TAHUN 2022
P RO G R A M I N T E R N S I P
DOKTER INDONESIA
K O M I T E I N T E R N S I P D O K T E R
I N D O N E S I A ( K I D I ) P U S A T
2 0 1 7 - 2 0 2 0
1
Pokok Bahasan
01 LATAR BELAKANG
Pentingnya Program Internsip Dokter di Indonesia
Perkembangan Program Internsip Dokter di Indonesia
Perubahan2 pada Praktik dan Pendidikan Dokter
2
LATAR BELAKANG
3
Pentingnya Program Internsip Dokter Indonesia
02 Membentuk Dokter
yang Profesional
Meningkatkan Mutu
Pelayanan Kesehatan 03
Meningkatkan peran Dokter Internsip dalam
pelayanan kesehatan promotif, preventif, dan
penanggulangan bencana wabah penyakit
04
4
Penempatan Program Internsip Dokter Indonesia
Pertama kali
Aceh
di Sumbar
North Kalimantan
pada 2010
Riau Island
Nort Sumatera West Papua
Central Sulawesi
Noth Maluku Papua
Bangka-Belitung
West
West Sumatera Sulawesi
DATA FK
Data Peserta PIDI 2010-Feb 2022 2010-Feb 2022
12,173
80
10,742 11,127 72 72 72 72 73 74 74
10,362 10,712 70
9,395 61
8,296 60
50
50
43
4,869 4,894 40
3,537 30
24
2,856
20
1,141 11
401 10
2
1 0
Jumlah FK
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
2017 2018 2019 2020 2021 Feb-22 2017 2018 2019 2020 2021 Feb 2022
6
Perkembangan Program Internsip Dokter Indonesia (2)
2,553 2,894
2,466 3,000
2,500 2,357
2,312
2,164
2,500
1,963
2,000
2,000
1,692 1,615
1,500 1,536 1,593
1,500
1,019
1,000 1,000
555 626
500 500 332 312
248 244
129 197 27 76
93 109 0
0 0
0 Jumlah Wahana
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
2017 2018 2019 2020 2021 Feb 2022 2017 2018 2019 2020 2021 Feb 2022
7
Mengapa ada PIDI ? Karena terjadi perubahan-2
9
Perubahan Sistem Pendidikan Dokter
Selama masa kepaniteraan klinik (dokter muda/Ko Ass/mahasiswa) tidak dibenarkan
(lagi) menangani pasien secara mandiri tanpa supervisi yang ketat.
Yang bertanggung jawab terhadap pasien DPJP
10
Perubahan Sistem Pendidikan Dokter
PBL
(Problem Based Learning) Ada Uji Kompetensi Dokter
Ketrampilan Medik secara Nasional (UKMPPD)
METODE
KURIKULUM 1 PEMBELAJARAN
2 WFME 3 UKMPPD 4 PIDI 5
13
14
PENGERTIAN, TUJUAN, DAN KOMPONEN
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
15
Internsip adalah pemahiran dan pemandirian dokter
yang merupakan bagian dari program penempatan
wajib sementara paling lama 1 (satu) tahun
DIATUR
Dokter yang
Profesional
18
Optimalisasi Program Internsip Dokter Indonesia 2022
Memperkuat dan
Pemahiran meningkatkan peran
dokter dalam pelayanan
kesehatan promotif,
preventif dan
penanggulangan
bencana wabah
Pemandirian Pengakuan
Implementasi
ilmu kedokteran sebagai dokter
yang profesional
19
Manfaat dan Dampak
Program Internsip Dokter Indonesia
Kualitas Pelayanan di RS dan Puskesmas
UKMPPD
Internsip
Standar Pendidikan &
Standar Kompetensi dr&drg
AKREDITASI
WAHANA
(RS – PKM PELAKSANA:
1,2,3,4) KIDI dan
SEKRETARIAT
PIDI
INTERNSIP
21
PELAKSANAAN PROGRAM
INTERNSIP DOKTER INDONESIA
22
Komite Internsip Dokter Indonesia
Kewenangan Menteri dalam penyelenggaraan Program Internsip
