Pencegahan Perkawinan Anak
Pencegahan Perkawinan Anak
Disampaikan oleh :
EUIS IDHA PUJIHANDAYANINGSIH, SE
PENYULUH KB KECAMATAN JERUKLEGI
APA ITU “JO KAWIN BOCAH”?
JO KAWIN BOCAH merupakan bahasa Jawa yang
secara harfiah dapat diartikan Jo: Ojo atau Jangan;
Kawin: Menikah; Bocah: Anak.
JO KAWIN BOCAH merupakan sebuah gerakan dan
ajak an bag i masyara kat (termasuk anak), khususnya
di Jawa Tenga untuk mencegah terjadinya
pernikahan h ak.
di usia an
JO KAWIN BOCAH merupakan inisiatif Dinas Perempuan dan Anak
Provinsi Jawa Tengah sebagai gerakan bersama yang masif untuk
mencegah terjadinya perkawinan usia anak di Jawa Tengah, karena
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 telah mengamanatkan batas usia
minimal menikah adalah 19 tahun bagi laki-laki maupun perempuan.
TUJUAN JO KAWIN BOCAH
USAHA MASSA
SIAPA YANG MENJADI SASARAN?
PRODUKSI AMPLIFIKASI
LOGO, Sosialisasi melalui
JINGLE, media sosial,
Hashtag media massa,
#NIKAH tokoh agama,
SEHATI, tokoh masyarakat,
Media KIE lainnya influencer, dll
untuk dikomunikasikan
secara daring (dalam
jaringan) maupun luring
(luar jaringan)
PARTISIPASI INFORMASI
Mendorong keterlibatan
seluruh lapisan masyarakat,
RUJUKAN
pemerintah, akademisi, LAYANAN
komunitas, dunia usaha,
media massa dan anak/remaja INTEGRATI
F
FILOSOFI LOGO
Undang-Undang Undang-Undang
No. 1 Tahun 1974 No. 16 Tahun 2019 tentang Perubahan
tentang Perkawinan Atas UU 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
1974 2019
Anak yang lahir dari orang tua yang menikah di usia anak sangat
berisiko mengalami gangguan kesehatan secara fisik dan
mental.
RISIKO KESEHATAN
PADA ANAK YANG MENIKAH
KETIMPANGAN PEREKONOMIAN
GENDER BANGSA
Melanggengkan siklus Terkait rendahnya kualitas
ketidaksetaraan SDM dan meningkatnya
gender dan budaya penduduk miskin
patriarki
• Perkawinan anak memaksa anak putus sekolah dan menjadi pengangguran minim keterampilan.
• Rendahnya kualitas SDM jelas akan mempengaruhi kondisi perekonomian nasional.
• Bahkan, perkawinan anak diestimasi akan menyebabkan kerugian ekonomi setidaknya
1,7% dari PDB.*
*) Figur ini didasarkan pada hilangnya pendapatan yang akan didapatkan jika anak perempuan yang menikah (usia 15-19 tahun)
menunda pernikahan sampai berusia 20 tahun.(Sumber: Susenas BPS 2016)
MASALAH-MASALAH SOSIAL
Yang Timbul Sebagai Dampak Perkawinan Anak
INDONESIA:
10,82%
JAWA Akibat dampak situasi
TENGAH:
pandemi, angka ini
10,2%
berpotensi meningkat.
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2020
GRAFIK PERKAWINAN USIA ANAK PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016-2020
12000
11301
10000
8000
6000
4000
1622 1633 1942 1377 1671
2000 1446 1141 1264 672
0
2016 2017 2018 2019 2020
Laki-laki Perempuan
Pada tahun 2020 terjadi kenaikan jumlah perkawinan anak perempuan yang sangat signifikan,
dari 672 melonjak menjadi 11.301 atau terjadi kenaikan sebesar 10.629.
Mulai tanggal 15 Oktober 2019, berlaku UU No. 16 Tahun 2019
Sumber: Publikasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 tentang Perkawinan (batas minimal umur perkawinan bagi wanita
dipersamakan dengan batas minimal umur perkawinan bagi pria, yaitu
Terdapat 12.972 anak yang melakukan perkawinan selama tahun 2020.
Apabila dilihat dari Grafik, tampak bahwa permasalahan perkawinan anak ini
terjadi di semua Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.
Sumber Data:
Dari grafik berdasarkan jenis kelamin, tampak bahwa anak perempuan lebih banyak Kanwil Kemenag Jawa Tengah
mengalami perkawinan di usia anak (11.301 anak) dibanding laki-laki (1.671 anak).
Data pilah perkawinan anak berdasarkan jenis kelamin sebelum tahun 2020 dianggap kurang merepresentasikan kondisi perkawinan anak,
karena perbedaan batasan usia yang dicatat, perempuan usia 0-16 tahun, laki-laki 0-19 tahun (masih berdasarkan UU No. 1 Tahun 1974).
Data pada tahun 2016-2019 jumlah anak laki-laki yang menikah selalu lebih banyak daripada anak perempuan, karena anak perempuan
berumur 17-19 tahun tidak perlu mengajukan dispensasi menikah dan datanya tidak tercatat.
