Anda di halaman 1dari 59

OBSTRUKSI

SALURAN NAFAS
ATAS ( OSNA )
Oleh :
Adrianus Gani

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 1


PENDAHULUAN
• Keadaan Gawat Darurat yang
memerlukan penanganan segera, karena
beresiko tinggi terjadi kematian
• Secara klinis ciri utama OSNA adalah dispnea
yang disertai napas berbunyi ( stridor,
wheezing, mendengkur )
• Gangguan saluran napas dapat timbul secara
mendadak dan total, perlahan dan sebagian,
progresif dan atau berulang
RF / AG / Saturday, September 8, 2007 2
ANATOMI SALURAN PERNAPASAN ATAS

Nares

Nasofaring

Orofaring
Laringofaring

Faring

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 3


NARES
• Hidung jalan utama udara untuk
memasuki sistem pernapasan
• External nares
• Nasal septum membagi rongga hidung
menjadi bagian kanan dan kiri
• Nasal septum lamina perpendicular
tulang ethmoid dan lapisan tulang vomer
• Hyaline catilage menyangga dorsum nasi,
bridge dan tip ( apex ) dari hidung.
RF / AG / Saturday, September 8, 2007 4
• Tulang, maksila, nasal, frontal, ethmoid, dan
sphenoid membentuk dinding lateral dan
superior dari rongga hidung
• Reseptor yang terdapat di olfactory
epithelium memberikan indera penciuman
• Rongga hidung berhubungan dengan
nasofaring melaui internal nares

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 5


MUKOSA HIDUNG
• Mukosa rongga hidung akan mempersiapkan
udara yang kita hirup ke saluran
pernapasan bagian bawah.
• Mengandung arteri, vena dan kapiler
• Vaskularisasi ini menyebabkan suatu
mekanisme penghangatan dan pelembaban
dari udara yang masuk ke rongga hidung

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 6


• Udara akan bergerak dari rongga hidung
ke paru – paru setelah dipanaskan dengan
suhu hampir mencapai temperatur tubuh
dan hampir jenuh dengan uap air
• Bernapas melalui hidung juga mencegah
hilangnya panas dan air tubuh

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 7


FARING
• suatu ruang / tabung yang di
dalamnya terdapat sistem pernapasan dan
pencernaan
• Faring terbagi atas :
nasofaring
orofaring
laringofaring
RF / AG / Saturday, September 8, 2007 8
Nasofaring

• Bagian superior dari faring dan


berhubungan dengan bagian posterior
dari rongga hidung melalui internal
nares
• dilapisi oleh epitel pseudostratified
ciliated columnar yang sama dengan
rongga hidung
RF / AG / Saturday, September 8, 2007 9
Batas-batasnya :
• Superior : Basis kranii
• Inferior : Bidang datar yang melalui palatum
molle
• Anterior : Berhubungan dengan kavum nasi
melalui khoana
• Posterior : Vertebra servikalis
• Lateral : Otot-otot konstriktor faring

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 10


Orofaring
• Meluas diantara palatum molle dan dasar
lidah pada tulang hyoid
• Bagian posterior dari rongga mulut
berhubungan secara langsung dengan
orofaring
• Epitel pseudostratified columnar
epitel stratified squamous

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 11


Batas dari orofaring adalah :
• Superior : Palatum molle
• Inferior : Bidang datar yang melalui tepi
atas epiglottis
• Anterior : Berhubungan dengan kavum
oris melalui istmus faucium

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 12


Laringofaring

• Bagian inferior dari faring termasuk


bagian dari faring diantara tulang hyoid
dan jalan masuk ke laring dan esofagus
• Dilapisi epitel stratified squamous yang
akan melindungi dari abrasi, kimia dan
invasi patogen

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 13


Batas-batasnya :
• Superior : Bidang datar melewati tepi atas
epiglottis setinggi valekula
• Inferior : Tepi bawah kartilago krikoid
• Anterior : Auditus laring
• Posterior : Vertebra servikalis 3 sampai 6

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 14


LARING
• Adalah struktur cartilaginous yang
mengelilingi dan melindungi glottis
• Laring berada mulai dari vertebra
C4 atau C5 dan berakhir pada
vertebra C6

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 15


Kartilago dan ligamen laring, terdiri
dari tiga buah :
• Thyroid kartilago
• Cricoid kartilago
• Epiglottis

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 16


Thyroid kartilago
• Kartilago yang terbesar dari laring
• Pada potongan melintang, kartilago ini
membentuk U
• Disebut laryngeal prominence atau Adam’s
apple
• Kartilago thyroid berada superior dari
kartilago cricoid, kartilago hyaline yang lain

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 17


Epiglottis
Cart. Cricoidea

Cart. Thyroidea

Struktur laring
(http://www.google search/image/ Upper respiratory/diakses tgl.2-9-2007)
RF / AG / Saturday, September 8, 2007 18
Cricoid kartilago

• Berada di inferior dari Thyroid kartilago


• Bertujuan untuk memberikan dukungan
bila kartilago thyroid tidak ada
• Melindungi glottis dan jalan masuk menuju
trakea

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 19


• Permukaan inferior kartilago cricoid
mempunyai ikatan ligamen ke
kartilago pertama dari trakea
• Permukaan superior dari kartilago
cricoid berartikulasi dengan sepasang
kartilago arytenoids yang kecil

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 20


Epiglottis
• Berbentuk seperti shoehorn berproyeksi
superior ke glottis dan membuat sebuah
penutup diatasnya
• Terdiri dari kartilago elastis
• Fungsinya untuk mencegah masuknya
cairan atau makanan padat pada sistem
pernapasan

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 21


Laring juga terdiri dari 3 pasang
kartilago hyaline yang kecil
• Kartilago arytenoids
• Kartilago corniculate
• Kartilago cuneiform

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 22


Struktur laring
(http://www.google search/image/LaryngeusStucuture/diakses tgl.2-9-2007 )
RF / AG / Saturday, September 8, 2007 23
PATOFISIOLOGI OSNA

• OSNA menyebabkan Hipoventilasi


Alveolus → Timbul Perubahan
Biokimiawi :
- Hipoksemia
- Hiperkapnea
- Asidosis

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 24


Hipoksemia
• Reseptor kimiawi yang peka dalam mendeteksi
perubahan O2 adalah Arteri Carotis dan Aorta
• Penurunan PO2 Alveoli < 50 mmHg, atau PO2 Aorta
< 70 mmHg akan merangsang reseptor diatas
• Hal yang dapat terjadi saat Hipoksemia :
Tachypneu, Takhikardi, Vasokonstriksi perifer,
Peningkatan resistensi pembuluh darah paru dan
perifer, Peningkatan aktivitas adrenal, Peningkatan
aktivitas korteks serebri akibat rangsangan reseptor
kimia dan sistem saraf simpatis.
RF / AG / Saturday, September 8, 2007 25
Hiperkapnea
• Disini terjadi peningkatan kadar CO2
dalam darah, selanjutnya CO2 ini masuk
dalam Blood Brain Barrier, yang
menimbulkan asidosis pada CSS dan
menyebabkan stimulasi pernapasan.
• Oleh Buffer H2CO3, pH Cairan Serebro
Spinal dipertahankan normal

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 26


Hiperkapnea
• Hiperkapnea merangsang pusat pernapasan
pada SSP, yang selanjutnya dapat meninggikan
frekuensi pernapasan, dan akibat lainnya
berupa sakit kepala, irritable, confuse,
malaise. Pada Hiperkapnea yang berat dapat
menyebabkan pasien tidak sadar, refleks -
refleks menurun, kekakuan, tremor dan kejang
( gambaran narkosis CO2 ) yang dapat
berakhir pada koma dan kematian.
RF / AG / Saturday, September 8, 2007 27
Asidosis
• Retensi CO2 yang bereaksi dengan H2O
membentuk H2CO3
• Selanjutnya Molekul ini dipecah menjadi ion
H+ dan HCO3-
• Peningkatan ion H+ inilah yang selanjutnya
dapat menurunkan pH darah ( Asidosis )

