Anda di halaman 1dari 22

OKTA F SHOLIHAH,

S.H, M.H

HUKUM PERUSAHAAN

STIE PUTRA BANGSA KEBUMEN


Pengertian Perusahaan

Pengertian Perusahaan menurut ketentuan Pasal 1 ayat (6)


Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan adalah sebagai berikut:
• Setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak,
milik orang perseorangan, milik persekutuan, atau milik
badan hukum, baik milik swasta maupun milik Negara
yang mempekerjakan pekerja/buruh untuk membayar
upah atau imbalan dalam bentuk lain;
• Usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang
mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain
dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.
Unsur-unsur Perusahaan

1 Dilakukan secara terus menerus

2 Bersifat tetap

3 Dalam kualitas tertentu

4 Keuntungan/laba

5 Pembukuan
Jenis Perusahaan
PERUSAHAAN

PERSEKUTUAN PERSEORANGAN
PERUSAHAAN
DAGANG (UD)
BUKAN BERBADAN HUKUM BERBADAN HUKUM

Persekutuan PERSEROAN
Perdata TERBATAS
PERSEKUTUAN
KOPERASI
FIRMA

CV YAYASAN
Perusahaan Perseorangan
Yaitu suatu badan usaha atau perusahaan yang dimiliki oleh
pengusaha perorangan atau individu
PERUSAHAAN PERSEORANGAN
No Unsur Keterangan
1. Pendiri - Perusahaan ini didirikan oleh satu orang.

    - Merupakan pemilik perusahaan.

    - Bertindak sebagai pemimpin perusahaan.

2. Kegiatan Usaha - Ditentukan oleh pendiri sebagai pemilik.

3. Modal - Berasal dari satu orang & Tidak terbatas.

4. Pertanggungjawaban - Pertanggungjawaban keuangan merupakan tanggung jawab


pribadi dari pemilik dan tidak terbatas.
 
Perusahaan Dagang (PD) atau Unit
Dagang (UD)

Perusahaan Dagang disingkat PD atau dikenal juga


sebagai Unit Dagang (UD) merupakan salah satu
bentuk dari perusahaan perseorangan yang
dilakukan oleh satu orang pengusaha.
Persekutuan Perdata (Maatschap)

Menurut ketentuan pasal 1618 Kitab Undang-


Undang Hukum Perdata, persekutuan adalah
suatu perjanjian dengan mana dua orang atau
lebih mengikatkan diri untuk memasukan sesuatu
dalam persekutuan, dengan maksud untuk
membagi keuntungan yang terjadi karenanya.
Di dalam persekutuan perdata,
sedikitnya memiliki 5 (lima) unsur,

1. Persekutuan dibuat dalam bentuk suatu


Perjanjian.
2. Masing-masing pihak dalam persekutuan memiliki
kewajiban untuk memasukan sesuatu kedalam
persekutuan.
3. Persekutuan ini dibuat untuk mencari keuntungan.
4. Keuntungan yang diperoleh dibagikan kepada
para pihak yang ada didalam persekutuan.
Ciri-Ciri Persekutuan Perdata

Pendirian:
1. Didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih
2. Berdasarkan perjanjian para pihak
3. Dapat dilakukan dengan sepakat para sekutu.
4. Setiap sekutu wajib memasukan sesuatu
kedalam kas persekutuan.
JENIS SEKUTU

1. Sekutu Statuter (gerant statutaire)


2. Sekutu Mandater (gerant mandataire)
PERBEDAAN
SEKUTU STATUTER SEKUTU MANDATER

(gerant statutaire) (gerant mandataire)


- Ditetapkan secara khusus - Diangkat setelah
dalam perjanjian persekutuan didirikan.
persekutuan untuk menjadi  
pengurus persekutuan .  
- Memiliki wewenang penuh - Memiliki kewenangan yang
untuk melakukan segala terbatas berdasarkan
perbuatan yang pemberian kuasa dan dapat
berhubungan dengan ditarik kembali.
kepengurusan persekutuan. - Dapat diberhentikan
- Tidak dapat diberhentikan sewaktu-waktu.
kecuali atas dasar hukum
(sakit, tidak cakap)
Pembagian Keuntungan
Menurut ketentuan Pasal 1633 KUH Perdata,
bahwa walaupun para pihak tidak mengatur
mengenai tata cara dan besarnya dalam pembagian
keuntungan diantara para sekutu, undang-undang
telah dengan tegas menentukan bahwa keuntungan
yang diperoleh persekutuan harus dibagi secara
proposional diantara para sekutu, berdasarkan pada
imbangan pemasukan mereka dalam persekutuan.
Dalam hal apabila ada sekutu yang hanya
memasukan pemasukan kedalam persekutuan
dalam bentuk keahlian saja, maka keahlian tersebut
akan dinilai sebesar nilai pemasukan benda atau
uang yang terkecil (kecuali ditentukan lain).
Berakhirnya Persekutuan

