LISTRIK
oleh
Rio Afrianda S.T., M.T.
Institut Teknologi PLN 1
Rio Afrianda S.T., M.T.
Kehadiran / Sikap 10 %
Tugas / Quiz 30 %
Ujian Tengah Semester 30 %
Ujian Akhir Semester 30 %
Listrik memiliki peran vital dan strategis, ketersediannya harus memenuhi aspek
andal, aman dan akrab lingkungan.
Keandalan sistem tenaga listrik ditentukan oleh sistem dan konstruksi instalasi
listrik yang memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku.
Keamanan sistem tenaga listrik ditentukan oleh sistem pengaman (protection
system) yang baik, benar, andal atau tepat sesuai dengan kebutuhan sistem
yang ada.
Pengertian/ definisi :
Proteksi : perlindungan/ pengaman.
Sistem tenaga listrik : suatu sistem yang terdiri dari dari beberapa sub
sistem, yaitu : pembangkitan (pembangkit tenaga listrik), penyaluran
(transmisi), pendistribusian (distribusi) dan instalasi pemanfaatan.
Proteksi sistem tenaga listrik : perlindungan/ pengaman pembangkitan
(pembangkit tenaga listrik), penyaluran (transmisi), pendistribusian
(distribusi) dan instalasi pemanfaatan.
Sistem tenaga listrik terdiri dari seksi-seksi (sub sistem), yang satu dengan
yang lainnya dapat dihubungkan dan diputuskan dengan menggunakan alat
pemutus tenaga (PMT).
Masing-masing seksi (sub sistem) diamankan ole rele pengaman dan setiap
rele mempunyai kasawan pengamanan, yang berupa bagian dari sistem.
Jika terjadi gangguan di dalamnnya, rele akan mendeteksi dan dengan
bantuan PMT melepaskan seksi yang terganggu dari bagian sistem lainnya.
Gambar kawasan pengamanan (zone of protection) :
Differential
Distance
Over Current
Differential Relay merupakan suatu rele yang prinsip kerjanya berdasarkan kesimbangan (balance), yang
membandingkan arus-arus sekunder transformator arus (Current Transformer) terpasang pada terminal-
terminal. peralatan atau instalasi listrik yang diamankan.
Distance relay digunakan sebagai pengaman utama (main protection) pada Suatu sistem transmisi, baik
SUTT maupun SUTET
Pada saat sistem tenaga listrik beroperasi dan mengalami gangguan, ada
kemungkinan komponen (alat) proteksi gagal bekerja.
Untuk mengantisipasi timbulnya kemungkinan tersebut, disamping sistem
tenaga listrik harus dipasang pengaman utama, maka juga dilengkapi
pengaman cadangan.
Pengaman cadangan diharapkan akan bekerja, apabila pengaman utama
gagal bekerja. Oleh karenanya pengaman cadangan selalu disertai dengan
waktu tunda (time delay), untuk memberi kesempatan pada pengaman
utama bekerja lebih dahulu.
Jenis pengaman cadangan :
Pengaman cadangan lokal (local back up).
Pengaman cadangan jauh (remote back up).
Letak (penempatan) :
Pengaman cadangan lokal terletak di tempat yang sama dengan
pengaman utamanya.
Pengaman cadangan jauh terletak di seksi sebelah hulunya.
Selektifitas (selectivity) :
Peralatan proteksi (pengaman) harus cukup selektif dalam mengamankan
sistem.
Dapat memisahkan bagian sistem yang terganggu sekecil mungkin, yaitu
hanya sub sistem yang terganggu saja yang memang menjadi kawasan
pengaman utamanya.
Rele harus mampu membedakan, apakah gangguan terletak di kawasan
pengaman utamanya, dimana rele harus bekerja cepat, atau terletak di
sub sistem berikutnya, dimana rele harus bekerja dengan waktu tunda atau
tidak bekerja sama sekali.