a. Dapat membentuk KIDI
b. Dapat membentuk KIDI Provinsi bila dibutuhkan
BADAN PPSDMK
KEMENKES
PUSAT PROVINSI
BIDANG PENDAYAGUNAAN SDMK
DALAM NEGERI
Sekretaris KIDI
Wakil Ketua KIDI
Anggota Anggota
Anggota Anggota Anggota
25
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/500/2017 Tentang Anggota Komite Internsip Dokter Indonesia Masa Bakti Tahun 2017-2020
Alur Pendaftaran-Pemberangkatan
Peserta PIDI
PEMBERANGKATAN 5
26
Alur Kegiatan PIDI
8.PEMBERANGKATAN
5.PENETAPAN PESERTA 6.PAKTA INTEGRITAS 7.PEMBEKALAN PESERTA KE WAHANA RS
dan PKM
10.PELAKSANAAN
9.ORIENTASI PIDI DI RS PROGRAM DI RS dan 11.EVALUASI KINERJA
12.PEMULANGAN
dan PKM PKM AKHIR PESERTA
27
Penyelenggaraan Program Internsip
Di Era Pandemi Covid-19
29
WAHANA PIDI
PUSKESMAS
RS Dengan atau tanpa tempat tidur
Kelas
D, C , B
Dengan kriteria memiliki:
Pimpinan Wahana bertanggung jawab dan berkomitmen • Jumlah Puskesmas : 1-2
terhadap pelaksanaan PIDI di RS secara keseluruhan. • Pimpinan Wahana bertanggung jawab dan
Adanya Komitmen dari Komite Medik untuk melakukan berkomitmen terhadap pelaksanaan PIDI di
bimbingan medik kepada peserta PIDI PKM secara keseluruhan.
Mempunyai Pelayanan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Unit Gawat • PKM mempunyai peran dalam penanganan
Darurat termasuk Kebidanan Covid 19
Adanya jumlah kasus Covid-19 yang dilaporkan dalam SIRS • Mempunyai pendamping yang sudah dilatih
online Diryankes Kemenkes • Wahana dapat memberikan fungsi
Mempunyai pendamping yang sudah dilatih. otonomi,pendampingan dan dukungan
Wahana dapat memberikan fungsi otonomi,pendampingan dan social kepada peserta PIDI sehingga tercapai
dukungan social kepada peserta PIDI sehingga tercapai kemahiran dan kemandirian.
kemahiran dan kemandirian. 30
POLA PENEMPATAN PESERTA PIDI ANGKATAN 1
TAHUN 2022
POLA KETENTUAN RUMAH SAKIT PUSKESMAS KE
PENEMPATAN T
Masa 1. Jika jumlah peserta antara 3 – 5 orang,maka pola - Peserta akan - Untuk PKM tanpa
Penempatan penempatan akan menjadi 1 kelompok ,yaitu: bertugas di dokter,maka
adalah 12 6 bulan pertama di RS, 6 bulan kedua di Instalasi pendampingan
bulan : 6 bulan Puskesmas Gawat kinerjanya melalui PKM
di RS dan 6 Darurat, lain yang ada
bulan di PKM 2. Jika jumlah peserta antara 6 – 14 orang,maka Rawat Inap pendampingnya yang
(Jumlah pola penempatan akan menjadi 2 kelompok,yaitu: atau R.Isolasi telah ditetapkan sesuai
peserta dibagi Kelompok I di RS, Kelompok II di PKM (jumlah Covid Keputusan Dirjen Nakes
2, 6 bulan di peserta dibagi 2&tidak berotasi ), berpindah 19,Rawat Jalan dan monitoring
PKM 1 dan 6 setelah 6 bulan - Jumlah hariannya melalui Kepala
bulan di PKM 2 pendamping PKM nya ,serta berotasi
dan tidak 3. Jika ada Puskesmas tanpa dokter,maka pola di RS adalah 1 dengan PKM yang
berotasi) penempatannya adalah peserta akan dibagi sesuai orang ditunjuk tersebut setelah
dengan jumlah PKM ,berotasi hanya untuk PKM 3 bulan.
yang sudah ditetapkan, setelah 3 bulan.
