Anda di halaman 1dari 20

ANEMIA APLASTIK

http://drdjebrut.wordpress.com/2012/01/01/anemia-aplastik-sel-darah-turun-semua/

Baso,M.S.Kep.M.Kes.
PENGERTIAN
 Anemia apalastik adalah anemia akibat aplasia
sumsum tulang di mana jaringan hemopoiesis
diganti oleh jaringan lemak
 Anemia aplastik merupakan salah satu jenis
anemia yang ditandai dengan adanya
pansitopenia
MACAM2 ANEMIA APLASTIK BERDASARKAN PENYEBABNYA

1. Anemia aplastik idiopatik, etiologi tidak diketahui


2. Anemia aplastik sekunder, disebabkan oleh ;
a. Obat-obatan: antileukemia, gol. mesantoin, gol.
kina, antibiotik
b. Bahan fisik: sinar roentgen, radioaktif
c. Bahan kimia: zat warna, khlortetrakhlorid,
logam berat
3. Anemia aplastik kongenital: sindroma Fancosin
Obat-obat yang dihubungkan dengan Anemia Aplastik

No Nama Obat No Nama Obat


1 Azathioprine (pereda nyeri) 8 Penisilamine (Obat RA)
2 Karbamazepine (obat epilepsi) 9 Probenesid (Obat asam urat)

3 Inhibitor carbonic anhydrase 10 Quinacrine (obat malaria)


(obat Glaukoma)
4 Kloramfenikol (Obat Typhoid) 11 Obat-obat sulfonamide
5 Ethosuksimide (Obat 12 Sulfonilurea (obat DM)
epilepsi)
6 Indomethasin (obat anti nyeri) 13 Obat-obat thiazide (obat anti
Hypertensi)
7 14 Trimethadione (anti
kejang/epilepsi)
PENYEBAB
A. Penyebabnya masih belum dapat dipastikan (bersifat
idiopatik)
B. Diduga ada faktor-faktor yang dapat memicu :
1. Penyakit kongenital atau menurun seperti anemia fanconi
(kegagalan sumsum tulang) Pansitopenia (defisit sel
darah).
2. Zat-zat kimia : benzen, arsen, insektisida.
3. Obat-Obat : kloramfenikol, Karbamazepine, Ethosuksimide,
Indomethasin, Imunoglobulin limfosit, Penisilamine,
Probenesid, Quinacrine, Obat-obat sulfonamide,
Sulfonilurea, Obat-obat thiazide, Trimethadione.
4. Radiasi :sinar X yang berlebihan,jatuhan
radioaktif (misalnya dari ledakan bom nuklir)
kerusakan pada sel induk ataupun
menyebabkan kerusakan pada lingkungan sel
induk dan kegagalan sumsum tulang akut dan
kronis
5. Infeksi virus Hepatitis, HIV, dengue dan lain-
lain.
GEJALA
3 gejala utama :
1. Anemia (kurang erytrosit), pucat, mudah lelah,
lemah, hilang selera makan, dan palpitasi.
2. Trombositopenia (kurang trombosit), 
perdarahan gusi, epistaksis, petekia, dll.
3. Leukopenia (kurang leukosit) Infeksi

Kurang dari ketiga jenis sel darah


PANSITOPENIA
Kadang Hepatomegali & Limpadenopati  jarang
PATHOFISIOLO
GI
1. kurangnya jumlah sel induk 2. kerusakan lingkungan sekitar sel
pluripoten Dalam sumsum induk pluripoten gangguan pada
tulang /fungsi menurun mikrovaskuler,

gagal membentuk atau kehilangan kemampuan sel tersebut


berkembang menjadi sel-sel untuk berdiferensiasi menjadi sel-sel
darah yang baru. darah.

ANEMIA
APLASTIK
GAMBARAN ASPIRASI SUMSUM TULANG PADA ANEMIA APLASTIK
TERAPI PENYAKIT ANEMIA APLASTIK

A. Terapi Suportif :
1. Transfusi sel darah merah dan trombosit sangat
bermanfaat.
2. Transplantasi Sumsum Tulang : saudara kembar
ataupun saudara kandung. sangat baik pada pasien
yang masih anak-anak. angka keberhasilan lebih
dari 80%
3. Antibiotik
B. Terapi imunosupresif :
Obat-obat :
1. Antithymocyte globulin (ATG)

2. Antilymphocyte globulin (ALG),


3. Siklosporin A (CsA)

4. Oxymethalone.dewasa yang tidak mungkin


lagi melakukan terapi transplantasi
5. Kortikosteroid: prednison 1-2 mg/kgBB/hari~
KOMPLIKASI

1. Perdarahan
2. Rentan terhadap infeksi
3. GVHD (Graft-Versus-Host-Disease) 
kegagalan dari terapi transplantasi sumsum
tulang
4. Gagal jantung pada anemia berat
PENCEGAHAN
 Menghindari paparan bahan kimia berlebih
 Menghindari konsumsi obat-obat yang dapat
memicu anemia aplastik
 Menjauhi radiasi seperti sinar X dan radiasi
lainnya
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

A. PEMERIKSAAN FISIK :Pada pemeriksaan fisis


penderita anemia aplastik diperoleh:
1. Pucat
2. Perdarahan pada gusi, retina, hidung, dan kulit.
3. Tanda-tanda infeksi, misalnya demam.
4. Pembesaran hati (hepatomegali)
5. Tanda anemia Fanconi, yaitu bintik dan postur
tubuh yang pendek.
B. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Darah Tepi :
a. Granulosit           < 500 /mm3

b. Trombosit           < 20.000 /mm3

c. Retikulosit          < 1.0 % (atau bahkan hampir tidak


ada)
2 dari 3 kriteria di atas terpenuhi, maka penderita
sudah dapat digolongkan sebagai penderita anemia
aplastik berat.
2. Sumsum Tulang  dilakukan pemeriksaan
biopsi dan aspirasi.
Sangat baik dilakukan bagi mereka yang
berumur dibawah 25 tahun dan lebih baik lagi
bila dilakukan pada anak-anak.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai