Anda di halaman 1dari 126

PENERAPAN KHA MELALUI

STRATEGI KABUPATEN LAYAK


ANAK

Penarikan Anak Jumlah


Mekanisme
dari Bentuk Peningkatan
Penanggulangan
Pekerjaan Forum
Bencana Kapasitas FA
Terburuk Anak Forum Anak
Anak Berkonflik Informasi
dengan Hukum Layak Anak
Anak Diregistrasi
Berkebutuhan dan Akta
Khusus
Lahir

ASAHAN, 25-26 JANUARI 2022


Oleh Muhammad Jailani, S.Sos, MA
1
DASAR HUKUM
• Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan UU no. 23
tahun 2002 tentang perlindungan anak, khususnya pasal Pasal 21 ayat
4, 5 dan 6
• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2021 tentang
Kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak

2
Penguatan Landasan Hukum KLA
Amanat UU No.35 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas UU23/2002 tentang Perlindungan anak

Pemerintah Daerah berkewajiban dan bertanggung jawab


untuk melaksanakan dan mendukung kebijakan nasional
dalam penyelenggaraan perlindungan anak di daerah.
(ps 21 ayat 4)

Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)


diwujudkan melalui komitmen daerah membangun
Kabupaten/Kota Layak Anak. (ps 21 ayat 5)

Ketentuan lebih lanjut mengenai kebijakan


Kabupaten/Kota Layak Anak diatur dalam
Peraturan Presiden. (ps 21 ayat 6)
Pengertian Kabupaten Layak Anak

Kabupaten Layak Anak yang selanjutnya


disingkat KLA adalah kabupaten dengan sistem pembangunan
yang menjamin pemenuhan hak Anak dan perlindungan
khusus Anak yang dilakukan melalui pengintegrasian
komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat, dunia
usaha dan media secara terencana menyeluruh dan
berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan

4
Langkah Penyelenggaraan KLA
Tahap 8 Penetapan Peringkat KLA

Tahap 7 Evaluasi KLA

Pelaksanaan KLA
Tahap 6

Tahap 5
P r a KLA

Penyusunan RAD

Tahap 4 Penilaian Mandiri KLA

Tahap 3
P e r e n c a n a a n KLA

Profil KLA

Tahap 2 Pembentukan Gugus Tugas

Tahap 1 Deklarasi
5
RELASI KLASTER KHA DGN KLASTER KLA
KLASTER KHA KLASTER KLA
1. Definisi Anak 1. Kelembagaan
2. Langkah-Langkah Implementasi Umum
2. Hak Sipil dan Kebebasan
3. Prinsip-Prinsip Umum
4. Hak Sipil dan Kebebasan
3. Lingkungan Keluarga dan
5. Kekerasan Terhadap Anak
Pengasuhan Alternatif
6. Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan 4. Kesehatan Dasar dan
Alternatif Kesejahteraan
7. Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan
5. Pendidikan Waktu Luang
8. Pendidikan Waktu Luang dan Kegiatan
Budaya
dan Kegiatan Budaya
9. Perlindungan Khusus 6. Perlindungan Khusus

6
Dunia Layak Anak (World Fit for Children) 2000
PERAN
STAKEHOLDERS Indonesia Layak Anak (IDOLA) 2010
MEWUJUDKAN
KLA Provinsi Layak Anak (PROVILA) 2006, revitalisasi 2010

Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) 2006, revitalisasi 2010, 2021 – 14 Kab/Kota

PEMENUHAN HAK ANAK PERLINDUNGAN KHUSUS ANAK

Klaster V:
Klaster I Klaster II Klaster III Klaster IV
15 Kategori
AMPK

5 KLASTER HAK ANAK *)

Media Dunia
PT Usaha
Lembaga Forum Lembaga (PSW/G/A)
Lembaga Pemerintah:
Legislatif Anak Yudikatif
Masyarakat K/L, OPD Prov, OPD Kab/Kota

Kecamatan Layak Anak (KELANA) 2014, Asahan 2022…………..???

Desa/Kelurahan Layak Anak (DEKELA) 2014, Asahan 2022……….??? RW RT


*)
Klaster I: Hak Sipil dan Kebebasan KELUARGA
Kalster II: Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif
Klaster III: Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan
Klaster IV: Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Keg. Budaya 7
Klaster V: Perlindungan Khusus ANAK
5 KLASTER KONVENSI HAK ANAK
dalam Strategi “KLA”
KLASTER I
HAK SIPIL DAN KEBEBASAN

KLASTER II
LINGKUNGAN KELUARGA DAN
PENGASUHAN ALTERNATIF Pemenuhan
KLASTER III Hak Anak
KESEHATAN DASAR DAN
KESEJAHTERAAN
PERLINDUNGAN
KLASTER IV
PENDIDIKAN, PEMANFAATAN WAKTU ANAK
LUANG, DAN KEGIATAN BUDAYA

KLASTER V Perlindungan
PERLINDUNGAN KHUSUS Khusus Anak
KLA
8
24 Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA)

21. Korban Kekerasan & 4. Akta Kelahiran


Eksploitasi 5. Informasi Layak Anak 7. Perkawinan Anak
22. Korban Pornografi & 6. Partisipasi Anak 8. Lembaga Konsultasi bg
Situasi Darurat Ortu/Keluarga
23. Penyandang 9. Lembaga Pengasuhan Alternatif
Disabilitas 10. PAUD-HI
24. ABH, Terorisme, 11. Infrastruktur Ramah Anak
Stigma
Kluster I
Hak Sipil
Kebebasan
Lingkungan
Keluarga &
Perlindungan Pengasuhan
Khusus Alternatif
Kluster II
Kluster V
Kelembagaan
12. Persalinan di Faskes
13. Prevalensi Gizi
14. PMBA
15. Faskes dgn Pelayanan
Ramah Anak
18. Wajar 12 Th
Pendidikan, 16. Air Minum dan
Kesehatan Dasar
SRA
19. Pemanfaatan
& Kesejahteraan
Sanitasi
17. KTR dan Iklan,
Waktu Luang &
20. PKA Kegiatan Budaya
Promosi dan
Sponsor Rokok
Kluster IV Kluster III

1. Perda KLA; 2. Terlembaga KLA; 3. Anggaran KLA, 4. Keterlibatan Anak, Masyarakat, Dunia Usaha & Media 9
PERAN DALAM KLA

- NASIONAL
- PROVINSI
PEMERINTAH - KAB/KOTA
- KECAMATAN
- DESA/KEL

- LM
MASYA- - KELG
Jaringan
- FASIL ANAK
Media MEDIA RAKAT - FA
Peduli
- ANAK
Anak - PT

DUNIA
USAHA Policy
Product 10
APSAI Program
KATEGORI KLA
1. Kabupaten/Kota Layak Anak , 901-1000 , 31 komponen tidak ada
angka dibawah 70% nilai maksimal dan komponen tertentu harus
mencapai angka mutlak
2. Utama, 801-900, 28 komponen tidak ada angka di bawah 70%
nilai maksimal dan komponen tertentu harus mencapai angka
mutlak
3. Nindya, 701-800, 25 komponen tidak ada angka di bawah 70%
nilai maksimal dan komponen tertentu harus mencapai angka
mutlak
4. Madya, 601-700, 21 komponen tidak ada angka di bawah 70%
nilai maksimal dan komponen tertentu harus mencapai angka
mutlak
5. Pratama, 501-600, 17 komponen tidak ada angka di bawah 70%
nilai maksimal dan komponen tertentu harus mencapai angka
mutlak
LANGKAH UTAMA PENYELENGGARAAN KLA PADA
SELURUH KLASTER

