Modul Mandi Bayi Dikonversi
Modul Mandi Bayi Dikonversi
Rini Ernawati,M.Kes
1
Assamua’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kita sampaikan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala semoga kita dalam menjalankan amanah masing-masing senantiasa mendapat rahmat dan ridhonya, sholawat dan salam kita curahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad Solallahualaihi wassalam.
Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur memiliki Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi, Fakultas Sains Tekhnologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora serta Fakultas Pendidikan. Dalam memenuhi
kebutuhan pembelajaran UMKT mempunyai Laboratorium Terpadu untuk menunjang pelaksanaan tridama perguruan tinggi, yang khususnya memfasilitasi pembelajaran keahlian mahasiswa melalui praktikum,
penelitian dan pengabdian masyarakat. Laboratorium terpadu Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur senantiasa mengikuti perkembangan issue terkini/up date tentang ilmu pengetahuan yang dipelajari dan
memfasilitasi kegiatan pembelajaran praktikum sebaik mungkin melalui upaya menyiapkan laboran, alat-alat dan bahan serta panduan praktikum sesuai dengan kebutuhan pada setiap kelompok keilmuan.
Pembelajaran praktikum membutuhkan Panduan Praktikum / modul agar praktikum dapat dilakukan dengan tepat, efektif dan efisien. Modul ini secara prinsip berisi tentang acuan baku bagi Dosen dan
Mahasiswa dalam melaksanakan praktikum di laboratorium Univeristas Muhammadiyah Kalimantan Timur. Dengan adanya Panduan Praktikum di Laboratorium Univeristas Muhammadiyah Kalimantan Timur ini
diharapkan mahasiswa dapat melakukan kegiatan praktikum dengan baik dan benar.
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Panduan Praktikum / modul di Laboratorium Univeristas Muhammadiyah Kalimantan Timur.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Samarinda,
3
DAFTAR ISI
TIM PENYUSUN
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..…………....................2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………...............................3
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………............5
B. TUJUAN………………………………………………………………………………………............7
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian…………………………………………………………………………………..................8
B. Tujuan………………………………………………………………………………………................9
C. Ruangan……………………………………………………………………………………................11
D. Kontra Indikasi…………………………………………………………………………….................13
E. Perlengkapan memandikan dan perawatan tali pusat ……………………………..............................16
F. Prosedur Pelaksanaan……………………………………………………………………...................19
G. SOP…………………………………………………………………………………………...............25
SOAL…………….…………………………………………………………………………………………......................32
JAWABAN…………………………………………………………………………………………………......................33
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………..............................35
