Anda di halaman 1dari 85

PEMBEKALAN PESERTA PIDI ANGKATAN IV

TAHUN 2021

KEBIJAKAN & IMPLEMENTASI

PROGRAM INTERNSIP DOKTER


INDONESIA ERA PANDEMI COVID-19

KOMITE INTERNSIP DOKTER INDONESIA (KIDI) PUSAT


2017 - 2020
Pokok Bahasan

01 LATAR BELAKANG
 Pentingnya Program Internsip Dokter di Indonesia
 Perkembangan Program Internsip Dokter di Indonesia
 Perubahan2 pada Praktik dan Pendidikan Dokter
02
PERKEMBANGAN COVID 19 DI INDONESIA

03 PENGERTIAN, TUJUAN, KOMPONEN PIDI

PELAKSANAAN PROGRAM
04
INTERNSIP DOKTER INDONESIA
 Peserta, Wahana, Pendamping
 Tata Tertib Pelaksanaan Program
 Kegiatan Peserta
 Hak, Kewajiban, dan Larangan-larangan Peserta
 Indikator Kinerja dan Penilaian
LATAR BELAKANG
Pentingnya Program Internsip Dokter Indonesia

“Dokter sebagai Ujung Tombak


Utama dan Terdepan dalam
Pelayanan Kesehatan”
Meningkatkan
01 kemahiran &
kemandirian Dokter

02 Membentuk Dokter
yang Profesional
Meningkatkan Mutu
Pelayanan Kesehatan 03
Meningkatkan peran Dokter Internsip dalam
pelayanan kesehatan promotif, preventif, dan
penanggulangan bencana wabah penyakit
04
Penempatan Program Internsip Dokter Indonesia
Pertama kali
Aceh
di Sumbar
North Kalimantan
pada 2010

Riau West Kalimantan East North Sulawesi


Kalimantan Gorontalo

Riau Island
Nort Sumatera West Papua
Central Sulawesi
Noth Maluku Papua
Bangka-Belitung
West
West Sumatera Sulawesi

Central Kalimantan South


Bengkulu Maluku
South Kalimantan East
Jakarta Sulawesi
Central Java South
East Java Sulawesi
Banten
West Nusa Tenggara
West Java
Yogyakarta
Bali East Nusa Tenggara

34 PROVINSI > 84000 Peserta


Data s/d AgustusTahun 2021
Perkembangan Program Internsip Dokter Indonesia (1)

Data Peserta PIDI Tahun 2010 s.d November 2021 Jumlah FK PIDI Tahun 2010 s.d November 2021
80 80
72 72 72 72 73 73 72 72 72 72 73 73
70 70
61 61
60 60
50 50
50 50
43 43
40 40

30 30
24 24
20 20
11 11
10 10
2 2
0 0
Jumlah FK Jumlah FK

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2010 2011 2012 2013 2014 2015
2016 2017 2018 2019 2020 Mei 2021 2016 2017 2018 2019 2020 Mei 2021
Perkembangan Program Internsip Dokter Indonesia (2)

Jumlah Pendamping PIDI Tahun 2010 s.d 2021 Jumlah Wahana PIDI Tahun 2010 s.d 2021

3,500
3,105
3,000
2,466 2,517
2,312 2,357
2,164 2,500
1,963
2,000
1,692
1,615
1,536 1,593
1,500

1,019
1,000
626
555
500 332
244 312

197 248 27 76
129 93 109 0
Jumlah Pendamping Jumlah Wahana

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2010 2011 2012 2013 2014 2015
2016 2017 2018 2019 2020 Mei 2021 2016 2017 2018 2019 2020 Mei 2021
Mengapa ada PIDI ? Karena terjadi perubahan-2

Perubahan pada pengaturan Perubahan pada


PRAKTIK KEDOKTERAN PENDIDIKAN KEDOKTERAN (UU NO
(UU 29/2004) 20/2013 , menyelaraskan dengan
Praktek Kedokteran
UU No.29/2004 Tentang Praktik Kedokteran

Pasal 2 Praktik Kedokteran dilaksanakan ber-azaskan Pancasila dan


didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan,
keseimbangan serta perlindungan dan keselamatan pasien.
Pasal 35 Dokter atau dr Gigi yg telah memiliki STR mempunyai
wewenang melakukan praktik kedokteran yaitu : mulai dari
mewawancarai pasien, memeriksa fisik dan mental, dstnya
sampai pengobatan dan meracik dan menyerahkan obat
kepada pasien.

Pasal 37
Setiap dokter dan dokter gigi yg melakukan praktik
kedokteran di Indonesia wajib memiliki SIP.
Perubahan Sistem Pendidikan Dokter
Selama masa kepaniteraan klinik (dokter muda/Ko Ass/mahasiswa) tidak dibenarkan
(lagi) menangani pasien secara mandiri tanpa supervisi yang ketat.
Yang bertanggung jawab terhadap pasien DPJP

( Implikasi UUPK pada


Pendidikan Profesi
DPJP Dokter di Rumah Sakit ) dokter muda/Ko
Ass/mahasiswa
Perubahan Sistem Pendidikan Dokter
Standar Kompetensi Dokter Indonesia) dan SPPDI Ada Uji Kompetensi Dokter secara
(Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia) Nasional (UKMPPD)
UU PraDok no.29/th 2004

KURIKULUM 1 SKDI 2 WFME 3 UKMPPD 4 PIDI 5

Mengikuti Standar Pendidikan Kedokteran Dunia Ada Program Internsip


Kurikulum Berbasis (WFME) :  sebagai kelanjutan
Kompetensi (KBK) • BME (Basic Medical Education) Program Profesi Dokter
UU SisDikNas no.20/th 2003 • PGME (Post Graduate Medical Education)  UU Pendidikan
• CPD (Continuing Professional Development) Kedokteran No.20/th
2013
Perubahan Sistem Pendidikan Dokter
tentang Program Internsip

Undang Undang Pendidikan Kedokteran no


20/2013
Pasal 7 Program profesi dokter dan profesi dokter Pasal 38 Mahasiswa yang telah lulus dan telah
Ayat 7 gigi sebagaimana dimaksud pada ayat 6 Ayat 1 mengangkat sumpah sebagai dokter atau dokter
dilanjutkan dengan program Internsip. gigi sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 ayat
1, harus mengikuti program Internsip yang
merupakan bagian dari penempatan wajib
Program Internsip diselenggarakan secara sementara.
Pasal 7
Ayat 8 nasional bersama oleh Kementerian yang
Pasal 38 Penempatan wajib sementara pada Program
menyelenggarakan urusan pemerintahan Ayat 2 Internsip diperhitungkan sebagai masa kerja.
dibidang Pendidikan, Kesehatan, Asosiasi
Institusi Pendidikan Kedokteran, Asosiasi
Rumah Sakit Pendidikan, Organisasi
Profesi dan Konsil Kedokteran Indonesia.
PERKEMBANGAN COVID 19
DI INDONESIA
KASUS KONFIRMASI DI INDONESIA
31 OKTOBER 2021
PSBB 1 PSBB Transisi 2 PSBB 2 PSBB Transisi 2 PPKM Kab/Kot PPKM Mikro PPKM Darurat
Pembatasan
52000

48000
Idul Adha 1 Muharram Maulid Nabi Nataru Imlek Paskah Idul Fitri Libur panjang
44000

40000 Perubahan
36000 7DMA seminggu
terakhir
32000
dibandingkan
28000 dengan 7DMA
24000 seminggu
sebelumnya
20000
( ↓- 17,53%)
16000

12000
Harian 523
8000
7DMA 620
4000

0 620 7DMA harian


KASUS AKTIF DI INDONESIA
31 OKTOBER 2021
PSBB 1 PSBB Transisi 2 PSBB 2 PSBB Transisi 2 PPKM Kab/Kot PPKM Mikro PPKM Darurat Pembatasan
600,000
570,000
540,000 Idul Adha 1 Muharram Maulid Nabi Nataru Imlek Paskah Idul Fitri Libur panjang