1. Pembentukan Peraturan / Kebijakan dalam memenuhi dan


melindungi hak anak (5 klaster KLA + Kelembagaan)
2. Penguatan Anggaran untuk melaksanakan peraturan / Kebijakan
3. Pembentukan dan optimalisasi Kelembagaan Pelaksana
4. Penguatan Sumber Daya Manusia terlatih KHA untuk seluruh
klaster
5. Penyusunan dan pelaksanaan Program dan kegiatan sebagai
turunan peraturan/kebijakan
6. Menyusun Mekanisme evaluasi Peraturan dan Program (data)

12
Lanjutan…
7. Penguatan Partisipasi Anak/ FA dalam perumusan
kebijakan, perencanaan, pelaksanaan Program dan peran
2P
8. Peningkatan Keterlibatan/kerjasama antar Perangkat
Daerah
9. Peningkatan Keterlibatan Lembaga Masyarakat
10.Peningkatan Keterlibatan Dunia Usaha
11.Peningkatan Keterlibatan Media
12.Pengembangan Inovasi
13
INDIKATOR INOVASI

1.Kebaharuan Inovasi
2.Memberi kemanfaatan yang Luas
3.Dapat direplikasi

14
KLASTER KELEMBAGAAN

15
INDIKATOR PENANGGUNGJAWAB

1. Tersedia peraturan/kebijakan 1. BAPPEDA


daerah tentang 2. BAGIAN HUKUM SEKDA
Kabupaten/Kota Layak Anak) 3. DP3A
2. Terlembaga Kabupaten/Kota 4. DPRD
Layak Anak (KLA)
3. Profil Anak
4. RAD
5. Keterlibatan Lembaga
Masyarakat, dunia usaha dan
Media Massa dalam PHPA

16
TERWUJUDNYA KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK

Indikator 1: Tersedia Perda/kebijakan daerah ttg KLA

Upaya yang dilakukan:

1. Tersedianya peraturan/kebijakan daerah tentang KLA


2. Tersedianya anggaran pelaksanaan perda/kebijakan
3. Memperhatikan pandangan Anak Dalam Penyusunan dan
pelaksanaan peraturan, program dan kegiatan serta tindak
lanjutnya
TERWUJUDNYA KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK

Indikator 2. Menguatnya Kelembagaan KLA

Upaya yang dilakukan:

1. Ada Gugus Tugas KLA dan berfungsi


• Ada Dasar Hukum
• Struktur mencakup 6 kluster
• Ada anggaran gugus tugas
2. Ada Rencana Aksi Daerah (RAD) KLA
• Mencakup 24 indikator
• Merujuk pada RPJMD/Renstra
• Ada Mekanisme pemantauan dan evaluasi RAD
3. Publikasi KLA (KIE KLA)
TERWUJUDNYA KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK

Indikator 3. Keterlibatan Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha, dan Media dalam PHPA

Upaya yang dilakukan:

1. Ada Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Daerah


* Bentuk jaringan
* Bentuk Kegiatan
1. Ada Jaringan Media Peduli Anak (JMPA)
 Bentuk Kelembagaan
 Bentuk kegiatan
 LM yang berperan dalam 2 tahun
1. Ada Jaringan Lembaga Masyarakat Peduli Anak (JLMPA)
Cluster 1: PEMENUHAN HAK SIPIL
INFORMASI DAN PARTISIPASI ANAK
PENANGGUNG JAWAB
• Koordinator: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
• Dinas Perpustakaan
• Dinas Komunikasi dan Informasi
• DP3APM
• Kecamatan/Kelurahan/Desa
INDIKATOR:

01
Indikator 4: Akta Kelahiran

02 Indikator 5: Informasi Layak Anak

03
Indikator 6: Partisipasi Anak
PERUNDANG-UNDANGAN NASIONAL TERKAIT HAK ANAK DLM KONTEKS
PENCATATAN KELAHIRAN

1. UU No 39 Th 1999 TENTANG HAK AZASI MANUSIA

Pasal 53 Ayat (2), bahwa setiap anak sejak kelahirannya, berhak


atas suatu nama dan status kewarganegaraan.

2. UU NO 24 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN UU NO 23 TH


2006 TENTANG ADMINDUK

Pasal 27, bahwa setiap kelahiran wajib dilaporkan oleh Penduduk


kepada Instansi Pelaksana setempat paling lambat 60 (enam
puluh) hari sejak kelahiran.
3. UU NO 35 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

Pasal 27, bahwa Identitas diri setiap Anak harus diberikan sejak
kelahirannya dan Identitas tersebut dituangkan dalam akta
kelahiran
Indikator 4: Akta Kelahiran
TERWUJUDNYA KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK

Pemenuhan Hak Sipil Anak

Upaya yang dilakukan:

1. Tersedianya peraturan/kebijakan daerah dalam upaya percepatan registrasi


kelahiran dan kepemilikan akta kelahiran
2. Tersedianya anggaran
3. Pelaksanaan kebijakan percepatan kepemilikan akta kelahiran:
Prosedur/mekanisme
Persentase kepemilikan akta kelahiran
4. Tersedianya SDM yang memahami KHA
5. Kemitraan dengan OPD, lembaga masyarakat, dunia usaha, dan media, serta
keterlibatan Forum Anak
6. Inovasi
02
Indikator 5: Informasi Layak Anak

01
INFORMASI LAYAK ANAK

Informasi yang sesuai dengan harkat


dan martabat kemanusiaan terkait
dengan perkembangan jiwa dan
sosial anak, mengikuti perkembangan
usia dan kematangannya
DASAR HUKUM
PASAL 10 UU NO. 23 TAHUN 2002
TENTANG PERLINDUNGAN ANAK
Setiap anak berhak untuk menyatakan dan didengar pendapatnya,
menerima dan mencari, dan memberikan informasi sesuai dengan
tingkat kecerdasan dan usianya demi pengembangan dirinya sesuai
dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan.

PASAL 13
KONVENSI HAK ANAK
ayat (1): Anak akan mempunyai hak atas kebebasan untuk
menyatakan pendapat, hak ini mencakup kebebasan untuk
mengusahakan, menerima dan memberi segala macam informasi dan
gagasan terlepas dari perbatasan wilayah baik secara lisan, tertulis
atau dalam cetakan, dalam bentuk karya seni, atau melalui media lain
yang dipilih anak yang bersangkutan.
KRITERIA INFORMASI LAYAK ANAK
1. Informasi yang bebas pelanggaran hak anak dan tidak mengandung unsur
kekerasan, ancaman, pornografi dan perjudian yang mudah di tiru anak
2. Informasi yang tidak mengandung unsur antisosial, provokatif dan mistik
yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak
3. Informasi yang dapat meningkatkan kemampuan anak untuk membedakan
mana yang baik dan mana yang tidak baik
4. Informasi yang dapat mengembangkan kreatifitas dan potensi sesuai dengan
tingkat usia dan kematangan anak
5. Informasi yang mengandung nilai-nilai budaya, budi pekerti dan kearifan
lokal
6. Informasi yang mudah diakses dan dipahami oleh anak sesuai dengan tingkat
usia dan kematangan
7. Informasi yang akurat berdasarkan fakta dan dapat dipertanggungjawabkan
8. Informasi yang disampaikan dengan bahasa yang sederhana, sopan, santun
dan beretika
TERWUJUDNYA KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK

Pemenuhan Hak Informasi yang Layak Anak

Upaya yang dilakukan:

1. Tersedianya peraturan/kebijakan daerah dalam upaya pemenuhan hak informasi


yang layak anak
2. Tersedianya anggaran
3. Pelaksanaan kebijakan pemenuhan hak informasi yang layak anak :
 Prosedur/mekanisme penyediaan fasilitas ILA (TeSA, PISA, dll)
 Jumlah anak yang mengakses fasilitas ILA
4. Tersedianya SDM yang memahami KHA
5. Kemitraan dengan OPD, lembaga masyarakat, dunia usaha, dan media, serta
keterlibatan Forum Anak
6. Inovasi
03
Indikator 6: Partisipasi Anak
TERWUJUDNYA KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK

Pemenuhan Hak Partisipasi Anak

Upaya yang dilakukan:

1. Tersedianya peraturan/kebijakan daerah dalam upaya pemenuhan hak partisipasi


anak
2. Tersedianya anggaran
3. Pelaksanaan kebijakan pemenuhan hak partisipasi anak:
 Prosedur/mekanisme: pembentukan FA Daerah, pelibatan FA dalam proses
perencanaan pembangunan, partisipasi FA dalam Gugus Tugas KLA, peningkatan
kapasitas dan peran FA Daerah (pelatihan fasilitator, pelatihan 2P dan PAPP)
 Penyediaan fasilitas FA Daerah: Sekretariat FA, fasilitasi kegiatan, dll
4. Tersedianya SDM yang memahami KHA
5. Kemitraan dengan OPD, lembaga masyarakat, dunia usaha, dan media
6. Inovasi
CLUSTER 2: PEMENUHAN HAK ANAK
ATAS LINGKUNGAN KELUARGA DAN
PENGASUHAN ALTERNATIF
PENANGGUNG JAWAB
• Koordinator:
• PPKB
• Kantor Kemenag
• Dinas Sosial
• Dinas Kebersihan dan Pertamanan
• Dinas Pendidikan
• Dinas Perhubungan
• Dinas Kesehatan
• DP3APM - P2TP2A
• PUPR – TARUKIM
• PERTAMANAN

33
1. Perkawinan Anak
2. Lembaga Konsultasi Pengasuhan
3. Lembaga Pengasuhan Alternatif
Terstandarisasi
4. PAUD-HI
5. infrastruktur (Sarana dan
Prasana) di Ruang Publik yang
Ramah Anak
1. Ada peraturan pelaksana perda
2. ALOKASI ANGGARAN
3. PROSENTASE PERKAWINAN ANAK
4. UPAYA YANG DILAKUKAN
5. SDM PPA TERLATIH PPA KHA
6. Keterlibatan FORUM ANAK
7. KEMITRAAN OPD, LM, DU, MEDIA
8. INOVASI
LAYANAN UNTUK
KELUARGA

38
“Tempat pembelajaran
untuk meningkatkan kualitas kehidupan
keluarga yang dilakukan oleh tenaga profesi
melalui peningkatan kapasitas
orangtua/keluarga atau orang yang
bertanggungjawab terhadap anak dalam
menjalankan tanggungjawab mengasuh
dan melindungi anak”
“UNIT LAYANAN
KELUARGA YANG BELUM
MENGALAMI MASALAH
KASUS KEKERASAN”
1. TERSEDIA PUSPAGA atau lembaga konsultasi keluarga
lain
2. PERATURAN/KEBIJAKAN
3. ALOKASI ANGGARAN
4. PEMANFAATAN LAYANAN
5. SDM TERLATIH
6. FORUM ANAK
7. KEMITRAAN DENGAN OPD, LM, DU. MEDIA
8. SINERGI ANTAR PROGRAM DALAM LAYANAN
9. INOVASI
Lembaga Pengasuhan dan lembaga
Ber-unsur Pengasuhan
Berdasarkan lokasi keberadaan anak
Komunitas/
Organisasi
Sekolah Kemasyarak Tempat
Asrama/Pe atan Penitipan
santren sementara

Sekolah:
Umum/ Panti
Madrasah

Keluarga Institusi
Penegak
inti Hukum

Keluarga Anak Institusi


Kesehatan
1. PERATURAN /KEBIJAKAN TURUNAN PERDA
2. ALOKASI ANGGARAN
3. TERSEDIA LEMBAGA PENGASUHAN ALTERNATIF
4. LPA YANG STANDAR
5. LPA BAGI DISABILITAS
6. ANAK DISABILITAS YANG DIADOPSI
7. TERSEDIA LKSA
8. LEMBAGA PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN
9. SDM PENGASUHAN ALTERNATIF TERLATIH KHA
10. KETERLIBATAN FORUM ANAK
11.KEMITRAAN DENGAN OPD, LM, DU, MEDIA
TRI BINA KELUARGA
TINGKAT
KELURAHAN/DESA

46
1. PERATURAN /KEBIJAKAN DAERAH
2. ALOKASI ANGGARAN
3. TERSEDIA DI SETIAP KELURAHAN/DESA
4. SDM PAUD HI TERLATIH KHA
5. KEMITRAAN DENGAN OPD, LM, DU, MEDIA
6. INOVASI
RUANG BERMAIN ANAK
1. ADA RUANG BERMAIN RAMAH ANAK (RBRA)
2. KONDISI FISIK
3. PERATURAN /KEBIJAKAN DAERAH
4. ALOKASI ANGGARAN
5. SDM RBRA TERLATIH KHA
6. JUMLAH RBRA YANG DIAUDIT
7. PEMANFAATAN RBRA BAGI SEMUA ANAK DAN
DISABILITAS
8. RBRA GRATIS
9. PENGELOLA RBRA
10.FORUM ANAK
11. KEMITRAAN DENGAN OPD, LM, DU, MEDIA
12.INOVASI
13 PERSYARATAN RBRA
1. PERSYARATAN LOKASI
2. PERSYARATAN PEMANFAATAN RBRA
3. PERSYARATAN KEMUDAHAN
4. PERSYARATAN MATERIAL
5. PERSYARATAN VEGETASI
6. PERSYARATAN PENGONDISIAN UDARA/PENGHAWAAN
7. PERSYARATAN TEMPAT DAN PERALATAN/PERABOTAN BERMAIN
8. PERSYARATAN KESELAMATAN
9. PERSYARATAN KEAMANAN
10. PERSYARATAN KESEHATAN
11. PERSYARATAN KENYAMANAN
12. PERSYARATAN PENCAHAYAAN
13. PERSYARATAN MANAJEMEN PENGELOLAAN

51
PEDOMAN RUANG
PEDOMAN RUANG BERMAIN RAMAH
BERMAIN RAMAH ANAKANAK

PERINGKAT DAN PROSEDUR SERTIFIKASI RBRA

52
BORANG PERSYARATAN PENILAIAN (BPP)
BORANG SATU RBA DALAM KOTA/ KABUPATEN
Nilai Peringkat
Persyaratan
Nilai (diperoleh
Nilai Wajib
No Persyaratan Yang apabila Nilai
Maksimal Yang
didapatkan No Nilai Total
Harus Persyaratan
Dipenuhi minimal
1 Lokasi Ruang Bermain 40 30 terpenuhi)
Ramah Anak
2 Pemanfaatan 15 10 1 RBA Pratama 169 – 181
3 Kemudahan 45 16
4 Material 15 5
5 Vegetasi 20 1
6 Pengkondisian Udara / 10 3
Penghawaan 2 RBA Madya 182 – 195
7 Peralatan / Perabotan 125 52
Bermain
8 Keselamatan 25 12 3 RBA Nindya 196 – 222
9 Keamanan 40 14
10 Kesehatan dan Kebersihan 35 9
11 Kenyamanan 15 5 4 RBA Utama 223 – 267
12 Pencahayaan 15 0
13 Pengelolaan 55 17

Total Nilai/ Peringkat 455 174 5 RBRA 268 – 445


53
54
1. PERATURAN /KEBIJAKAN DAERAH
2. ALOKASI ANGGARAN
3. PROGRAM RASS DI SEKOLAH
4. FASILITAS PEJALAN KAKI SEKITAR SEKOLAH
5. FASILITAS PENYEBRANGAN SEKITAR SEKOLAH
6. SDM RASS TERLATIH KHA
7. FORUM ANAK
8. KEMITRAAN DENGAN OPD, LM, DU, MEDIA
9. INOVASI
10. MEKANISME PEMANTAUAN OLEH OPD
11. ANGKA KECELAKAAN LALIN
12. INOVASI
CLUSTER 3: PEMENUHAN HAK ANAK
ATAS KESEHATAN DAN
KESEJAHTERAAN

56
PENANGGUNG JAWAB

• Dinas Kesehatan
• Puskesmas
• Dinas Tarukim
• Dinas Kebersihan dan Pertamanan

57
Indikator Umum
1. Tersedia peraturan/kebijakan mengenai
indikator-indikator terkait
2. Tersedia anggaran
3. SDM terlatih/memahami KHA
4. Ada keikutsertaan Forum Anak
5. Ada kemitraan dengan PD lain, LM, DU
dan MM
6. Ada inovasi
58
Indikator 12 :
Persalinan
di Fasilitas Kesehatan

59
1. Persentase persalinan di fasilitas kesehatan di
atas angka nasional dan meningkat setiap
tahun
2. Cakupan kepemilikan buku KIA
3. Anggaran Persalinan
4. Angka Kematian Bayi di bawah angka nasional
dan menurun setiap tahun
5. Angka Kematian Ibu Melahirkan di bawah
angka nasional dan menurun setiap tahun

60
Indikator 13 :
Prevalensi Status Gizi
Balita

61
Upaya Pencapaian

1. Prevalensi gizi kurang, gizi lebih,


pendek dan kurus, di bawah angka
nasional dan menurun setiap tahun
•Mekanisme penanganan masalah
gizi
•Desa pangan aman
62
Catatan Indikator 13 :

1. Untuk mendapat level Madya dan nindya, minimal


angka dibawah angka nasional dengan persentase
2022 = 2021
2. Untuk mendapat level Utama ke atas, angka
menurun diatas angka nasional dengan persentase
2022 > 2021

63
Indikator 14 :
Pemberian Makanan
Bayi dan Anak
Usia di bawah 2 tahun

64
Capaian:
1. Persentase Inisiasi Menyusu Dini (IMD), ASI
Eksklusif (0-6 Bln) dan Anak usia 6-23 bln
menerima MP-ASI, di atas angka nasional dan
meningkat setiap tahun
2. Persentase Ruang ASI di fasilitas kantor dan
fasilitas umum di atas 50 %
3. Tersedia konselor ASI dan PMBA

65
Catatan Indikator 14 :

1. Untuk mendapat level Madya dan nindya, minimal


angka diatas angka nasional dengan persentase 2022
= 2021
2. Untuk mendapat level Utama ke atas, angka diatas
angka nasional dengan persentase 2022 > 2021

66
Indikator 15 :
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dengan
Pelayanan Ramah Anak

67
Pencapaian

1. Minimal ada 4 Puskesmas dengan


Pelayanan Ramah Anak
2. Ada Rumah Sakit Sayang Bayi dan
telah dievaluasi

68
Catatan Indikator 15 :

1. Untuk mendapat level Pratama, minimal ada 4


Puskesmas dengan Pelayanan Ramah Anak (PPRA).
Sementara kab/kota yg diwilayahnya hanya ada
Puskesmas di bawah 6 unit minimal 50 %
2. Untuk mendapat level Madya dan nindya, minimal
PPRA di atas 50%. Sementara kab/kota yg diwilayahnya
hanya ada Puskesmas di bawah 6 unit minimal 75 %
3. Untuk mendapat level Utama, minimal PPRA di atas 75
%. Sementara kab/kota yg diwilayahnya hanya ada
Puskesmas di bawah 6 unit harus 100 %
4. Untuk mendapat level KLA, semua Puskesmas harus
PPRA

69
Indikator 16 :
Rumah Tangga dengan Air
Minum dan Sanitasi yang
layak

70
Pencapaian
1. Persentase rumah tangga yang memiliki
akses air minum layak di atas angka nasional
2. Ada upaya untuk meningkatkan akses
penyediaan air minum seperti penyuluhan
dan memperluas akses mendapatkan air
bersih
3. Rumah Tangga memiliki akses sanitasi layak

71
Indikator 17 :
Kawasan Tanpa Rokok

72
Pencapaian
1. Persentase KTR di faskes, fasdik dan ditempat anak
bermain, tempat ibadah, dan angkutan umum di
atas 90%
2. Persentase KTR di fasilitas tempat umum di atas
50%
3. Di faskes, fasdik, tempat umum, tempat anak
bermain dan alun-alun tidak ada iklan rokok
4. Ada lembaga pengawas KTR
5. Tidak adanya Iklan, Sponsor, dan Promosi serta
kerja sama lainnya dengan perusahaan rokok
73
Catatan Indikator 17 :

1. Untuk mendapat level Pratama, minimal sudah ada


kebijakan berupa Perbup / Perwal KTR
2. Untuk mendapat level Madya dan nindya, minimal
sudah ada kebijakan berupa Perda KTR
3. Untuk mendapat level utama ke atas, sudah ada
kebijakan berupa Perda KTR yg di dalam pasalnya
ada pelarangan iklan, serta pelarangan promosi
dan sponsor bagi kegiatan anak

74
PELAYANAN RAMAH ANAK
DI PUSKESMAS
(PRAP)

75
1. Membuat kebijakan PRAP (Perda/Perbub/Perwal/SE)
2. Koordinasi dengan Dinas Kesehatan kab/kota
3. Menawarkan kepada Puskesmas untuk mengembangkan PRAP
4. Membuat SK Penetapan PRAP minimal Dinas Kesehatan
5. Deklarasi PRAP
6. Melaporkan SK kepada KPPPA
7. Pelatihan/pendampingan/monev kepada Puskesmas yang sudah
di SK kan
8. Mengirimkan kuesioner PRAP di awal tahun untuk Puskesmas
yang di SK kan
9. Mengusulkan Puskesmas untuk mendapat penghargaan
Komponen dan Indikator Pelayanan Ramah Anak
di Puskesmas
Komponen Indikator
1. SDM Terlatih KHA
2. Media dan materi KIE
3. Ruang konseling anak
4. Ruang tunggu/bermain anak
5. Ruang ASI
6. KTR
7. Sanitasi lingkungan
8. Sarpras disabilitas
Pemberday 9. Cakupan ASI Eksklusif
Sumber Sarana, Pela Pengel
Prasaranada
Partisip aan
Daya Masyaraka 10. PKPR
Manusia n Lingkungan yanan olaan asi Anak
t 11. Mampu tatalaksana KTA
12. Data anak terpilah
13. Pusat informasi
14. Menampung suara anak
15. Penjangkauan kesehatan
PENANGGUNG JAWAB
• Dinas Pendidikan
• Dinas Sosial
• DP3A
• Dinas Pemuda dan Olahraga
• Dinas Pariwisata

