PERGURUAN TINGGI
BAB 1 PENDAHULUAN
Kelompok 1 :
1. Abdullah Ammar Arafat (01011281924027)
2. Duta enseven (01011381924147)
3. M.Daffa Dhiya’ulhaq (01011381924169)
4. Rahmatul Akbar (01011381924150)
Pokok Bahasan
Tujuan Pendidikan Pancasila
Manfaat Pendidikan Pancasila
Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila
Konsep Pendidikan Pancasila
Landasan Pokok Pendidikan Pancasila
Tujuan Pendidikan Pancasila
Tujuan pendidikan Pancasila tentu tidak bisa lepas dari tujuan nasional
rasional serta peduli dalam menyelesaikan permasalahan bangsa dan negara berdasarkan nilai-
nilai Pancasila serta diupayakan dapat mengaktulisasikan nilai tersebut dalam berbagai macam
kehidupan, baik pada saat menjadi mahasiswa maupun setelah menyelesaikan studi dan
mengabdikan diri di tengah-tengah masyarakat nantinya.
Mahasiswa sebagai insan dewasa yang akan menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi, dan
profesional nantinya harus dibekali dengan sejumlah pengetahuan berkaitan dengan Pancasila
(learning to know), kemampuan untuk berbuat baik dalam segala bidang sesuai dengan nilai
Pancasila (learning to do), serta kemampuan menjadikan nilai Pancasila sebagai proses hidup
dan berkehidupan bersama (learning to be and learning to live together), hari ini dan hari esok.
Tabel 1. Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Pancasila
Causa materialis artinya asal mula bahan, artinya sebelum Pancasila dirumuskan sebagai asas kehidupan bangsa,
maka unsur-unsur Pancasila sudah ada sejak zaman dahulu, yang dapat dilihat dari adat istiadat, kebudayaan, dan
dalam agama-agama.
Causa Formalis (asal mula bentuk)
Causal formalis artinya asal mula bentuk atau bangunan. Hal ini mengandung arti bahwa pembentuk negara
dalam hal ini adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai anggota BPUPKI bersama-sama anggota
BPUPKI lainnya merumuskan dan membahas Pancasila. Hal ini juga disebut sebagai asal mula tujuan.
Causa Efisien (asal mula karya)
Causa efisien atau asal mula karya mengandung arti bahwa sejak mulai dirumuskannya, dibahas
dalam sidang BPUPKI pertama dan kedua, juga dalam rangka proses pengesahan Pancasila oleh PPKI
yang menjadikan
Pancasila sebagai dasar filsafat negara pada tanggal 18 Agustus 1945 sebagai asal mula karya.
Juga di dalam Panitia Sembilan 22 Juni 1945 yang merumuskan Piagam Jakarta yang memuat
rancangan dasar negara Pancasila sebagai asal mula sambungan.
Causa Finalis (asal mula tujuan)
Causa finalis atau asal mula tujuan yakni berkaitan dengan tujuan dirumuskannya
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia. Panitia Sembilan termasuk di dalamnya
Ir.Soekarno dan Drs. Moh. Hatta, menyusun Piagam Jakarta (Pembukaan UUD 1945) pertama
kali dibentuk, dan yang memuat Pancasila. Kemudian BPUPKI menerima rancangan tersebut
dengan segala perubahannya. Hal ini dimaksudkan agar Pancasila dijadikan dasar filsafat
Negara Republik Indonesia. (Prof. Dr.Notonagoro, 1975, dalam Kaelan, 1996).
2. Tinjauan Pancasila dari Berbagai Segi
Pengertian Pancasila dari segi etimologis
Secara etimologis (pengertian kata), istilah Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta dari
India yang mengandung dua arti yakni. Pancasyila: “panca” artinya lima sedangkan “syila”
vocal i pendek artinya batu sendi atau dasar. “syiila” vokal i panjang artinya peraturan
tingkah laku yang baik, yang penting. Oleh karena itu secara etimologis, kata “Pancasila”
berarti lima aturan tingkah laku yang baik dan penting.
Pengertian Pancasila Sesuai Istilah Resmi
Istilah resmi adalah “Pancasila” atau “lima dasar” yang diusulkan oleh Ir.Soekarno pada
tanggal 1 Juni 1945 tepatnya dalam sidang Pertama BPUPKI. Pada tanggal 1 Juni saat ini
diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Hal ini karena pada tahun 1947 pidato Ir.
Soekarno diterbitkan dan dipublikasikan dengan diberi judul “lahirnya Pancasila”, sehingga
pada saat itu sangatlah popular bahwa 1 Juni disebut sebagai hari lahirnya Pancasila.
Pengertian Pancasila secara yuridis
Secara yuridis (hukum) pengertian Pancasila atau lima dasar terdapat dalam tata
urutan/rumusannya tercantum dalam alinea ke-empat Pembukaan UUD 1945. Rumusan
Pancasila tersebut yakni :
1) Ketuhanan Yang Maha Esa.
3) Persatuan Indonesia.
Landasan Yuridis
UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, ps 39 ayat 2 yang
menyebutkan tentang isi kurikulum, jalur, dan jenjang pendidikan wajib yang
memuat:
a) Pendidikan Pancasila;
b) Pendidikan Agama; dan
c) Pendidikan Kewarganegaraan
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menetapkan
kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat Pendidikan agama, pendidikan
kewarganegaraan dan bahasa.
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no. 30 tahun 1990,
menetapkan status pendidikan Pancasila dalam kurikulum pendidikan tinggi
sebagai mata kuliah wajib untuk setiap program studi dan bersifat nasional.
Landasan Filosofis
Nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila Pancasila merupakan filosofi bangsa
Indonesia sebelum mendirikan negara Republik Indonesia.
Nilai-nilai itu:
bangsa Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan,
berkemanusiaan yang adil dan beradab,
selalu berusaha mempertahankan persatuan dan mewujudkan keadilan
Pancasila sebagai dasar filsafat negara menjadi sumber bagi segala tindakan
para penyelenggara negara, menjadi jiwa dari perundang-undangan.
Pancasila sebagai sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan yang menjiwai
pembangunan nasional dalam bidang politik, ekonomi, sosial-budaya,
pertahanan keamanan.