Persekutuan Perdata dapat berakhir karena:


1. Lampau waktu;
2. Musnahnya barang atau karena telah diselesaikannya usaha yang
menjadi pokok persekutuan perdata;
3. Merupakan kehendak dari satu orang maupun beberapa orang sekutu;
4. Salah seorang sekutu meninggal dunia, dibawah pengampuan, atau
dinyatakan pailit ( Pasal 1646 KUH Perdata);
5. Berdasarkan suara bulat dari para sekutu;
6. Berlakunya syarat bubar.
Firma
Menurut ketentuan pasal 16 Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang, disebutkan yang dimaksud dengan
persekutuan firma adalah tiap-tiap persekutuan
(perdata) yang didirikan untuk menjalankan sesuatu
perusahaan di bawah satu nama bersama.
Persekutuan perdata adalah perjanjian antara
2(dua) orang atau lebih yang mengikatkan diri untuk
memasukan sesuatu kedalam persekutuan dengan
maksud untu membagi keuntungan atau
kemanfaatan yang diperoleh karenanya.
Unsur-unsur Firma

1. Persekutuan perdata.
2. Menjalankan perusahaan.
3. Dengan nama bersama atau
nama firma.
4. Tanggungjawab sekutu bersifat
pribadi untuk keseluruhan.
Pendirian Persekutuan Firma
Pendirian persekutuan firma tidak disyaratkan adanya
akta, namun Pasal 22 KUH Dagang mengharuskan
dengan akta otentik yang dibuat oleh dan dihadapan
Notaris.
Akta pendirian didaftarkan ke Kepaniteraan Pengadilan
negeri dalam daerah hukum dimana firma berdomisili.
Dan harus diumumkan dalam Berita Negara RI.
Maksud dari pendaftaran dan pengumuman dari akta
pendirian firma adalah untuk kepentingan pihak ketiga
yang mengadakan hubungan dengan firma dalam
melakukan pembuktian keberadaan suatu persekutuan
firma diantara para sekutu firma tersebut.
Berakhirnya Persekutuan Firma

Menurut ketentuan pasal 26 dan 31 KUHD,


persekutuan Firma dapat berakhir karena lampau
waktu atau berakhirnya jangka waktu yang telah
ditentukan di dalam akta pendirian. Persekutuan Firma
juga dapat berakhir dikarenakan pengunduran diri atau
pemberhentian sekutu.
Pembubaran dari persekutuan firma harus dilakukan
dengan pembuatan akta otentik yang dibuat oleh dan
dihadapan notaris, didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri dan diumumkan di dalam Berita
Acara Negara RI.
Persekutuan Komanditer (CV)
Menurut ketentuan Pasal 19 Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang (KUHD), Persekutuan Komanditer
adalah suatu persekutuan untuk menjalankan suatu
perusahaan yang dibentuk antara 1 (satu) orang
atau beberapa orang persekutuan yang secara
tanggung menanggung bertanggungjawab untuk
seluruhnya pada satu pihak, dan satu pihak atau
lebih sebagai pelepas uang pada pihak lain yang
merupakan sekutu komanditer yang merupakan
sekutu komanditer memiliki tanggungjawab hanya
sebatas pada sejumlah uang yang dimasukannya.
Ciri-ciri Persekutuan Komanditer
(CV)
Persekutuan komanditer merupakan firma dalam bentuk khusus.
Kekhususan pada Cv terletak pada adanya sekutu Komanditer yang tidak
terdapat di dalam firma. Di dalam CV terdapat 2 (dua) sekutu, yaitu:
Sekutu Komplementer / Sekutu aktif / Sekutu kerja.
Merupakan sekutu yang selain menyerahkan pemasukkan juga menjadi
pengurus persekutuan komanditer.
Sekutu Komanditer / Sekutu pasif / sekutu tidak kerja.
Merupakan sekutu yang hanya menyerahkan pemasukan pada
persekutuan komanditer. Sekutu Komanditer sering disebut sebagai
sekutu tidak kerja karena tidak ikut serta dalam pengurusan pada
persekutuan komanditer. Walaupun merupakan sekutu tidak kerja, namun
sekutu komanditer memiliki hak untuk mengawasi pengurusan
persekutuan komanditer(CV) secara intern.
Prosedur pendirian Persekutuan
Komanditer (CV)
KUHD tidak mengatur mengenai tatacara dalam
pendirian, pendaftran maupun pengumuman dari
CV. Karena persekutajn komanditer adalah
persekutian firma, maka ketentuan Pasal 22
KUHD dapat diberlakukan.
Berakhirnya Persekutuan
Komanditer (CV)

1. Berakhirnya jangka waktu yng telah


ditetapkan di dalam Akta pendirian.
2. Pengunduran diri atau pemberhentian sekutu.
3. Akibat dari perubahan akta pendirian.
.
THANK YOU
Class

Anda mungkin juga menyukai