GRAFIK DISPENSASI KAWIN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016-2020
15,000 13,398
10,000
5,007
5,000 2,912 2,703 2,776
0
2016 2017 2018 2019
2020
Dalam kurun tahun 2018 s.d. 2020, jumlah Dispensasi Kawin di Jawa Tengah
Sumber: mengalami
pta-semarang.go.id trend
| Pengadilan Tinggikenaikan.
Agama Semarang
Terjadi kenaikan sebesar 2.231 pada tahun 2019 jika dibandingkan pada tahun 2018, dan dari tahun 2019 ke
tahun 2020 terjadi kenaikan yang lebih signifikan sebesar 8.391. Hal ini tentu saja terkait dengan berlakunya
UU No. 16 Tahun 2019 tentang Perubahan UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang mengubah batas
minimal usia kawin perempuan dari 16 tahun menjadi 19 tahun, serta Peraturan MA No. 5 Tahun 2019 tentang
Pedoman Mengadili Permohonan Dispensasi Kawin, yaitu bagi yang belum berusia 19 tahun..
GRAFIK DISPENSASI KAWIN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2018-2020 PER-BULAN
Terjadi penurunan jumlah pemohon dispensasi kawin pada masa awal pandemi (April-Mei 2020), tetapi
kemudian angka permohonan kembali meningkat secara signifikan pada bulan Juni-Desember 2020.
Catatan: diperlukan studi mengenai penyebab perkawinan anak semakin meningkat apakah dikarenakan
perubahan regulasi pada batas usia minimum dan/atau dampak jangka panjang pandemi covid-19.
GRAFIK PERBANDINGAN DISPENSASI KAWIN
DITERIMA DAN DIPUTUS PADA TAHUN 2016-2020
16,000
13,684
14,000
12,000 13,398
10,000
8,000
5,471
6,000
4,000 3,128 2,967 2,995 5,007
2,000 2,912 2,703 2,776
-
2016 2017 2018 2019 2020
DKT DKP
Sumber:
Catatan:
DKT & DKP : Website PTA Semarang (pta-semarang.go.id)
Yang dimaksud DKT adalah pengajuan Dispensasi Kawin
Keterangan: Yang baru diterima berkasnya di Pengadilan Agama.
DKT (Dispensasi Kawin diterima) Sedang DKP adalah permohonan dispensasi kawin
DKP (Dispensasi Kawin diputus) yang telah diputus oleh Pengadilan Agama.
GRAFIK PERBANDINGAN DISPENSASI KAWIN DITERIMA DAN DIPUTUS
PER BULAN TAHUN 2020
1,80 1,701 1,639
1,578 1,530
0 1,505
1,678 1,378
1,60 1,625
0 1,142 1,375 1,052
1,40 1,288 934 1,015 1,278
1,165
0 989
928
1,20 896
0 452 463
587
1,00
0 444 440
800-
600
400
200
DKT DKP
Sumber:
Catatan:
DKT & DKP : Website PTA Semarang (pta-semarang.go.id)
Yang dimaksud DKT adalah pengajuan Dispensasi Kawin
Keterangan: Yang baru diterima berkasnya di Pengadilan Agama.
DKT (Dispensasi Kawin diterima) Sedang DKP adalah permohonan dispensasi kawin
DKP (Dispensasi Kawin diputus) yang telah diputus oleh Pengadilan Agama.
Diperkirakan, perkawinan pada
anak perempuan
di Indonesia mencapai
1.220.900 anak
*pada tahun 2018
*) berdasarkan Laporan Pencegahan Perkawinan Anak: Percepatan yang Tidak Bisa Ditunda, tahun 2020
Apa yang bisa kita lakukan untuk cegah
perkawinan anak?
Sebagai Sebagai
ORANG TUA MASYARAKAT
Berperan aktif untuk
Memampukan diri dalam
membangun dan
pengasuhan yang
memperkuat norma yang
berorientasi pada
mencegah perkawinan anak
perlindungan anak serta
dan kekerasan, melalui
terlibat aktif dalam sosialisasi
sosialiasi, dialog dan rembuk
dan pendampingan di
Bagi ANAK anggota masyarakat.
lingkungan masyarakat.
Memberikan pendampingan
Menjadi pelapor dan pelopor bagi keluarga atau
dalam pencegahan kelompok yang rentan.
perkawinan anak bagi
sebayanya.
STRATEGI NASIONAL PENCEGAHAN PERKAWINAN ANAK
3. Aksesibilitas dan Perluasan Layanan
Menjamin anak mendapat layanan dasar komprehensif untuk kesejahteraan
anak
Fokus Intervensi
Pelayanan untuk mencegah perkawinan anak.
Pelayanan untuk penguatan anak pasca perkawinan.
4. Penguatan Regulasi dan Kelembagaan
Menjamin pelaksanaan dan penegakan regulasi terkait
2. Lingkungan yang Mendukung Pencegahan pencegahan perkawinan anak serta meningkatkan
kapasitas dan optimalisasi tata kelola kelembagaan
Perkawinan Anak Fokus Intervensi:
Membangun nilai dan norma yang mencegah perkawinan Penguatan kapasitas kelembagaan
anak, peradilan agama, KUA & sat pddk.
Penguatan
Fokus Intervensi:ketahanan keluarga Penguatan proses pembuatan dan
Perubahan nilai dan norma terhadap perbaikan regulasi
perkawinan. Penegakan Regulasi