Kecepatan (speed) :
Peralatan proteksi (pengaman) harus mampu memisahkan sub sistem yang
mengalami gangguan secepat mungkin.
Untuk menciptakan selektifitas yang baik, ada kemungkinan suatu
pengaman terpaksa diberi waktu tunda (time delay), tetapi waktu tunda
tersebut harus secepat mungkin.
Dengan tingkat kecepatan yang baik, maka terjadinya kerusakan/ kerugian,
dapat diperkecil.
BUS GEN.
CB CT
Beban
GEN.
OCR
MCCB
BUS GEN.
CB
Beban
GEN. PT
UVR
PENYEBAB:
Generator mengalami beban lebih
AVR generator mengalami kerusakan
Gangguan hubung singkat di sistem
BUS GEN.
CB
Beban
GEN. PT
OVR
PENYEBAB:
Lepas nya beban (Ppemb > P beban)
AKIBAT:
Generator mengalami kapasitif.
AVR generator mengalami kerusakan bila berlanjut, merusak instalasi
alat bantu di generator bisa rusak.
Frekwensi naik > 50 Hz.
BUS GEN.
TRF CB
Beban
Rn GEN.
CT
OCR 51N
PENYEBAB:
Terjadi kebocoran isolasi di stator, sehingga terjadi gangguan hubung
Singkat fasa ketanah antara stator dan tanah
AKIBAT:
Kerusakan pada belitan stator
BUS GEN.
CT
SISTEM
GEN. PT
32
40
PENYEBAB:
PRIME-MOVER DARI SALAH SATU GENERATOR RUSAK ,
MENGAKIBATKAN GENERATOR TIDAK BERPUTAR.
AKIBAT:
ADA PASOKAN LISTRIK DARI GENERATOR LAIN ATAU SISTEM
SEHINGGA GENERATOR MENJADI MOTOR.
BUS GEN.
CT
SISTEM
GEN. PT
32
40
AKIBAT:
Daya reaktif balik dari sistem masuk ke generator,
atau generator menyerap var sistem
Memanaskan ujung belitan generator
GEN.
CB
RTD
26
PENYEBAB:
pembebanan melebihi kapasitas generator
kerusakan sistem pendingin
AKIBAT:
belitan generator bisa panas
bisa merusak konduktor stator dan isolasi
antara belitan ke inti
BUS GEN.
MESIN.
CB
GEN.
TRANSDUCER
SPEED SENSOR
PENYEBAB:
gangguan pada sistem sehingga lepas beban
governor tidak mampu kembalikan put. normal
AKIBAT:
over speed
bisa terjadi vibrasi balancing pada put. tertentu
bisa rusakkan bearing dan shaft
frekwensi naik
GEN.
CB
SET
DIFERENSIAL
GENERATOR
PENYEBAB:
GANGGUAN PADA BELITAN GENERATOR
AKIBAT:
KERUSAKAN ISOLASI BELITAN GENERATOR
PENGAMAN: DIFFRENTIAL RELAY (87 G).
BUS GEN.
CB CT
BEBAN
GEN.
OLR
PENYEBAB:
Arus beban melebihi nominal dan bertahan lama
AKIBAT:
Memanaskan belitan generator. merusak konduktor dan isolasi belitan
NEG.SEQ
FILTER
OCR
PENYEBAB:
KETIDAK SEIMBANGAN ARUS FASA BEBAN
AKIBAT:
MEMANAS KAN ROTOR GENERATOR BILA BERTAHAN LAMA
1
TUAS TRIP
ALARM
2 TUAS ALARM
TANGKI TRAFO
Relai buchholz dipasang pada pipa dari maintank ke konservator ataupun dari
OLTC ke konservator tergantung design trafonya apakah di kedua pipa tersebut
dipasang relai bucholz.
Gunanya: untuk mengamankan trafo dari gangguan internal trafo yang menimbulkan
gas dimana gas tersebut timbul akibat adanya hubung singkat di dalam trafo
atau akibat busur di dalam trafo.
