2
3
3
Human Development Index (HDI) atau
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indonesia, 0,728
350 334
307
300
250
228
200
150
100
50
0
TH.1997 TH.2003 2007
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
Sulawesi Barat
Bali
Papua
D.I. Yogyakarta
Bengkulu
Jawa Timur
Kalimantan Selatan
Jawa Tengah
Kalimantan Barat
Jambi
Bangka Belitung
Maluku Utara
Sulawesi Tenggara
L
Sumatera Selatan
p
Kepulauan Riau
Sulawesi Tengah
Lampung
Gorontalo
DKI Jakarta
Sumatera Barat
Sumatera Utara
PENGANGGURAN TERBUKA
Riau
Kalimantan Timur
MENURUT PROVINSI, FEBRUARI 2007 (%)
Banten
Jawa Barat
Sulawesi Selatan
Maluku
Sulawesi Utara
7
500
493
455 459
435 446
400 431 421
395
300
200
100
101
65 65 64
29 39 45 57
0
TH.1977 TH.1982 TH.1987 TH.1992 TH.1997 TH.1999 TH.2004 TH.2009
Sumber: Cetro
8
PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN (%)
3.08
3.07
3.06
70
65.3 64.7 65.8
60
50
40
30
25.3
23.3
20.7
20 17.9 17.7 18 18.2
16.2
14.5
12.8
11.3 10.2
10
0
Penganiayaan Penghinaan Pelecehan Penelantaran Lainnya
10
TINDAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN
MENURUT TEMPAT KEJADIAN (%)
80
71.2
70 64.1
60
50
40
30.2
30 24.4
20
10 4.8
2.2 0.9 2.1
0
Dirumah luar rumah Tempat Kerja Lainnya
Perkotaan Pedesaan
11
TINDAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN
MENURUT FREKUENSI KEJADIAN (%)
60
53 51.9
50
40
32 31.9
30
20
Perkotaan Pedesaan
30 2 8 .1
2 3 .9
25
20
14 14 .3 14 14
15 12 .9
10 .5
10
0
Ke s ulita n Tida k P a tuh P rila ku B uruk C e m buru La innya
Eko no m i
P e rko ta a n P e de s a a n
60
50
40
30
20
11.2 10 10 9.9
9 7.2
10 6.9 6.5 7.3
4.6 4.6 4.6
0
Luka cacat Stres/depresi Sakit hati Materi Lainnya
58.6
60
50.3
50
40 35.4
29.5
30
20
10 5.1
3.1 4.4 4.4
2.5 1.4 2.1 2.8
0.2 0.1
0
Famili Polisi LSM Toga/toma Lainnya Tidak lapor Tidak tahu
Perkotaan Pedesaan
58.8
60
55.1
50.6
50
40
30
21 19.6
20 17.9
12.1
10 8
5.4 4.7 4.9 5.2 5 4.4 4.6
3.8 3.6
2.4 1.7 2 1.6 2.5 1.7 2.9 0.3 0 0.2
0
Suami Ortu/mertua Anak/cucu Famili Tetang g a Atas an/majikan Rekan kerja Guru Lainnya
P e rko ta a n P e de s a a n To ta l
90
77.5 75.5
80 73
70
60
50
40
30
19.8
20 17
14.6
70
60
50
40
INDONESIA
30
20
10
-
1
120
100 INDONESIA
80
60
40
20
0
1
40
35
30
25 INDONESIA
20
15
10
5
0
1
35
30
25
INDONESIA
20
15
10
0
1
22
22
TAHUN JUMLAH P21 PELAKU KOR BAN
2004 76 35 83 103 -
2005 71 27 83 125 18
2008 53 38 11 8 22
(s.d Maret 2008)
23
1. Menurut kelompok umur:
anak, remaja, dewasa, usia
kerja, lansia, …
2. Menurut lokasi: rumah
tangga, tempat kerja, daerah
bencana dan konflik, tempat
umum, …
3. dll 24
24
Berdasarkan data tersebut, nampak
bahwa PEREMPUAN, merupakan
KORBAN KEKERASAN yang
terbanyak
oleh sebab itu sasaran program:
PEREMPUAN
25
25
KEBIJAKAN
NASIONAL
26
Antara lain….
