Anda di halaman 1dari 38

KONVENSI

HAK ANAK
Sylvi Dewajani – KPAD YOGYAKARTA
01 Kluster 1
Langkah-langkah
Implementasi Umum

02 Kluster 2
Definisi Anak.

03 Kluster 3
Prinsip Umum KHA

04 Kluster 4
Hak Sipil dan Kebebasan.

Agenda
sesi 01
SEJARAH KONVENSI HAK ANAK
DEKLARASI
JENEWA PBB
Mengadopsi 10 butir Mengesahkan KHA
hak anak tersebut.

1923 1924 1959 1989 1990

Eglantyne Jeb UNCRC


Indonesia
Membuat 10 butir Mengusulkan instrument meratifikasi KHA
pernyataan hak standar internasional atas
anak. Melalui PerPres No 36
perlindungan dan pelayanan
hak anak ke PBB – diadopsi tahun 1990
PBB.
ATURAN PERUNDANGAN – PERLINDUNGAN ANAK

UU No 23 tahun 2002 : PERLINDUNGAN ANAK


UU No 35 tahun 2014 : PERLINDUNGAN ANAK
(Perubahan atas UU Perlindungan Anak No 23
tahun 2002)
ATURAN PERUNDANGAN LAIN:
PP
no.78 Perlindungan
tahun Khusus Anak
2021

Penyelenggaraan Perda no
Perlindungan 2 tahun
Anak DIY 2018

Pergub Rencana Aksi


Daerah
38
Penyelenggaraan
tahun Perlindungan
2020 Anak
KONVENSI HAK ANAK
Adalah sebuah perjanjian di antara Negara yang
mengikat secara HUKUM dan POLITIK tentang
perlindungan dan pelayanan atas HAK ANAK
Posisi KHA – mengatur norma-norma legal tentang
substansi Hak Anak yang diakuri dan diterima secara
Internasional, melintasi batas negara dan bangsa
5 KLASTER KONVENSI HAK ANAK
di Era Otda Diwujudkan melalui “KLA”
KLASTER I
HAK SIPIL DAN KEBEBASAN

KLASTER II
LINGKUNGAN KELUARGA DAN
PENGASUHAN ALTERNATF Pemenuhan
KLASTER III Hak Anak
KESEHATAN DASAR DAN
KESEJAHTERAAN
KLASTER IV PERLINDUNGA
PENDIDIKAN, PEMANFAATAN
WAKTU LUANG, DAN KEGIATAN
N ANAK
BUDAYA

KLASTER V Perlindungan
PERLINDUNGAN KHUSUS Khusus Anak
STRATEGI
Langkah Implementasi Umum
IMPLEMENTASI
KHA
Langkah-langkah Definisi Anak
Perlindungan Khusus

Pendidikan dan waktu KHA Prinsip Umum KHA


luang

Kesehatan dan Hak Sipil dan Kebebasan


Kesejahteraan Dasar

Lingkungan Keluarga dan


pengasuhan Alternatif
LANGKAH IMPLEMENTASI UMUM
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK (KLA) SEBAGAI SISTEM
PEMBANGUNAN BERBASIS HAK ANAK 
MERUPAKAN IMPLEMENTASI KONVENSI HAK ANAK DI
ERA OTONOMI DAERAH
Menuju IDOLA 2011
2012
 Indikator KLA
terintegrasi ke
2030
2010 • Permen PP-PA No. 11
• KLA sbg salah satu Tahun 2011 ttg
dalam
perubahan
IDOLA
program prioritas Kebijakan KLA Permendagri
Presiden yang • Permen PP-PA No. 12 ttg EKPD
tertuang dalam Tahun 2011 ttg  Indikator KLA
INPRES 01 Tahun Indikator KLA terintegrasi ke
2010 • Permen PP-PA No. 13 dalam ASIA
• Permen PP-PA No. Tahun 2011 ttg
2009 13/2010 ttg Pedoman KLA
Permeneg Pedoman (pengganti Permeneg
PP No. 2 Pengembangan KLA PP No. 2 Tahun 2009)
Tahun 2009 di Provinsi • Permen PP-PA No. 14
2006 ttg • Permen PP-PA No. Tahun 2011 ttg
Piloting KLA di 5 Kebijakan 14/2010 ttg Juknis Evaluasi KLA
kab/kota KLA Pengembangan KLA
di Desa/Kelurahan 2015
Pengemb
KLA di 264
2013 kab/kota
Pengemb 2014
2012 KLA di 184 Pengemb 2016
Pengemb KLA kab/kota KLA di Pengemb KLA
di 60 239 di 302
2011 kab/kota
2010 kab/kota kab/kota
Pengemb KLA
2008 Piloting KLA di 35 kab/kota
Piloting KLA di 10 di 20
kab/kota kab/kota
24 Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA)