4
3
A.KEWAJIBAN
1. MAHASISWA WAJIB MENGONTRAK LABORATORIUM DAN MENGISI SILARIUM UNTUK PEMINJAMAN ALAT YANG AKAN DIGUNAKAN
KETIKA PRAKTIKUM
2. MENGISI SILARIUM DILAKUKAN MAKSIMAL 3 HARI SEBELUM KEGIATAN PRAKTIKUM DIMULAI
3. SETIAP MAHASISWA YANG AKAN PRAKTIK HARUS MEMASUKI LABORATORIUM 15 MENIT SEBELUM PRAKTIK.
4. MAHASISWA SELAMA PRAKTIK HARUS MENGGUNAKAN APD SESUAI DENGAN PER-LABORATORIUM YANG BERLAKU.
5. MAHASISWA WAJIB MENGISI ABSENSI ( DAFTAR HADIR )
6. MAHASISWA MEMPERHATIKAN MATERI SIMULASI / PRAKTEK YANG DIBERIKAN OLEH DOSEN PEMBIMBING
7. MAHASISWA WAJIB MENGISI LOG BOOK PADA SAAT SEBELUM DAN SESUDAH MENGGUNAKAN ALAT KETIKA PRAKTIKUM
8. MENJAGA KEAMANAN, KEBERSIHAN DAN KETENANGAN SELAMA DAN SESUDAH PRAKTIK DI LABORATORIUM
9. WAJIB MEMBERSIHKAN DAN MERAPIKAN ALAT KEMBALI SAAT SELESAI PRAKTIKUM.
B.HAK
10. MAHASISWA MELAKUKAN PRAKTIK LABORATORIUM SESUAI JADWAL YANG DITENTUKAN
11. JIKA DILUAR JADWAL MAHASISWA HARUS MELAPOR KEPADA PETUGAS LABORATORIUM 1 HARI SEBELUM PRAKTIK DAN MENGISI
C.LARANGAN
5. MENGGUNAKAN SEPATU DIDALAM RUANGAN LABORATORIUM
6. MAKAN, MINUM DAN MEROKOK SELAMA KEGIATAN PRAKTIKUM BERLANGSUNG
7. DUDUK / BERBARING DI LABORATORIUM
8. MEMBUAT KERIBUTAN DAN MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN
9. MELANGGAR TATA TERTIB LABORATORIUM YANG ADA
10. MENGGUNAKAN HANDPHONE SAAT PRAKTIK BERLANGSUNG
6
D.SANKSI
1. MAHASISWA/I YANG MELANGGAR KEWAJIBAN DAN LARANGAN DIATAS BERHAK DIKELUARKAN DARI
BERSANGKUTAN HARUS MENGGANTI DENGAN JENIS ALAT DAN JUMLAH YANG SAMA SESUAI BATAS WAKTU
YANG DITENTUKAN
3.KETERLAMBATAN DALAM PENGEMBALIAN ALAT YANG DIPINJAM AKAN KENA DENDA SBB:
BAJU/TENUN RP.5000/BAJU/TENUN/HARI
7
BAGAN ALUR PEMINJAMAN DAN PENGGUNAAN ALAT DI LABORATORIUM
MULAI MAHASISWA:MAHASISWA:
Mengajukan peminjaman peralat yang akan
digunakan menggunakan silarium
PROSES
LABORAN:
1.Menyetujui pengajuan peminjaman alat yang
diajukan oleh mahasiswa.
PELAKSANAAN
2. laboran mengecek kesiapan kelayakan alat
kemudian laboran menyerahkan alat kepada
ketua/kelompok mahasiswa. dosen penanggung jawab
SELESAI mengisi berita acara praktikum.
8
DOSEN DAN MAHASISWA
1. Dosen dan Mahasiswa menggunakan alat untuk
kegiatan praktikum
2.Mahasiswa membersihkan alat yang sudah
digunakan daMnAmHenAgSemISbWalAik:ankepada
laboran
LABORAN
laboran mengecek gkapan dan kondisi alat yang
sudah selesai digunakan
9
BAGAN ALUR PENGGUNAAN LABORATORIUM
MULAI
Laboran
Laboran mengecek kondisi alat dan ruangan setelah praktikum selesai
11
Dahulu bayi yang baru lahir biasanya langsung dimandikan, baik itu oleh bidan maupun dukun beranak. Saat itu
memandikan bayi yang baru lahir secara langsung merupakan prosedur dalam bidang kedokteran. Tujuannya karena bayi yang
berlumuran darah, lendir, mekonium atau kotoran bayi yang warnanya hitam kental, air ketuban, dan lemak berwarna putih yang
kelihatan sangat menjijikkan. Saat ini sudah berubah, sekarang bayi baru lahir baru dimandikan enam jam dari waktu
kelahirannya atau setelah suhu tubuhnya stabil.
Bayi yang baru lahir sebaiknya tidak dimandikan walaupun dengan air hangat, karena belum bisa menyesuaikan diri dengan
lingkungan barunya. Jika bayi dibasahi dengan air maka panas yang ada dalam tubuhnya akan terambil sehingga suhu tubuhnya
akan turun drastis. Jika bayi yang baru lahir kehilangan suhu tubuh, darah yang mengalir dalam tubuh yang berfungsi membawa
oksigen ke seluruh tubuhnya akan berkurang. Dengan demikian beberapa organ tubuh akan membiru, misalnya tangan, wajah,
kaki dan kulit. Bukan hanya itu, akibat kekurangan oksigen tersebut maka beberapa sel-sel tubuh akan mengalami kerusakan,
terutama sel-sel di daerah otak yang sensitif. Bagaimana jika sel-sel disekitar otak mengalami kerusakan, apa yang akan terjadi
Pengertian Mandi
Suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan air dengan cara menyiram,
merendam diri dalam air berdasarkan urutan yang sesuai (Choirunisa, 2011).