Perpindahan ke RS setelah 6 bulan.
- Jumlah pendamping
PKM=1 orang .
31
IMPLEMENTASI PIDI 2022
ANGKATAN I era Covid-19
Pemahiran, Pemandirian, Pendayagunaan
1 PKM I PKMPKM
II III/TANPA
6 BULAN DOKTER
3 BULAN
DOKTER 3 BULAN
BARU
LULUS
DOKTER
3 YANG
BERKUALITAS
PESER
TA IGD/RANAP RS
Covid-19
6 BULAN PENINGKATAN
PIDI
2 PELAYANAN
Pemahiran, Pemandirian, Pendayagunaan KESEHATAN
32
PENJADWALAN KEGIATAN
Kegiatan dilakukan paling lama 12 bulan di wahana ,peserta dibagi 3 kelompok
Kelompok 1: 6 bulan di RS ( IGD ,ruang rawat inap,R.Isolasi,Rawat Jalan ),Kelompok 2: 6 bulan di
Puskesmas 1
Kelompok 3 : 6 bulan di Puskesmas 2,setelah 6 bln ,Kelompok 1 berpindah ke PKM dan Kelompok
2&3 ke RS
Rumah Sakit, 6 bulan: Puskesmas I: 6 bulan, Puskesmas II: 6 bulan
di IGD / Rawat Inap / UKP
Ruang Isolasi/Rawat
UKM: Pelayanan Kesehatan keluarga
jalan
Pelayanan Kesling
Medik
Pelayanan Gizi
Bedah
Pelayanan P2P
Perinatal dan Kebidanan
Pelayanan Promkes
Kejiwaan
33
PENJADWALAN KEGIATAN UNTUK
PKM TANPA DOKTER
34
RUANG LINGKUP KEGIATAN PIDI
Melakukan praktik
Melakukan konsultasi
Mengikuti Orientasi PIDI kedokteran layanan
dan rujukan
primer
Melakukan kegiatan
ilmiah medik berupa Melakukan Upaya
Melakukan prosedur /
diskusi kasus, presentasi Kesehatan Masyarakat
tindakan ketrampilan
kasus, dan pengisian (UKM) baik didalam
medik yang diwajibkan
buku log secara on-line maupun diluar gedung
35
ALUR KEGIATAN PESERTA PIDI DI WAHANA
·Penetapan peserta &wahana PIDI
KIDI PUSAT ·Pembekalan peserta PIDI di Provinsi/tatap muka/daring
·Absensi peserta
Puskesmas
o Pembekalan di Dinkes Kab/Kota..Perkenalan
o Orientasi lapangan (6 hari kerja)
WAHANA - Kesepakatan awal
- Penjelasan pengisian pencatatan kinerja peserta secara on-line
- Evaluasi kesehatan,
- Penyusunan Rencana&Jadwal kegiatan(PKM=dibuat mingguan)
- Pengurusan SIP
- Penjelasan SOP Puskesmas
- Pendalaman teknik medik
- Manajemen PKM & Program Prioritas Nasional di PKM
- Penjelasan P1-P2-P3 Promkes di PKM
- Penjelasan ttg COVid -19.APD ,tracing penderita Covid-19
- Pengisian kuesioner evaluasi kinerja peserta setiap akhir stase oleh AIPKI
- Pengenalan budaya setempat
- Monev oleh pendamping dan pimpinan wahana
Akhir Pelaksanaan Program :
o Evaluasi akhir kinerja peserta di wahana , Evaluasi PIDI oleh AIPKI
o SLPI
Rumah Sakit
o Pembekalan di Dinkes Kab/Kota..Perkenalan
WAHANA o Orientasi (6 hari kerja)
- Kesepakatan awal
- Penjelasan pengisian pencatatan kinerja peserta secara on-line
- Credentialing
- Evaluasi kesehatan,
- Penyusunan Rencana&Jadwal kegiatan
- Pengurusan SIP ,
- Penjelasan SOP RS
- Pendalaman teknik medik
- Penjelasan ttg kebijakan RS ttg penanganan COVid -19&APD .
