 PT. BARBAR membeli Persediaan Barang Dagang seharga
Rp5.000.000 dengan syarat 3/10 N/30.
• Diminta :

Jurnal pada saat membayar utang pada tanggal 09 Oktober 2021


• METODE PERIODIK
• Utang dagang Rp5.000.000
• Kas/Bank Rp4.850.000
• Potongan pembelian Rp 150.000
• METODE PERPETUAL
• Utang dagang Rp5.000.000
• Kas/Bank Rp4.850.000
• Persediaan barang dagang Rp 150.000

Jurnal pada saat membayar utang pada tanggal 25 Oktober 2021


• Utang dagang Rp5.000.000
• Kas/Bank Rp5.000.000
BARBARAKSI SUPPORT CENTRE 2/15/22
BACK
 Syarat 2/10 EOM
Artinya, pembeli harus melunasi utangnya paling lambat pada akhir bulan berjalan. Namun jika pembeli melunasi
utangnya kurang dari atau 10 hari setelah transaksi berlangsung maka pembeli memperoleh potongan sebanyak
2%.
Contoh :
Pada tanggal 03 Oktober 2021 PT. AKSI membeli barang dagang senilai Rp10.000.000 dengan syarat 2/10 EOM
Diminta :
 Jurnal pada saat melunasi utang pada tanggal 13 Oktober 2021.
METODE PERIODIK
Utang dagang Rp10.000.000
Kas/Bank Rp9.800.000
Potongan pembelian Rp 200.000
 
METODE PERPETUAL
Utang dagang Rp10.000.000
Kas/Bank Rp9.800.000
Persediaan barang dagang Rp 200.000
 
 Jurnal pada saat melunasi utang pada tanggal 28 Oktober 2021
Utang dagang Rp10.000.000
Kas/Bank Rp10.000.000
 
2/15/22
Jika tidak ada potongan, jurnal dengan metode periodik dan perpetual sama saja.
 
BARBARAKSI SUPPORT CENTRE
NEXT

METODE PERPETUAL :
• Persediaan dicatat setiap terjadinya transaksi
• Tidak perlu adanya jurnal penyesuaian
• Terdapat akun “Persediaan Barang Dagang dan HPP (Cost of
Good Sold )
• Cocok digunakan oleh perusahaan yg frekuensi transaksinya
tdk terlalu tinggi, tapi nilai per transaksinya besar.
PERSEDIAAN
BARANG DAGANG METODE PERIODIK :
• Persediaan dicatat / dihitung di akhir periode
• Perlu Jurnal Penyesuaian
• Hanya ada akun “Penjualan dan Pembelian “
• Cocok digunakan untuk perusahaan oleh perusahaan yg
frekuensi transaksinya tinggi.

2/15/22

BARBARAKSI SUPPORT CENTRE


BACK
JURNAL PERSEDIAAN MENURUT METODE
PERPETUAL VS PERIODIK
METODE PERPETUAL :

 Jurnal saat pembelian :


Persediaan Brg Dgng Rp xxx
Utang Usaha / Kas Rp xxx
METODE PERIODIK :
 Jurnal saat Penjualan :
Piutang Usaha / Kas Rp xxx  Jurnal saat pembelian :
Penjualan Rp xxx Pembelian Rp xxx
HPP (COGS) Rp xxx Utang Usaha / Kas Rp xxx
Persediaan Rp xxx
 Jurnal saat Penjualan :
Piutang Usaha / Kas Rp xxx
Penjualan Rp xxx

BARBARAKSI SUPPORT CENTRE 2/15/22


Ada 2 metode untuk mencatat keluar masuknya barang
dagang :
* Metode FIFO (First in First Out ) :
 Dimana barang yang pertama masuk / lebih
dulu masuk, maka barang tersebut yang
lebih dulu dijual.
MANAJEMEN
* Metode LIFO (Last In First Out) :
PERSEDIAAN
 Dimana barang yang terakhir masuk , maka BARANG DAGANG
barang tersebut yang lebih dulu dijual.

* Metode Average atau Rata-Rata


 Metode yang membagi antara barang yang tersedia untuk
dijual dengan jumlah unit yang tersedia. Dengan kata lain,
metode ini merupakan titik tengah antara metode LIFO dan
FIFO.

BARBARAKSI SUPPORT CENTRE 2/15/22


METODE PERPETUAL METODE PERIODIK
Pembelian : Pembelian :
Persediaan Brg Dagang Rp xxx Pembelian Rp xxx
Kas/ Utang Dagang Rp xxx Kas / Utang Dagang Rp xxx
Transaksi
Potongan Pembelian : Potongan Pembelian : Pembelian
Utang Dagang
Persediaan Brg Dagang
Rp xxx
Rp xxx
Utang Dagang / Pembelian Rp xxx
Kas Rp xxx
Perusahaan
Kas Rp xxx Pot. Pembelian Rp xxx
Dagang
Retur Pembelian Retur Pembelian

Kas / Utang Dagang Rp xxx Utang Dagang / Kas Rp xxx


Persediaan Brg Dagang Rp xxx Retur Pembelian Rp xxx

BARBARAKSI SUPPORT CENTRE 2/15/22


METODE PERPETUAL METODE PERIODIK

Penjualan :
Kas/ Piutang Dagang Rp xxx
Penjualan : Transaksi
Penjualan
Kas/ Piutang Dagang Rp xxx
Penjualan Rp xxx Penjualan Rp xxx
HPP / COGS Rp xxx
Persediaan Brg Dagang Rp xxx

Potongan Penjualan :
Potongan Penjualan : Perusahaan
Dagang
Kas Rp xxx
Kas Rp xxx Pot. Penjualan Rp xxx
Pot. Penjualan Rp xxx
Piutang Dagang/ Penjualan Rp xxx Piutang Dagang / Penjualan Rp xxx

Retur Penjualan : Sales Return ( Retur Penjualan)


Sales Return (Retur Penjualan) Rp xxx Retur Penjualan Rp xxx
Piutang Dagang / Kas Rp xxx Piutang Dagang / Kas Rp
Persd. Brg Dagang Rp xxx xxx
HPP Rp xxx

BARBARAKSI SUPPORT CENTRE 2/15/22


SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

JURNAL PENYESUAIAN
BUKU BESAR
BUKTI TRANSAKSI JURNAL KHUSUS :
1. Jurnal Pembelian
UMUM
2. Jurnal Penjualan
3. Jurnal Pengeluaran Kas
4. Jurnal Penerimaan Kas NERACA SALDO
STOCK CARD 5. Jurnal Umum
( KARTU PERSEDIAAN)
NERACA LAJUR

Buku Besar Pembantu :


1. BBP Utang
2. BBP Piutang LAPORAN KEUANGAN :
Daftar Saldo 1. Lap. Laba Rugi
1. Daftar Saldo 2. Laporan Modal
Piutang (Equitas)
2. Daftar Saldo 3. Neraca
Utang 4. Laporan Arus Kas
(Cash Flow)
2/15/22

BARBARAKSI SUPPORT CENTRE

Anda mungkin juga menyukai