Dalam minggu-minggu pertama bayi cukup dimandikan satu kali sehari di pagi
hari. Jika perlu sore hari cukup di bersihkan dari kulit yang basah atau
kering. Usahakan tidak langsung memandikan bayi setelah menyusui, sedang
lapar atau mengantuk untuk menghindarkan bayi muntah, kedinginan atau
kaget.
15
Tujuan Memandikan Bayi
17
Ruangan Memandikan Bayi
18
Menurut Azhari (2007) sebelum memandikan bayi, periksalah
keadaan ruangan. Bayi sebaiknya dimandikan dalam ruangan yang cukup
hangat, kalau perlu tutuplah jendela. Setelah itu siapkan keperluan
mandi serta pakaian bayi. Pada umumnya bayi dimandikan pagi hari, akan
tetapi bila dirasa perlu, tidak ada salahnya memandikan bayi juga pada
sore hari. Untuk memudahkan, sebaiknya semua keperluan untuk mandi
bayi diletakkan di suatu tempat tertentu misalnya di atas sebuah baki
atau dalam sebuah keranjang, anda juga dapat meletakkannya di atas
sebuah baki beroda dan menutupnya dengan sehelai kain bersih agar
tidak kena debu.
19
Kontra Indikasi Memandikan Bayi
INDIKASI :
Kontra Indikasi :
1. Jangan memandikan bayi jika sedang
lapar
1. Pastikan bahwa suhu ruangan tempat memandikan bayi hangat. Jangan memandikan
22
Perlengkapan memandikan bayi
Memandikan : Perawatan Tali Pusat :
24
PERAWATAN TALI
PUSAT
25
PROSEDUR
1. Membaca ’ B a s m a l a h ’
PELAKSANAAN
2. dan memulai tindakan dengan baik Atur temperatur ruangan dan jaga
3. privasi pasien Pasang handscoon dan celemek Tuangkan air dingin ke dalam mandi
bayi,
bak kemudian tambahkan air panas secukupnya sampai mencapai suhu 38˚C untuk bayi
berumur sampai 2 bulan, lalu berangsur turunkan suhu sampai 27˚C untuk bayi lebih dari
2 bulan. Masukan air ke dalam bak mandi setinggi kira-kira 7,5 cm dari dasar bak
4. Alat-alat didekatkan untuk lebih mudah perawat bekerja
5. Bersihkan kedua mata bayi dengan kapas yang telah direndam air bersih. Bersihkan mata
bayi dari ujung atas mata langsung ke hidung. Ganti dengan kapas yang berbeda untuk
masing-masing mata
26
6.Bersihkan lubang hidung bayi secara perlahan-lahan dengan cotton buds yang
terlebih dahulu dicelupkan ke dalam air bersih. Gantilah cotton buds untuk setiap
lubang hidung. Jangan memasukkan cotton buds terlalu dalam.
7.Bersihkan daun telinga bayi dengan cotton buds, berikanlah sedikit baby oil.
(Jangan mencoba untuk memasukkan cotton buds ke dalam lubang telinga, bersihkan
bagian luar telinga saja)
8. Buka popok bayi, bersihkan alat kelamin dan pantat bayi dengan apas bulat
k
yang sudah dibasahi air. Bersihkan setiap lipatan tubuh bayi dengan baby oil
27
9. Jaga suhu lingkungan sekitar dan jaga suhu tubuh bayi agar tidak kedinginan.
11.Buka baju bayi, basahi badan kemudian sabuni mulai dari urutan kepala, telinga,
leher, dada, perut, sekitar tali pusat, lengan, ketiak, punggung, kaki dan terakhir
alat kelamin dan bokong bayi (terutama lipatan-lipatan kaki, paha, tangan dan leher
menggunakan sabun bayi)
12.Mengukur kembali suhu air dalam bak mandi, kemudian selipkan tangan kiri ke bawah
tengkuk bayi, lalu pegang erat-erat ketiaknya. Sanggahlah tengkuk bayi dengan
pergelangan tangan perawat, lalu pegang tubuhnya dengan tangan kanan perawat.
