Anda di halaman 1dari 21

K3 dan Sanitasi

Rumah Sakit

SGD 13 – 4 MARS
Aura Antaresta Naisa 30101800034
Cahya Elita Desma Sari 30101800039
Farid Hilmi Tanta Yudina 30101800062
Ilham Aditya Ramadhan 30101800080
Irkham Rafi Zaen 30101800084
Khamidatun Nisak 30101800088
Lala Anggraita Permata Aji 30101800093
Marsya Trilaksmi Hapsari 30101800095
Mufti Huwaida Hanun 30101800108
Renata Ndaru Kusuma 30101800149
03 Hasil Pengamatan
01 Landasan Teori

02
Pembahasan
04 Kesimpulan dan
Saran
Latar Belakang
Kegiatan residensi Rumah Sakit merupakan salah satu aktivitas pembelajaran, dimana
kegiatan ini ditujukan untuk mahasiswa kedokteran agar turut serta berperan aktif dalam
kegiatan administrasi di rumah sakit. Pada kegiatan residensi ini mahasiswa diajarkan dan
dibimbing mengenai bagaimana cara memahami manajemen rumah sakit secara
menyeluruh. Residensi ini dilaksanakan dengan pemateri dari Rumah Sakit Islam Sultan
Agung Semarang yang merupakan Rumah Sakit Pendidikan utama dari Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) secara daring melalui aplikasi
zoom.

Residensi ini diadakan untuk memberikan mahasiswa ilmu dan pengalaman sehingga
dapat memahami dengan baik sistem manajemen rumah sakit serta mampu menghasilkan
sumber daya manusia yang diharapkan dapat mengelola dan mampu mempraktekan ilmu
yang diperoleh di lapangan kelak dengan berbekal pengetahuan dan kemampuan yang telah
di pelajari di perguruan tinggi.
Landasan Teori
Definisi K3:
”Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan
meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi Kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi”
Tujuan K3:
Menurut WHO/ILO (1995) yaitu untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental
dan social yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap
gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja
dalam pekerjaannya dari risiko akibat factor yang merugikan kesehatan; dan penempatan serta
pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan
psikologisnya
Dasar Hukum
o UU No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
o UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
o UU No 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
o UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
o UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
o PP No 36 tentang K3 terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion
o PP No 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
o PP No 60 tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
o Permenkes No 12 tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit
o Permenlh No 3 tahun 2008 tentang Tata Cara Pemberian Simbol dan Label
B3
o Permenkes No 24 tahun2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Sarana
dan Prasarana Rumah Sakit
Manajemen K3 Rumah Sakit
Manajemen K3 RS adalah suatu proses kegiatan yang dimulai dengan
tahap perencanaan,
- Tahap pengorganisasian,
- Tahap pelaksanaan
- Tahap pengendalian
Semua bertujuan untuk membudayakan K3 di rumah sakit
Komite K3RS dan Instalasi K3RS
KOMITE K3RS INSTALASI K3RS

Ketua bertanggung jawab kepada pimpinan Kepala Instalasi K3RS bertanggung jawab
tertinggi Rumah Sakit kepada direktur teknis
Anggota terdiri dari semuaa jajaran Instalasi K3RS melakukan kesehatan kerja
Direksi/kepala/perwakilan setiap unit kerja minimal berupa promotif, preventif, kuratif serta
rehabilitatif
Sekretaris merupakan petugas kesehatan yang Instalasi K3 RS melakukan keselamatan kerja
ditunjuk oleh pimpinan untuk bertanggung jawab minimal meliputi upaya pencegahan,
dan melaksanakan tugas secara purna waktu pemeliharan, penanggulangan dan pengendalian
dalam mengelola K3RS
Instalasi K3RS melakukan fungsi lingkungan
kerja minimal berupa pengenalan bahaya,
penilaian risiko, dan pengendalian risiko di
tempat kerja
Struktur Organisasi K3RS
Program-program K3RS
• Manajemen risiko K3RS.
• Pengawasan program.
• Keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit.
• Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari Aspek keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
• Pencegahan dan pengendalian kebakaran.
• Pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari Aspek keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
• Pengelolaan peralatan medis dari Aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja.
• Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana.
• Pendidikan dan pelatihan.
Kode-kode Bahaya
Penanganan K3
Metode evakuasi:
1. Bopong
2. Gendong
3. Stracher
4. Tandu
5. Kursi
6. Selimut
7. Berjalan
8. Dipapah
Penanganan K3
Penanganan K3
Sanitasi Rumah Sakit