79
1.PERATURAN PELAKSANA PERDA
2.ALOKASI ANGGARAN
3.SDM TERLATIH KHA
4.KERJASAMA/KEMITRAAN
5.INOVASI
6.Fasilitas PENDIDIKAN ANAK
membutuhkan PERLINDUNGAN
KHUSUS
1. PERATURAN PELAKSANA PERDA
2. ALOKASI ANGGARAN
3. SDM TERLATIH KHA
4. JUMLAH/PROSENTASE SRA YANG SUDAH DI SK KAN
5. JUMLAH/PROSENTASE SRA YANG DEKLARASI
6. JUMLAH/PROSENTASE SRA YANG MEMPUNYAI PAPAN
NAMA
7. SEKERTARIAT BERSAMA SRA
8. KEMITRAAN
9. INOVASI PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN SRA
PROSES PENTAHAPAN
SEKOLAH RAMAH ANAK
Pemda
Satuan (pelatihan,
pendampi-
pendidik
ngan, • MEMENUHI 6
an dan bimtek) KOMPONEN SRA
Pemda
• PEMBIASAAN
• MENGIMBASKAN
PROSES
KE SEKOLAH
MEMENUHI 6
LAIN
KOMPONEN
•DEKLARASI (Pemda)

MAJU
SRA
•SK (sekolah & Pemda)
•PAPAN NAMA/SPANDUK
(sekolah & Pemda) MAMPU
MAU

Ditawarkan
oleh Pemda
dan
kemauan
satuan
pendidikan
TЗMU MESRA
( 3 M menuju sekolah ramah anak)
1. SK SRA
2. Deklarasi SRA
3. Plank SRA
1. Membuat kebijakan SRA
2. Koordinasi dengan Disdik dan
Kantor Kemenag
3. Sosialisasi kepada seluruh Kepala
Satuan Pendidikan
4. Menawarkan kepada Satuan
Pendidikan untuk mengembangkan
SRA
5. Membuat SK sekolah yang mau
6. Deklarasi SRA
7. Melaporkan SK kepada KPPPA
8. Pelatihan/pendampingan/monev
kepada Satuan Pendidikan yang
sudah di SK kan
9. Mengirimkan kuesioner SRA di awal
tahun untuk sekolah yang di SK kan
10. Mengusulkan /memberikan Satuan
Pendidikan untuk mendapat
penghargaan
1. PERATURAN PELAKSANA PERDA
2. ALOKASI ANGGARAN
3. SDM TERLATIH KHA
4. JUMLAH PKA YANG SUDAH DI SK KAN
5. JUMLAH PKA YANG MEMPUNYAI PAPAN NAMA
6. KEMITRAAN
7. INOVASI PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN
PKA
1. Menyusun kebijakan
2. Koordinasi dengan Dinas Pariwisata
dan stakeholder terkait lainnya
(DU,LM, MM)
3. Sosialisasi kepada seluruh Lembaga
Kreatifitas
4. Advokasi kepada Kepala Daerah
5. Membuat SK PKA
6. Melaporkan SK kepada KPPPA
7. Pembentukan dan pendampingan PKA
8. Mengusulkan PKA untuk mendapat
penghargaan
9. KIE
10. Monev / Pemberian Penghargaan
SRA : > 90% SRA : 100 %
PKA : > 2 PKA PKA : >2 PKA
SRA : > 50%
SRA : > 25% PKA : ≥ 2 PKA
SRA : MINIMAL 8/ PKA : ≥ 1 PKA
Sosialisasi,
1 SRA setiap jenjang
Advokasi ,
(Pddk Pra-sekolah,
Pelatihan
SD, SMP, MI, MTS,
Pendampi
SMA/SMK, MA, SLB) Sosialisasi, ngan
PKA : 1 PKA Advokasi,
Pelatihan
Sosialisasi,
Pendampi
Advokasi ,
ngan
Sosialisasi, Pelatihan
Advokasi, Pendampi
Sosialisasi, Pelatihan ngan
Advokasi , Pendampi SYARAT :
Pelatihan ngan SRA: ADA SK DAERAH, DEKLARASI DAN PAPAN
Pendampi NAMA
ngan PKA: ADA SK DAN PAPAN NAMA
KLASTER 5
HAK ANAK YANG MEMBUTUHKAN
PERLINDUNGAN KHUSUS
PENANGGUNG JAWAB
• Dinas Sosial
• Dinas Tenaga Kerja
• DP3APM
• P2TP2A – UPTD PPA
• BPBD
• BND
• Polrestabes – Kejaksanaan Negeri – Pengadilan Negeri
• BAPAS
• Kantor Kemenag
94
PERLINDUNGAN
ANAK
PEMENUHAN PERLINDUNGAN
HAK ANAK KHUSUS ANAK

KLASTER I
HAK SIPIL DAN KEBEBASAN
KLASTER II
LINGKUNGAN KELUARGA DAN PENGASUHAN ALTERNATF

KLASTER III KHA KLASTER V


KESEHATAN DASAR DAN KESEJAHTERAAN PERLINDUNGAN
KLASTER IV KHUSUS
PENDIDIKAN, PEMANFAATAN WAKTU LUANG, DAN
KEGIATAN BUDAYA
Anak membutuhkan perlindungan Khusus
1. AnakDalam Situasi Darurat
2. Anak Berhadapan dengan Hukum
3. Anak dari Kelompok Minoritas dan terisolasi
4. Anak yang di eksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual
5. Anak yang menjadi penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya
6. Anak yang menjadi korban pornografi
7. Anak dengan HIV/AIDS
8. Anak korban penculikan, penjualan dan/atau perdagangan
9. Anak korban kekerasan fisik dan/atau psikis
10. Anak korban kejahatan seksual
11. Anak korban jaringan terorisme
12. Anak penyandang disabilitas
13. Anak korban perlakuan salah dan penelantaran
14. Anak dengan perilaku sosial menyimpan
15. Anak yang menjadi korban stigmatisasi dari pelabelan terkait dengan kondisi orang tuanya
96
INDIKATOR
• PERATURAN DAN ATAU KEBIJAKAN SPESIFIK PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN AMPK
• ANGGARAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
• MEKANISME MONITORING DAN EVALUASI
• PROGRAM BAGI AMPK
• KETERSEDIAAN LEMBAGA PENYEDIA LAYANAN AMPK
• SARANA DAN PRASARANA LAYANAN AMPK
• PENGUATAN SDM LAYANAN AMPK

97
TERWUJUDNYA KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK

Indikator 21a. Anak Korban Kekerasan dan Penelantaran yang Terlayani

Upaya yang dilakukan:

1. Tersedianya peraturan/kebijakan daerah


2. Ketersediaan Anggaran
3. Ketersediaan Lembaga Layanan
4. Mekanisme rujukan, monitoring dan pencatatan (terintegrasi dgn Simfoni)
5. Jumlah laporan dan layanan
6. Tersedianya SDM terlatih penanganan dan layanan
7. Kemitraan dengan OPD, lembaga masyarakat, dunia usaha, dan media,
serta keterlibatan Forum Anak
8. Inovasi
TERWUJUDNYA KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK

Indikator 21b. Persentase Anak Dibebaskan dari Pekerja Anak

Upaya yang dilakukan:

1. Tersedianya peraturan/kebijakan daerah


2. Ketersediaan Anggaran
3. Ketersediaan Lembaga Layanan
4. Mekanisme rujukan, monitoring dan pencatatan (terintegrasi dgn Simfoni)
5. Jumlah laporan dan layanan
6. Tersedianya SDM terlatih penanganan dan layanan
7. Kemitraan dengan OPD, lembaga masyarakat, dunia usaha, dan media,
serta keterlibatan Forum Anak
8. Inovasi
TERWUJUDNYA KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK

Indikator 22a. Anak Korban Pornografi, NAPZA, dan Terinfeksi HIV/AIDS yang Terlayani