28
13.Angkat bayi dan masukkan ke dalam bak mandi. Tangan kiri perawat
menyangga kepala dan memegangi ketiak bayi. Tubuh bayi hanya terendam
sebagian dalam air, jangan basahi tali pusat. Gunakan tangan kanan untuk
membersihkan sabun di seluruh tubuh bayi.
14.Untuk membersihkan bagian belakang tubuh bayi, balikkan badan bayi, sanggah
badan dengan tangan kiri perawat dan pegang erat-erat ketiaknya. Lalu dengan
tangan kanan, bersihkanlah punggungnya.
15.Setelah mandi selesai, angkat tubuh bayi dari dalam air, lalu bungkuslah
tubuhnya dengan handuk dan keringkan tubuh bayi dengan cara menekan-nekankan
handuk bayi ke tubuhnya
29
17. Buka balutan tali pusat dengan pinset bersih
18. Pasang handscoon steril
19. Bersihkan tali pusat dengan kassa dan larutan Nacl dari arah pangkal ke ujung tapi
tidak menarik tunggul pusat
20.Mengeringkan tali pusat dengan kassa steril Tutupi tali pusat dengan menggunakan
kassa steril yang dibentuk segi tiga, bungkus tali pusat sesuai tekhnik, jangan
terlalu kencang
21. Lepas handscoon
30
22. Taburkan bedak bayi di dada, perut dan punggungnya agar tubuh bayi wangi
dan segar.
23. Usapkan lipatan pada kemaluan bayi dengan baby oil
24. Berikan minyak telon agar bayi merasa hangat
25. Pakaikan popok dan baju bayi, lalu sisir rambut bayi kemudian bedong bayi
dan gunakan selimut untuk mencegah bayi kedinginan
26. Mengembalikan bayi kepada ortu
31
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMURJl. Ir. H. Juanda No.15 Samarinda, Kampus 1 UMKTTelp. (0541)
748511, Kode Wilayah 75124 Website : www.umkt.ac.id
32
Nama Mahasiswa:
NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.
Pengkajian
1 Kaji suhu tubuh bayi sebelum
2 memandikannnya Kaji kondisi balutan tali
3 pusat
4 Kaji apakah ada tanda-tanda infeksi
5 Kaji kondisi disekitar tali pusat
Kaji kemampuan ibu dari bayi untuk
memandikan dan melakukan perawatan tali
pusat
6 Diagnosa Keperawatan :
Fase perencanaan
7 Siapkan alat
a. Memandikan :
• Bak mandi bayi
• Waskom berisi air hangat (2)
• Sabun bayi
• Handuk bayi (1)
• Waslap (2)
• Baju dan popok bayi
• Kain penutup badan bayi
• Baby oil
• Minyak telon
• Bedak bayi
• Sisir
• Kapas dalam kom yang diisi air bersih secukupnya
• Pengalas tempat bayi berbaring
• Ember kain kotor
• SkotHandscoon bersih
b. Perawatan Tali Pusat :
• Set instrumen steril : pinset anatomis (2), pinset sirurgis (1), kom kecil (2), kassa steril (6)
• Korentang
• Handscoon steril
• Larutan NaCl
• Bengkok
Cuci Tangan
33
8
Fase Orientasi
9 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
10 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada ibu
11 Menanyakan kesiapan ibu sebelum kegiatan dilakukan
12 Mendekatkan alat-alat, bila ibu dan bayi siap dilakukan tindakan
13 Memberikan kesempatan pada ibu/keluarga untuk bertanya sebelum kegiatan dimulai
Fase Kerja
14 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik
15 Atur temperatur ruangan dan jaga privasi pasien
16 Pasang handscoon dan celemek
17 Tuangkan air dingin ke dalam bak mandi bayi, kemudian tambahkan air panas secukupnya sampai
mencapai suhu 38℃ untuk bayi berumur sampai 2 bulan, lalu berangsur turunkan suhu sampai 27℃
untuk bayi lebih dari 2 bulan. Masukan air ke dalam bak mandi setinggi kira-kira 7,5 cm dari dasar bak