Cara kerja: yaitu gas yang timbul di dalam trafo akan mengalir melalui pipa dan
besarnya tekanan gas ini akan mengerjakan relai dalam 2 tahap yaitu:
Mengerjakan alarm (Bucholz 1st) pada kontak bagian atas 1.
H2 dan C2H2
menunjukkan adanya busur api pada minyak antara bagian-bagian
konstruksi.
Relai Sudden Pressure. Relai Pressure untuk tangki utama Trafo bekerja
apabila di dalam tangki Trafo terjadi kenaikan tekanan udara akibat
terjadinya gangguan di dalam Trafo.
Tipe Membran
Plat tipis yang didisain sedemikian rupa yang akan pecah bila menerima
tekanan melebihi disainnya. Membran ini hanya sekali pakai sehingga bila
pecah harus diganti baru.
Relai HV/LV Oil Temperature bekerja apabila suhu minyak Trafo melebihi
seting dari pada relai HV/LV oil. Besarnya kenaikan suhu adalah sebanding dengan
faktor pembebanan dan suhu udara luar Trafo.
indikator
F51G
Relai gangguan tanah terbatas atau Restricted Earth Fault (REF) untuk
mengamankan transformator bila ada gangguan satu satu fasa ke tanah
di dekat titik netral transformator yang tidak dirasakan oleh rele
differensial.
87N 87N
PRINSIPNYA :
membandingkan arus yang masuk
ke peralatan dengan arus yang
keluar dari peralatan tersebut
Fungsi:
untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubung singkat yang
terjadi didalam daerah pengaman transformator.
PERALATAN
IIN IOUT
Cara Kerja:
Membandingkan antara arus yang masuk dengan arus yang keluar
TRAFO TENAGA
IP CTP IS CTS
BEBAN
iS
DIFF. RY
DOT POLARITY iP
TRAFO TENAGA
IP CTP CTS
BEBAN
DIFF. RY
DOT POLARITY
iP
BUS 2 150 kV
Trip
PMT 150kV
Meter
CT
200/5-5-5A OCR & EF
TRAFO DIFFRENSIAL
20 MVA NGR 40 ohm CT
CT 300A/12 kV
150 / 20 kV 10 Sec 1000/5
300/5A
Z = 12,4 5 REF
EF
CT OCR & EF
1000/5-5-5A
Meter
Trip
PMT 20kV
PT
BUS 20 kV
Trip 20kV/110V KETERANGAN :
PMT 20kV
V3 V3 OCR & EF : Over Current Relay & Earth Fault
OCR & EF
CT DIFF : Diffrencial Relay
Meter REF : Restricted Earth Fault
Meter : Alat Ukur Amper, kWh, kVarh, MW, MVar dll.
PENYULANG 20 kV
Rio Afrianda S.T., M.T.
Sekolah Tinggi Teknik PLN 35
BAB IV
CURRENT TRANSFORMER &
POTENTIAL TRANSFORMER
Pertemuan 7
PERALATAN PROTEKSI
Over Current Relay
Ground Fault Relay
Differential Relay
Distance Relay
Rio Afrianda S.T., M.T.
Sekolah Tinggi Teknik PLN 36
4.2. TRAFO ARUS
PROTEKSI
• HARUS PUNYA KETELITIAN / ERROR KECIL PADA
DAERAH ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT BESAR
• TIDAK JENUH PADA ARUS GANGGUAN YANG BESAR,
UNTUK KEANDALAN ALAT PROTEKSI
RANGKAIAN EKIVALEN CT
IP
P1/K P2/L
S1/k S2/l
IS
A
Kesalahan arus
Perbedaan arus yang masuk disisi primer dengan arus disisi
sekunder
Kesalahan fasa
Akibat pergeseran fasa antara arus sisi primer dengan arus
sisi sekunder
Composite Error
is dan ip merupakan nilai arus sesaat sisi sekunder dan sisi primer.