Upaya yang dilakukan:

1. Tersedianya peraturan/kebijakan daerah


2. Ketersediaan Anggaran
3. Ketersediaan Lembaga Layanan
4. Mekanisme rujukan, monitoring dan pencatatan (terintegrasi dgn Simfoni)
5. Jumlah laporan dan layanan
6. Tersedianya SDM terlatih penanganan dan layanan
7. Kemitraan dengan OPD, lembaga masyarakat, dunia usaha, dan media, serta
keterlibatan Forum Anak
8. Inovasi
TERWUJUDNYA KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK

Indikator 22b. Anak korban bencana dan konflik yang terlayani

Upaya yang dilakukan:

1. Tersedianya peraturan/kebijakan pelaksana Perda


2. Ketersediaan Anggaran
3. Ketersediaan Lembaga Layanan
4. Fasilitas sesuai kepentingan terbaik bagi anak
4. Tersedianya SDM terlatih penanganan dan layanan
5. Jumlah korban dan layanan
6. Early warning system
7. Jalur evakuasi
8. Kemitraan dengan OPD, lembaga masyarakat, dunia usaha, dan media, serta
keterlibatan Forum Anak
9. Inovasi
TERWUJUDNYA KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK

Indikator 23. Anak Penyandang Disabilitas, dan Anak dari Kelompok Minoritas
dan Terisolasi yang Terlayani

Upaya yang dilakukan:

1. Tersedianya peraturan/kebijakan daerah


2. Ketersediaan Anggaran
3. Ketersediaan Lembaga Layanan
4. Sapras yang aksesibel bagi disabiltas
4. Tersedianya SDM terlatih penanganan dan layanan
5. Sistem monitoring dan pencatatan
6. Sistem pengasuhan penyandang disabilitas
7. Keberadaan kelompok minoritas
8. Kemitraan dengan OPD, lembaga masyarakat, dunia usaha, dan media, serta
keterlibatan Forum Anak
9. Inovasi
TERWUJUDNYA KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK

Indikator 24a. Kasus


Anak yang Berhadapan dengan Hukum
(ABH) (khusus pelaku) yang Terselesaikan melalui Diversi

Upaya yang dilakukan:

1. Tersedianya peraturan pelaksana perda atau aturan khusus


2. Jumlah diversi pada tiap tingkatan judicial
3. Bantuan hukum pada ABH
4. Tersedianya SDM terlatih penanganan dan layanan
5. Kemitraan dengan lembaga masyarakat, dan media,
TERWUJUDNYA KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK

Indikator 24.b Anak Korban Jaringan Terorisme yang Terlayani

Upaya yang dilakukan:

1. Tersedianya peraturan/kebijakan daerah


2. Jumlah anak korban
3. Jumlah laporan dan layanan
4. Upaya Pencegahan
5. Kemitraan dengan lembaga masyarakat, dan media
TERWUJUDNYA KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK

Indikator 24.c Anak Korban Stigmatisasi Akibat dari Pelabelan terkait


dengan Kondisi Orang Tuanya yang Terlayani

Upaya yang dilakukan:

1. Tersedianya peraturan/kebijakan daerah


2. Jumlah anak korban stigma
3. Upaya Penanganan
4. Upaya Pencegahan
5. Kemitraan dengan lembaga masyarakat, dan media
Kecamatan/Kelurahan/Desa Layak Anak
• 1. Persentase Kelana (50%)
• 2. Persentase Dekela (50%)
Penanggung Jawab
• Camat
• Lurah

107
INDIKATOR DEKELA DAN KELANA
1. Kebijakan ttg perlindungan anak (DEKELA)
2. Profil Anak
3. Forum anak aktif
4. Kel Olahraga/kesenian anak
5. Forum anak sebagai 2P
6. Mekanisme penanganan korban kekerasan
7. Persentase akte kelahiran > 90%
8. Perkawinan anak (tidak ada)
9. Ruang/Taman Bermain Anak
INDIKATOR DEKELA DAN KELANA
10. Semua anak mendapat pendidikan formal atau non formal
11. Gizi buruk (tidak ada)
12. Persentase pendidikan anak (100%)
13. Jumlah Ruang baca anak dan ILA di ruang publik
14. Jumlah Kelompok konsultasi keluarga
15. KTR
16. Layanan PAUD-HI (DEKELA)
17. Jumlah PATBM (DEKELA)
Percepatan Program/Kegiatan Klaster Kelembagaan
KEGIATAN PRIORITAS LANGKAH-LANGKAH OPD
1. Pembuatan Perda • Harus dipastikan Perda memuat 5 klaster hak anak Utama: DP3A
Perlindungan anak atau • Bila Perda telah ada disusun segera petunjuk teknis dari Pendukung: Bagian Hukum
Perda KLA Dinkes; Dinsos, Dinas
penyelenggaraan 5 klaster hak anak dalam perda Pendidikan, Dinas Pemberdayaan
• Pastikan ada dokumen partisipasi anak dalam penyusunan perda Masyrakat, dll

2. Update Gugus Tugas • SK Gugus Tugas di update dan dipastikan sesuai klaster dalam Utama : Bappeda, Dinas PPPA
KLA Pendukung, Bagian Hukum dan
anggota Gugus Tugas
• Dipastikan Gugus tugas melakukan 5 Fungsi Gugus Tugas

3. Penyusunan Rencana Aksi • Pastikan RAD sesuai RPJMD dan Renstra. Utama: Bappeda Dinas
Daerah KLA • Berisi rencana implementasi 24 indikator KLA PPPA, Pendukung: OPD lain,
• Ada mekanisme pemantauan dan evaluasi dan masyarakat, dunia usaha

4. Profile anak • Mendeskripsikan situasi anak pada 5 klaster KLA dengan integrasi Utama: Bappeda atau
3 klaster 1-3 KHA DP3A di dukung OPD lain
• Situasi SDM
• Kelembagaan perangkat daerah

110
RENCANA KERJA KELEMBAGAAN KLA

KEGIATAN PRIORITAS LANGKAH-LANGKAH OPD

5. Peran/Dukungan • Identifikasi semua LM yg bekerja untuk anak, yaitu LM yg Utama: Dinas PPPA
Lembaga Masyarakat menjadi mitra semua OPD (yg melaksanakan 24 Indikator Pendukung: semua OPD
(LM) KLA)
• Ajak dan libatkan semua LM yg ada di daerah utk dukung
KLA.
• Setiap daerah agar membentuk Jaringan Media Peduli Anak,
sebagai wadah utk menyatukan semua LM yg bekerja utk
anak.
6. Peran/Dukungan • Identifikasi semua DU yg diharapkan dpt mendukung KLA, Utama: Dinas PPPA
Dunia Usaha temasuk DU yg menjadi mitra semua OPD (yg Pendukung: semua OPD
(DU)/Swasta melaksanakan 24 Indikator KLA
• Ajak dan libatkan semua DU yg ada di daerah utk dukung
KLA.

111
RENCANA KERJA KELEMBAGAAN KLA

KEGIATAN
LANGKAH-LANGKAH OPD
PRIORITAS
7. Asosiasi • Setiap daerah agar membentuk APSAI (Asosiasi Perusahaan Sahabat Utama: Dinas
Perusahaan Anak Ind), sebagai wadah utk menyatukan semua DU yg dukung anak. PPPA
Sahabat Anak • Anggota APSAI harus berperan 3P: policy, product, program. Pendukung:
Indonesia (APSAI) • Policy: kebijakan (utk tidak mempekerjakan anak, menyediakan Ruang semua OPD
Daerah ASI di tempat kerja, menyediakan Tempat Penitipan Anak di tempat
kerja.
• Product: produk yg dihasilkan/dibuat perusahaan harus ramah anak
(aman bg anak).
• Program: salah satunya adalah dlm bentuk Corporate Social
Responsibility (CSR), yg selama ini sudah banyak dilakukan.