UUD 1945
UU NO 23 TH 2002 TTG PERLINDUNGAN ANAK
UU NO. 23 TH 2004 TTG PENGHAPUSAN KDRT
UU NO. 13 TH 2006 TTG PERLINDUNGAN SAKSI DAN/ATAU KORBAN
UU NO. 21 TH 2007 TTG PTPPO
UU No. 44 TH 2008 TTG PORNOGRAFI
PP NO. 4 TH 2006 TTG PENYELENGGARAAN DAN KERJASAMA
PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN DLM RUMAH TANGGA
PP NO. 9 TH 2008 TTG MEKANISME DAN TATA CARA
PENANGANAN TERPADU BG SAKSI DAN/ATAU KORBAN TPPO
PERMENNEG PP NO. 1 TH 2007 TTG FORUM KOORDINASI
PENYELENGGARAAN KERJASAMA PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN KDRT
PERMENNEG PP NO 2 TH 2008 TTG PEDOMAN PELAKSANAAN
PERLINDUNGAN PEREMPUAN
PERMENNEG PP NO 1 TAHUN 2009 TTG SPM PELAYANAN 27
TERPADU BAGI SAKSI DAN/ATAU KORBAN TPPO KABUPATEN/KOTA 27
SETIAP ANGGOTA KELUARGA
ADALAH SUBYEK ATAS
HAK-HAKNYA
SETIAP ORANGTUA
DIBEBANI TANGGUNG
JAWAB UNTUK HIDUP
DAN TUMBUH KEMBANG PERLINDUNGAN
ANAK/ANGGOTA KEL
MASYARAKAT
HARUS IKUT BERPARTISIPASI
DALAM TANGGUNG JAWAB ORANGTUA
DAN KEWAJIBAN NEGARA
Masyarakat
Masyarakat Masalah Akibat
Rentan
Miskin • Trafficking
Pendidikan • Exploitasi
Pencari
• Migrasi
Kesehatan •
Pekerjaan Diskriminasi
Ekonomi Terbatas • Pembatasan KEKERASAN
Akses
Sosial Lansia • Penindasan
• Pelanggaran
Hukum Pengungsi Hak Asasi
dll
29
“PERLINDUNGAN”
“Sesudah”
“Sebelum”
PENANGANAN
PENCEGAHAN
1. Pelayanan “SPM”
- Penanganan Pengaduan
• Kebijakan - Pelayanan Kesehatan
- Rehabilitasi Sosial
• Advokasi, Sosialisasi
- Penegakan dan bantuan Hukum
• Pelatihan, TOT - Pemulangan dan Reintegrasi
• KIE 2. Pemberdayaan
- Pendidikan dan pelatihan
• Penegakan Hukum - Ekonomi
- dll
30
30
BIDANG
PERLINDUNGAN PEREMPUAN
VISI MISI
1. Menurunkan tindak kekerasan terhadap
perempuan.
2. Meningkatkan perlindungan
perempuan di daerah rawan konflik dan
“Perempuan bencana.
3. Meningkatkan perlindungan tenaga
Indonesia yang kerja perempuan di DN dan di LN.
4. Meningkatkan perlindungan
terlindungi dari perempuan lanjut usia dan perempuan
tindak dengan kebutuhan khusus.
5. Meningkatkan perlindungan
kekerasan” perempuan dari dampak masalah
sosial.
31
Pengembangan dan penyerasian
perangkat hukum dan kebijakan
Peningkatan koordinasi dan kemitraan
Penguatan kapasitas dan jejaring
kelembagaan di tingkat lokal, nasional
dan internasional
Pelaksanaan aksi afirmasi untuk situasi
tertentu
32
1.Kebijakan PENCEGAHAN
2.Kebijakan PELAYANAN
3.Kebijakan PEMBERDAYAAN
33
33
1. Kekerasan Fisik
2. Kekerasan Psikis
3. Kekerasan Seksual
4. Penelantaran
5. Eksploitasi TRAFICKING !!!
6. Kekerasan ekonomi
7. dll
34
34
1. Penanganan pengaduan/laporan korban
kekerasan terhadap perempuan dan anak:
% Cakupan perempuan dan anak korban
kekerasan yang mendapatkan penanganan
pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit
layanan terpadu
Indikator penunjang:
% Cakupan ketersediaan petugas di layanan
terpadu yang mempunyai kemampuan untuk
menindaklanjuti pengaduan masyarakat
35
35
2. Pelayanan kesehatan bagi perempuan dan anak
korban kekerasan:
% Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan
yang mendapatkan pelayanan kesehatan oleh
tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas atau
PPT/PKT di RS
Indikator penunjang:
- % Cakupan Puskesmas mampu tatalaksana kasus
kekerasan terhadap perempuan dan anak
- % Cakupan RSUD/RSUP/RS swasta/RS Polri yang
melaksanakan pelayanan terpadu bagi perempuan
dan anak korban kekerasan
- % Cakupan tenaga kesehatan terlatih tentang
tatalaksana kasus korban kekerasan terhadap
perempuan dan anak di Puskesmas 36
36
3. Rehabiltasi sosial bagi perempuan dan anak
korban kekerasan:
- % Cakupan pelayanan rehabilitasi sosial yang
diberikan oleh petugas rehabilitasi sosial terlatih
bagi perempuan dan anak korban kekerasan di
dalam rumah perlindungan sosial
- % Cakupan pelayanan bimbingan rohani yang
diberikan oleh petugas bimbingan rohani terlatih