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 28


MANIFESTASI KLINIS
HIPOVENTILASI ALVEOLUS

Gejala – gejala yang timbul


bervariasi berdasarkan penyebab,
kecepatan timbul dan lamanya
hipoventilasi alveolus

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 29


OBSTRUKSI MEKANIS
• Pasien selalu mengeluh dispnea yang
tingkatannya beragam
• Secara klinis trelihat adanya peningkatan
usaha respirasi yaitu adanya cekungan
pada daerah supraclavicula, intercostae
dan subcostae

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 30


• Pada stadium awal obstruksi, pasien selalu
gelisah, disorientasi, sakit kepala dan tidak
kooperatif sebagai akibat dari hipoksemia dan
hiperkapnia
• Pada auskultasi dada terdapat penurunan aliran
udara masuk dan terdengar wheezing dan ronki
• Fatal koma

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 31


OBSTRUKSI KARENA SEKRET

• Gejala obstruksi Karena sekret bervariasi


menurut tingkat kesadaran
• Umumnya pernapasan menjadi dangkal dan
tidal volume kecil
• Wheezing dan ronki dapat didengar di seluruh
dada, batuk terdengar lemah dan basah

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 32


• Bila proses berlanjut, terdapat takhikardi,
hipotensi dan kehilangan kesadaran
• Sianosis sangat bervariasi dan seringkali tidak
ada
• Pemeriksaan laboratorium sangat membentu
dalam menegakkan diagnosa hipoventilasi
alveolus yaitu penentuan pH darah, kadar
PCO2, saturasi O2, PO2 dan kadar Cl

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 33


OBSTRUKSI SALURAN NAFAS PADA
DEWASA

• Obstruksi pernapasan dapat terjadi sebagian


atau seluruh, yang mana pada pasienyang
kolaps atau tidak sadar
• Keterbatasan aliran udara pada inspirasi dan
ekspirasi menandakan adanya obstruksi yang
menetap

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 34


Sumbatan laring yang progresif
terbagi dalam :
• Stadium 1
• Stadium 2
• Stadium 3
• Stadium 4

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 35


Pada kasus trauma maksilofasial, obstruksi
pernafasan dapat disebabkan oleh :
• Hambatan jalan napas
• Lidah yang prolapse
• Trauma pada tulang hyoid dan otot yang
berhubungan dengan tulang hyoid
• Lidah dan palatum molle yang lengkap
• Laryngeal spasm

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 36


Tanda – tanda objektif adanya
sumbatan jalan napas
• Lihat (Look)
• Dengar (Listen)
• Raba (Feel)

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 37


OBSTRUKSI SALURAN NAFAS PADA
ANAK
• Pada anak – anak, OSNA merupakan salah satu
penyebab yang sering mengakibatkan respiratory
distress yang dengan cepat dapat mengakibatkan
cardiac arrest dan hypoxic encelopathy
• Pemeriksaan klinis harus dapat menentukan daerah
mana yang terjadi obstruksi dan menilai beratnya
suatu kasus
• Obstruksi nasal seperti choanal atresia dapat
menyebabkan dyspnea pada bayi

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 38


Laringitis (Akut, Epiglottitis)
Infeksi Abses Retrofaringeal
OSNA Abses Peritonsilar
pada
anak Hipertrofi tonsil
Non Infeksi Laryngotracheobronchial dyscinesia
Craniofacial malformation
Lain – lain : alergi

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 39


LARINGITIS AKUT
• Infeksi dapat disebabkan oleh penyalahgunaan
suara, inhalasi uap toksik
• Virus influenza, adenovirus, dan streptokok
merupakan organisme penyebab yang tersering
• Terapinya berupa mengistirahatkan pita suara,
antibiotik, menambah kelembaban, dan
menekan batuk

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 40


EPIGLOTTITIS
• Infeksi pada daerah epiglottis sering berakibat
fatal dalam beberapa jam bila tidak diterapi
• Mikroorganisme penyebab yang sering adalah
Haemophilus influenza
• Terapi dengan pemberian cairan intravena,
antibiotik golongan sefalosporin, dan steroid
dalam dosis tinggi diberikan untuk
mengurangi inflamasi