Dalam lingkup Rumah Sakit (RS), sanitasi berarti upaya pengawasan berbagai
faktor lingkungan fisik, kimiawi dan biologik di RS yang menimbulkan atau mungkin
dapat mengakibatkan pengaruh buruk terhadap kesehatan petugas, penderita,
pengunjung maupun bagi masyarakat di sekitar Rumah Sakit. Sanitasi RS bertujuan
untuk menciptakan kondisi lingkungan RS agar tetap bersih, nyaman, dan dapat
mencegah terjadinya infeksi silang serta tidak mencemari lingkungan.
Ruang Lingkup Sanitasi RS
01 02 03
Aspek Aspek Khusus Aspek Dekontamisai
Kerumahtanggaan Sanitasi
(Housekeeping)

04 05

Aspek Pengendalian Aspek Pengawasan Pasien


Serangga san Binatang dan Pengunjung Rumah
Pengganggu Sakit
Program-program Sanitasi RS
• Manajemen risiko K3RS.
• Pengawasan program.
• Keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit.
• Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari Aspek keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
• Pencegahan dan pengendalian kebakaran.
• Pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari Aspek keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
• Pengelolaan peralatan medis dari Aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja.
• Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana.
• Pendidikan dan pelatihan.
Hasil Pengamatan dan Pembahasan
HASIL PENGAMATAN PEMBAHASAN
• Terdapat program-program dari K3RS yang Dasar hukum yang mengatur tentang K3RS yaitu
baik UU no.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja,
• Terdapat manajemen disaster seperti HVA UU no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, UU no.
(Hazard Vulnalery Assesment) dengan adanya 44 taun 2009 tentang Rumah Sakit dan secara
tim Hospital Disaster dan adanya spesifik diatur oleh PERMENKES Nomor 66
penanggulangan kebakaran tahun 2016 tetang K3 di Rumah Sakit. Sedangkan
untuk sanitasi di RS terdapat pada KEPMENKES
• Terdapat pengelolaan peralatan medis RI Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang
• Terdapat 4 titik kumpul dan beberapa tangga Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
darurat dan PERMENKES RI Nomor 7 Tahun 2019
• Terdapat program-program sanitasi RS yang Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
baik seperti laundry, IPAL, pencegahan
kebisingandengan green belt dan penataan
perawatan ruangan
Kesimpulan
Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSISA) Semarang merupakan rumah sakit yang
menerapkan semua system pelayanan sesuai dengan prinsip Majelis Upaya Kesehatan
Islam Seluruh Indonesia (MUKISI), yaitu seluruh aktifitasnya berdasar pada prinsip
Maqashid al-Syariah al-Islamiyah (tujuan syariah Islam). Sarana K3 sudah disediakan di
beberapa titik dan manajemen risiko sudah dilakukan dengan baik. Petugas memiliki SOP
dalam bekerja dan Rumah Sakit melakukan pengawasan terhadap area-area berisiko
tinggi. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), pencegahan dan pengendalian
kebakaran, kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana, keselamatan dan
Keamanan RSISA juga cukup baik.
Saran
• Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSISA) Semarang tetap konsisten melaksanakan
K3 Rumah Sakit dan Sanitasi sesuai struktur yang terlaksana dengan baik.
• Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSISA) Semarang menambah Green Belt pada area
sekitar parkir untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan area parkir lebih rindang.
• Diharapkan agar pihak manajemen RSISA meningkatkan pengawasan terhadap
pekerja dan memberikan reward bagi pekerja teladan sebagai motivasi untuk diri
sendiri dan pekerja lain agar bekerja lebih baik lagi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai