Anda di halaman 1dari 12

PERSEDIAAN

AZIMAH HANIFAH
MANAJEMEN
FEB
 Persediaan adalah suatu perkiraan aktiva lancar yang
merupakan milik perusahaan untuk digunakan bagi kegiatan
usaha.
 Persediaan adalah stok bahan yang digunakan untuk
memudahkan produksi atau untuk memuaskan permintaan
pelanggan
 Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-
barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam
PENGERTIAN suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang
yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi ataupun
persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam
suatu proses produksi
 Persediaan adalah persediaan barang-barang atau bahan-bahan
yang menjadi sebuah objek usaha pokok perusahaan
 Persediaan merupakan sebuah barang yang dijual di dalam
aktivitas operasi normal perusahaan
 Persediaan adalah suatu keputusan investasi yang penting
sehingga perlu kehati-hatian
 Persediaan adalah barang yang disimpan untuk digunakan atau
dijual pada periode mendatang
 Persediaan barang adalah suatu aktiva lancar yang meliputi
NEXT barang-barang yang merupakan milik perusahaan dengan
sebuah maksud supaya dijual dalam suatu periode usaha
PENGERTIAN normal ataupun persediaan barang-barang yang masih dalam
pekerjaan sebuah proses produksi maupun persediaan bahan
AKUNTANSI baku yang juga menunggu penggunaannya di dalam suatu
proses produksi
 Persediaan adalah sebuah istilah dari persediaan barang yang
dipakai agar menunjukkan barang-barang yang dimiliki supaya
dijual kembali atau juga digunakan untuk bisa memproduksi
barang-barang yang akan dijual
 Secara umum persediaan dibagi menjadi dua yaitu :
1. Persediaan barang jadi (untuk perusahaan dagang).
JENIS 2. Persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses
PERSEDIAAN dan persediaan barang jadi (untuk perusahaan
pabrik/manufaktur).
A. SISTEM PERIODIK/PHYSIK

Sistem pencatatan periodik lebih mudah bagi perusahaan yang


SISTEM memiliki sistem yang belum terpadu. Sistem ini sangat
sederhana bagi perusahaan kecil yang memiliki SDM terbatas
PENCATATAN dalam hal ketelitian.
Karena sistem ini hanya mewajibkan akunting mencatat
PERSEDIAAN penjualan yang sama dengan bukti transaksi. Jadi setelah
transaksi penjualan dan pembelian sudah dilaksanakan pada
akhir bulan akunting wajib untuk opname persediaan yang
masih di gudang untuk mengetahui sisa persediaan setelah
adanya transaksi jual beli selama satu periode pencatatan
 Prosedur yang harus dilakukan oleh akuntan pertama yaitu
mencatat persediaan yang ada di gudang sebelum sistem
berjalan. Saat ada transaksi jual beli akuntan dapat
memosting transaksi tersebut dan mendebit akun pembelian
jika pembelian terjadi.

Sistem  Namun jika penjualan terjadi maka akuntan mengkredit akun


pembelian. Setelah akhir periode pencatatan akuntan wajib
Pencatatan opname ulang persediaan yang dimiliki perusahaan. Hal ini
dilakukan untuk menghitung harga pokok penjualan yang
Periodik nantinya untuk menghitung laba-rugi perusahaan selama satu
periode pencatatan

 HPP= Stok Awal + pembelian – penjualan – Stok akhir


Harga Pokok Penjualan selama periode tersebut dihitung dengan
rumusan;
 Persediaan barang dagang (awal) Rp xxxxxx
 Pembelian bersih selama periode Rp xxxxx (+)
FORMULA  Barang tersedia dijual Rp xxxxxx
 Persediaan barang dagang (akhir) Rp xxxxx (-)
 Harga Pokok Penjualan Rp xxxxxx
B. SISTEM PENCATATAN PERPETUAL
Sistem pencatatan perpetual merupakan sistem pencatatan
yang di catat langsung saat transaksi tersebut berlangsung,
semua akun langsung dapat diketahui pada saat transaksi
SISTEM berlangsung.
PENCATATAN  Maka dari itu akuntan harus menjurnal akun Harga Pokok
dalam posting transaksi pembelian atau pun penjualan. Sistem
PERSEDIAAN pencatatan ini lebih rumit dibanding sistem pencatatan
periodik, karena akuntan wajib memasukkan jurnal harga
pokok ini berarti akuntan harus memiliki data harga pokok.
maka dari itu perusahaan retail sangat jarang memilih
pencatatan persediaan dengan sistem perpetual
Namun terlepas dari perlunya ketelitian akuntan, sistem
pencatatan perpetual lebih tidak memakan waktu dari pada
periodik. Karena tidak memerlukan opname persediaan pada
akhir bulan.
Sehingga sistem sudah berjalan ketika adanya transaksi penjualan
Sistem ataupun pembelian pada saat akuntan posting di dalam jurnal.

Pencatatan Pada sistem ini setiap pembelian barang dagang langsung dicatat
dalam akun persediaan, tidak ada akun pembelian. Harga Pokok
Perpetual Penjualan dihitung dan dicatat setiap kali terjadi penjualan.
 Akun persediaan mencatat nilai persdiaan awal, pembelian,
penjualan dan persediaan akhir periode. Untuk memudahkan
pencatatan pada sistem ini, dugunakan kartu persediaan (stock
card). Kumpulan kartu persediaan dari seluruh jenis barang
dagang yang dimiliki disebut Buku Persediaan (Inventory
Subsdiary Ledger).
 Metode Perhitungan Persediaan.
 Dalam menghitung harga pokok penjualan dan nilai persediaan
ada beberapa cara, yaitu :
1. Pertama Masuk Pertama Keluar (FIFO). First in first out
METODE
PERHITUNGAN 2. Terakhir Masuk Pertama Keluar (LIFO)  Last in first out
PERSEDIAAN 3. Metode Rata – rata (Average).
4. Metode Identifikasi Khusus (Spesific Identification).
5. Metode Taksiran.
Tanggal Keterangan Unit Harga/unit
1 Maret Persediaan Awal 120 Rp 200.000
5 Maret Penjualan 84
12 Maret Pembelian 96 Rp 210.000
19 Maret Penjualan 48
Latihan Soal 23 Maret Penjualan 24
27 Maret Pembelian 60 Rp 220.000
31 Maret Pembelian 60 Rp 220,000

Anda mungkin juga menyukai