- Penjelasan Pengisian kuesioner evaluasi kinerja peserta setiap akhir stase
- Monev pelaksanaan PIDI oleh Pendamping,Pimpinan Wahana
- Pengenalan budaya setempat.
Akhir Pelaksanaan Program :
o Evaluasi akhir kinerja peserta di wahana , Evaluasi PIDI oleh AIPKI
o SLPI
Lain-lain
- Permasalahan –
permasalahan yang
Jadwal Kehadiran Penampilan terjadi wajib
• penugasan • Wajib hadir • Pakaian sesuai Kinerja diselesaikan secara
ketentuan wahana Tidak boleh menunda baik oleh pendamping
• Pertemuan rutin • Bila berhalangan
pengisian borang on-line dan pimpinan wahana
wajib memberitahu • Tidak
• Wajib mengisi daftar berlebihan,rapi,sopa Peserta wjib membuat - Adanya komitmen
absen peserta n laporan kinerja secara saling menghargai
online diSIMPIDI antara pendamping
Pendamping wajib dan peserta. -
melakukan verifikasi dan Dokumentasi
validasi sesuai waktu Kesepakatan Awal
yang telah disepakati ditandatangani oleh
bersama semua peserta dan
pendamping dan
diketahui oleh
Pimpinan Wahana
Dibuat dalam bentuk tertulis
39
PEDOMAN PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
Pedoman Pelaksanaan
Program Internsip Dokter man
Indonesia P e do
ram
Prog ip
s
Pedoman Peserta Intern r
Program Internsip Dokter Dokte dan
o n esia
Indonesia Ind Log
B u k u
Pedoman Pendamping
Peserta Program Internsip
Dokter Indonesia
Pedoman Wahana
Program Internsip Dokter
Indonesia
45
9. Pengaturan hari libur, izin dan ketentuan meninggalkan tugas :
a) Mengikuti kalender nasional dan ketentuan yg berlaku di wahana
b) Tidak boleh meninggalkan wahana saat bertugas, kecuali ada izin tertulis dari Pendamping &
Pimpinan Wahana
c) Meski dalam status libur, jika meninggalkan Wahana (Kota/Kabupaten), harus tetap ada izin
(lisan atau tertulis) dari Pendamping
d) Tidak ada cuti; namun boleh izin, jika diperlukan
e) Izin harus diganti, max jumlah izin 3 bulan. Jika lebih, peserta harus mengulangi PIDI dari awal,
mengembalikan BBH dan harus melaporkan ke KIDI Pusat.
f) Terdapat 2 jenis izin:
• Izin khusus: untuk keperluan menikah,sakit atau duka cita,diganti dengan pengurangan hari
sebesar 4 hari
• Izin lainnya: untuk ibadah,ikut seminar,atau kedinasan dll harus diganti penuh tidak ada
pengurangan hari.
g) Khusus untuk peserta yang terkonfirmasi Covid-19 saat bertugas di wahana, ijin isolasi dan
sakitnya 1 bulan tidak perlu mengganti. Jika lebih dari 1 bulan, maka kelebihan harinya harus
diganti.
h) Untuk peserta yang terkonfirmasi Covid-19 sebelum pembekalan atau sebelum bertugas wajib
mengganti.