510,000
480,000
450,000 Perubahan
420,000
7DMA seminggu
390,000
terakhir
360,000
330,000
dibandingkan
300,000 dengan 7DMA
270,000 seminggu
240,000 sebelumnya
210,000 (↓- 19,53%)
180,000
150,000
120,000
90,000 Harian 12.318
60,000 7DMA 12.680
30,000
12,680
0
7DMA harian
TREN KEMATIAN (ABSOLUT)
31 OKTOBER 2021
3,000
PSBB 1 PSBB Transisi 2 PSBB 2 PSBB Transisi 2 PPKM Kab/Kot PPKM Mikro PPKM Darurat Pembatasan
2,800
2,600 Idul Adha 1 Muharram Maulid Nabi Nataru Imlek Paskah Idul Fitri Libur panjang

2,400
2,200
Perubahan 7DMA
2,000
seminggu terakhir
1,800 dibandingkan dengan
1,600 7DMA seminggu
1,400 sebelumnya
1,200 (↓ 20,95%)
1,000
800
Harian 17
600
7DMA 29
400
200 29 CFR 3,38%
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
r -2 r-2 r-2 r-2 y-2 y-2 n-2 n-2 l-2 l-2 g-2 g-2 p-2 p-2 t-2 t-2 v-2 v-2 c-2 c-2 n-2 n-2 b-2 r-2 r-2 r-2 r-2 y-2 y-2 n-2 n-2 l-2 l-2 g-2 g-2 p-2 p-2 t-2 t-2
a a p p a a u u u u u u e e c c o o e e a a e a a p p a a u u u u u u e e c c
M M -A -A M M -J -J -J -J A A -S -S -O -O N N D D -J -J -F M M -A -A M M -J -J -J -J A A -S -S -O -O 7DMA harian
1- 17- 2 18 4- 20- 5 21 7 23 8- 24- 9 25 11 27 12- 28- 14- 30- 15 31 16 4- 20- 5 21 7- 23- 8 24 10 26 11- 27- 12 28 14 30
TREN CASE FATALITY RATE (CFR)
31 OKTOBER 2021
16

14
PSBB 1 PSBB Transisi 2 PSBB 2 PSBB Transisi 2 PPKM Kab/Kot PPKM Mikro PPKM Darurat Pembatasan

Idul Adha 1 Muharram Maulid Nabi Nataru Imlek Paskah Idul Fitri Libur panjang
12
Perubahan 7DMA
10 seminggu terakhir
dibandingkan dengan
8
seminggu sebelumnya
(↑ 0,04%)
6

4 3,38 Harian 3,38


7DMA 3,38
2

0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
r -2 r-2 r-2 r-2 y-2 y-2 n-2 n-2 l-2 l-2 g-2 g-2 p-2 p-2 t-2 t-2 v-2 v-2 c-2 c-2 n-2 n-2 b-2 r-2 r-2 r-2 r-2 y-2 y-2 n-2 n-2 l-2 l-2 g-2 g-2 p-2 p-2 t-2 t-2
a a p p a a u u Ju u u u e e c c o o e e a a e a a p p a a u u u u u u e e c c
M M -A -A M M -J -J - -J A A -S -S -O -O N N D D -J -J -F M M -A -A M M -J -J -J -J A A -S -S -O -O 7DMA harian
1- 17- 2 18 4- 20- 5 21 7 23 8- 24- 9 25 11 27 12- 28- 14- 30- 15 31 16 4- 20- 5 21 7- 23- 8 24 10 26 11- 27- 12 28 14 30
PEMERIKSAAN SPESIMEN DI INDONESIA
31 OKTOBER 2021

PSBB 1 PSBB Transisi 2 PSBB 2 PSBB Transisi 2 PPKM Kab/Kot PPKM Mikro PPKM Darurat
300000 Pembatasan

Waisak Libur panjang


Idul Adha 1 Muharram Maulid Nabi Nataru Imlek Paskah Idul Fitri

250000 240.104

Perubahan 7DMA
seminggu terakhir
200000 dibandingkan dengan
7DMA seminggu
sebelumnya
150000
(↑ 1,36%)

100000
Harian 202.073
7DMA 240.104
50000
7DMA minggu lalu
236.877

r
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
-2 y-2 y-2 n-2 n-2 l-2 g-2 g-2 p-2 p-2 t-2 t-2 v-2 v-2 c-2 c-2 n-2 n-2 b-2 b-2 r-2 r-2 r-2 r-2 y-2 n-2 n-2 l-2 l-2 g-2 7DMA harian
- Ap -Ma -Ma 4-Ju 0-Ju 6-Ju -Au -Au -Se -Se -Oc -Oc -No -No -De -De 8-Ja 4-Ja -Fe -Fe -Ma -Ma -Ap -Ap -Ma 1-Ju 7-Ju 3-Ju 9-Ju -Au
27 13 29 1 3 1 1 17 2 18 4 20 5 21 7 23 2 9 25 13 29 14 30 16 1 1 4
TREN PEMERIKSAAN ORANG
31 OKTOBER 2021
PSBB 1 PSBB Transisi 2 PSBB 2 PSBB Transisi 2 PPKM Kab/Kot PPKM Mikro PPKM Darurat
200000
Pembatasan

Idul Adha 1 Muharram Maulid Nabi Nataru Imlek Paskah Idul Fitri Waisak
180000 Libur panjang

160000 158.254

Perubahan 7DMA
140000
seminggu terakhir
120000 dibandingkan dengan
7DMA seminggu
100000
sebelumnya
80000
(↑ 1,87%)

60000
Harian 126.954
40000 7DMA 158.254
7DMA minggu lalu
20000 155.345
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
-2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2
ar ar Apr Apr ay ay Jun Jun -Jul -Jul Aug ug Sep Oct Oct Nov ov Dec ec Jan Jan Feb Feb ar ar Apr Apr ay ay Jun -Jul
M M - - M M - - A - - - N D - - - - M M - - M M -
8- 24- 9 25 11- 27- 12 28 14 30 15- 31- 16 2 18 3- 19- 5- 21- 6 22 7 23 11- 27- 12 28 14- 30- 15 1 7DMA harian
TREN PERAWATAN RS: ISOLASI
31 OKTOBER 2021

PPKM Mikro PPKM Darurat


100000
Pembatasan
Idul Fitri Waisak Idul Adha Tahun Baru Islam
90000 Libur panjang

80000
Perubahan 7DMA
70000 seminggu terakhir
60000
dibandingkan dengan
7DMA seminggu
50000 sebelumnya
(↓ -14,45%)
40000

30000
Harian 2.820
20000 7DMA 3.014
7DMA minggu lalu
10000
3.523
3.014
0
15 21 27 3- 9- 15 21 27 2- 8- 14 20 26 2- 8- 14 20 26 1- 7- 13 19 25 31 6- 12 18 24 30 6- 12 18 24 30
7DMA harian
TREN PERAWATAN RS: INTENSIF (ICU+NICU+PICU
31 OKTOBER 2021

PPKM Mikro PPKM Darurat


10000
Pembatasan
Idul Fitri Waisak Idul Adha Tahun Baru Islam
9000
Libur panjang

8000
Perubahan 7DMA
7000
seminggu terakhir
6000
dibandingkan dengan
7DMA seminggu
5000 sebelumnya
(↓ -13,67%)
4000

3000
Harian 615
2000 7DMA 644
7DMA minggu lalu
1000
644 746
0

7DMA harian
PENGERTIAN, TUJUAN, DAN KOMPONEN
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
Internsip adalah pemahiran dan pemandirian dokter
yang merupakan bagian dari program penempatan
wajib sementara paling lama 1 (satu) tahun

(UU Pendidikan Dokter no 20/2013, penjelasan pasal 7 ayat 7)


Program Internsip Dokter Indonesia

DIATUR

PERATURAN MENTERI KESEHATAN


REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 39 TAHUN 2017
DASAR HUKUM:
UU 20 / 2003 tentang SISDIKNAS
UU 29 / 2004 tentang PRAKTIK KEDOKTERAN
UU 36 / 2009 tentang KESEHATAN
UU 20/2013 tentang PENDIDIKAN DOKTER
PP 52/2017 tentang PERATURAN PELAKSANAAN UU 20/2013
tentang PENDIDIKAN KEDOKTERAN
PERKONSIL NO 1 /2010 tentang REGISTRASI INTERNSIP
Optimalisasi Program Internsip Dokter Indonesia 2021

Implementasi Memperkuat dan


ilmu kedokteran meningkatkan peran
dokter dalam pelayanan
kesehatan promotif,
preventif dan
penanggulangan
bencana wabah

Pemandirian
Pemahiran Pengakuan
sebagai dokter
yang profesional
Tujuan Program Internsip Dokter Indonesia
KBDI
Dirjen Dikti 2005
Legal Aspek: SKDI KKI 2012
•UU Sisdiknas
•UU PK KBK
•Per Menkes
•Per Konsil WFME:
•UU Dikdok 20/’13 BME
Pre Registration Training PGME
CPD

Meningkatkan Kinerja & Outcome


Lulusan Profesi Dokter

Penerapan Standar
Pemahiran Profesi
Pemandirian
TUJUAN
Memberi kesempatan dokter baru lulus, untuk melakukan praktik
kedokteran dengan pendampingan, sesuai SKDI

Dokter yang
Profesional
Manfaat dan Dampak
Program Internsip Dokter Indonesia
Kualitas Pelayanan di RS dan Puskesmas

INPUT PROCESS OUTPUT OUTCOME IMPACT


Quality of Quality of
Students Curriculum Quality of Quality of
Quality of
Staffs Teaching Learning PROFESSIONALISM HEALTH
GRADUATE
Facilities Assessment STATUS

UKMPPD
Internsip
Standar Pendidikan &
Standar Kompetensi dr&drg

MENUNJUKKAN KEMANDIRIAN MENERAPKAN STANDAR MEMPERKUAT PERAN DOKTER DALAM


& KEMAHIRAN PROFESI DOKTER PELAYANAN PROMOTIF, PREVENTIF dan
PENANGGULANGAN BENCANA WABAH
Komponen Program Internsip Dokter Indonesia

PROGRAM PESERTA dan


KEGIATAN: DOKTER SISTEM
PEDOMAN,ATURAN PENDAMPING PENEMPATAN
dan TARGET PEMBIAYAAN:
KINERJA BBH, Honor, dan
TRANSPORT

AKREDITASI
WAHANA
(RS – PKM PELAKSANA:
1,2,3,4) KIDI dan
SEKRETARIAT
PIDI

INTERNSIP
PELAKSANAAN PROGRAM
INTERNSIP DOKTER INDONESIA
Komite Internsip Dokter Indonesia
Kewenangan Menteri dalam penyelenggaraan Program Internsip
a. Dapat membentuk KIDI
b. Dapat membentuk KIDI Provinsi bila dibutuhkan

Unsur keanggotaan KIDI:


Unsur keanggotaan KIDI Provinsi:
a. Kemenkes;
a. Dinas kesehatan;
b. Kemenristekdikti;
b. AIPKI;
c. AIPKI;
c. IDI;
d. IDI;
d. Asosiasi Perumahsakitan daerah
e. Asosiasi Perumahsakitan
f. KKI

Ketua KIDI dijabat oleh


wakil dari Kemenkes
KELEMBAGAAN PELAKSANA
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA (PIDI)
PERMENKES No. 39/MENKES/PER/VII/2017

BADAN PPSDMK
KEMENKES

KOMITE INTERNSIP DOKTER PUSAT PERENCANAAN DAN


INDONESIA PENDAYAGUNAAN SDMK
(KKI, KEMRISTEK DIKTI, AIPKI, ARSPI,
ARSADA, IDI)

PUSAT PROVINSI
BIDANG PENDAYAGUNAAN SDMK
DALAM NEGERI

SEKRETARIAT PUSAT: SUBBID. PENDAYAGUNAAN


PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA SDMK NASIONAL
PROVINSI: BID. SDK DINKES PROVINSI
PUSAT PROVINSI
Organogram KIDI Pusat
Ketua KIDI

Sekretaris KIDI
Wakil Ketua KIDI

Ketua Ketua Sub Komite


Ketua Sub Komite Wahana Ketua Sub Komite Peserta Sub Komite Pendamping Pembinaan Pengawasan

Anggota Anggota
Anggota Anggota Anggota

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/500/2017 Tentang Anggota Komite Internsip Dokter Indonesia Masa Bakti Tahun 2017-2020
Alur Kegiatan Peserta PIDI

FK KDI KKI PIDI/KIDI


1 2 3 4
UKMPPD SERTIFIKAT STR 1. PENDAFTARAN
2. PEMILIHAN WAHANA
IJAZAH KOMPETENSI 3. PENETAPAN PESERTA PIDI
4. PEMBEKALAN PIDI

PEMBERANGKATAN 5
Alur Program Internsip Dokter Indonesia

1.PENDAFTARAN 3.PENETAPAN WAHANA 4.PILIH WAHANA


PESERTA 2.VALIDASI DATA

8.PEMBERANGKATAN
5.PENETAPAN PESERTA 6.PAKTA INTEGRITAS 7.PEMBEKALAN PESERTA KE WAHANA RS
dan PKM

10.PELAKSANAAN
9.ORIENTASI PIDI DI RS PROGRAM DI RS dan 11.EVALUASI KINERJA
12.PEMULANGAN
dan PKM PKM AKHIR PESERTA
Penyelenggaraan Program Internsip
Di Era Pandemi Covid-19

Wajib diikuti oleh setiap dokter dan dokter gigi


Diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Telah disumpah sbg dokter & memiliki STR
Wajib mempunyai SIP
Masa Penempatan dilaksanakan paling lama 1 (satu) tahun
Dilaksanakan di wahana Internsip yang menerima pasien Covid-19
Setiap peserta didampingi oleh seorang Pendamping
Surat Tanda Selesai Internsip (STSI) diberikan oleh Menteri Kesehatan
kepada Peserta yg telah menyelesaikan Program.

Mengacu kepada Pedoman Pelaksanaan PIDI pada masa pandemi COVID-19,


sesuai Keputusan KaBPPSDMK,No HK.02.02/I/0651/2020
PERSYARATAN PESERTA PIDI era Covid-19

• Warga Negara Indonesia (WNI) Ketentuan


• Memiliki Ijazah Dokter dan telah mengucapkan sumpah Dokter
• Lulus uji kompetensi dan memiliki Sertifikat Kompetensi
• Memilki Surat Tanda Registrasi (STR) yang diterbitkan KKI • Pendaftaran PIDI
• dilaksanakan secara
Bersedia mengikuti peraturan dan ketentuan pelaksanaan online
Internsip • Peserta dapat
• Memiliki buku rekening Bank atas nama sendiri yang masih aktif melakukan
• Memiliki NPWP dan alamat email pendaftaran melalui
Portal Internsip
• Menjadi anggota BPJS Kesehatan (min kelas2 )dan BPJS dengan alamat
Ketenagakerjaan https://www.internsi
p.kemkes.go.id