bagi perempuan dan anak korban kekerasan di
dalam unit layanan terpadu
Indikator penunjang:
% Cakupan petugas rehabilitasi sosial terlatih
% Cakupan petugas yang terlatih dalam
melakukan bimbingan rohani 37
37
4. Penegakan hukum kasus kekerasan terhadap
perempuan dan anak, serta bantuan hukum
bagi perempuan dan anak korban kekerasan:
- % Cakupan penegakan hukum dari tingkat
penyidikan s/d penuntutan di pengadilan atas
kasus-kasus KtP/A dengan menggunakan
peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan kekerasan terhadap
perempuan dan anak
- Cakupan perempuan dan anak korban
kekerasan yang mendapatkan layanan
bantuan hukum
38
38
4. Penegakan dan bantuan hukum bagi
perempuan dan anak korban kekerasan:
Indikator penunjang:
- % Cakupan ketersediaan polisi yang terlatih
dalam memberikan layanan yang sensitif
gender
- % Cakupan ketersediaan sarana dan
prasarana yang ada di Unit PPA
- % Cakupan penyelesaian penanganan kasus
kekerasan terhadap perempuan dan anak di
tingkat kepolisian (tahap 2)
39
4. Penegakan dan bantuan hukum bagi
perempuan dan anak korban kekerasan:
Indikator penunjang:
- % Cakupan ketersediaan jaksa yang terlatih
dalam penuntutan kasus kekerasan
terhadap perempuan dan anak yang
berperspektif korban
- % Cakupan ketersediaan hakim yang terlatih
dalam menangani perkara kekerasan
terhadap perempuan dan anak
- % Cakupan ketersediaan ruang sidang
khusus untuk penanganan perempuan dan
anak korban kekerasan di Pengadilan Negeri
40
5. Pemulangan dan reintegrasi bagi perempuan
dan anak korban kekerasan:
- % Cakupan pelayanan pemulangan bagi
perempuan dan anak korban kekerasan
- % Cakupan reintegrasi sosial bagi
perempuan dan anak korban kekerasan
41
41
5. Pemulangan dan reintegrasi bagi perempuan
dan anak korban kekerasan:
Indikator penunjang:
- % Cakupan ketersediaan petugas
pendamping hukum atau advokat yang
mempunyai kemampuan pendampingan
pada saksi dan/atau korban kekerasan
terhadap perempuan dan anak
- % Cakupan ketersediaan petugas terlatih
untuk melakukan reintegrasi sosial 42
42
Komprehensif
Holistik
Sesegera mungkin
– Oleh berbagai multidisiplin & profesional
45
45
d. POLITIK:
PERLU DIDORONG PENINGKATAN PERAN
PEREMPUAN DI BIDANG POLITIK , TERUTAMA
PADA POSISI PENGAMBIL KEPUTUSAN, JUGA
DALAM LEMBAGA LEGISLATIF (DPR DAN DPRD)
e. LINGKUNGAN HIDUP:
PERAN PEREMPUAN DALAM PENYELAMATAN
LINGKUNGAN HIDUP UNTUK MENDUKUNG
PERUBAHAN IKLIM DAN PEMANASAN GLOBAL
f. BIDANG PEMBANGUNAN LAINNYA:
PERAN AKTIF PEREMPUAN…
46
46
a. PENCEGAHAN TERJADINYA KEKERASAN
TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK:
ADVOKASI, SOSIALISASI, PELATIHAN, KIE, DLL
UNTUK PENCEGAHAN TERJADINYA KEKERASAN
TERHADAP PEREMPUAN BAIK KEKERASAN DI
DALAM KELUARGA, DI TEMPAT KERJA, MAUPUN DI
MASYARAKAT
47
47
b. PELAYANAN BAGI PEREMPUAN KORBAN
KEKERASAN:
STAKEHOLDERS AGAR DAPAT BERPERAN
AKTIF DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN BAGI
PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN:
1. Penanganan pengaduan korban
2. Pelayanan kesehatan bagi korban
3. Rehabilitasi sosial bagi korban
4. Penegakan dan bantuan hukum bagi korban
5. Pemulangan dan reintegrasi bagi korban
48
48
c. PEMBERDAYAAN BAGI PEREMPUAN
KORBAN KEKERASAN:
1. Pemberdayaan ekonomi: agar lebih fokus pada
“perempuan korban kekerasan yang
mengalami penelantaran”
2. Pemberdayaan melalui pendidikan: agar lebih
fokus pada korban yang “tercabut” dari
pendidikan formalnya.
3. Pemberdayaan melalui pelatihan keterampilan
dalam upaya memberikan “nilai lebih” agar
perempuan dapat mandiri
4. dll
49
49
PEREMPUAN adalah MITRA LAKI-LAKI
PERAN PEREMPUAN:
- INDIVIDU
- ISTERI DAN/ATAU ANGGOTA KELUARGA
- ANGGOTA ORGANISASI
- ANGGOTA MASYARAKAT
PERAN PEREMPUAN:
- OBYEK PEMBANGUNAN
- SUBYEK PEMBANGUNAN
DI SELURUH BIDANG PEMBANGUNAN
50
50
51
51