i) Penggantian hari ijin dilakukan setelah PIDI selesai, ditentukan melalui proses Berita Acara pada
46
saat Evaluasi Akhir Kinerja Peserta
10. Pengaturan tugas jaga:
Tugas jaga diatur bersama oleh Pendamping dan Peserta, sesuai
ketentuan dan disetujui Pimpinan Wahana
Tugas jaga wajib dilaksanakan oleh Peserta
Pengganti dan Penggantian Tugas Jaga diajukan secara tertulis
dan disetujui Pendamping
Tugas jaga tidak boleh secara berturut-turutan
47
12. Kewajiban Penyelesaian Tugas dan Laporan
Mengisi buku log secara on-line untuk laporan kinerja di RS/PKM
Membuat 4 laporan kasus UKP di RS, 1 dipresentasikan di Forum Ilmiah RS
Membuat 1 laporan kasus UKP di PKM dan dipresentasikan di wahana PKM bersama
Pimpinan Wahana dan Pendamping
Melakukan Tindakan/Prosedur Ketrampilan Medik
Membuat Laporan UKM dan UKP di Puskesmas.
Melaksanakan Proyek Mini di Puskesmas atau membuat makalah Evaluasi Program
Puskesmas disertai Proposal rancangan penyelesaiannya.
13. Tidak diperkenankan mengajukan pindah relokasi ke wahana yang lain, kecuali dengan
alasan yang tepat (misalnya sakit) dan mendapatkan rekomendasi persetujuan dari KIDI
Provinsi awal dan Pendamping serta KIDI Provinsi yang dituju dan ditujukan ke KIDI Pusat.
14. Dalam keadaan darurat Covid,jika diperlukan Peserta dapat ditugaskan ke fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya,sifatnya sementara dan sesuai dengan keputusan Kepala
Pusrengun serta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
15. Peserta PIDI tidak diperkenankan merangkap bekerja atau sekolah atau mendaftar menjadi
CPNS atau ditugaskan instansi lain pada saat menjalankan PIDI. Jika memilih
Bekerja/Sekolah/mendaftar CPNS, harus mengundurkan diri dari PIDI
48
16. Peserta
dilarang menulis, memuat, mendiskusikan, mengup-load, di
media social seperti, FB,WA, Telegram,Line dll tentang: pasien,
penyakit pasien, kondisi pasien, foto pasien, ataupun masalah
masalah terkait dengan pelayanan kesehatan yang diberikan
Wahana, masalah kondisi sarana dan fasilitas wahana, masalah
pendamping dan pendampingannya, masalah antar peserta, ataupun
masalah masalah yang terkait dengan pelaksanaan program.
Pelanggaran sedang
2 - Menuntut sesuatu yang bukan haknya.
- Tidak sopan/melanggar etika.
- Tidak hadir tanpa berita 3x berturut2
3 Pelanggaran Berat
3 - Tidak bersedia melaksanakan tugas&kewajiban sebagai peseta PIDI
- Pemalsuan tanda tangan, Laporan, atau Informasi.
- Melaksanakan pekerjaan yang bukan/ tidak sesuai kompetensinya.
- Menghilangkan dan memanipulasi data rekam medik
- Membocorkan rahasia pasien.
- Berbuat asusila.
- Membuat onar, berkelahi sesama peserta/teman sejawat.
- Membuat onar di medsos,menceriterakan ttg kejelekan PIDI
50
SANKSI ATAS PELANGGARAN TATA TERTIB
Bekerja dalam lingkup yg sesuai Permenkes Nomor 514 tahun 2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Dokter di Fasyankes Primer dan lingkup kegawatdaruratan.
Wajib mengikuti peraturan dan ketentuan yang sudah diatur dalam PIDI
Berpartisipasi aktif dalam penanganan dan penanggulangan wabah Covid-19 di wahana Rumah
Sakit maupun Puskesmas
(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2017)
54
PARAMETER PEMANDIRIAN DAN PEMAHIRAN
56
KINERJA PESERTA PIDI
(sesuai SKDI 2012)
Kinerja Perilaku
Profesional Profesional
Pengetahuan dan
ketrampilan klinik Etika profesi
(UKP)
Manajemen/
Pengelolaan pasien Hubungan antar
(UKP) dan program personal
(UKM)
57
INDIKATOR KINERJA PESERTA PIDI
Indikator Target Keterangan
Perilaku • Tidak ada pelanggaran disiplin
• Selalu hadir dan tepat waktu
• Aktif dan bersemangat dalam bekerja
• Tidak ada tugas yang dilalaikan
Kinerja Klinis • RS: UKP ,Laporan kasus dan Ketrampilan /Tindakan - Komposisi bervariasi umur, jenis kelamin dan
Medik kelompok UKP.