Persyaratan Umum
PERSYARATAN KHUSUS di Era Pandemi Covid 19

Memiliki izin orang


tua/wali/isteri/suami

Dalam keadaan sehat,


tidak hamil, tidak memiliki Bersedia ditugaskan dan
faktor risiko penyakit atau dipindahkan lokus
kecuali sudah divaksinasi penempatannya sesuai
Covid 1x, tidak sedang kebutuhan pelayanan
terjangkit Covid-19 saat yang mendesak
pemberangkatan
WAHANA PIDI
RS PUSKESMAS
Dengan atau tanpa tempat tidur
Kelas D,
C,B

Dengan kriteria memiliki:

 Adanya Komitmen yang mendukung dari Pimpinan


• Jumlah Puskesmas : 1-2
Wahana terhadap pelaksanaan Internsip
• Kepala PKM bertanggung jawab dan berkomitmen
 Adanya Komitmen dari Komite Medik untuk
terhadap pelaksanaan PIDI di PKM secara
melakukan bimbingan medik kepada peserta
keseluruhan.
internsip
• PKM mempunyai peran dalam penanganan
 Mempunyai Pelayanan Rawat Jalan, Rawat Inap dan
Covid-19
Unit Gawat Darurat termasuk Kebidanan
• Mempunyai pendamping yang sudah dilatih
 Adanya jumlah kasus Covid-19 yang dilaporkan
dalam SIRS online Diryankes Kemenkes
 Mempunyai pendamping yang sudah dilatih.
POLA PENEMPATAN PESERTA PIDI ANGKATAN
IV TAHUN 2021
POLA KETENTUAN RUMAH SAKIT PUSKESMAS KET
PENEMPATAN
Masa 1. Jika jumlah peserta antara 3 – 5 - Peserta akan - Jika jumlah PKM 2 dan
Penempatan orang,maka pola penempatan akan bertugas di jumlah peserta ada > 11
adalah 12 menjadi 1 kelompok ,yaitu: Instalasi Gawat orang,maka peserta bisa
bulan : 6 bulan 6 bulan pertama di RS, 6 bulan kedua di Darurat, dibagi menjadi 2.
di RS dan 6 Puskesmas Rawat Inap atau
bulan di PKM R.Isolasi Covid - - Jumlah pendamping PKM=2
(Jumlah 2. Jika jumlah peserta antara 6 – 11 19,Rawat Jalan orang .
peserta dibagi orang,maka pola penempatan akan Covid 19
2, 6 bulan di menjadi 2 kelompok,yaitu: - Jumlah
PKM 1 dan 6 Kelompok I di RS, Kelompok II di PKM, pendamping di
bulan di PKM 2 berpindah setelah 6 bulan RS adalah 1
dan tidak orang
berotasi) 3. Jika jumlah peserta antara 12 – 14
orang,maka pola penempatan akan
menjadi 3 kelompok,yaitu kelompok I
(50%) di RS, kelompok II (25%) di PKM A,
Kelompok III (25%) di PKM B
Perpindahan setelah 6 bulan  RS ke PKM
A dan PKM B, PKM A dan PKM B ke RS
IMPLEMENTASI PIDI 2021
ANGKATAN IV era Covid-19
Pemahiran, Pemandirian, Pendayagunaan

1 PKM I PKM II
6 BULAN 6 3
DOKTER BULAN
BARU
LULUS
DOKTER
YANG
BERKUALITAS
PESER
TA 3 IGD/RANAP RS PENINGKATAN
PIDI
2 6 BULAN
Covid-19 PELAYANAN
Pemahiran, Pemandirian, Pendayagunaan KESEHATAN
PENJADWALAN KEGIATAN

Kegiatan dilakukan paling lama 12 bulan di wahana ,peserta dibagi 3 kelompok


Kelompok 1: 6 bulan di RS ( IGD ,ruang rawat inap,R.Isolasi,Rawat Jalan
Covid),Kelompok 2: 6 bulan di Puskesmas 1
Kelompok 3 : 6 bulan di Puskesmas 2,setelah 6 bln berotasi
Rumah Sakit, 6 bulan: Puskesmas I: 6 bulan, Puskesmas II: 6 bulan
di IGD / Rawat Inap / UKP
Ruang Isolasi/Rawat
UKM: Pelayanan Kesehatan keluarga
jalan Covid
Pelayanan Kesling
Medik
Pelayanan Gizi
Bedah
Pelayanan P2P
Perinatal dan Kebidanan
Pelayanan Promkes
Kejiwaan
RUANG LINGKUP KEGIATAN PIDI

Melakukan praktik
Melakukan konsultasi
Mengikuti Orientasi PIDI kedokteran layanan
dan rujukan
primer

Melakukan kegiatan
ilmiah medik berupa Melakukan Upaya
Melakukan prosedur /
diskusi kasus, presentasi Kesehatan Masyarakat
tindakan ketrampilan
kasus, dan pengisian (UKM) baik didalam
medik yang diwajibkan
buku log secara on-line maupun diluar gedung
ALUR KEGIATAN PESERTA PIDI DI WAHANA

·Penetapan peserta &wahana PIDI


KIDI PUSAT ·Pembekalan peserta PIDI di Provinsi/tatap muka/daring
·Absensi peserta

Rumah Sakit dan Puskesmas


o Pembekalan di Dinkes Kab/Kota..Perkenalan
WAHANA o Orientasi lapangan (RS dan Puskesmas)
o Kesepakatan awal
o Penjelasan pengisian pencatatan kinerja peserta secara on-line
o Credentialing (hanya di RS)
o Evaluasi kesehatan,
o Penyusunan Rencana&Jadwal kegiatan(PKM=dibuat mingguan)
o Pengurusan SIP ,
o Penjelasan SOP RS dan Puskesmas
o Pendalaman teknik medik
o Pengenalan Program PKM & Program Prioritas Nasional di PKM
o Penjelasan P1-P2-P3 Promkes di PKM
o Penjelasan ttg COVid -19.APD ,tracing penderita Covid-19
o Pengisian kuesioner evaluasi kinerja peserta setiap akhir stase
Akhir Pelaksanaan Program :
o Evaluasi akhir kinerja peserta di wahana , Evaluasi PIDI oleh AIPKI
o SLPI

KIDI PROPINSI · Surat Rekomendasi STSI ke KIDI Pusat


KESEPAKATAN AWAL

Kesepakatan awal adalah sebuah dokumen


yang menyatakan kesepakatan dua atau
lebih pihak untuk melaksanakan hal-hal
yang tercantum dalam butir-butir
kesepakatan tersebut. Selanjutnya pihak-
pihak yang sepakat membubuhkan tanda-
tangan sebagai bukti kesepakatan.
KESEPAKATAN AWAL

Jadwal Kehadiran Penampilan Kinerja


• penugasan • Wajib hadir • Pakaian sesuai Tidak boleh
• Pertemuan rutin • Bila berhalangan ketentuan wahana menunda
wajib • Tidak pengisian borang Profil wahana
memberitahu berlebihan,rapi,so on-line - Budaya wahana
• Wajib mengisi pan
daftar absen Laporan kinerja - Kekuatan dan
peserta peserta adalah kelemahan
laporan kegiatan Wahana
peserta yang sudah
divalidasi
pendamping.

Dibuat dalam bentuk tertulis


DOKUMEN KESEPAKATAN AWAL

Komitmen Komitmen
Pendamping Peserta
• Menghormati peserta • Menghormati Komitmen
• Kritik hanya pada hasil pendamping
kerja bukan pada • Mendiskusikan semua Pelaksanaan PIDI
orang masalah pelaksanaan
internsip dengan
• Mentaati kesepakatan pendamping
yang sudah dibuat • Mentaati kesepakatan
selama internsip yang sudah dibuat
berlangsung. selama menjalankan
internsip.
PEDOMAN PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

Pedoman Pelaksanaan
Program Internsip Dokter man
Indonesia P e do
ram
Prog ip
s
Pedoman Peserta Intern r
Program Internsip Dokter Dokte dan
o n esia
Indonesia Ind Log
B u k u

Pedoman Pendamping
Peserta Program Internsip
Dokter Indonesia

Pedoman Wahana
Program Internsip Dokter
Indonesia

Buku log on-line


PENDAMPING PIDI

Kriteria: dokter senior (DU/SP)yang masih aktif,


bersedia secara aktif melakukan tugas
pendampingan dan punya WAKTU.