Kelas +/- % kesalahan ratio arus +/- % pergeseran fase pada % dari
ketelitian pada % dari arus pengenal arus pengenal , menit (centiradians)
1 5 20 100 120 1 5 20 100 120
Kurva maknetisasi CT
CT Metering ES
Knee point
CT Proteksi
IeXct
Inti besi
Trafo arus dengan inti besi
Rogowski coil
Inverted CT
Teriminal primer
1 belitan
Resin Resin
Belitan Belitan
sekunder sekunder
Belitan sekunder Belitan sekunder
Untuk Untuk
Untuk Proteksi Untuk Proteksi
pengukuran pengukuran
4 Teriminal sekunder
Trafo tegangan:
Instrumen trafo yang dipergunakan untuk memperkecil tegangan
tinggi ke tegangan rendah , dipergunakan untuk pengukuran atau
proteksi
Rangkaian ekivalen
R
S
T
Primer
20.000/3
Sekunder
100/3
r s t
Keterangan gambar:
4. Belitan Sekunder
5. Isolator Keramik
4 2
3
6. Dehydrating Breather
8
7. Terminal Primer
8. Terminal Sekunder
4) Belitan primer
5) Isolator keramik
4
7) Terminal sekunder
Transformator tenaga
Netral ditanahkan
langsung
Pemasangannya:
Pada transformator tenaga yang dipasok dari sistem tegangan
menengah (GI) atau PLTD kecil.
Keuntungan :
Tegangan lebih pada phasa-phasa yang tidak terganggu relatif
kecil.
Kerja pemutus daya untuk melokalisir lokasi gangguan dapat
dipermudah, sehingga letak gangguan cepat diketahui.
Sederhana dan murah dari segi pemasangan
Kerugian :
Setiap gangguan phasa ke tanah selalu mengakibatkan
terputusnya daya.
Arus gangguan ke tanah besar, sehingga akan dapat
menimbulkan kerusakan pada peralatan listrik yang
dilaluinya.
Rio Afrianda S.T., M.T.
Sekolah Tinggi Teknik PLN 57
Lanjutan 5.3.
ZL
XT
IGF
Transformator tenaga
Netral ditanahkan
Melalui Tahanan
Tahanan
Pemasangannya :
Pada transformator tenaga yang dipasok pada
sistem tegangan 70 atau 150 kV (GI) atau pada
sistem PLTD kecil
40 ohm
ZL
XT
Rn IGF
Keuntungan :
Besar arus gangguan tanah dapat diperkecil
Bahaya gradient voltage lebih kecil karena arus
gangguan tanah kecil.
Mengurangi kerusakan peralatan listrik akibat arus
gangguan yang melaluinya.
Kerugian :
Timbulnya rugi-rugi daya pada tahanan pentanahan
selama terjadinya gangguan fasa ke tanah.
Karena arus gangguan ke tanah relatif kecil, kepekaan
relai pengaman menjadi berkurang.
Transformator tenaga
Netral tidak
ditanahkan
Rio Afrianda S.T., M.T.
Sekolah Tinggi Teknik PLN 65
Lanjutan 5.5.
ZL
XT
ICe
IGF
Pembebanan :
Tidak bisa single phase
Harus three phase (Trafo 3 fasa)
Beban tidak seimbang di TR di TM dialiri
arus urutan negatif.
Pengukuran Beban bisa gunakan meter
3 fasa 3 kawat.
Transformator tenaga
Netral ditanahkan
Melalui Reaktor
ICe
ZL
XT
IL
ICe IL
Keuntungan :
Arus gangguan dapat dibuat kecil sehingga tidak berbahaya bagi
mahluk hidup.
Kerusakan peralatan sistem dimana arus gangguan mengalir dapat
dihindari.
Sistem dapat terus beroperasi meskipun terjadi gangguan fasa ke
tanah.
Gejala busur api dapat dihilangkan.
Kerugian :
Rele gangguan tanah (ground fault relay) sukar dilaksanakan karena
arus gangguan tanah relatif kecil.