- 1 laporan kasus di RS dipresentasikan di Forum
Ilmiah RS
• PKM: UKP ,laporan Kasus,Ketrampilan/Tindakan Medik - 1 Laporan kasus dipresentasikan di pertemuan
UKM : sesuai indicator kinerja di Puskesmas ilmiah PKM
Proyek Mini atau Evaluasi Kinerja Program PKM - Setiap peserta membuat 1 Mini Proyek/Evaluasi
Kinerja Program PKM
Ikut serta dalam penanggulangan Covid 19 UGD/Triase: memeriksa mandiri, usul pem.
penunjang, Dx, usul terapi, tindak lanjut, lapor
DPJP/Pendamping.
R.Isolasi Covid: memeriksa, mengevaluasi kemajuan
klinis Px yang dirawat di Ruang Isolasi Covid
Komunikasi Komunikatif, sopan dan santun, sabar, dapat menerima
pendapat orang lain,
Kepribadian & Tegas, Jujur, Bertanggung jawab, Argumentatif, Ilmuwan
Profesionalisme dan bicara berdasarkan fakta.
58
INDIKATOR KINERJA UKP
Indikator kinerja di Wahana Rumah Sakit
(UGD/ Rajal/ Ranap)
Ukuran:
Minimal 100 kasus ,jika ada bisa dimasukkan kasus Covid 19.
Membuat 1 laporan kasus UKP di PKM dan dipresentasikan dengan Pimpinan Wahana dan pendamping
84 tindakan /ketrampilan medik di RS dan Puskesmas
60
• Tindakan medis yang wajib dilakukan:
- Memasang infus : minimal 50x/setahun.
- Memasang kateter : minimal 5x/setahun
- Menjahit luka : minimal 15x/setahun
- Bedah Minor : minimal10x/setahun
- Memasang NGT, minimal 2x/setahun
- Menolong partus normal : minimal 2x/th
• Setiap peserta wajib mengisi di aplikasi pencatatan kinerja secara on-line tindakan medis
yang dilakukan dan diverifikasi serta divalidasi oleh pendamping
• Jika peserta PIDI tidak bisa memenuhi indikator kinerja UKP terkait ketrampilan medik di
RS,maka bisa diteruskan saat stase di Puskesmas dan jika tidak terpenuhi juga saat di
PKM,maka Peserta PIDI wajib memperpanjang masa tugas Internsipnya.
61
Indikator Kinerja UKM di Puskesmas
Jumlah minimal Jumlah laporan
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat 1 UKBM baru atau membina 2 UKBM lama 1 atau 2 laporan
Advokasi 3 Keluarga bernilai IKS pra sehat / tidak sehat (1 6 laporan
baru,2lama),2x/6 bln
Kemitraan membina minimal 1 UKS 1 laporan UKS
Penyuluhan Gizi ( min 1x),Kesling (min1x),P2P 7 laporan
(dalam/luar gedung) (1),TB(1),jiwa(1),KIA(1) ,KB(1)
2. Pelayanan KesLing - Membina Keluarga yang belum mempunyai air bersih 6 laporan
Membina Rumah Sehat terdiri - Membina Keluarga yang belum mempunyai jamban kemajuan
4 item ,1x setiap bulan ,laporan keluarga
kemajuan 6 - Membina Keluarga supaya tidak merokok
- Membina keluarga yang belum mempunyai pembuangan
sampah sementara.