21. Korban Kekerasan 4. Akta Kelahiran


& Eksploitasi 5. Informasi Layak Anak 7. Perkawinan Anak
22. Korban Pornografi 6. Partisipasi Anak 8. Lembaga Konsultasi bg
& Situasi Darurat Ortu/Keluarga
23. Penyandang 9. Lembaga Pengasuhan Alternatif
Disabilitas 10. PAUD-HI
24. ABH, Terorisme, 11. Infrastruktur Ramah Anak
Stigma

Kluster I
Hak Sipil
Kebebasan
Lingkungan
Keluarga &
Perlindungan Pengasuhan
Khusus Alternatif Kluster II
Kluster V Kelembagaan
12. Persalinan di Faskes
13. Prevalensi Gizi
14. PMBA
18. Wajar 12 Th 15. Faskes dgn
19. SRA Pelayanan Ramah
20. PKA Pendidikan,
Kesehatan Anak
Pemanfaatan 16. Air Minum dan
Diambil dari Dasar &
Waktu Luang & Sanitasi
Presentasi Kepala Dinas Kesejahteraan 17. KTR dan IPS Rokok
Kegiatan
Pemberdayaan Budaya
Masyarakat Perempuan Kluster IV Kluster III
& Perlindungan Anak
Kota Yogyakarta
1. Perda KLA; 2. Terlembaga KLA; 3. Keterlibatan Masyarakat, Dunia Usaha & Media
Peringkat KLA 2021
Bantul
Sleman
Yogyakarta
KLA
Gunungkidul
Utama
Kulonprogo
Nindya 900-1000
800-900
Madya
Pratama 700-800
Inisiasi 600-700
500-600
Start
PROGRAM PEMDA

3. Program Pembangunan Sosial Masyarakat


INDIKATOR META INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022
PROGRAM

Jumlah Jumlah kabupaten/ Kabupate 2 3 4 5 5


Kabupaten/ Kota kota layak anak n/ Kota
Layak Anak Kategori Nindya ke
berkategori atas seluruh DIY
Nindya ke atas
NEGARA – wajib untuk

MENYEBAR MELAKUKAN
MEMBUAT EVALUASI
LANGKAH- LUASKAN
KHA DAN
LANGKAH MONITORING
• Legislatif
Dalam bentuk
• Administratif
kepada berbagai macam
• Langkah lain laporan
semua Lini mengenai
masyarakat. pelaksanaan
KHA di
Indonesia
DEFINISI ANAK
Menurut UU no 35 tahun
2014
ANAK – Pasal 1 UU no 35 tahun 2014
tentang Perlindungan Anak
Siapakah yang
dimaksudkan Adalah seseorang yang belum
berusia 18 tahun, termasuk anak
yang masih dalam kandungan
81,2 Juta
79,6 Juta
Anak Keluarga “ ANAK ADALAH
SESEORANG
Indonesia Indonesia
(SUPAS,2015) YANG BELUM
(Profil Anak Indonesia, 2019)

BERUSIA 18
TAHUN,
TERMASUK ANAK
YANG MASIH
DALAM

30,1 % Penduduk Indonesia = Anak


KANDUNGAN ”
ANAK ADALAH INVESTASI BANGSA
Definisi anak dalam UU PA
Pasal 1 Setiap orang yang Pasal 32 : TENAGA
berusia dibawah 18 th, kecuali KERJA
berdasarkan undang-undang Tidak Boleh mempekerjakan
yang berlaku, bagi anak pada usia ini
ditentukan bahwa usia dewasa
dicapai lebih awal
Pasal 40.a : sisi kapasitas
Pasal 28: batasan Usia pelanggaran hukum
WAJAR Tidak memiliki kapasitas
Pendidikan dijamin oleh negara pelanggaran hukum pidana