Peran pendamping sebagai fasilitator,


motivator , role model, teman sejawat,
sekaligus penilai proses pemahiran dan
pemandirian
Seorang Pendamping mendampingi max 7 peserta.
Tugasnya: mengamati & mendampingi kegiatan
peserta dalam hal pencapaian kemahiran dan
kemandirian, penerapan etika dan kesadaran
hukum, serta memberi umpan balik positif &
konstruktif kepada peserta.
TUGAS PENDAMPING PIDI
PENDAMPING PENDAMPING RUMAH SAKIT
PUSKESMAS
• Mendampingi peserta selama stase di RS
( IGD , Ranap,R.Isolasi,R.Jalan)terjadwal
• Mendampingi peserta selama stase di PKM ,terjadwal tertulis.
secara tertulis.
• Mengatur jadwal keterlibatan Peserta
• Membuat rencana dan jadwal kegiatan peserta dalam penanggulangan wabah Covid19
• Melakukan supervise ke PKM lain min 1x/bulan, • Membuat surat perintah melaksanakan
terjadwal secara tertulis difasilitasi oleh Dinkes Kab/kota tugas bagi peserta PIDI yang ditandatangani
• Melakukan pertemuan berkala min 1x/mg ,terjadwal oleh Pimpinan Wahana setiap stase
secara tertulis • Membuat dokumen usulan insentif covid
• Mengatur jadwal keterlibatan Peserta dalam 1bulan/1x
penanggulangan wabah Covid19 • Memastikan tersedia cukup APD sesuai
• Membuat surat perintah melaksanakan tugas bagi standar bagi Peserta yg bertugas di zona
peserta PIDI yang ditandatangani oleh Pimpinan Wahana infeksius
setiap stase • Melakukan pertemuan berkala minimal
• Membuat dokumen usulan insentif covid 1 bln/1x seminggu sekali
TATA TERTIB DAN KETENTUAN PIDI

1. Internsip dijalani selama 12 bulan, dapat diperpanjang bila


sasaran kinerja akhir yang ditentukan belum dapat tercapai
2. Peserta dalam 1 (satu) Kelompok tidak boleh bertukar tempat.
3. Peserta wajib mengikuti Pembekalan PIDI di Provinsi dan
Kabupaten/Kota/Wahana
4. Peserta PIDI wajib mengikuti : Orientasi PIDI di wahana,
Proses kredensialing, Evaluasi kesehatan dan pembuatan
kesepakatan awal
5. Peserta mengikuti Ketentuan jam kerja, sbb:
 7 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1mg untuk 6 hari
kerja
 8 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1mg untuk 5 hari
kerja
6. Peserta diwajibkan mengikuti Online Course Tanggap Pandemi
Covid 19 Modul A oleh Imeri FKUI
7. Pengaturan Pakaian Kerja :
 Wajib menggunakan pakaian sopan
 Wajib berpenampilan rapi dan pantas
 Wajib memakai jas dokter, dan tanda pengenal
 Diperbolehkan memakai pakaian jaga khusus sesuai
wahana masing2
 Wajib memakai APD khusus yang disiapkan oleh wahana,
sesuai level/zonasi tempat bekerja

8. Pengaturan akomodasi Peserta PIDI:


 Peserta PIDI mendapatkan akomodasi selama bertugas di
Wahana sesuai ketentuan perundangan dan kemampuan
pemerintah daerah/wahana setempat
 Untuk keamanan & kenyamanan, peserta PIDI disarankan
bertempat tinggal dekat dari wahana.
9. Pengaturan BBH, Honorarium, Insentif dan jasa medik
 Peserta PIDI akan mendapatkan BBH sesuai ketentuan:
Rp 3.150.000.- untuk Jawa, Bali, Sumatra, NTB
Rp 3.622.500,- untuk Kalimantan, NTT, Sulawesi, Maluku, Papua
 BBH dibayarkan langsung ke rekening masing-masing Peserta
 KIDI tidak menyediakan honorarium atau imbal jasa medis lainnya.
 Peserta tidak dibenarkan menerima ajakan kerja sama, berpraktek mandiri,
menerima komisi atau hadiah yang mengikat Peserta
 Pajak dibayarkan oleh negara
 Peserta mendapatkan manfaat asuransi melalui BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan (Kematian dan Kecelakaan Kerja)
10. Pengaturan hari libur, izin dan ketentuan meninggalkan tugas :
a) Mengikuti kalender nasional dan ketentuan yg berlaku di wahana
b) Tidak boleh meninggalkan wahana saat bertugas, kecuali ada izin tertulis dari Pendamping &
Pimpinan Wahana
c) Meski dalam status libur, jika meninggalkan Wahana (Kota/Kabupaten), harus tetap ada izin
(lisan atau tertulis) dari Pendamping
d) Tidak ada cuti; namun boleh izin, jika diperlukan
e) Izin harus diganti, max jumlah izin 3 bulan. Jika lebih, peserta harus mengulangi PIDI dari
awal, mengembalikan BBH dan harus melaporkan ke KIDI Pusat.
f) Terdapat 2 jenis izin:
• Izin khusus: untuk keperluan menikah,sakit atau duka cita,diganti dengan pengurangan
hari sebesar 4 hari
• Izin lainnya: untuk ibadah,ikut seminar,atau kedinasan dll harus diganti penuh tidak ada
pengurangan hari.
g) Khusus untuk peserta yang terkonfirmasi Covid-19, ijin isolasi dan sakitnya 1 bulan. Jika lebih
dari 1 bulan, maka kelebihan harinya harus diganti.
h) Penggantian hari ijin dilakukan setelah PIDI selesai, ditentukan melalui proses Berita Acara
pada saat Evaluasi Akhir Kinerja Peserta
11. Pengaturan tugas jaga:
 Tugas jaga diatur bersama oleh Pendamping dan Peserta,
sesuai ketentuan dan disetujui Pimpinan Wahana
 Tugas jaga wajib dilaksanakan oleh Peserta
 Pengganti dan Penggantian Tugas Jaga diajukan secara tertulis
dan disetujui Pendamping
 Tugas jaga tidak boleh secara berturut-turutan

12. Peserta PIDI wajib mengisi daftar hadir :


- Harian
- Tugas Jaga
- Kegiatan Ilmiah
- Kegiatan lapangan/luar gedung
13. Kewajiban Penyelesaian Tugas dan Laporan
 Mengisi buku log secara on-line untuk laporan kinerja di RS/PKM
 Membuat 4 laporan kasus UKP di RS, 1 dipresentasikan di Forum Ilmiah RS
 Membuat 1 laporan kasus UKP di PKM dan dipresentasikan di wahana PKM bersama
Pimpinan Wahana dan Pendamping
 Melakukan Tindakan/Prosedur Ketrampilan Medik
 Membuat Laporan UKM dan UKP di Puskesmas.
 Melaksanakan Proyek Mini di Puskesmas atau membuat makalah Evaluasi Program
Puskesmas disertai Proposal rancangan penyelesaiannya.
14. Tidak diperkenankan mengajukan pindah relokasi ke wahana yang lain, kecuali dengan alasan
yang tepat (misalnya sakit) dan mendapatkan rekomendasi persetujuan dari KIDI Provinsi awal
dan Pendamping serta KIDI Provinsi yang dituju dan ditujukan ke KIDI Pusat.
15. Dalam keadaan darurat Covid,jika diperlukan Peserta dapat ditugaskan ke fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya,sifatnya sementara dan sesuai dengan keputusan Kepala BPPSDMK dan Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi.
16. Peserta PIDI tidak diperkenankan merangkap bekerja atau sekolah atau mendaftar menjadi CPNS
atau ditugaskan instansi lain pada saat menjalankan PIDI. Jika memilih
17. Peserta
dilarang menulis, memuat, mendiskusikan, mengup-load, di
media social seperti, FB,WA, Telegram,Line dll tentang: pasien,
penyakit pasien, kondisi pasien, foto pasien, ataupun masalah
masalah terkait dengan pelayanan kesehatan yang diberikan
Wahana, masalah kondisi sarana dan fasilitas wahana, masalah
pendamping dan pendampingannya, masalah antar peserta, ataupun
masalah masalah yang terkait dengan pelaksanaan program.