3. Pelayanan Kesehatan Keluarga
Melakukan ANC (K 1-3) 5 bumil 5 laporan
Pelaksanaan KB (Pemasangan Min IUD dan Implant masing2 1 kasus,ditambah pil dan 5 laporan
implant , IUD,Suntik,Pil KB) suntik
Memperkenalkan inisiasi 2 kasus 2 laporan
menyusu dini dan ASI eksklusif
62
Indikator Kinerja UKM di Puskesmas /…lanjutan
63
Proyek Mini: - Judul Utama Proyek Mini : dapat satu
- Setiap peserta PIDI wajib membuat satu Topik dalam satu Kelompok Besar
proyek mini peserta,yang pelaksanaannya dilakukan
- Mini proyek diselesaikan dan per Kelompok sesuai stase Puskesmas,
dipresentasikan di satu PKM,tidak boleh dengan pendekatan lingkaran pemecahan
berpindah PKM dalam penyelesaiannya. masalah ,secara berkesinambungan dan
- Cakupan Kegiatan penelitian setiap Peserta PIDI membuat laporan
sederhana&singkat yang bertujuan untuk sesuai topic yang diteliti .
mengidentifikasi, analisis, atau
pemecahan suatu masalah kesehatan
masyarakat yang dihadapi oleh Puskesmas
tempat peserta magang.
- Kegiatan proyek mini:
Perencanaan
Pelaksanaan
Pelaporan
64
Langkah-langkah 1. Tetapkan topik masalah (dari upaya pokok
Puskesmas)
pelaksanaan Proyek Mini: 2. Analisis masalah dengan mengumpulkan
data.
3. Analisis data primer dan sekunder.
4. Tetapkan diagnosis komunitas dan factor
terkait
5. Kembangkan solusi penatalaksanaan.
6. Pilih dan rencanakan solusi yang mampu
laksana
7. Laksanakan solusi
8. Evaluasi keberhasilan proyek mini
65
Proyek Mini ,Sulit/tidak mungkin
dikerjakan pada era Covid-19
Jadi,apa alternatifnya??
EVALUASI PROGRAM KESEHATAN DENGAN PENDEKATAN SYSTEM
66
PELAPORAN PESERTA PIDI
67
KRITERIA EVALUASI
• Untuk memudahkan evaluasi, dibuatkan 5 klasifikasi kinerja peserta:
Kriteria Pengertian Nilai Kinerja Catatan
A Melebihi >100% Motivasi untuk dipertahankan Selesai
standar
E Belum tampak 0%-59% Perlu hati-hati untuk kemungkinan Mengulang Internsip tanpa
ada perubahan demotivasi/ tidak bersemangat atau BBH ,min 6 bulan
masalah lainnya
68
RESUME EVALUASI KINERJA PESERTA
Pada akhir periode setiap hasil kegiatan UKP dan UKM, capaian kinerja peserta
diberikan penilaian : A. Baik sekali
B. Baik
C. Cukup (tidak disarankan,dan peserta harus
Misalnya :
menambah waktu intersipnya)
• Capaian Kinerja di Wahana RS • Capaian Kinerja di Wahana PKM
Capaian 300 kasus: A UKP: Capaian 100 kasus : A
Laporan kasus: A Laporan kasus: A
Presentasi kasus: A Presentasi kasus: A
Pemasangan Infus: B UKM :
Pemasangan kateter: A -Pelayanan Promosi Kesehatan: A
Menjahit luka: A -Pelayanan Kesling: A
Bedah Minor: A -Pelayanan Kesehatan Keluarga: A
Pemasangan NGT: A -Pelayanan Gizi: A
Menolong Partus Normal: A -Pelayanan P2P: A
Kegiatan lainny : A -Project Mini: A
69
MONEV KINERJA PESERTA PIDI DI Wahana
OLEH PENDAMPING
• Pengisian aplikasi kinerja secara on-line dan konsultasi dengan
pendamping
Mingguan • Membahas capaian kinerja UKP dan UKM peserta,jumlah
kasus,laporan kasus,ketrampilan medik,mini proyek
72
TERIMA 73