A. Persetujuan TRIPs
B. Bern Convention
C. Universal Copy Rights Convention
D. Rome Convention
A. TRIPs
TRIPs (Trade Related Aspect of Intellectual Property Rights)
1.Dengan disetujuinya Putaran Uruguay (GATT) 15 Desember
1993 oleh 117 negara
2.Adanya sanksi keras di bidang ekonomi bagi negara anggota
yang tidak memenuhi ketentuannya
3.Batas waktu penyesuaiannya 5 tahun, efektif sejak 1 Januari
1995
Ketentuan Umum TRIPs
Ketentuan Free to Determine
Kebebasan kepada para anggotanya untuk menentukan cara-cara yang
dianggap sesuai untuk menerapkan ketentuan-ketentuan TRIPs ke
dalam sistem dan praktek hukumnya. (Pasal 1 TRIPs)
Ketentuan Intellectual Property Convention
ketentuan yang mengharuskan anggotanya untuk menyesuaikan
berbagai peraturan perundang-undangan dengan berbagai konvensi
internasional di bidang hak milik intelektual, khususnya; Konvensi
Paris, Konvensi Bern, Konvensi Roma, Treaty on Intellectual property in
Respect of Integrated Circuit. (Pasal 2 (2))
Ketentuan National Treatment
Mengharuskan para anggotanya memberikan perlindungan hak milik
intelektual yang sama antara warga negaranya sendiri dengan warga
negara anggota lainnya (Pasal 3 (1)). Tidak hanya perseorangan tetapi
juga badan hukum
Ketentuan Most-Favoured-Nation-Treatment
mengharuskan negara anggota memberikan perlindungan hak
milik intelektual yang sama terhadap seluruh anggotanya (Pasal
4). Hal ini untuk menghindarkan terjadinya perlakuan istimewa
yang berbeda (diskriminasi)
Ketentuan Exhaution
mengharuskan para anggotanya, dalam menyelesaikan sengketa
tidak menggunakan suatu ketentuanpun dalam persetujuan
TRIPs sebagai alasan tidak optimalnya pengaturan hak milik
intelektual di dalam negri mereka
Sanksi Pidana
1. Kurungan maksimal 5 tahun
2. Denda maksimal 1 Milyar rupiah
Bentuk Hak Cipta
1. Buku, program, dan semua hasil karya tulis lain.
2. Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu.
3. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu
pengetahuan.
4. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks,
5. Drama atau drama musical, tari, koreografi, pewayangan dan
pantomim,
6. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir,
seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase dan seni terapan.
7. Arsitektur.
8. Peta,
9. Seni batik,
10. Fotografi,
11. Sinematografi,
12. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database dan karya lain
dan hasil pengalihwujudan.
Tidak Termasuk Hak Cipta
1. Hasil rapat terbuka lembaga-lembaga negara,
2. Peraturan Perundang-undangan,
3. Pidato kenegaraan atau pidato pejabat pemerintah,
4. Putusan pengadilan atau penetapan haki, atau
5. Keputusan Badan Arbitrase atau keputusan badan-
badan sejenis lainnya
Tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta :
1. Pengumuman dan/atau Perbanyakan lambang Negara dan
lagu kebangsaan menurut sifatnya yang asli;
2. Pengumuman dan/atau Perbanyakan segala sesuatu yang
diumumkan dan/ atau diperbanyak oleh atau atas nama
Pemerintah, kecuali apabila Hak Cipta itu dinyatakan
dilindungi, baik dengan peraturan perundang-undangan
maupun dengan pernyataan pada Ciptaan itu sendiri atau
ketika Ciptaan itu diumumkan dan/atau diperbanyak; atau
3. Pengambilan berita aktual baik seluruhnya maupun sebagian
dari kantor berita, Lembaga Penyiaran, dan surat kabar atau
sumber sejenis lain, dengan ketentuan sumbernya harus
disebutkan secara lengkap.
Lihat batasannya dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 2009
Tentang Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan
Lisensi
1. Istilah lisensi dalam pengalihan hak cipta kepada pihak lain baru
dikenal sejak Hak Cita Indonesia tahun 1997. Istilah lisensi
didasarkan pada Konvensi Bern.