18 Alat-alat didekatkan untuk lebih mudah perawat bekerja
19 Bersihkan kedua mata bayi dengan kapas yang telah direndam air bersih.
20 Bersihkan mata bayi dari ujung atas mata langsung ke hidung. Ganti dengan kapas yang berbeda untuk
masing-masing mataBersihkan lubang hidung bayi secara perlahan-lahan dengan cotton buds yang
terlebih dahulu dicelupkan ke dalam air bersih. Gantilah cotton buds untuk setiap lubang hidung.
Jangan memasukkan cotton buds terlalu dalam.
21 Bersihkan daun telinga bayi dengan cotton buds, berikanlah sedikit baby oil. (Jangan mencoba untuk
memasukkan cotton buds ke dalam lubang telinga, bersihkan bagian luar telinga saja)
22 Buka popok bayi, bersihkan alat kelamin dan pantat bayi dengan kapas bulat yang sudah dibasahi air.
23 Bersihkan setiap lipatan tubuh bayi dengan baby oil
24 Jaga suhu lingkungan sekitar dan jaga suhu tubuh bayi agar tidak kedinginan. Pertahankan suhu bayi
agar tetap stabil (37,50)
34
25 Basahkan waslap dan bersihkan muka tanpa sabun
26 Buka baju bayi, basahi badan kemudian sabuni mulai dari urutan kepala, telinga, leher, dada,
perut, sekitar tali pusat, lengan, ketiak, punggung, kaki dan terakhir alat kelamin dan bokong
bayi (terutama lipatan-lipatan kaki, paha, tangan dan leher menggunakan sabun bayi)
27 Mengukur kembali suhu air dalam bak mandi, kemudian selipkan tangan kiri ke bawah
tengkuk bayi, lalu pegang erat-erat ketiaknya. Sanggahlah tengkuk bayi dengan
pergelangan tangan perawat, lalu pegang tubuhnya dengan tangan kanan perawat.
28 Angkat bayi dan masukkan ke dalam bak mandi. Tangan kiri perawat menyangga kepala
dan memegangi ketiak bayi. Tubuh bayi hanya terendam sebagian dalam air, jangan basahi
tali pusat. Gunakan tangan kanan untuk membersihkan sabun di seluruh tubuh bayi.
29 Untuk membersihkan bagian belakang tubuh bayi, balikkan badan bayi, sanggah badan
dengan tangan kiri perawat dan pegang erat-erat ketiaknya. Lalu dengan tangan kanan,
30 bersihkanlah punggungnya.
Setelah mandi selesai, angkat tubuh bayi dari dalam air, lalu bungkuslah tubuhnya dengan
31 handuk dan keringkan tubuh bayi dengan cara menekan-nekankan handuk bayi ke
32 tubuhnya
33 Buka balutan tali pusat dengan pinset bersih
Pasang handscoon steril
34 Bersihkan tali pusat dengan kassa dan larutan Nacl dari arah pangkal ke ujung tapi tidak
35 menarik tunggul pusat
Mengeringkan tali pusat dengan kassa steril
36 Tutupi tali pusat dengan menggunakan kassa steril yang dibentuk segi tiga, bungkus tali
37 pusat sesuai tekhnik, jangan terlalu kencang
38 Lepas handscoon
39 Taburkan bedak bayi di dada, perut dan punggungnya agar tubuh bayi wangi dan segar.
40 Usapkan lipatan pada kemaluan bayi dengan baby oil
Berikan minyak telon agar bayi merasa hangat
41 Pakaikan popok dan baju bayi, lalu sisir rambut bayi kemudian bedong bayi dan gunakan
selimut untuk mencegah bayi kedinginan 35
Mengembalikan bayi kepada ortu
Fase Terminasi
42 Baca hamdalah
43 Rapikan bayi dan beri posisi yang nyaman
44 Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan (subyektif
dan obyektif)
45 Beri reinforcement positif pada bayi dan ibu
46 Kontrak pertemuan selanjutnya
47 Mengakhiri pertemuan dengan baik, bersama dengan ibu dan keluarga mendoakan agar
bayi senantiasa diberikan kesehatan dan menjadi anak yang soleh/solehah
48 Kumpulkan dan bersihkan alat-alat
49 Mencuci tangan
Evaluasi
50 Evaluasi kondisi/respon bayi setelah dimandikan dan diberi perawatan tali pusat
51 Evaluasi diri perawat
36
Keterangan :
Tidak = 0 Ya =
1
Evaluasi Diri/Penguji
.......................................................................................................................................................................................................................................................................