Pasal 37.a : sisi Pasal 38 : Rekruitmen


implementasi hukum angkatan bersenjata
Tidak Boleh ada hukuman mati
Tidak Boleh disertakan dalam
atau hukuman seumur hidup
WAMIL
KLASTER 3 – PRINSIP UMUM KHA
HAK HIDUP, KELANGSUNGAN
HIDUP DAN PERKEMBANGAN
NON DISKRIMINASI
( PRINSIP INDIVISIBILITAS
semua hak yang terkandung HAM)
dalam KHA diberlakukan Setiap anak memiliki hal yang
kepada setiap anak tanpa ada melekat atas kehidupan dan
pengecualian dijamin sampai batas
. maksimal kelangsungan hidup
dan pengembangan anak
PRINSIP KHA

KEPENTINGAN TERBAIK
ANAK MENGHARGAI
PANDANGAN ANAK
Semua tindakan untuk
kepentingan terbaik anak dan hal-hal yang menyangkut
menjadi pertimbangan utama. kehidupan anak, perlu
diperhatikan dalam
pengambilan keputusan
.
Kelembagaan

1.Tersedia 3. Keterlibatan
2. Kelembagaan KLA
Peraturan/Kebijakan Lembaga
Daerah tentang Masyarakat, Dunia
KLA Usaha, dan Media
1. Gugus Tugas KLA
2.Rencana Aksi Daerah (RAD) Massa
KLA
3.Profil Anak
4.Publikasi terkait KLA
KELEMBAGAAN
Indikator 1 : 1.Tersedia Peraturan/Kebijakan Daerah
tentang KLA
NO Kab / Kota Regulasi
Peraturan Daerah KLA: KLA
1 Bantul v
Merupakan bentuk komitmen 2 Gunungkidul v
dari Bupati/Walikota 3 Kulonprogo v
4 Sleman v
5 Yogyakarta v
KELEMBAGAAN
Indikator 2. Menguatnya Kelembagaan KLA
a. Gugus Tugas KLA
NO Kab / Kota Gugus RAD Profil Publikasi
b. Rencana Aksi Daerah Tugas KLA KLA KLA
(RAD) KLA KLA
c. Profil Anak 1 Bantul 2011- v x
d. Publikasi terkait KLA 2014

2 Gunungkidul v v x
3 Kulonprogo v x x
4 Sleman v v v
5 Yogyakarta v v v
Indikator Kelembagaan

a. Gugus Tugas KLA


1. Mengoordinasikan dan
menyinkronkan penyusunan RAD
(KLA)
2. Mengoordinasikan mobilisasi sumber daya, dana
dan saranan dalam rangka penyelenggaraan KLA
Indikator 2. Menguatnya 3. Mengoordinasikan advokasi, fasiltisasi,
Kelembagaan KLA sosialisasi dan edukasi dalam rangka
penyelenggaraan KLA
a. Gugus Tugas KLA 4. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi
b. Rencana Aksi Daerah (RAD) penyelenggaraan KLA
KLA
c. Profil Anak 5. Membuat laporan penyelenggaraan KLA kepada
d. Publikasi terkait KLA Bupati/Walikota secara berkala
Indikator Kelembagaan

b. Rencana Aksi Daerah (RAD) KLA

1. Dokumen rencana kerja daerah untuk


pelaksanaan berbagai program dan kegiatan
yang secara langsung dan tidak langsung
mendukung perwujudan KLA
2. Dengan RAD KLA diharapkan pihak-pihak
Indikator 2. Menguatnya terkait memiliki kejelasan dalam perencanaan
Kelembagaan KLA dan penganggaran program dan kebijakan untuk
mencapai target KLA
a. Gugus Tugas KLA 3. RAD memuat data dasar yang menjabarkan
b. Rencana Aksi Daerah (RAD) situasi dan kondisi anak di kabupaten/kota
KLA
c. Profil Anak yang disusun dan diperbaharui secara
d. Publikasi terkait KLA berkala dan berkesinambungan
Indikator Kelembagaan

c. Profil KLA:
Disusun oleh masing-masing
kabuaten/kota berisi segala data dan
informasi yang mencerminkan kondisi
pelaksanaan berbagai indikator di daerah
Indikator 2. Menguatnya
Kelembagaan KLA
d. Publikasi KLA:
a. Gugus Tugas KLA Disusun oleh masing-masing
b. Rencana Aksi Daerah (RAD)
KLA
kabuaten/kota berisi aktivitas
c. Profil Anak pelaksanaan berbagai indikator di daerah
d. Publikasi terkait KLA
A. Penguatan Kelembagaan
Indikator 3. Keterlibatan Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha, dan Media Massa