Tidak dapat menghilangkan gangguan fasa ke tanah yang menetap
(permanen) pada sistem.
Operasi kumparan Petersen harus selalu diawasi karena bila ada
perubahan pada sistem, kumparan Petersen harus disetel (tuning) kembali.
TANAH RAWA 30
Tegangan sentuh
Tegangan langkah
Bumi
20 m 20 m
Zone 1
Karena adanya kesalahan pengukuran jarak akibat
kesalahan CT, PT dan relainya sendiri, tidak mungkin
menset relai sampai ujung saluran yang diamankan, yang
lazim disebut Zone 1.
F 21 F 21
Zone 2
Untuk mengamankan sisa yang tidak diamankan Zone 1,
diaman- kan oleh Zone 2 dengan perlambatan waktu.
A B C
Zone 1= 80% ZAB
F 21 F 21
Zone 3
A B C D
Zone 1= 80% ZAB
F 21 F 21
Circulating current
Opose Voltage
CIRCULATING CURRENT.
Keadaan normal
I1 I2 B
A PMT Saluran yg diproteksi PMT
Kumparan penahan F 87
F 87
A B
DIR DIR 1
1
T T
& R R &
Signalling
channel
Directional comparison relay
Pada SUTM
AWAN AWAN
RANTING
PETIR POHON
I (DARI SUMBER)
TRAFO DAYA
51 51
3 FASA
51G 51G 1 FASA-TANAH
51N
V < 20 kV
V<20 kV
2 4
PLTD A PLTD B
1 6
3 5
PLTD A IF
IF>> FCO
Gangguan HS
20 kV
A B C D
1 2
1 2 3 4 5 6
TRAFO
6,3/20 KV PMT CT
Jaringan distribusi
NGR OCR/GFR
ON
NGR OCR OCR OCR
RELAY
GFR
PMT HUBUNG
TRAFO 6,3/20 KV CT SINGKAT
3 FASA
ON
OFF
NGR OCR OCR OCR
GFR
PMT
TRAFO 6,3/20 KV CT
R
HUBUNG
SINGKAT S
3Io 1 FASA
T
ON
OFF
NGR OCR OCR OCR
GFR
Gangguan HS terjadi pada fasa T, arus mengalir masuk ke GFR - PMT trip
Cara kerja:
CT
Penyulang
Gangguan
CT mentransfer besaran primer
ke besaran sekunder
Elektromekanis
Sederhana Definite, (instant)
Karakteristik Inverse
• Rele inverse menyetel waktu & arus
• Saat terjadi gangguan hubung singkat arus
Elektrostatik
CT
Rect Kontak
I Set timer Output
Comp
Set I (arus)
51 51 51 51
51N
Z = IMPEDANSI Z1 ekivalen
V
GANGGUAN DUA FASA : RUMUSNYA : I =
Z
Z = IMPEDANSI ( Z1 + Z2 ) ekivalen
V V = 3 x TEGANGAN FASA
RUMUSNYA : I =
Z Z = IMPEDANSI ( Z1 + Z2 + Z0 ) eki
Line Dropper
REL
PMT
L. Arrester
CT PT
PEMUTUS TENAGA (PMT)
Berdasarkan IEV (International Electrotechnical
Vocabulary) 441-14-20 disebutkan bahwa Circuit
Breaker (CB) atau Pemutus Tenaga (PMT) merupakan
peralatan saklar / switching mekanis, yang mampu
menutup, mengalirkan dan memutus arus beban dalam
kondisi normal serta mampu menutup, mengalirkan
(dalam periode waktu tertentu) dan memutus arus
beban dalam spesifik kondisi abnormal / gangguan
seperti kondisi short circuit / hubung singkat.
PMT jenis ini mempunyai satu mekanik penggerak untuk tiga fasa, guna
menghubungkan fasa satu dengan fasa lainnya di lengkapi dengan kopel
mekanik, umumnya PMT jenis ini di pasang pada bay trafo dan bay kopel
serta PMT 20 kV untuk distribusi.