2. Kecuali diperjanjikan lain, lisensi selalu bersifat nonekslusif,
artinya jika tidak ada perjanjian lain, pemegang hak cipta tetap
boleh melaksanakan sendiri atau memberi lisensi kepada pihak
ketiga lainnya untuk melaksanakan perbuatan hukum
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya.
3. Jaminan perlindungan hukum lisensi kepada pihak lain baru akan
ada setelah perjanjian lisensi tersebut didaftarkan di kantor
Merek
Neighboring Right
Neighboring rights adalah hak yang ada kaitannya / berdampingan
dengan hak cipta.
Pidana Paten
1. Kurungan paling lama 4 tahun
2. Denda Rp. 500.000.000,-
Hak khusus yang diberikan negara kepada penemu atas hasil penemuannya di
bidang teknologi, untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri
penemuannya tersebut atau memberikan persetujuan kepada orang lain untuk
melaksanakannya (Pasal 1 Undang-undang Paten).
Paten diberikan dalam ruang lingkup bidang teknologi, yaitu ilmu pengetahuan
yang diterapkan dalam proses industri. Di samping paten, dikenal pula paten
sederhana (utility models) yang hampir sama dengan paten, tetapi memiliki
syarat-syarat perlindungan yang lebih sederhana. Paten dan paten sederhana di
Indonesia diatur dalam Undang-Undang Paten (UUP).
Paten hanya diberikan negara kepada penemu yang telah menemukan suatu
penemuan (baru) di bidang teknologi. Yang dimaksud dengan penemuan adalah
kegiatan pemecahan masalah tertentu di bidang teknologi yang berupa :
a. proses;
b. hasil produksi;
c. penyempurnaan dan pengembangan proses;
d. penyempurnaan dan pengembangan hasil produksi;
Beberapa Istilah
1. Invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu
kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi
dapat berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan
pengembangan produk atau proses.
2. Inventor adalah seorang yang secara sendiri atau beberapa
orang yang secara bersama-sama melaksanakan ide yang
dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan invensi.
3. Pemegang paten adalah inventor sebagai pemilik paten atau
pihak yang menerima hak tersebut dari pemilik paten atau pihak
lain yang menerima lebih lanjut hak tersebut, yang terdaftar
dalam Daftar Umum Paten.
Objek Paten
Berdasarkan Strasbourg Agreement 1971:
Seksi Subseksi
7. Objek paten Proses, penggunaan, komposisi, Produk atau alat kasat mata
dan produk (tangible)
Invensi Yang Dapat Diberi Paten
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten, invensi yang
dapat dimintakan perlindungan Paten adalah invensi yang:
•Baru (novelty);Invensi dianggap baru jika pada tanggal penerimaan, invensi
tersebut tidak sama dengan teknologi yang diungkapkan sebelumnya (prior art atau
the state of art). Pengungkapan bisa berupa uraian lisan, melalui peragaan, atau
dengan cara lain yang memungkinkan seorang ahli untuk melaksanakan invensi
tersebut.
• Mengandung langkah inventif (inventive step);Yaitu invensi yang bagi seseorang
dengan keahlian tertentu di bidang teknik merupakan hal yang tidak dapat diduga
sebelumnya dengan memperhatikan keahlian yang ada pada saat permohonan
diajukan.
• Dapat diterapkan dalam industri (industrial applicable), yaitu invensi dapat diterapkan
dalam industri sesuai dengan uraian dalam permohonan. Jika invensi tersebut
dimaksudkan sebagai produk, produk tersebut harus mampu dibuat secara berulang-
ulang (secara massal) dengan kualitas yang sama, sedangkan jika invensi berupa
proses, proses tersebut harus mampu dijalankan atau digunakan dalam praktik.
Invensi Yang Tidak Dapat DiPatenkan
Sebagai pengecualian, ada invensi-invensi yang tidak dapat dipatenkan, yakni :
•proses atau produk yang pengumuman dan penggunaan atau
pelaksanaannya bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, moralitas agama, ketertiban umum atau kesusilaan
•metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan/atau pembedahan yang
diterapkan terhadap manusia dan/atau hewan
teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan matematika
1.semua makhluk hidup, kecuali jasad renik
2.proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman atau hewan,
kecuali proses non-biologis atau proses mikro-biologis.
Lisensi Paten