Jika dirasa ada masalah-masalah itu, peserta dapat


menyampaikannya langsung kepada Pendamping, Pimpinan
Wahana, atau kepada KIDI Provinsi atau Pusat melalui saluran
resmi untuk mendapatkan penjelasannya
KLASIFIKASI PELANGGARAN TATA TERTIB
Pelanggaran ringan
1 - Terlambat hadir,pelanggaran disiplin>3x
- Pelanggaran mengisi absensi >1x

Pelanggaran sedang
2 - Menuntut sesuatu yang bukan haknya.
- Tidak sopan/melanggar etika.
- Tidak hadir tanpa berita 3x berturut2

3 Pelanggaran Berat
3 - Tidak bersedia melaksanakan tugas&kewajiban sebagai peseta PIDI
- Pemalsuan tanda tangan, Laporan, atau Informasi.
- Melaksanakan pekerjaan yang bukan/ tidak sesuai kompetensinya.
- Menghilangkan dan memanipulasi data rekam medik
- Membocorkan rahasia pasien.
- Berbuat asusila.
- Membuat onar, berkelahi sesama peserta/teman sejawat.
- Membuat onar di medsos,menceriterakan ttg kejelekan PIDI
SANKSI ATAS PELANGGARAN TATA TERTIB

Sanksi atas Pelanggaran berupa Sanksi Administratif


(Permenkes No 39/th 2017) berupa :
a. Teguran lisan
b. Teguran Tertulis
c. Diberhentikan sebagai Peserta PIDI

Sanksi atau Tindakan atas pelanggaran Peserta PIDI :


 Pelanggaran Ringan : Peringatan/Teguran lisan dari Pendamping dan PimpinanWahana
 Pelanggaran Sedang: Teguran tertulis Pendamping dan Pimpinan Wahana, cc KIDI Provinsi,
berupa : Perpanjangan waktu Internsip selama 7 hari kerja atau Pembuatan makalah di akhir PIDI
dan dipresentasikan di Wahana (disertai BA bahwa peserta telah melakukan pelanggaran sedang)
 Pelanggaran Berat : Teguran tertulis Pendamping dan Pimpinan Wahana cc KIDI Provinsi dan
Pusat, berupa : Perpanjangan masa Internsip selama 30 hari kerja dan atau bisa diberhentikan dari
PIDI (disertai BA bahwa peserta telah melakukan pelanggaran berat)
HAK DAN KEWAJIBAN
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2017

(1) Peserta program Internsip (2) Bantuan biaya


mempunyai HAK: hidup dasar dan
transportasi
a. mendapat bantuan biaya hidup ,
transportasi, dan/atau tunjangan;
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a
b. mendapat perlindungan hukum sepanjang
mematuhi standar kompetensi, standar
ditanggung oleh
profesi, dan standar pelayanan; Menteri.
c. mendapat pendampingan dari dokter
yang telah memenuhi kualifikasi sebagai
pendamping;
A L 11
2
d. mendapat fasilitas tempat tinggal; PAS DAN
e. mendapatkan jaminan kesehatan dan YAT1
A
ketenagakerjaan.
HAK DAN KEWAJIBAN
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2017

(3) Komponen BBH dan transportasi sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan bidang keuangan.

(4) Selain BBH dan transportasi yang diberikan oleh Menteri


sebagaimana dimaksud pada ayat (2),Pemerintah
Pusat,Pemerintah Daerah dan Wahana Internsip dapat
memberikan Insentif,tunjangan dan/atau fasilitas lainnya
kepada Peserta Program Internsip sesuai dengan
kemampuan keuangan masing-masing. 11
A L 4
PAS DAN
AT 3
AY
KEWAJIBAN

Bekerja sebagai dokter sesuai Standar Kompetensi, standar pelayanan, dan standar profesi

Bekerja dalam lingkup yg sesuai Permenkes Nomor 514 tahun 2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Dokter di Fasyankes Primer dan lingkup kegawatdaruratan.

Wajib mengikuti peraturan dan ketentuan yang sudah diatur dalam PIDI

Mengintegrasikan serta menerapkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang


diperoleh dalam Pendidikan kedalam pelayanan kesehatan

Mengembangkan ketrampilan praktik kedokteran pelayanan kesehatan primer,


terutama bidang promotive dan preventive.

Aktif dan bersemangat dalam memberikan pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan


kesehatan & bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Indonesia.

Berpartisipasi aktif dalam penanganan dan penanggulangan wabah Covid-19 di wahana Rumah
Sakit maupun Puskesmas
(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2017)
PARAMETER PEMANDIRIAN DAN PEMAHIRAN

Mampu bekerja sebagai dokter


Mampu memenuhi check list
sesuai Standart Kompetensi
penilaian kinerja
Dokter Indonesia

Mampu melakukan Praktek


kedokteran sesuai Permenkes Mampu memenuhi Target
Nomor 514 tahun 2015 tentang kinerja UKM&UKP di
Panduan Klinis Dokter di Puskesmas dan Mini Project
Fasyankes Primer atau IC D 10

Mampu memenuhi Target


Memiliki tanggung jawab kinerja UKP, Ketrampilan
medikolegal klinis, Laporan kasus,
jumlah dan distribusi pasien
PENILAIAN PESERTA PIDI
• Dilakukan oleh Pendamping
• Penilaian terhadap Kinerja Peserta dan absensi kehadiran
• Penilaian bisa secara Observasi Langsung ataupun tidak langsung berdasarkan
masukan dari pemangku kepentingan (sejawat lain, nakes lain, pasien, dan
masyarakat)
• Lingkup Penilaian Kinerja adalah terhadap :
- Perilaku
- Kompetensi medik
- Komunikasi
- Kepribadian & Profesionalisme
. Pendamping melakukan Verifikasi dan Validasi setiap minggu atau waktu yang
telah disepakati antara peserta dan pendamping terhadap hasil kinerja peserta
secara on-line
Kinerja peserta adalah laporan peserta dalam borang on-line yang sudah
divalidasi pendamping secara on-line
KINERJA PESERTA PIDI

 Kinerja Peserta meliputi:

1.Kinerja profesional : adalah kinerja sebagai seorang dokter, dengan target yang
sudah ditentukan, dengan acuan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI
2012)
2.Perilaku profesional : yang meliputi perilaku, komunikasi, kepribadian dan sikap
profesionalism sebagai seorang dokter, sebagai bagian dari Standar
Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI 2012)

 Pendamping PIDI melakukan pemantauan:


 Langsung
 Tidak langsung (Masukan, Laporan dan Catatan)
KINERJA PESERTA PIDI

Kinerja Perilaku
Profesional Profesional
Pengetahuan dan
ketrampilan klinik Etika profesi
(UKP)

Manajemen/
Pengelolaan pasien Hubungan antar
(UKP) dan program personal
(UKM)
INDIKATOR KINERJA PESERTA PIDI
Indikator Target Keterangan
Perilaku • Tidak ada pelanggaran disiplin
• Selalu hadir dan tepat waktu
• Aktif dan bersemangat dalam bekerja
• Tidak ada tugas yang dilalaikan

