Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN


LUPUS ERYMATOSUS
SYSTEMIK (LES)

Baso M, S.Kep. M.Kes.


PENDAHULUAN
 Kata lupus (bhs Laten) berarti “anjing
hutan”. Istilah ini mulai dikenal sekitar
satu abad lalu
 Penyakit baru yang mematikan setara
dengan kanker
 Lupus Eritomatosus Sistemik (LES)
Eritomatosus =kemerahan.
Sistemik = menyebar luas keberbagai
organ tubuh
04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 2
ETIOLOGI
• Penyebab Lupus belum diketahui secara
pasti namun kemungkinan interaksi
berbagai faktor seperti genetik, hormon,
infeksi, keturunan dan lingkungan

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 3


• Lingkungan. Misalnya : infeksi, cahaya
ultraviolet (matahari), stres dll
• Faktor genetik. Kemungkinan penyakit lupus
diturunkan sangatlah kecil.
• Faktor hormon.  perempuan dewasa usia
subur 8 kali lebih tinggi dibanding laki-laki
dewasa.
• Faktor sinar matahari. sinar ultraviolet
merangsang peningkatan hormon estrogen
sehingga mempermudah terjadiya reaksi
autoimmun. Teriknya sinar matahari merupakan
salah satu faktor pencetus penyakit lupus

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 4


INSIDEN
• Penyakit Lupus masih sangat awam bagi
masyarakat
• Penyandang penyakit Lupus mencapai 5
juta orang, lebih dari 100 ribu kasus baru
terjadi setiap tahunnya.
• Penderita Laki dan Perempuan 1:23 usia
produktif sampai usia 50 tahun
(Ciptomangunkusumo Jakarta, 1996)
• Bangsa Afrika dan Asia lebih rentan
dibandingkan kulit putih
04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 5
• Diderita wanita usia produktif sampai usia
50 tahun. Diduga berhubungan dengan
hormon estrogen.
• Penderita penyakit lupus sering disebut
odipus (orang hidup dengan lupus)
• Penyakit Lupus peringkat pertama dari
sekian banyak penderita autoimun.

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 6


Jenis Penyakit Lupus
1. Cutaneus Lupus,  sering disebut
DISCOIDterbatas pada kulit (ruam kulit)
2. Systemic Lupus Erythematosus (SLE) :
sendi, paru, ginjal, darah, jantung
3. Drug Induced Lupus (DIL) penggunaan
obat-obatan tertentu. (hydralazine,
quinidine dan procainamide, isoniazid, d-
penicillamine)  setelah dihentikan
biasanya akan menghilang dengan
sendirinya)
04/29/2022 7
PATHOFISIOLOGI
Penyimpangan Antibodi

04/29/2022 8
MANIFESTASI KLINIS
• Gejala penyakit ditandai dgn masa bebas gejala
(remisi) dan masa kekambuhan (eksaserbasi).
1. Sistem Muskuloskeletal
a. Artralgia
b. Artritis (sinovitis)
c. Pembengkakan sendi,
d. Nyeri tekan dan rasa nyeri ketika bergerak, dan
e. Rasa kaku pada pagi hari.

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 9


2. Sistem Integument (Kulit)
a. Lesi akut pada kulit yang terdiri atas
ruam berbentuk kupu-kupu yang
melintang pangkal hidung serta pipi, dan
b. Ulkus oral dapat mengenai mukosa pipi
atau palatum durum.
3. Sistem kardiak
a. Perikarditis merupakan manifestasi
kardiak

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 10


4. Sistem pernafasan
• Pleuritis atau efusi pleura
5. Sistem vaskuler
a. Inflamasi pada arteriole terminalis yang
menimbulkan lesi papuler,
b. Eritematous dan purpura di ujung jari
kaki, tangan, siku serta permukaan
ekstensor lengan bawah atau sisi lateral
tangan dan berlanjut nekrosis.