8. Peran/ Dukungan • Setiap daerah agar di setiap kegiatannya diberitakan ke media2, shg Utama: Dinas
Media (Cetak, masyarakat mengetahui  bagian dari akuntabilitas kepada publik. PPPA
Elektronik, Medsos) • Setiap daerah agar membentuk Jaringan Media Peduli Anak Pendukung:
semua OPD
112
RENCANA KERJA Klaster 1 KLA

KEGIATAN PRIORITAS LANGKAH-LANGKAH OPD


1. Percepatan Akta Kelahiran • Percepatan kepemilikan akte kelahiran di atas angka rata-rata Utama: DUKCAPIL
dan pencatatan kelahiran nasional Pendukung:
Dinkes (Faskes); Dinsos (Panti),
• Memastikan semua anak tercatat/teregistrasi kelahirannya dan Dinas Pendidikan, Dinas
dimasukkan dalam KK Pemberdayaan Masyrakat, dll
2. Informasi Layak Anak • Berikan anak akses ke informasi (bacaan, tayangan, komputer, Utama : Dinas PPPA
(ILA) Pusat Informasi dll). Pendukung, Perpusda, Kominfo,
Sahabat Anak (PISA) Pemberdayaan Masyarakat,
• Pastikan informasi tsb tidak mengandung kekerasan, pornografi, Dinas Kebersihan dan
dan semua hal negatif. Pertamanan, Dinas Bina Marga,
• Hidupkan budaya baca. Dunia Usaha dll
• Semua drh harus memiliki minimal 1 PISA.
3. Telepon Sahabat Anak • Semua daerah harus menyediakan TeSA. Utama: Dinas PPPA
(TeSA) • Pemda agar kerjasama dengan Perusahaan Telekomunikasi Pendukung: Kominfo,
serta dunia usaha lainnya. Telkom, dll

113
RENCANA KERJA Klaster 1 KLA

KEGIATAN PRIORITAS LANGKAH-LANGKAH OPD


4. Pembentukan Forum • Setiap Prov, KAB/KOTA, Kecamatan dan Utama: Dinas PPPA,
Anak (FA)  s.d. Desa/Kelurahan harus memiliki FA. Pendukung: semua OPD
desa/Kelurahan
• FA merupakan wadah partisipasi anak.
• Setelah dibentuk, maka FA harus didampingi oleh
Fasilitator FA (diambilkan dari Alumni FA, usia > 18 th).

5. Penguatan FA sebagai • FA yg sdh terbentuk, agar dilatih 2P. Utama: Dinas PPPA
Pelopor dan Pelapor (2P) • Topik 2P sesuai dg issue2 anak di drh ybs. Pendukung: semua OPD

6. Partisipasi Anak dalam • FA yg sdh terbentuk, agar dilatih PAPP. Utama : Bappeda dan Dinas
Perencanaan • Suara anak harus didengar dan diintegrasikan ke dalam PPPA
Pembangunan (PAPP) 
Musrenbangdes hingga proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan Pendukung: semua OPD
Musrenbangnas evaluasi.
• Masing-masing OPD agar mengidentifikasi kegiatan-
kegiatan yg memang hrs “memperhitungkan” suara anak.
114
RENCANA KERJA Klaster 1 KLA
PELAKSANAA
REALISASI RENCANA RPJMD
KEGIATAN PRIORITAS N
HINGGA 2020 2022 TAHUN….
2021
1. Percepatan pencatatan
kelahiran & Akta Kelahiran
2. Informasi Layak Anak (ILA)
Pusat Informasi Sahabat Anak
(PISA)
3. Telepon Sahabat Anak (TeSA)

4. Pembentukan Forum Anak


(FA)  s.d. Desa/Kelurahan

5. Penguatan FA sebagai Pelopor


dan Pelapor (2P)

6. Partisipasi Anak dalam


Perencanaan Pembangunan
(PAPP)  Musrenbangdes
hingga Musrenbangnas

7. Peningkatan kemampuan SDM

115
RENCANA KERJA Klaster 2 KLA
KEGIATAN PRIORITAS LANGKAH-LANGKAH OPD
1. Pengasuhan Berbasis Hak Anak • Meningkat setiap tahun Utama: Sosial Pendukung:
 keluarga dan lembaga semua OPD
pengasuhan alternatif

2. Pusat Pembelajaran Keluarga • Ada, berfungsi, dan jumlah lembaga Utama: Dinas PPPA
(PUSPAGA) meningkat setiap tahun Pendukung: semua OPD

3. Pencegahan Perkawinan Anak • Di bawah angka nasional, dan menurun setiap Utama : Dinas PPKB
(PPA) tahun Pendukung: semua OPD
• Kerjasama dengan Kemenag dalam
pencegahan dan pelaporan
4. Pengembangan Anak Usia Dini  Meningkat setiap tahun Utama : Dinas Pendidikan,
Holistik Integratif (PAUD HI)  Minimal 1 PAUD-HI di setiap desa/ Pendukung: semua OPD
kelurahan
5. Ruang Bermain Ramah Anak • Ada Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA), Utama: Dinas Pertamanan
(RBRA) dimanfaatkan oleh semua anak, tidak Pendukung: semua OPD
berbayar, dan meningkat setiap tahun
6. Rute Aman dan Selamat ke dan • Ada Rute Aman dan Selamat ke dan dari Utama: Dinas Perhubungan
dari Sekolah (RASS) [+ZOSS] Sekolah (RASS), dan meningkat setiap tahun Pendukung: semua OPD
• Angka kecelakaan lalu-lintas pada anak
menurun setiap tahun
RENCANA KERJA Klaster 2 KLA
PELAKSANAA
REALISASI RENCANA RPJMD
KEGIATAN PRIORITAS N
HINGGA 2020 2022 TAHUN….
2021
1. Pengasuhan Berbasis Hak Anak
 keluarga dan lembaga
pengasuhan alternatif
2. Pusat Pembelajaran Keluarga
(PUSPAGA)

3. Pencegahan Perkawinan Anak


(PPA)

4. Pengembangan Anak Usia Dini


Holistik Integratif (PAUD HI)

5. Ruang Bermain Ramah Anak


(RBRA)

6. Rute Aman dan Selamat ke dan


dari Sekolah (RASS) [+ZOSS]

7. Peningkatan kemampuan SDM

117
RENCANA KERJA Klaster 3 KLA
KEGIATAN PRIORITAS LANGKAH-LANGKAH OPD

1. Pelayanan Ramah Anak di • Meningkat setiap tahun Utama : Dinas Kesehatan


Puskesmas (PRAP) • Peningkatan SDM terlatih KHA Pendukung : semua OPD

2. Pelayanan Ramah Anak di • Meningkat setiap tahun Utama: Dinas Kesehatan


RS (PRA-RS) Pendukung: semua OPD
3. Pemenuhan Hak Anak atas  Semua fasilitas umum dan tempat di Utama : Dinas Kesehatan
Kesehatan: Gizi, ASI, mana anak banyak berkumpul, bebas asap Pendukung: semua OPD
Kespro, Rokok, dll terkait rokok
Kesehatan Anak  Tidak ada iklan rokok, di tempat public di
mana anak banyak berkumpul
 Peningkatan SDM terlatih KHA
4. Pemenuhan Hak • Ada, berfungsi, dan jumlah lembaga Utama : Dinas Sosial
Kesejahteraan Anak  meningkat setiap tahun Pendukung: semua OPD
Integrasi ke PUSPAGA
5. Kampung Anak Sejahtera • mengintegrasikan Program Perlindungan Utama: Dinas PPKB
(KAS) Anak Terpadu Berbasis Masyarakat Pendukung: semua OPD
(PATBM)/ sejenisny
6. Fasilitasi Ruang ASI • Ada dan meningkat setiap tahun Utama: Dinas Kesehatan
Pendukung: semua OPD
RENCANA KERJA Klaster 3 KLA
PELAKSANAA
REALISASI RENCANA
KEGIATAN PRIORITAS N RPJMD
HINGGA 2020 2022
2021
1. Pelayanan Ramah Anak di
Puskesmas (PRAP)