Kinerja Klinis • UKP sejumlah minimal 400 kasus (RS&PKM) - Komposisi bervariasi umur, jenis kelamin dan
• 4 Lap kasus di RS, 1 dipresentasikan di Forum Ilmiah RS kelompok UKP.
• 1 Lap kasus di PKM, dipresentasikan di wahana PKM - 3 laporan kasus di RS dipresentasikan dengan
• 84 Ketrampilan /tidakan medik pendamping,
UKM sejumlah 7 kegiatan termasuk Proyek Mini Sesuai indikator kinerja UKM peserta di Puskesmas
Menyelesaikan laporan –laporan UKM sesuai indicator kinerja
Ikut serta dalam penanggulangan wabah covid 19 di wahana. UGD/Triase: memeriksa mandiri, usul pem.
penunjang, Dx, usul terapi, tindak lanjut, lapor
DPJP/Pendamping.
R.Isolasi Covid: memeriksa, mengevaluasi kemajuan
klinis Px yang dirawat di Ruang Isolasi Covid

Komunikasi Komunikatif, sopan dan santun, sabar, dapat menerima


pendapat orang lain,
Kepribadian & Tegas, Jujur, Bertanggung jawab, Argumentatif, Ilmuwan dan
Profesionalisme bicara berdasarkan fakta.
INDIKATOR KINERJA UKP
Indikator kinerja di Wahana RS
(UGD/ Poliklinik/ Ruangan)

Indikator yang digunakan:


• Jumlah, komposisi kasus dan diagnose kasus sesuai ICD-10
• Laporan kasus dalam format laporan kasus
• Jumlah tindakan medik, bisa diselesaikan di RS dan PKM
• Target kasus UKP di RS harus diselesaikan di RS dan target kasus
UKP di PKM harus diselesaikan di PKM.
Ukuran:
Minimal 400 kasus : 250 kasus di RS, 150 kasus di PKM. Jika ada bisa dimasukkan
kasus Covid
4 Laporan Kasus: 1 dipresentasikan di Forum Ilmiah RS, 3 dipresentasikan bersama
dokter pendamping
 84 tindakan /ketrampilan medik bisa diselesaikan di RS dan PKM
INDIKATOR KINERJA
UKP
Indikator kinerja UKP di Wahana Puskesmas

Dilakukan dalam bentuk:


• Rawat jalan,baik kunjungan sehat maupun kunjungan sakit
• Pelayanan gawat darurat,bila di PKM ada IGD
• Pelayanan persalinan normal
• Perawatan dirumah(home care)
• Rawat Inap bila di PKM dengan perawatan.
• Tindakan medik, bisa diselesaikan di RS dan PKM
• Target kasus UKP di PKM harus diselesaikan di PKM.
• Maximal tiap peserta di Poliklinik UKP 2x/minggu
• Jadwal kegiatan disetiap Pelayanan Gizi,Kesehatan Keluarga,P2P,Kesling,Promkes adalah mingguan

Ukuran:
 Minimal 400 kasus : 250 kasus di RS, 150 kasus di PKM,jika ada bisa dimasukkan kasus Covid 19.
 Membuat 1 laporan kasus UKP di PKM dan dipresentasikan dengan Pimpinan Wahana dan pendamping
 84 tindakan /ketrampilan medik di RS dan Puskesmas
Capaian kasus UKP:
• Setiap peserta wajib mengisi • Komposisi kasus meliputi jenis kelamin
dalam aplikasi pencatatan kinerja pasien, kelompok umur, klasifikasi kasus:
peserta secara on-line,minimal  Kelompok kasus medis
250 kasus yang ditangani selama  Kelompok kasus bedah
magang di wahana Rumah Sakit  Kelompok kasus
dan 150 kasus ditangani di PKM kegawatdaruratan/Covid-19
 Kelompok kasus kebidanan dan
perinatal
 Kelompok kasus kejiwaan
 Kelompok kasus medikolegal
• Tindakan medis yang wajib dilakukan:
- Memasang infus : minimal 50x/setahun.
- Memasang kateter : minimal 5x/setahun
- Menjahit luka : minimal 15x/setahun
- Bedah Minor : minimal10x/setahun
- Memasang NGT, minimal 2x/setahun
- Menolong partus normal : minimal 2x/th

• Setiap peserta wajib mengisi di aplikasi pencatatan kinerja secara on-line tindakan medis
yang dilakukan dan diverifikasi serta divalidasi oleh pendamping
• Jika peserta PIDI tidak bisa memenuhi indikator kinerja UKP terkait ketrampilan medik di
RS,maka bisa diteruskan saat stase di Puskesmas dan jika tidak terpenuhi juga saat di
PKM,maka Peserta PIDI wajib memperpanjang masa tugas Internsipnya.
Indikator Kinerja UKM di Puskesmas

Jumlah minimal Jumlah laporan


1. Pelayanan Promosi Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat 1 UKBM baru atau membina 2 UKBM lama 1 atau 2 laporan
Advokasi 3 Keluarga bernilai IKS pra sehat / tidak sehat 3 laporan
Kemitraan membina minimal 1 UKS 1 laporan UKS
Penyuluhan Gizi ( min 1x),Kesling (min1x),P2P 7 laporan
(dalam/luar gedung) (1),TB(1),jiwa(1),KIA(1) ,KB(1)
2. Pelayanan KesLing - Membina Keluarga yang belum mempunyai air bersih 6 laporan
Membina Rumah Sehat (pilih - Membina Keluarga yang belum mempunyai jamban
salah satu dg frekwnsi 1bln/1x) keluarga
- Membina Keluarga supaya tidak merokok
- Membina keluarga yang belum mempunyai pembuangan
sampah sementara.
3. Pelayanan Kesehatan Keluarga
Melakukan ANC (K 1-3) 5 bumil 5 laporan
Pelaksanaan KB (Pemasangan Min IUD dan Implant masing2 1 kasus,ditambah pil dan 5 laporan
implant , IUD,Suntik,Pil KB) suntik
Memperkenalkan inisiasi 2 kasus 2 laporan
menyusu dini dan ASI eksklusif
Indikator Kinerja UKM di Puskesmas /…lanjutan
Jumlah minimal Jumlah laporan
4. Pelayanan Gizi
- Pengukuran BB dan PB/TB pada bayi dan anak sehat. minimal 5 kasus 5 laporan
(memantau tumbuh dan kembang balita)
- Deteksi dini stunting 2 kasus 2 laporan
- Pemberian Suplementasi Gizi (PMT,TTD.Kapsul Vit A) minimal 2 orang 2 laporan

5 Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


- Melaksanakan Imunisasi dasar dan BIAS 5 kali(tidak termasuk 5 laporan
vaksinasi Covid)
- Pencarian kasus penyakit menular 2 kasus(minimal) 2 laporan
- Melakukan penapisan pasien tersangka TB 5 kasus(minimal) 5 laporan
- Melakukan pengobatan pasien TB Paru (baru / lama) 5 kasus(minimal) 5 laporan

6 MINI PROYEK atau makalah tentang Evaluasi program 1 laporan penelitian 1 laporan untuk setiap
PKM (jika Mini Proyek tidak bisa dilakukan) untuk Mini Proyek atau peserta
1 laporan Evaluasi
Program PKM dalam
bentuk kertas Kerja
/makalah
- Judul Utama Proyek Mini : dapat satu Topik
dalam satu Kelompok Besar peserta,yang
Proyek Mini: pelaksanaannya dilakukan per Kelompok
- Setiap peserta PIDI wajib membuat satu sesuai stase Puskesmas, dengan pendekatan
proyek mini lingkaran pemecahan masalah ,secara
- Mini proyek diselesaikan dan berkesinambungan dan setiap Peserta PIDI
dipresentasikan di satu PKM,tidak boleh membuat laporan sesuai topic yang diteliti .
berpindah PKM dalam penyelesaiannya.
- Cakupan Kegiatan penelitian
sederhana&singkat yang bertujuan untuk
mengidentifikasi, analisis, atau
pemecahan suatu masalah kesehatan
masyarakat yang dihadapi oleh Puskesmas
tempat peserta magang.
- Kegiatan proyek mini:
Perencanaan
Pelaksanaan
Pelaporan
Langkah-langkah 1. Tetapkan topik masalah (dari upaya pokok
Puskesmas)
pelaksanaan Proyek Mini: 2. Analisis masalah dengan mengumpulkan
data.
3. Analisis data primer dan sekunder.
4. Tetapkan diagnosis komunitas dan factor
terkait
5. Kembangkan solusi penatalaksanaan.
6. Pilih dan rencanakan solusi yang mampu
laksana
7. Laksanakan solusi
8. Evaluasi keberhasilan proyek mini
Proyek Mini ,Sulit/tidak mungkin
dikerjakan pada era Covid-19

Jadi,apa alternatifnya??