..
.......................................................................................................................................................................................................................................................................
..
..............................................................................................................................
37
SOA
L setelah menyusui ?
1. Mengapa bayi tidak boleh dimandikan
a. karena dapat menyebabkan bayi akan kaget
b. karena dapat menyebabkan bayi akan demam
c. karena akan menyebabkan bayi muntah
d. karena dapat memperlambat pertumbuhab bayi
e. akan menyusahkan ibu
38
2.apa yang dibawah ini termaksud dengan tujuan memandikan
bayi ?
a. mempercepat proses penyembuhan tali pusat
b. mementau perubahan dan kondisi pada tali pusat
c. agar bayi tidak nagis/rewel
d. untuk memberikan rasa nyaman pada bayi
e. agar bayi terhindar dari rasa haus
39
3. Yang mana dibawah ini yang bukan menjadi kontra indikasi
memandikan bayi ?
a. jangan memandikan bayi saat sedang sehat
b.jangan memandikan bayi saat sedang lapar
c.jangan memandikan bayi pada saat mengantuk
d.jangan memandikan bayi pada saat sakit
e.jangan memandikan bayi setelah menyusui
40
4. Berapakah suhu air ideal untuk memandikan bayi ?
a.45 ℃
b.38 ℃
c.40 ℃
d.22 ℃
e.semua
benar
41
5. Di bawah ini yang merupakan perlengkapanperawatan tali pusat?
a. spuit dan vial
b. bak mandi washlap
c. sabun mandi dan handuk
d. betadine dan kapas
e. set instrument steril dan larutan NaCl
42
1. c. karena bayi akan muntah
43
4. b. 38 derajat celcius
44
DAFTAR PUSTAKA
1. Burn, C.E., Dunn, A.M., Brady,M.A., Starr N.B., Blosser C.G. (2013).
Pediatric Primary Care. 5th edition. Saunders: Elsevier Inc.
2. Ball, J.W., Bindler, R.C., and Cowen, K.J., (2010). Child Health Nursing. Partnering with children
and families (second edition). New Jersey, Pearson Education Ltd.
3. Hockenberry, M.J. & Wilson,D. (2013). Wong’s Essentials of Pediatric
Nursing. 9th edition. Mosby: Elsevier Inc.
4. Hockenberry, M.J. & Wilson,D. (2014). Wong’s Nursing Care of
Infant
and Children. 10th edition. Mosby: Elsevier Inc.
5. Marcdante K.J., Kliegman R.M., Jenson H.B., Behrman
R.E. , IDAI (2014) Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial,
Edisi Indonesia 6. Saunders: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
6. Mott, S.R. et,al, (1990). Nursing Care of Children and
Families. Redwood city : Addiso
7. Wesley. Pillitteri, A., (1999). Maternal & Child Health Nursing : Care of
The Childbearing & Childrearing Family. Third
Edition. Philadelphia
:
J.B. Lippincott. Pott, NL. and Mandleco, BL., (2002). Pediatric
Nursing : Caring for Children and Their Families. United State :
Thomson Learning.
8.Perry,dkk (2015) , Buku saku ketrampilan dan prosedur .
Jakarta : EGC dasar ,
9. Kemenkes RI ( 2015 ) buku bagan MTBS 2015 , Jakarta
10. :Wong D.L ( 2009 ) , Buku ajar keperawatan pediatrik, EdisiKemenkes
6 volume
1 . Jakarta : EGC
11. Hidayat.AA A ( 2008 ) Buku saku Praktikum Anak . Jakarta : EGC