2. Pelayanan Ramah Anak di RS


(PRA-RS)
3. Pemenuhan Hak Anak atas
Kesehatan: Gizi, ASI, Kespro,
Rokok, dll terkait Kesehatan
Anak

4. Pemenuhan Hak
Kesejahteraan Anak 
Integrasi ke PUSPAGA
5. Kampung Anak Sejahtera
(KAS)
6. Fasilitasi Ruang ASI

7. Peningkatan SDM
RENCANA KERJA Klaster 4 KLA
KEGIATAN PRIORITAS LANGKAH-LANGKAH OPD
1. Wajib Belajar 12 Th • 100% Utama : Dinas Pendidikan
• Koordinasi dan Kerjasama Kab-Provinsi Pendukung: semua OPD
2. Sekolah Ramah Anak (SRA)  Meningkat setiap tahun untuk setiap jenjang Utama: Dinas PPPA
pendidikan Pendukung: semua OPD
 Minimal 4 SRA (SD, MI, SMP, MTs) sesuai
standar
3. Pusat Kreativitas Anak (PKA) • Meningkatnya setiap Tahun jumlah PKA Utama : Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata
Pendukung: semua OPD
4. Festival Permainan Tradisional • Ada Penyelenggaraan setiap tahun Utama : Dinas Kebudayaan dan
Anak Pariwisata
Pendukung: semua OPD
5. Ooudoor Classroom Day (OCD) Utama: Dinas Pendidikan
Pendukung: semua OPD
6. Rumah Ibadah Ramah Anak • Identifikasi dan deklarasi Utama: Dinas/ bagian sosial
(RIRA) Pendukung: semua OPD
7. Kegiatan2 yang positif, inovatif  Ada, dapat diakses semua anak, tidak berbayar, dan Utama : Dinas Kebudayaan dan
dan kreatif untuk mengisi waktu meningkat setiap tahun Pariwisata
luang anak [+ Kegiatan Budaya]  Minimal 1 Pusat Kreativitas Anak (PKA)
Pendukung: semua OPD
 Kegiatan pengembangan budaya, kreativitas dan
rekreatif bagi anak meningkat setiap tahun 120
RENCANA KERJA Klaster 4 KHA
PELAKSANAA
REALISASI RENCANA RPJMD
KEGIATAN PRIORITAS N
HINGGA 2020 2022 TAHUN….
2021
1. Wajib Belajar 12 Th
2. Sekolah Ramah Anak (SRA)

3. Pusat Kreativitas Anak


(PKA)
4. Festival Permainan
Tradisional Anak
5. Ooudoor Classroom Day
(OCD)
6. Rumah Ibadah Ramah Anak
(RIRA)
7. Kegiataninovatif dan kreatif
untuk mengisi waktu luang
anak [+ Kegiatan Budaya]
8. Peningkatan Kemampuan
SDM
121
RENCANA KERJA DEKELA -KELANA KLA

KEGIATAN PRIORITAS LANGKAH-LANGKAH OPD

1. Data dan Informasi • Semua daerah harus menyusun Profil Anak, yang berisi Utama: Bappeda, Dinas
(PROFIL) Anak semua data anak; data2 diperoleh dari BPS dan OPD2. PPPA, BPS
• Profil Anak harus diperbarui setiap tahun. Pendukung: semua OPD

2. Penguatan KLA ke • Semua Camat harus paham ttg hak-hak anak. Utama : Dinas PPPA,
Tingkat Kecamatan  • Semua Camat harus ditingkatkan kapasitasnya ttg KELANA. Camat
Kecamatan Layak • Indikator KELANA dijabarkan dari 24 Indikator KLA. Pendukung: semua OPD
Anak (KELANA) • Profil Anak kecamatan

3. Penguatan KLA ke • Semua Kepala Desa dan Lurah harus paham ttg hak-hak Utama: Dinas PPPA,
Tingkat anak. Kepala Desa, Lurah
Desa/Kelurahan  • Semua Lurah harus ditingkatkan kapasitasnya ttg DEKELA. Pendukung: semua OPD
Desa/Kelurahan Layak • Indikator DEKELA dijabarkan dari 24 Indikator KLA.
Anak (DEKELA) • Profil Anak
• Kebijakan desa perlindungan anak
122
Indikator spesifik minimum (LAMPIRKAN DOKUMEN
PENDUKUNG):
1. Profil Anak kecamatan
2. Persentase anak diregistrasi kelahirannya melebihi angka persentase
rata-rata kabupaten/kota
3. Forum Anak Kecamatan aktif dalam Musrenbang Kecamatan
4. Ada ruang baca anak
5. Tidak ada perkawinan anak dalam kurun waktu satu tahun terakhir
6. Ada kelompok konsultasi keluarga
7. Tidak ada gizi buruk dalam kurun waktu satu tahun terakhir
8. Ada ruang publik bebas asap rokok
9. Ada layanan PAUD-HI
10. Ada Puskesmas layanan ramah anak
11. Semua anak mendapat pendidikan (formal/non-formal)
12. Ada SMP/sederajat ramah anak
13. Ada mekanisme penanganan korban kekerasan pada anak
41
Indikator spesifik minimum
(LAMPIRKAN DOKUMEN
1.PENDUKUNG):
Ada peraturan desa tentang perlindungan anak
2. Profil dan data terpilah anak desa/Kelurahan
3. Persentase anak diregistrasi kelahirannya melebihi angka persentase
rata-rata kabupaten/kota
4. Usulan anak dalam proses perencanaan pembangunan desa/kelurahan
yang direalisasikan
5. Ada ruang baca anak
6. Tidak ada perkawinan anak dalam kurun waktu satu tahun terakhir
7. Ada kelompok konsultasi keluarga
8. Tidak ada gizi buruk dalam kurun waktu satu tahun terakhir
9. Ada ruang publik bebas asap rokok
10. Ada layanan PAUD-HI
11. Ada Ruang Bermain Anak
12. Ada SD/sederajat ramah anak
13. Semua anak mendapat pendidikan (formal/non-formal)
TABULASI KEBIJAKAN MENDUKUNG KLA
1. Dokumen Perda Perlindungan Anak atau KLA
2. Petunjuk teknis Perda (Perbu, SK Bupati – SK Kepala desa)
3. SK Gugus Tugas KLA
4. SK Forum Anak
5. SK Sekolah Ramah Anak
6. SK Puskesmas Ramah Anak
7. SK Pusat Pembelajaran Keluarga
8. SK Ruang Bermain Ramah Anak
9. SK Pusat Kreatifitas Anak
10. SK Rumah Ibadah Ramah Anak
11. SK Pendukung lainnya
TERIMA KASIH
Muhammad Jailani, S.Sos, MA
Email:
muhammad.jailani2011@gmail.com
Telp:0813 70212644

126

Anda mungkin juga menyukai