XX Pendahuluan Farmasetika II
XX Pendahuluan Farmasetika II
Mudah ditelan
Tablet 2
Kekurangan:
Menyulitkan terapi individual
Sasaran kadar obat dalam plasma lebih sulit tercapai
Tablet dapat disalut dengan zat penyalut :
gula (sugar coating): menutupi rasa dan bau yang tidak
enak dan melindungi zat yang berkhasiat agar tidak
mudah rusak.
kempa (press coating):
kerjanya panjang.
Bahan-bahan obat tidak dapat dicampur
Tablet 3
Film coated: dilapisi selaput film yang tipis untuk
melindungi obat terhadap kelembaban selama
penyimpanan juga untuk menutupi rasa dan bau yang
tidak enak.
Enteric coated: disalut dengan zat penyalut yang tidak
hancur dalam asam lambung, tetapi hancur dan larut
dalam usus halus dengan tujuan:
Obat tidak mengiritasi lambung
Menghindari dekomposisi dan pengrusakan obat oleh enzim
pencernaan
Obat dapat bekerja di tempat yang dikehendaki yakni usus.
Mencegah netralisasi asam lambung
Pil = pilulae
sediaan yang berbentuk bulat seperti seperti
kelereng yang mengandung satu atau lebih bahan
obat.
Berat : 100 - 500 mg.
Pil kecil (granula) : beratnya ±30 mg, bila tidak
disebutkan maka granula mengandung bahan obat
berkhasiat 1 mg.
Pil besar (boli): berat >500 mg.
untuk memperbesar volume diperlukan zat
tambahan seperti zat pengisi, zat pengikat dan
pembasah dan bila perlu ditambahkan zat
penyalut.
Suppositoria
BSO padat yang mengandung bahan obat dan bahan
dasar diberikan dengan cara memasukkannya melalui
rectum, vagina atau urethra, dapat melunak, larut atau
meleleh pada suhu tubuh.
Bahan dasar yang digunakan harus bersifat :
Titik lebur : suhu kamar-37○C (larut atau meleleh dalam suhu
tubuh)
Mudah bercampur dengan semua bahan obat
Tidak cepat tengik
Tidak mengiritasi mukosa
Tidak berinteraksi dengan bahan obat
Contohbahan dasar: oleum cacao