Berdasarkan media isolasi
• PMT Gas SF6
• PMT Minyak
• PMT Udara Hembus (Air Blast)
• PMT Hampa Udara (Vacuum)
Berdasarkan proses pemadaman
busur api listrik diruang pemutus
• PMT Jenis Tekanan Tunggal (single pressure type)
PMT terisi gas SF6 dengan tekanan kira-kira 5 Kg / cm2, selama
terjadi proses pemisahan kontak – kontak, gas SF6 ditekan (fenomena
thermal overpressure) ke dalam suatu tabung/cylinder yang
menempel pada kontak bergerak selanjutnya saat terjadi pemutusan, gas
SF6 ditekan melalui nozzle yang menimbulkan tenaga
hembus/tiupan dan tiupan ini yang memadamkan busur api.
3
2
1
4 Vt Vp 5
Berdasarkan proses pemadaman
busur api listrik diruang pemutus
• PMT Jenis Tekanan Ganda (double pressure type
PMT terisi gas SF6 dengan sistim tekanan tinggi kira-kira 12 Kg / cm2 dan
sistim tekanan rendah kira-kira 2 Kg / cm2, pada waktu pemutusan
busur api gas SF6 dari sistim tekanan tinggi dialirkan melalui nozzle ke
sistim tekanan rendah. Gas pada sistim tekanan rendah kemudian
dipompakan kembali ke sistim tekanan tinggi, saat ini PMT SF6 tipe ini
sudah tidak diproduksi lagi.
Terminal utama
• Bagian dari PMT yang merupakan titik sambungan /
koneksi antara PMT dengan konduktor luar dan
berfungsi untuk mengalirkan arus dari atau ke konduktor
luar.
Isolator support / penyangga
2
Pemadam busur api dengan
oil / minyak
• PMT jenis ini digunakan mulai dari tegangan menengah
6 kV sampai tegangan ekstra tinggi 425 kV dengan arus
nominal 400 A sampai 1250 A dengan arus pemutusan
simetris 12 kA sampai 50 kA.
Pemadam busur api dengan
udara hembus / air blast
• PMT ini menggunakan udara sebagai media pemadam
busur api dengan menghembuskan udara ke ruang
pemutus. PMT ini disebut juga sebagai PMT Udara
Hembus (Air Blast).
Pemadam busur api dengan
Hampa Udara (Vacuum)
• Ruang hampa udara mempunyai kekuatan dielektrik
(dielektrik strength) yang tinggi dan sebagai media
pemadam busur api yang baik. Saat ini, PMT jenis
vacuum umumnya digunakan untuk tegangan menengah
(24kV).
Penggerak Pneumatic
• Penggerak mekanik PMT pneumatic
adalah rangkaian gabungan dari beberapa
komponen mekanik, elektrik dan udara
bertekanan yang dirangkai sedemikian
rupa sehingga dapat berfungsi sebagai
penggerak untuk membuka dan menutup
PMT.
SF6 Gas Dynamic
• PMT jenis ini media memanfaatkan tekanan gas SF6 yang berfungsi ganda
selain sebagai pemadam tekanan gas juga dimanfaatkan sebagai media
penggerak.
• Setiap PMT terdiri dari 3 identik pole, dimana masing – masing merupakan
unit komplit dari Interrupter, isolator tumpu, dan power aktuator yang
digerakkan oleh gas SF6 masing – masing pole dalam cycle tertutup.
Sistem Pentanahan /
Grounding
• Sistem pentanahan atau biasa disebut sebagai grounding adalah sistem
pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik
sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik, petir dll.
• Fungsi pentanahan peralatan listrik adalah untuk menghindari bahaya
tegangan sentuh bila terjadi gangguan atau kegagalan isolasi pada
peralatan / instalasi dan pengaman terhadap peralatan.
Kawat
grounding
No Sub Sistem Fungsi