EVALUASI PROGRAM KESEHATAN DENGAN PENDEKATAN SYSTEM


- Adalah Penilaian pencapaian Program dibandingkan target
program pada unsur keluaran dari suatu program kesehatan
- Bila ditemukan kesenjangan akan dicari penyebab masalahnya
untuk diperbaiki.
PELAPORAN PESERTA PIDI

Laporan2 kegiatan Peserta PIDI wajib diisikan dalam Aplikasi


pencatatan kinerja peserta secara on-line
• Jenis-jenis pelaporan peserta PIDI adalah:
 Pelaporan kinerja di Wahana RS:
 Laporan UKP
 Laporan Kasus / Presentasi Kasus
 Laporan Tindakan medis/Ketrampilan medik
 Laporan kegiatan lainnya (asisten operasi,bakti
sosial dll)
 Pelaporan kinerja di Wahana Puskesmas:
 Laporan kegiatan UKM (Pelayanan dan Penyuluhan)
 Laporan UKP
 Laporan kasus/Presentasi kasus
 Laporan Proyek Mini/Evaluasi program PKM
 Laporan kegiatan lainnya (Bakti sosial dll)
BENTUK PELAPORAN UKM DI SIMPIDI

Laporan2 kegiatan Peserta PIDI wajib diisikan dalam Aplikasi


pencatatan kinerja peserta secara on-line
• Bentuk pelaporan peserta PIDI dengan mengisi dan menulis
hasil kegiatan sesuai indikator kinerja secara on-time dalam
SIMPIDI dan divalidasi oleh pendamping,yaitu
 Tanggal pelaksanaan kegiatan
 Identitas pasien
 Alasan kegiatan dilakukan(mis.Penapisan TB dll)
 Jenis kegiatan
 Dasar diagnose (untuk Stunting,TB ,Bumil dll)
 Terapi ( untuk terapi TB)
 Review singkat materi edukasi (untuk semua kegiatan
yang bersifat edukasi,penyuluhan)
 Hasil pengukuran TB & BB Pasien( untuk pelayanan Gizi)
KRITERIA EVALUASI

• Untuk memudahkan evaluasi, dibuatkan 5 klasifikasi kinerja peserta:


Kriter Pengertian Nilai Kinerja Catatan
ia
A Melebihi >100% Motivasi untuk dipertahankan Selesai
standar
B Sesuai standar 90%- 100% Motivasi untuk ditingkatkan Selesai
C Perlu 70%-89% Arahkan cara melakukan perbaikan Prolong/menambah
perbaikan dengan memberikan input hal-hal waktu internsipnya
yang perlu diperbaiki

D Perlu dibentuk 60%-69% Konseling atau elaborasi mengapa Prolong/menambah


kinerjanya tidak baik waktu intersipnya

E Belum tampak 0%-59% Perlu hati-hati untuk kemungkinan Mengulang Internsip


ada demotivasi/ tidak bersemangat atau tanpa BBH ,min 6 bulan
perubahan masalah lainnya
RESUME EVALUASI KINERJA PESERTA
Pada akhir periode setiap hasil kegiatan UKP dan UKM, capaian kinerja peserta
diberikan penilaian : A. Baik sekali
B. Baik
C. Cukup (tidak disarankan,dan peserta harus
Misalnya :
menambah waktu intersipnya)
• Capaian Kinerja di Wahana RS • Capaian Kinerja di Wahana PKM
 Capaian 250 kasus: A  UKP: Capaian 150 kasus : A
 Laporan kasus: A Laporan kasus: A
 Presentasi kasus: A Presentasi kasus: A
 Pemasangan Infus: B  UKM :
 Pemasangan kateter: A -Pelayanan Promosi Kesehatan: A
 Menjahit luka: A -Pelayanan Kesling: A
 Bedah Minor: A -Pelayanan Kesehatan Keluarga: A
 Pemasangan NGT: A -Pelayanan Gizi: A
 Menolong Partus Normal: A -Pelayanan P2P: A
 Kegiatan lainny : A -Project Mini: A
MONEV KINERJA PESERTA PIDI DI Wahana
OLEH PENDAMPING
• Pengisian aplikasi kinerja secara on-line dan konsultasi dengan
pendamping
Mingguan • Membahas capaian kinerja UKP dan UKM peserta,jumlah
kasus,laporan kasus,ketrampilan medik,mini proyek

• Membahas laporan pendampingan peserta


Bulanan • Evaluasi kinerja peserta secara on-line

• Rekapitulasi Kinerja akhir stase di wahana sebagai umpan balik


dan pembahasan kemajuan serta berbagai masalah dan
Akhir stase kendala peserta  format penilaian kinerja
• Akhir stase Pengisian kuesioner evaluasi pelaksanaan PIDI

• Penilain kinerja akhir peserta


• Sidang evaluasi akhir program
Akhir Program • Membuat BA Evaluasi akhir Program
• Membuat SLPI
EVALUASI MINGGUAN UKP DI RS dan PKM
(Rekapitulasi capaian kasus)(sebagai alat bantu)
Minggu Target Target Jumlah Kompos Komposisi Komposisi Catatan
ke di RS di PKM pasien isi umur jenis kelamin kelompok Pendamping
250/24 150/24 /kasus (%) L P kasus
mg mg RS/PKM A/D/L M B UGD
Jw
1 10-12 6-7 10/7

2 12 /6
3 11/7
4 10/8
Dst
24 250 150 300/200 A/A
PENERBITAN STSI & SURAT TANDA REGISTRASI
Pada akhir Program,
Pendamping Rumah Sakit
dan Puskesmas Peserta yang telah
melakukan penilaian menyelesaikan seluruh Komite Internsip
Evaluasi Akhir Kinerja internsip akan Dokter Indonesia
Peserta untuk memastikan mendapatkan Surat Pusat
pencapaian tujuan program Laporan Pelaksanaan menerbitkan
internsip serta menentukan Internsip yang: STSI dan
peserta yang selesai/tidak • ditandatangani oleh mengirimkan
Rekomendasi Konsil Kedokteran
selesai/prolong yang Pendamping dan Indonesia akan
dituangkan dalam Berita penerbitan STR
Pimpinan Wahana menerbitkan Surat
Acara Akhir Program ke KKI
• SLPI menjadi dasar Tanda Registrasi
Internsip KIDI Propinsi untuk
menerbitkan Surat
Rekomendasi
Penerbitan Surat Tanda
Selesai Internsip (STSI)

Catatan : Pada angkatan IV tahun 2021 pengajuan STSI harus dilampirkan Sertifikat telah mengikuti online
Course Tanggap Pandemi Covid-19 oleh IMERI FKUI
SEKILAS PANDANG KEGIATAN
INTERNSIP……..
TERIMA
KASIH
KIDI PUSAT
MASA BAKTI 2017-2020

Anda mungkin juga menyukai