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 11


6. Sistem perkemihan
• Glomerulus renal yang biasanya terkena.
7. Sistem saraf
• Spektrum gangguan sistem saraf pusat
sangat luas mencakup seluruh bentuk
penyakit neurologik, sering terjadi depresi
dan psikosis

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 12


04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 13
04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 14
SERING

KADANG2 KADANG2

PALING PALING
SERING SERING JARANG
JARANG

SERING
KADANG2
KADANG2

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 15


AREA RUAM PADA KULIT

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 16


DIAGNOSIS
• Oleh American Rheumatism Association
(ARA) 1982. Diagnosis ditegakkan bila
ditemukan 4 dari 11 gejala khas Lupus :
1. Ruam kupu2 (butterfly rash) pipi dan
pangkal hidung
2. Ruam pada kulit
3. Luka (Ulser) pada mulut (biasanya tdk
nyeri)
4. Salah satu Serositis (Pleuritis, Perikarditis)

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 17


5. Arthritis (non erosif pada 2 atau beberapa
sendi perifer)
6. Salah satu kelainan fungsi ginjal (protein
urine >0,5 mg/hr atau +++ dan adanya
elemen abnormal dlm urine spt : SDM,
SDP, sel2 tubulus ginjal
7. Fothosensitivitas (peka sinar matahari) UV
8. Salah satu dari kelainann fungsi saraf atau
otak (kejang atau psikosa)
9. Pem. Darah Anti bodi anti Nukler (+)

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 18


10 Kelainan imunologis ( Pem. Anti DNA (+)
11 Kelainan darah (salah satu dari) :
• Anemia Hemolitik atau
• Leukemia (jlh Leukosit <4000 sel/mm³ atau
• Limfopenia (jlh Limfosit <1500 sel/mm³
atau
• Trombositopenia (jlh trombosit <100.000/
mm³

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 19


PROGNOSIS
• Penyakit ini cenderung menjadi kronis dan
kambuhan
• Jika inflamasi awal dikendalikan,
prognosis jangka panjangnya adalah baik.
• Bila diakibatkan oleh penggunaan obat2an
penghentian obat menyembuhkan lupus
walaupun memakan waktu berbulan-bulan

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 20


PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
a. Tes Anti ds-DNA :
• Batas normal : 70 – 200 IU/mL
• Negatif : < 70 IU/mL
• Positif : > 200 IU/mL
b. Tes Antinuclear antibodies (ANA) positif
pada 95% penderita SLE
• Nilai normal : nol

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 21


2. Tes Laboratorium lain (menunjang
diagnosa)
• Antiribosomal P, Antikardiolipin, Lupus
antikoagulan, Coombs test, anti-histon,
marker reaksi inflamasi (Erythrocyte
Sedimentation Rate/ESR atau C-Reactive
Protein/CRP), kadar komplemen (C3 dan
C4), Complete Blood Count (CBC),
urinalisis, serum kreatinin, tes fungsi
hepar, kreatinin kinase

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 22


3. Pemeriksaan Penunjang
a. Ruam kulit atau lesi yang khas.
b. Rontgen dada menunjukkan pleuritis atau
perikarditis.
c. Pemeriksaan dada dengan bantuan
stetoskop menunjukkan adanya gesekan
pleura atau jantung.
d. Analisa air kemih menunjukkan adanya
darah atau protein lebih dari 0,5 mg/hari
atau +++.

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 23


e. Hitung jenis darah menunjukkan adanya
penurunan beberapa jenis sel darah.
f. Biopsi ginjal.
g. Pemeriksaan saraf

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 24


TERAPI
1. NON FARMAKOLOGI
a. Hindari merokok (Hidralasin dlm
tembakau  pemicu SLE
b. Gunakan pakaian tertutup (hindari sinar
UV)
2. FARMAKOLOGI
c. NSAID (Non Steroidal Anti Inflammatory
Drugs) : Tolmetin, Aspirin, Ibuprofen,
Asetaminofen, Diklofenak, Naproksen dll.