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 41


PENATALAKSANAAN OSNA
• Prinsip penanggulangan OSNA adalah
membuat / mengusahakan bebasnya jalan
napas.
• Tindakan resusitasi jalan napas dapat
dilakukan dengan cara
Heimlich maneuver
Tracheostomy
Crycothyrodotomy
endotrcaheal intubation

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 42


HEIMLICH MENEUVER
• Adalah suatu cara mengeluarkan benda asing
yang menyumbat laring secara total atau benda
asing ukuran besar yang terletak di hipofaring
dengan cara memberi tekanan pada paru
• Dapat dilakukan pada orang dewasa dan anak-
anak

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 43


Heimlich Maneuver pada orang dewasa
(http://www.google.search/image/Heimlich Maneuver/diakses tgl.2-9-2007)

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 44


Heimlich Maneuver pada bayi
(http://www.google.search/image/Heimlich Maneuver/diakses tgl.2-9-2007)

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 45


TRACHEOSTOMI

Adalah cara mempertahankan jalan


napas dengan membuat lubang di dinding
anterior trakea

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 46


TRACHEOSTOMI
Indikasi :
• Mengatasi obstruksi laring
• Mempermudah penghisapan sekret dari
bronkus.
• Untuk memasang respirator ( alat bantu
pernapasan )
• Untuk mengambil benda asing dari glottis, bila
tidak mempunyai fasilitas bronkoskopi
RF / AG / Saturday, September 8, 2007 47
TRACHEOSTOMY

(http://www.google.search/image/Tracheostomy/ diakses tgl.2-9-2007)

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 48


CRYCOTHYRODOITOMY

Adalah tindakan memperbaiki jalan


napas dengan membuka trakea melalui
membran crycothyroid

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 49


Indikasi :
• Perlengkapan dan alat intubasi endotrakea
atau tracheostomi tidak memadai untuk
mengatasi obstruksi jalan napas yang berat
• Kebutuhan unruk mempertahankan jalan
napas dilakukan oleh tenaga yang tidak
terlatih medis

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 50


Kontra indikasi :
• Pada anak dibawah usia 12 tahun
• Tumor laring yang meluas ke subglottis
dan laringitis

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 51


Crycothyrodoitomy
(http://www.google.search/image/ Crycothyrodoitomy /diakses tgl.2-9-2007)

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 52


Endotracheal Intubation

Merupakan cara yang paling tepat


untuk memperbaiki jalan napas. Dapat
dilakukan secara transoral atau transnasal

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 53


Indikasi :
• Mengatasi sumbatan saluran napas atas
• Membantu ventilasi
• Memudahkan menghisap sekret dari tractus
tracheobronchial
• Mencegah aspirasi sekret yang ada di rongga
mulut atau yang berasal dari lambung

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 54


Endotracheal Intubation
(http://www.google.search/image/Endotracheal Intubation /diakses tgl.2-9-2007)

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 55


HIGHLIGHTS
• Gangguan saluran napas dapat timbul secara
mendadak dan total, perlahan – lahan dan sebagian,
progresif dan atau berulang.
• Secara klinis ciri utama OSNA adalah dispnea yang
disertai napas berbunyi ( stridor, wheezing,
mendengkur ). Gejala - gejala lain yang menyertai
OSNA, antara lain bertambahnya retraksi sela iga,
daerah epigastrum, supraklavikula dan denyut
jantung bertambah yang diikuti dengan kelelahan.

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 56


• OSNA dapat disebabkan oleh darah, mukus,
muntah, benda asing, vocal cord yang spasme
atau oedem, inflamasi pharyngolaryngeal,
tumor atau trauma.
• OSNA mengakibatkan hipoventilasi alveolus
dan menimbulkan tiga perubahan biokimiawi
yaitu hipoksi arterial ( hipoksemi ), retensi
CO2 ( hiperkapni ) dan asidosis respirasi dan
metabolic ( penurunan pH serum ).

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 57


• Prinsip penanggulangan OSNA adalah
membuat / mengusahakan bebasnya jalan
napas.
 

RF / AG / Saturday, September 8, 2007 58


KINDLY THANK YOU
FOR YOUR ATTENTION
59

Anda mungkin juga menyukai