1. Pembentukan Asosiasi Kab / Kota FPKK Forum GT APSAI JMP


Perusahaan Sahabat SPPA TPPO A
Anak Indonesia (APSAI) Bantul v x x x
2. Pembentukan dan Gunungkidul v x x x
penguatan kapasitas
Kulonprogo v x x x
Jaringan Media Peduli
Anak (JMPA) Sleman v v x v
3. Penguatan Yogyakarta v x x v
Pelembagaan
Pengarusutamaan Hak
Anak bagi Organisasi
Kemasyarakatan
KLUSTER I

HAK SIPIL DAN


KEBEBASAN
KLASTER I

Hak Sipil dan Kebebasan


(Konvensi Hak Anak)

7. Birth Registration, Name, Nationality and Right to


Know and be Cared For by Parents.
 Hak atas akte kelahiran
 Hak atas nama
 Hak atas kebangsaan 8. Preservation of Identity
 Hak untuk mengetahui,  Identitas
diasuh orang tuanya.  Kewarganegaraan
 Nama dan
13. Child’s Right to Freedom  Hubungan keluarga
of Expression  Hak untuk mendapatkan
bantuan dan perlindungan
 Kebebasan berekspresi
untuk memulihkan identitas
 Mencari, menerima, memberi
anak (Jika identitas tersebut
informasi dan gagasan, baik
direnggut)
lisan maupun tulisan
 Restriksi diatur dengan Undang-
undang
KLASTER I

Hak Sipil dan Kebebasan


(Konvensi Hak Anak)

14. Child’s Right to Freedom of Thought,


Consciense and Religion

 Kemerdekaan berfikir
 Hati nurani dan
 Agama
 Restriksi diatur dengan Undang-
undang 15. Child’s Right to Freedom of
Association and Peaceful Assembly
16. Child’s Right to Privacy
 Kebebasan berserikat
 Kehidupan privasi anak tidak boleh  Berkumpul dengan damai
dicampuri secara tidak syah  Restriksi diatur dengan
 Hak perlindungan hukum atas privasinya Undang-undang
atau serangan atas privasinya tersebut
KLASTER I

Hak Sipil dan Kebebasan


(Konvensi Hak Anak)

17. Child’s Acces to Appropriate 37 (a) Torture, Degrading Treatment


Information and Deprivation of Liberty

 Mengakui peran penting mass media Negara wajib melindungi


 Menjamin bahwa anak dapat mengakses anak dari :
informasi :  Siksaan
 Sumber-sumber nasional dan  Perlakuan lain maupun
internasional demi keuntungan hukuman yang kejam
sosialbudaya anak (sesuai pasal 29)  Merendahkan martabat
 Kerjasama internasional  Hukuman tidak manusiawi
 Memproduksi dan menyebarkan bukuk  Hukuman mati
bukuuntuk anak  Hukuman seumur hidup
 Mendorong media memperhatikan
kebutuhan linguistik anak-anak minoritas
dan anak-anak suku terasing
KLUSTER II:
Lingkungan Keluarga &
Pengasuhan Alternatif
KLASTER II

Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif


(Konvensi Hak Anak)

9. Separation form Parents


5. Parental Guidance
Negara wajib menjamin agar
 Negara wajib anak:
 tidak dipisahkan dengan orang tuanya
menghormati: secara illegal
 Tanggung jawab  Menghargai hak anak berhubungan
 Hak-hak dan kontak pribadi dengan orang tua
 Tugas orang tua atau ketika dipisahkan
keluarga yang lebih  jika dipisahkan oleh negara, anak
luar atau wali yang punya hak mendapatkan informasi
syah dalam tentang anggota keluarganya
membimbing anak  Menjamin agar permintaan tersebut
tidak membawa dampak buruk bagi
anak maupun anggota keluarga lain
KLASTER II

Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif


(Konvensi Hak Anak)
KLASTER II

Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif


(Konvensi Hak Anak)
KLASTER II

Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif


(Konvensi Hak Anak)
KLASTER II

Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif


(Konvensi Hak Anak)
MATUR NUWUN
Lanjut klaster berikutnya….

Anda mungkin juga menyukai