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 25


b. Anti Malaria :
• Efektif untuk manifestasi ringan atau
sedang (demam, atralgia, lemas atau
serositis) selama 1 sampai 2 minggu
c. Kortikosteroid
• Diberikan pd pend, dgn manifestasi klinis
yang serius dan tidak ada respon
penggunaan obat NSAID atau Anti Malaria :
Metil prednisolon IV 10–30 mg/kg BB 3-6 hr
Tab.Prednison /Dexametazon
04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 26
d. Siklofosfamid.
• Untuk pengobatan penyakit berat dan
merupakan obat Sitotoksik (racun sel)
e. Terapi hormone
• Dehidroepiandrosteron(DHEA) : pasien
SLE DHEA rendah  Hormon ♂
diproduksi saat fetus dan berhenti saat
lahir, terproduksi kembali pd usia 7 – 30
th, setelah itu menurun
• Diberikan pada pasien dgn manifestasi
ringan
04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 27
f. Antiinfeksi/Antijamur/Antivirus
• Anti Virus : Asiklovir/ Vidarabin (oral 800
mg, 5xsehari 5-7 hr.
• Salmonella : Kuinolon, Ampisilin,
Kotrimoksazol, dan kloramfenikol

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 28


ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengakajian :
1. KU : mudah lelah, lemah, nyeri, kaku,
demam/panas, anoreksia dan efek gejala
tersebut terhadap gaya hidup serta citra
diri pasien.
2. Riwayat Penyakit Sekarang : mudah
lelah, nyeri dan kaku, tetapi respon tiap
orang berbeda (tergantung imunitas
masing-masing)
04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 29
3. Riwayat Penyakit Dahulu: tidak terlalu
spesifik
4. Riwayat Penyakit Keluarga : Ada
keluarga yang pernah terkena penyakit
yg sama.

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 30


B. Pemeriksaan Fisik
• LIHAT MANIFESTASI KLINIS

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 31


C. ANALISA DATA
No DATA PROBLEM ETIOLOGI
1 DS: Kerusakan integritas Defisit imunologi
kulit
DO:
• Butterfly Rash,
• lesi mukosa mulut
•Suhu Jaringan
•Sensasi
•Elastisitas
•Hidrasi

2 DS: Nyeri inflamasi/ kerusakan


•Melaporkan Nyeri jaringan
DO:
•Ekspresi nyeri lisan
•Ekspresi wajah saat nyeri
•Melindungi bagian tubuh
yang nyeri
•Kegelisahan
•Ketegangan Otot
04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 32
No DATA PROBLEM ETIOLOGI
3 DS: Gangguan mobilitas Kerusakan
muskuloskeletal dan
neuromuskuler
DO:
- Keterbatasan ROM
- Perubahan gerakan
(penurunan untuk
berjalan,
kecepatan,kesulitan
memulai langkah
pendek)

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 33


D.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri b/d dengan inflamasi dan
kerusakan jaringan
2. Kerusakan integritas kulit b/d Defisit
imunologi
3. Gangguan mobilitas fisik b/d Kerusakan
muskuloskeletal dan neuromuskuler
4. Keletihan/kelelahan b/d penurunan suplai
O2/Nutrisi
5. Dll.
04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 34
D. RENCANA TINDAKAN
DX 1 :
1. Tujuan & Kriteria Hasil (NOC) :
a. Tujuan : Pain Level,Pain control,Comfort
level
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama …. Pasien tidak mengalami nyeri,
dengan kriteria hasil:

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 35


b. Kriteria Hasil
• Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab
nyeri, mampu menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
• Melaporkan bahwa nyeri berkurang
dengan menggunakan manajemen nyeri
• Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas,
frekuensi dan tanda nyeri)

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 36


• Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang
• Tanda vital dalam rentang normal
• Tidak mengalami gangguan tidur

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 37


Intervensi (NIC)
• Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan faktor presipitasi
• Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
• Bantu pasien dan keluarga untuk mencari
dan menemukan
• dukungan
04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 38
• Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
• Kurangi faktor presipitasi nyeri
• Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
• Ajarkan tentang teknik non farmakologi:
napas dalam,relaksasi, distraksi, kompres
hangat/ dingin

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 39


• Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri:
……...
• Tingkatkan istirahat
• Berikan informasi tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari prosedur
• Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 40


TUGAS (LATIHAN)
• BUAT RENCANA KEPERAWATAN
SESUAI DIAGNOSA KEPERAWATAN
YANG ADA TD :
1. TUJUAN DAN KRITERIA HASIL (NOC)
2. INTERVENSI KEPERAWATAN (NIC)

04/29/2022 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 41

Anda mungkin juga menyukai